Anda di halaman 1dari 29

PENGENALAN BAHAN KIMIA

Disusun Oleh :

Rina Rahmawati 1911E1032

PRODI D3 – ANALIS KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH

BANDUNG

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahan kimia adalah zat murni ataupun campuran yang tersusun atas beragam
element-element kimiawi. Misalnya, air yang juga merupakan bahan kimia menjadi
bahan kimia murni karena homogen atau hanya terdiri dari satu jenis bahan saja yaitu
seluruh strukturnya hanya terdapat molekul H2O saja.
Bahan kimia mempunyai banyak kegunaan baik untuk industri maupun
kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dengan
bahan kimia. Mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali contohnya sabun mandi,
sikat gigi, bahan bakar motor, dll. Selain mempunyai banyak manfaat, beberapa bahan
kimia juga mempunya banyak nama lain. Mulai dari nama IUPAC hingga nama
komersial.
Tidak hanya itu, bahan kimia juga tentunya banyak ditemukan di labotorium
sebagai bahan untuk menunjang keberhasilan praktikum. Dalam melakukan
praktikum tentunya kita sebagai praktikan harus mengetahui sifat-sifat dari bahan
kimia yang ada supaya tidak terjadi kesalahan ketika praktikum berlangsung.
Oleh karena itu, pada makalah ini akan dibahas mengenai identifikasi nama
lain, sifat, dan juga kegunaan mengenai berbagai bahan kimia yang ada di
laboratorium.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja bahan-bahan kimia yang ada di laboratorium?
2. Bagaimana identifikasi nama lain, sifat, dan juga kegunaan mengenai bahan kimia
tersebut?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bahan-bahan kimia yang ada di laboratorium
2. Untuk mengetahui identifikasi nama lain, sifat, dan juga kegunaan mengenai
bahan kimia tersebut
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bahan Kimia di Laboratorium


Bahan kimia banyak ditemukan di laboratorium untuk kepentingan praktikum.
Berikut merupakan beberapa bahan kimia yang banyak berada di laboratorium :
1. Asam Klorida (HCl)
2. Natrium Hidroksida (NaOH)
3. Asam Sulfat (H2SO4)
4. Tembaga (II) Sulfat (CuSO4)
5. Amonia (NH3)
6. Kalium Permanganat (KMnO4)
7. Natrium Klorida (NaCl)
8. Asam Nitrat (HNO3)
9. Kalium Dikromat (IV) (K2Cr2O7)
10. Etanol
11. K2CRO4
12. Eter
13. Besi (II) Sulfat (FeSO4)
14. Asam Asetat (CH3COOH)
15. Asam Sitrat (C6H8O7)
16. Asam Oksalat (H2C2O4)
17. Formaldehida (H2CO)
18. Etil Asetat (CH3COOC2H5)
19. Benzena
20. Iodine (I2)
21. Natrium Tiosulfat (Na2S2O3)
22. N-Hexane
23. Kloroform (CHCl3)
B. Identifikasi Bahan Kimia di Laboratorium
1. Asam Klorida (HCl)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Asam Klorida mempunyai rumus kimia HCl dan beberapa sebutan lain, yaitu
Hydrochloric Acid, Muriatic Acid, dan Hydrogen Chloride.

Gambar 1. Struktur HCl


b) Sifat Asam Klorida
HCl merupakan asam monoprotik yang kuat, yaitu hanya bisa melepaskan satu
ion H+ (proton). Dalam air, HCl dapat terionisasi sempurna atau dapat ditulis nilai
α=1. Dilihat dari tampilannya, HCl merupakan cairan tak berwarna atau
kekuningan tergantung pada kemurniannya. Selain itu, HCl juga mudah menguap.
Uapnya tajam dan beracun, sangat korosif, dan juga berbahaya untuk saluran
pernapasan. HCl pekat bila mengenai kulit dapat merusak kulit, sedangkan
larutannya dapat menyebabkan gatal-gatal atau iritasi kulit[ CITATION Akb \l
1033 ].
Tabel 1. Sifat Fisika HCl [ CITATION Ibn19 \l 1033 ]
Parameter Nilai
Berat Molekul , gr/mol 36,46
Densitas, gr/ml 1,18
Titik Didih (1 atm), °C 50,5
Titik Lebur (1 atm), °C -25
Tekanan Uap Pada 20°C, kPa 16
c) Identifikasi Asam Klorida
Asam klorida pekat (asam klorida berasap) akan membentuk kabut asam. Baik
kabut dan larutan tersebut bersifat korosif terhadap jaringan tubuh, dengan
potensi kerusakan pada organ pernapasan, mata, kulit, dan usus.
d) Kegunaan Asam Klorida
[ CITATION BuG20 \l 1033 ] menyebutkan bahwa kegunaan asam klorida
adalah sebagai berikut :
1. Untuk menghilangkan karat atau kerak besi oksida atau baja.
2. Sebagai bahan baku penting dalam pembuatan vinyl klorida.
3. Bahan baku sebagai pembuatan besi (III) klorida (FeCl3) dan
polyalumunium chloride (PAC).
4. Untuk mengatur pH (keasaman) air limbah cair industri.
5. Digunakan sebagai titrasi penentuan kadar basa dalam suatu larutan.
6. Sebagai bahan pembuatan cairan pembersih porselen.
2. Natrium Hidroksida (NaOH)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Natrium Hidroksida mempunyai rumus kimia NaOH. Natrium Hidroksida juga
dikenal sebagai sodium hidroksida atau soda kaustik yang merupakan jenis basa
logam kaustik.

Gambar 2. Struktur NaOH


b) Sifat Natrium Hidroksida
NaOH merupakan zat yang berwarna putih, mudah menyerap air dan CO2 dari
udara, mudah larut dalam air, alkohol dan gliserin. Menimbulkan panas apabila
kontak dengan air. Larutan pekat NaOH berbahaya terhadap kulit dan mata,
sangat korosif dan bisa merusak [ CITATION Akb \l 1033 ].
Tabel 2. Sifat Fisika NaOH [ CITATION Don08 \l 1033 ]
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 40 g/mol
Titik Leleh 323°C
Titik Didih 1390°C
Densitas 1090,41 kg/m3
Warna Putih
c) Identifikasi Natrium Hidroksida
1. Sangat mudah larut dalam air dan melepaskan panas ketika dilarutkan
2. Tidak larut dalam dieter eter dan telarut non polar lainnya
3. Akan meninggalkan bekas noda kuning pada kain dan kertas

d) Kegunaan Natrium Hidroksida


[CITATION Luk17 \l 1033 ] menyebutkan beberapa kegunaan NaOH adalah
sebegai berikut :
1. Untuk mengendalikan tingkat keasaman atau pH pada fasilitas pengolahan
air atau water treatment.
2. Merupakan salah satu bahan kimia terpenting dalam industri kertas. NaOH
atau natrium hidroksida yang dicampur dengan natrium sulfida, digunakan
sebagai larutan untuk membersihkan selulosa kayu dari material yang tidak
diinginkan.
3. Dalam industri daur ulang kertas, NaOH dimanfaatkan untuk memisahkan
tinta dari serat kertas, sebelum digunakan kembali.
4. Digunakan untuk mengendalikan alkalinitas dan pH, dan menguraikan
material organik.
5. Untuk menghilangkan gas-gas pengotor seperti senyawa sulfur dan karbon
dioksida.
3. Asam Sulfat (H2SO4)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Asam Sulfat memiliki rumus kimia H2SO4 dengan beberapa sebutan lain seperti
Minyak Vitriol, Sulfuric Acid, dan Asam Belerang.

Gambar 3. Struktur H2SO4


b) Sifat Asam Sulfat
Asam sulfat merupakan larutan yang dimudah larut dalam air. Asam Sulfat
merupakan asam diprotic dan bersifat higroskopis.
Tabel 3. Sifat Fisika H2SO4
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 98,08 g/mol
Densitas 1,84 g/cm3
Titik Leleh 10°C
Titik Didih 337°C
Warna Tidak Berwarna
c) Identifikasi Asam Sulfat
1. Reaksi dengan Air
Reaksi yang terjadi adalah pembentukan ion hydronium, antara lain :
H2SO4 + H2O → H3O+ + HSO-4
HSO-4 + H2O → H3O+ + SO2-4
2. Reaksi dengan Basa
Akan menghasilkan garam sulfat dan garam yang bersifat basa
3. Reaksi dengan Logam
Asam sulfat encer akan bersifat reaktif terhadap besi, aluminium, seng,
mangan, magnesium dan nikel
d) Kegunaan Asam Sulfat
Asam sulfat merupakan salah satu bahan kimia yang banyak digunakan baik di
laboratorium maupun industri. Penggunaan utama asam sulfat di industri adalah
sebagai bahan baku pembuatan pupuk, diantaranya pupuk superfosfat dan
ammonium sulfat. Asam sulfat juga digunakan sebagai bahan baku dalam
pembuatan asam klorida, asam nitrat, garam sulfat, detergen, zat pewarna, bom,
dan obat-obatan [ CITATION Muc07 \l 1033 ].
4. Tembaga (II) Sulfat (CuSO4)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Tembaga (II) Sulfat memiliki rumus kimia CuSO4. Senyawa ini memiliki
beberapa nama lain, yaitu Kupri sulfat, Vitriol biru, Batu biru, Bonatit, Botit, dan
Kalkosianit.
Gambar 4. Struktur CuSO4
b) Sifat Tembaga (II) Sulfat

Senyawa ini berbentuk kristal berwarna biru yang berasal dari hidrasi air. Namun,
ketika dipanaskan akan berubah warna menjadi hijau abu-abu. Tembaga (II)
sulfat dapat mengiritasi kulit ataupun mata.

Tabel 4. Sifat Fisika CuSO4


Karakteristik Nilai
Berat Molekul 223,15 gr/mol
Massa Jenis 3,6 g/cm3
Titik Lebur 110°C
Warna Putih
c) Identifikasi Tembaga (II) Sulfat
1. Bentuk anhidrat adalah bubuk hijau atau abu-abu putih pucat
2. Bentuk pentahidrat berbentuk kristal dengan warna biru terang
d) Kegunaan Tembaga (II) Sulfat
1. Sebagai pupuk untuk membasmi hama
2. Sebaga herbisida, fungisida dan pestisida
3. Di laboratorium digunakan sebagai reagen dan reagen biuret untuk uji protein
5. Amonia (NH3)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Amonia merupakan senyawa kimia dengan rumus kimia NH3. Beberapa nama
lain ammonia diantaranya adalah Hidrogen nitrida, Nitrosil, Vaporo, dan Spiritus
hartshorn.
Gambar 5. Struktur NH3
b) Sifat Amonia

Amonia dapat berbentuk gas atau anhidrous, namun dapat pula dikompresi
menjadi cairan (liquid) dibawah tekanan. Amonia mudah terlarut dalam air
dandisebut cairan amonia. Dalam air ini sebagian besar amonia berubah menjadi
bentukionik disebut ion ammonium (NH4+) yang tidak berbau.
Tabel 5. Sifat Fisika NH3 [ CITATION Phi02 \l 1033 ]
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 17,031 gr/mol
Titik Didih -33°C
Titik Lebur -77,73°C
c) Identifikasi Amonia
NH3 berasap dan juga berbau khas amonia (berbau pesing). Pada umumnya,
amonia berbentuk gas. Namun, ada juga yang berbentuk cair yaitu Amonium
hidroksida.
d) Kegunaan Amonia
[CITATION Lku18 \l 1033 ] menyebutkan beberapa kegunaan amonia adalah
sebagai berikut :
1. Sebagai bahan baku pembuatan pupuk, antara lain urea, amonium fosfat,
amonium nitrat, dan kalsium amonium nitrat.
2. Digunakan pada proses pengolahan logam, seperti pada proses nitriding,
carbonitriding, bright annealing, furnace brazing, sintering, dan lain-lain.
3. Unutk membuat beberapa jenis plastik, seperti polyurethane dan phenolic juga
dibuat dari amonia.
4. Dalam bidang pengolahan air, amonia berperan sebagai pengontrol tingkat
keasaman atau pH.
6. Kalium Permanganat (KMnO4)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Kalium Permanganat mempunyai rumus kimia KMnO4 yang mempunyai nama
lain Chameleon's mineral, Kristal Condy, Permanganate of potash, dan

Hipermangan.
Gambar 6. Struktur KMnO4
b) Sifat Kalium Permanganat
Kalium permanganat merupakan oksidator kuat dalam larutan yang bersifat asam
lemah, netral dan basa lemah. Dalam larutan yang bersifat basa kuat, ion
permanganat dapat tereduksi menjadi ion manganat yang berwarna hijau.
Tabel 6. Sifat Fisika KMnO4
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 158,034 g/mol
Densitas 2,703 g/cm3
Titik Didih N/A
Titik Lebur 240°C
c) Identifikasi Kalium Permanganat
Kalium permanganat berbentuk serbuk berwarna ungu pekat dan tidak berbau.
d) Kegunaan Kalium Permanganat
1. Digunakan sebagai obat luka
2. Di laboratorium digunakan sebagai titrasi permangannometri sebagai penitran
3. Digunakan sebagai pengolahan air
4. Sebagai sintesis senyawa organik
7. Natrium Klorida (NaCl)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Natrium Klorida memiliki rumus kimia NaCl dengan beberapa nama lain, yaitu
Sodium Klorida, Garam Dapur, dan Halit.
Gambar 7. Struktur NaCl

b) Sifat Natrium Klorida


Natrium klorida mudah larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol, dan tidak
larut dalam HCl. Natrium klorida tidak korosif terhadap semua logam dan kaca,
tetapi korosif terhadap carbon steel, cast iron, dan sedikit korosif terhadap
stainless steel 302 dan 304.
Tabel 7. Sifat Fisika NaCl
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 58,45 g/mol
Densitas 2,16 g/cm3
Titik Didih 1413°C
Titik Lebur 800,4°C
c) Identifikasi Natrium Klorida
NaCl adalah garam yang terbentuk sebagai hasil dari interaksi basa dan asam.
NaCL biasa ditemui dalam bentuk halit atau garam batu.
d) Kegunaan Natrium Klorida
1. Digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan
2. Merupakan sumber utama senyawa natrium dan klorin yang merupakan bahan
baku sintesis kimia
8. Asam Nitrat (HNO3)
a) Nama Lain
Asam Nitrat memiliki rumus kimia HNO3 dengan beberapa nama lain diantaranya
adalah Nitrac Acid dan Hidrogen Nitrat.
Gambar 8. Struktur HNO3
b) Sifat Asam Nitrat
Sebagai mana asam pada umumnya, asam nitrat bereaksi dengan alkali, oksida

basa, dan karbonat untuk membentuk garam, seperti amonium nitrat.


Tabel 8. Sifat Fisika HNO3
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 63,0129 g/mol
Densitas 1,51 g/cm3
Titik Didih 86°C
Titik Lebur -42°C
c) Identifikasi
1. Asam nitrat yang konsentrasinya 86% disebut asam nitrat berasap
2. Dalam suhu ruang, asam nitrat berbentuk uap berwarna merah/kuning
d) Kegunaan Asam Nitrat
1. Digunakan pada proses pembuatan pupuk, contohnya pembuatan pupuk
amonium nitrat.
2. Merupakan bahan baku peledak, seperti TNT dan nitrogliserin.
3. Asam nitrat juga berperan penting sebagai bahan baku pembuatan bahan
kimia lain seperti pembuatan pewarna.
4. Pembuatan polyamides juga menggunakan asam nitrat sebagai bahan baku
antaranya. Polyamides adalah bahan pembuat karpet dan pakaian.
5. Selain polyamides, polimer lain yang membutuhkan asam nitrat dalam proses
pembuatannya adalah polyurethanes.
9. Kalium Dikromat (K2Cr2O7)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Kalium Dikromat mempunyai rumus kimia K2Cr2O7 dengan nama lain Kalium
bikromat, Bichromate of potash, Dikalium dikromat, dan Asam dikromat.
Gambar 9. Struktur K2Cr2O7
b) Sifat Kalium Dikromat

Kalium dikromat merupakan garam kalium tidak stabil dalam bentuk bebas dan
juga merupakan oksidator kuat, khususnya dalam larutan asam.
Tabel 9. Sifat Fisika K2Cr2O7
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 294,2 g/mol
Densitas 2,69 g/cm3
Titik Lebur 398°C
Titik Didih 500°C
Warna Orange
c) Identifikasi
Kalium dikromat lebih ringan daripada kalium permanganate. Senyawa ini
digunakan dalam mengoksidasi alkohol. Kalium dikromat dapat digunakan
sebagai oksidan untuk pembuatan kromonium kalium dan untuk pembuatan
reagen.
d) Kegunaan Kalium Dikromat
Kalium dikromat adalah suatu senyawa yang mempunyai kegunaan luas bagi
kehidupan manusia. Contoh dari penggunaaan kalium dikromat yang umum
dijumpai yaitu pada industri penyamakan kulit, bahan celup untuk lukisan, hiasan
pada porselin, percetakan, photolithography, warna print, bahan untuk petasan,
bahan pembuatan korek api, penjernihan minyak kelapa, jalan, spon, dan untuk
baterai serta depolarisator pada sel kering [ CITATION Sit151 \l 1033 ].

10. Etanol (C2H5OH)


a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH.
Etanol disebut juga etil alkohol, alkohol, etil hidrat, atau alkohol absolut.
Gambar 10. Struktur C2H5OH
b) Sifat Etanol

Etanol merupakan pelarut yang baik untuk senyawa organik. Etanol mudah
menguap dan mudah terbakar.
Tabel 10. Sifat Fisika C2H5OH
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 46,068 g/mol
Densitas 0,7893 g/cm3
Titik Leleh -114,14°C
Titik Didih 78,29°C
Warna Tidak berwarna
c) Identifikasi
Etanol bila direaksikan dengan asam karboksilat akan membentuk ester dan air.
Etanol termasuk dalam alkohol primer, yang berarti bahwa karbon yang berikatan
dengan gugus hidroksil paling tidak memiliki dua hidrogen atom yang terikat
dengannya juga.
d) Kegunaan Etanol
[ CITATION Luk201 \l 1033 ] menyebutkan bahwa beberapa kegunaan etanol,
yaitu :
1. Sebagai bahan baku pembuatan gas etilena (C2H4).
2. Digunakan pada proses pembuatan mouthwash atau obat kumur.
3. Digunakan pada pembuatan obat batuk, yang berfungsi sebagai pelarut dan
untuk bahan pengawet.
4. Produk kecantikan dan perawatan tubuh serta kosmetik juga menggunakan
etanol sebagai bahan bakunya.
5. Sebagai solvent atau pelarut pada pembuatan tinta, cat dan deterjen.
6. Perawatan peralatan seperti kompresor juga menggunakan etanol untuk
membersihkan beberapa bagiannya, seperti valve.
11. Kalium Kromat (K2CrO4)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Kalium Kromat dengan rumus kimia K2CRO4 mempunya sebuatn lain yaitu asam
kromat dan garam kalium.
Gambar 11. Struktur K2CrO4
b) Sifat Kalium Kromat

Potasium kromat adalah kristal ortorombik dengan warna kekuningan yang tidak
memiliki aroma yang khas dan memiliki rasa pahit yang tidak menyenangkan.
Tabel 11. Sifat Fisika K2CrO4
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 194,19 g/mol
Densitas 2,732 g/cm3
Titik Leleh 968°C
Titik Didih 1000°C
c) Identifikasi
Kalium kromat dibuat dengan memperlakukan kalium dikromat dengan kalium
hidroksida. Dalam larutan, perilaku kalium dan natrium dikromat sangat mirip.
Ketika direaksikan dengan timbal (II) nitrat, ia memberikan endapan oranye-
kuning, timbal(II) kromat.
d) Kegunaan Kalium Kromat
Kalium kromat digunakan sebagai indikator dalam penentuan klorida dengan
titrasi dengan larutan perak nitrat standar. Metode ini disebut metode penentuan
klorida Mohr. Metode ini didasarkan pada pembentukan endapan merah kromat
perak pada titik akhir, setelah semua klorida diendapkan sebagai klorida perak
putih.

12. Eter
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Eter adalah suatu senyawa organik yang mengandung unsur C, H, dan O dengan
gugus berupa R—O—R', dengan R dapat berupa alkil maupun aril. Sehingga
rumus umum molekulnya adalah CnH2n+2.
Gambar 12. Struktur Eter
b) Sifat Eter

Eter kurang larut di dalam pelarut air dibandingkan alkohol. Hal ini disebabkan
eter memiliki kepolaran rendah. Eter tidak bereaksi dengan hampir semua
oksidator maupun reduktor. Demikian juga dalam asam dan basa, eter cenderung
stabil, kecuali pada suhu tinggi.
Tabel 12. Sifat Fisika Beberapa Alkil Eter
Eter Titik Lebur Titik Didih Kelarutan dalam 1 L H2O
(°C) (°C)
Dimetil Eter -138,5 -23 70 g
Dietil Eter -116,3 34,4 69 g
Tetrahidrofuran -108,4 66 Larut pada semua
perbandingan

c) Identifikasi
1. Molekul-molekul eter tidak dapat berikatan hidrogen dengan sesamanya,
sehingga mengakibatkan senyawa eter memiliki titik didih yang relatif rendah
dibandingkan dengan alkohol.
2. Eter bersifat sedikit polar karena sudut ikat C-O-C eter adalah 110 derajat,
sehingga dipol C-O tidak dapat meniadakan satu sama lainnya. Eter lebih
polar daripada alkena, namun tidak sepolar alkohol, ester, ataupun amida.
walau demikian, keberadaan dua pasangan elektron menyendiri pada atom
oksigen eter, memungkinkan eter berikatan hidrogen dengan molekul air.Eter
dapat dipisahkan secara sempurna melalui destilasi.

d) Kegunaan Eter
Eter yang penting adalah etil eter yang dalam perdagangan dikenal sebagai eter,
dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai :
1. Pelarut berbagai senyawa karbon maupun bahan organik
2. Anestesi atau obat bius, eter beracun tetapi penggunaan eter sebagai obat bius
lebih aman dibandung dengan kloroform. Jenis obat bius dari golongan eter
yang banyak pula digunakan adalah vinil eter (CH2=C-O-CH=CH2), senyawa
ini mempunyai kemampuan anastetik tujuh kali lebih besar daripada etil eter
[ CITATION Suy07 \l 1033 ]
13. Besi (II) Sulfat (FeSO4)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Besi (II) Sulfat mempunya rumus kimia FeSO4 dengan beberapa nama lain yaitu,
Fero sulfat, Vitriol hijau, Vitriol besi, dan Copperas.
Gambar 13. Struktur FeSO4

b) Sifat Besi (II) Sulfat


Besi (II) Sulfat merupakan senyawa yang mudah larut dalam air, tidak mudah
terbakar dan tidak memiliki bau. Senyawa ini juga mudah teroksidasi menjadi
Besi (III).
Tabel 13. Sifat Fisika FeSO4
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 151,908 g/mol (anhidrat)
169,92 g/mol (monohidrat)
278,05 g/mol (heptahidrat)
Densitas 2,84 g/cm3 (anhidrat)
2,2 g/cm3 (anhidrat)
1,898 g/cm3 (anhidrat)
Titik Lebur 70°C (dehidrasi heptahidrat)
400°C (dekomposisi)
Warna Kristal putih atau biru/hijau
c) Identifikasi
1. Bila dalam air, Besi (II) Sulfat mudah teroksidasi
2. Pembuatan FeSO4 bisa dengan melarutkan paku dengan H2SO4 dan akan
menjadi FeSO4.7H2O yang berwarna hijau
d) Kegunaan Besi (II) Sulfat
1. Secara medis digunakan untuk mengobati kekurangan zat besi
2. Digunakan sebagai pereaksi di laboratorium
3. Di industri digunakan sebagai prekursor untuk senyawa besi lainnya
4. Digunakan untuk pembuatan tinta
14. Asam Asetat (CH3COOH)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Asam asetat memiliki rumus kimia CH3COOH dengan beberapa nama lain
seperti Asetil hidroksida (AcOH), Asam cuka, Hidrogen asetat, Asam
metanakarboksilat, dan Asam asetat glasial.
Gambar 14. Struktur CH3COOH
b) Sifat Asam Asetat

Asam asetat bersifat korosif terhadap banyak logam seperti besi, magnesium, dan
seng, membentukgas hidrogen dan garam-garam asetat (logam asetat). Logam
asetat juga dapat diperoleh denganreaksi asam asetat dengan suatu basa yang
cocok. Contoh yang terkenal adalah reaksi soda kue (Natrium Bikarbonat)
bereaksi dengan cuka. Hapir semua garam asetat larut dengan baik dalam
air.Salah satu pengecualian adalah Kromium (II) asetat.
Tabel 14. Sifat Fisika CH3COOH
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 60,052 g/ml
Densitas 1,0492 g/cm3
Titik Leleh 16,64°C
Titik Didih 117,9°C

c) Identifikasi
1. Merupakan asam lemah
2. Merupakan zat adiktif di dalam makanan
3. Dapat dengan mudah menyatu dnegan senyawa polar dan nonpolar
d) Kegunaan Asam Asetat
[ CITATION Luk20 \l 1033 ] menyebutkan beberapa kegunaan asam asetat, yaitu
:
1. Asam asetat digunakan pada proses purifikasi atau pemurnian bahan kimia
organik, karena ia dapat digunakan sebagai pelarut rekristalisasi.
2. Asam asetat digunakan pada proses pembuatan bahan kimia seperti ester,
asetat anhidrat, monomer vynil asetat dan polimer lainnya. Polimer vynil
asetat adalah bahan baku pembuatan lem dan perekat.
3. Dalam industri farmasi, asam asetat digunakan sebagai bahan antiseptik dan
pencegah infeksi.
4. Asam asetat adalah bahan yang digunakan pula untuk menghilangkan karat
dan kerak (de-scaller) pada peralatan.
5. Serat benang polyester – purified terephthalic acid (PTA) – dibuat dengan
menggunakan asam asetat sebagai bahan bakunya.
15. Asam Sitrat (C6H8O7)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Asam sitrat mempunyai rumus kimia C6H8O7 dengan sebutan lain asam 2-
hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat.
Gambar 15. Struktur C6H8O7
b) Sifat Asam Sitrat
Asam sitrat mampu mengikat ion-ion logam sehingga dapat digunakan sebagai

pengawet dan penghilang kesadahan dalam air. Kontak langsung (paparan)


terhadap Asam Sitrat kering atau larutan dapat menyebabkan iritasi kulit dan
mata.
Tabel 15. Sifat Fisika C6H8O7
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 192 g/mol
Titik Leleh 153°C
Titik Didih 175°C
c) Identifikasi
1. Asam organik yang lemah dapat ditemukan di daun dan buah tumbuhan genus
citrus
2. Asam sitrat secara alami terdapat pada buah-buahan seperti jeruk
3. Bentuk anhidrat Asam Sitrat mengkristal dalam air panas, sedangkan bentuk
monohidrat didapatkan dari kristalisasi Asam Sitrat dalam air dingin
d) Kegunaan Asam Sitrat
[ CITATION Ang20 \l 1033 ] menyebutkan beberapa kegunaan asam sitrat,
yaitu :
1. Sebagai pengawet makanan dan minuman yang aman bagi manusia
2. Sebagai penambah rasa, contoh mudahny ialah permen . selain itu, asam sitrat
pun berfungsi mengkatalisasi hidrolisa sukrosa ke dalam bentuk gula selama
penyimpanan
3. Membantu proses pengalengan, contohnya pada pengalengan buah-buahan
yang memiliki keasaman rendah.
4. Untuk mengatur keseimbangan asam pada produk kosmetik
5. Sebagai bahan perawatan rambut, yaitu untuk membunuh bakteri yang ada di
kulit kepala.
16. Asam Oksalat (H2C2O4)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Asam Oksalat adalah senyawa kimia yang mempunyai rumus H2C2O4 dengan
nama IUPAC Asam Etanadioat.
Gambar 16. Struktur H2C2O4

b) Sifat Asam Oksalat


Asam Oksalat merupakan zat tidak berbau yang dapat larut dalam alkohol. Jika
dalam keadaan yang murni berupa senyawa kristal.

Tabel 16. Sifat Fisika H2C2O4


Karakteristik Nilai
Berat Molekul 126 gr/mol
Densitas 1,653 gr/ml
Titik Didih 101,5 C
Warna Putih

c) Identifikasi
Asam oksalat adalah asam dikarboksilat yang hanya terdiri dari dua atom C pada
masing-masing molekul, sehingga dua gugus karboksilat berada berdampingan.
Dalam medium asam kuat (pH <2) proporsi asam oksalat yang terionisasi
menurun.
d) Kegunaan Asam Oksalat
Asam Oksalat mempunyai banyak kegunaan di dalam skala industri dan
diproduksi juga dengan kegunaan berikut ini :
1. Senyawa ini sensitif pada cahaya (detektor, kamera, dll)
2. Zat Aditif yang digunakan untuk pelapi atau cat pada industri
3. Sebagai bahan pelarut produk perawatan kebersihan pada wanita
4. Salah satu bahan campuran produk barang detergent dan pembersih lainnya
5. Sebagai pelarut senyawa organik
6. Digunakan sebagai bahan aditif pada makanan
[ CITATION Ang201 \l 1033 ]

17. Formaldehida (H2CO)


a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal atau formalin) merupakan
aldehida dengan rumus kimia H2CO. Nama lain formalin adalah Formol,
Methylene aldehyde, Paraforin, Morbicid, Oxomethane, Methanal, Formoform,
Superlysoform, Formaldehyde, dan Formalith.

Gambar 17. Struktur H2CO


b) Sifat Formaldehida
Formalin merupakan larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk.
Meskipun dalam udara bebas formaldehida berada dalam wujud gas, tetapi bisa
larut dalam air (biasanya dijual dalam kadar larutan 37% menggunakan merk
dagang “formalin” atau “formol”).
Tabel 17. Sifat Fisika H2CO
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 30,03 g/mol
Densitas 10 g/cm3
Titik Lebur -117°C
Titik Didih -19,3°C
Warna Tidak berwarna
c) Identifikasi
Formalin adalah larutan formaldehida dalam air, dengan kadar antara 10%-40%.
Formalin mempunyai sifat reaktif disbandingkan aldehid lainnya. Zat ini bisa
dioksidasi oleh oksigen atmosfer menjadi asam format.
d) Kegunaan
1. Pengawet mayat.
2. Pembasmi lalat dan serangga pengganggu lainnya.
3. Bahan pembuatan sutra sintetis, zat perwarna, cermin, kaca.
4. Pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia fotografi.
5. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.
6. Bahan untuk pembuatan produk parfum.
7. Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku.
8. Pencegah korosi untuk sumur minyak.
9. Dalam konsentrasi yang sangat kecil (kurang dari 1%), formalin digunakan
sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih barang
rumah tangga, cairan pencuci piring, pelemput kulit, perawatan sepatu,
shampoo mobil, lilin, dan pembersih karpet.
[ CITATION Sya19 \l 1033 ]
18. Etil Asetat (CH3COOC2H5)
a. Nama Lain dan Rumus Kimia
Etil asetat merupakan salah satu golongan ester yang mengandung gugus –CO2R
dengan R dapat berbentuk Alkil atau Aril. Nama lain etil asetat adalah Etil
etanoat, Etil ester, Ester asetat, dan Ester etanol.
Gambar 18. Struktur CH3COOC2H5
b. Sifat Etil Asetat
Etil asetat bersifat volatile, relative tidak toksik dan tidak higroskopis. Zat ini
mempunyai aroma yang khas seperti eter atau aroma buah.
Tabel 18. Sifat Fisika CH3COOC2H5
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 88,105 g/mol
Densitas 0,897 g/cm3
Titik Leleh -83,6°C
Titik Didih 77,1°C
Warna Tidak berwarna

c. Identifikasi
1. Merupakan ester dari etanol dan asam asetat
2. Senyawa ini tidak stabil dalam air yang mengandung asma atau basa
3. Merupakan pelarut yang polar menengah volatile (mudah menguap)
d. Kegunaan Etil Asetat
Dalam kehidupan sehari-hari etil asetat berfungsi sebagai aroma makanan
(essence) dan pelarut senyawa organik. Berikut beberapa kegunaan etil asetat:
1. Sebagai bahan untuk aroma pada sabun, lilin, makanan dan parfum.
2. Bau yang khas digunakan sebagai aromatik
3. Sebagai bahan campuran sebagai perantara aroma pada pembuatan parfum
4. Dapat digunakan sebagai pelarut
5. Dapat digunakan dalam dunia kedokteran (senagai obat bius)
6. Proses essense sintetis tidak tergantung musim
7. Essense sintetis lebih murah dan efisien dibanding essense dari buah asli
19. Benzena (C6H6)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Benzena mempunyai rumus kimia C6H6 dengan sebutan lain Benzol, Sikloheksa-
1,3,5-triena dan 1,3,5-Sikloheksatriena.
Gambar 19. Struktur C6H6
b) Sifat Benzena
Benezena merupakan cairan yang tidak berwarna yang mempunyai aroma seperti
bensin. Sifat dari senyawa ini adalah mudah menguap, mudah terbakar, dan
bersifat karsiogenik.
Tabel 19. Sifat Fisika C6H6
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 78,11 g/mol
Densitas 0,8765 g/cm3
Titik Lebur 5,53 °C
Titik Didih 80,1 °C
c) Identifikasi
Benzena dapat larut dalam beberapa senyawa seperti alkohol, CHCl 3, CCl4, dietil
eter, aseton, dan asam asetat. Benzena dapat digunakan sebagai pelarut dan
pesintesis untuk berbagai senyawa karbon.
d) Kegunaan Benzena
Kegunaan benzena yang terpenting adalah sebagai pelarut dan sebagai bahan
baku pembuatan senyawa-senyawa aromatik lainnya yang merupakan senyawa
turunan benzena. Masing-masing dari senyawa turunan benzena tersebut
memiliki kegunaan yang beragam bagi kehidupan manusia. Berikut ini beberapa
senyawa turunan Benzena dan kegunaannya:
1. Toluena
Sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar untuk membuat TNT (trinitotoluena),
senyawa yang digunakan sebagai bahan peledak (dinamit).
2. Stirena
Sebagai bahan dasar pembuatan polimer sintetik polistirena melalui proses
polimerisasi. Polistirena banyak digunakan untuk membuat insolator listrik,
boneka, sol sepatu serta piring dan cangkir.
3. Anilina
Bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Anilina dapat diubah
menjadi garam diazonium dengan bantuan asam nitrit dan asam klorida.
4. Benzaldehida
Sebagai zat pengawet serta bahan baku pembuatan parfum karena memiliki
bau yang khas. Benzaldehida dapat berkondensasi dengan asetaldehida
(etanal), untuk menghasilkan sinamaldehida (minyak kayu manis).
5. Fenol
Dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal sebagai karbol atau lisol yang
berfungsi sebagai zat disenfektan.
20. Iodine (I2)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Iodine mempunyai rumus kimia I2 dengan nama lain iodium, yodium, dilodine,
dan yodium monokuler.
Gambar 20. Struktur I2
b) Sifat Iodine
Iodine merupakan padatan berwarna hitam keabu-abuan. Bahan kimia ini
menguap pada suhu kamr menjadi gas ungu-biru dengan bau menyengat.

Tabel 20. Sifat Fisika I2


Karakteristik Nilai
Rapatan 4,93 g/cm3
Titik Leleh 113,5°C
Titik Didih 184,3°C
Warna Hitam kebiru-biruan
c) Identifikasi
Mudah larut dalam kloroform, karbon tetraklorida atau karbon disulfida yang
kemudian membentuk larutan berwarna ungu. Iodine hanya sedikit larut dalam
air.
d) Kegunaan Iodine
1. Iodin dalam obat merah digunakan sebagai antiseptik

2. Iodin dalam laboratorium digunakan untuk menguji dan mengidentifikasi


amilum
3. Dalam bentuk Kalium Iodat ( KIO3 ) ditambahkan pada garam dapur untuk
mencegah penyakit gondok
4. Dalam bentuk Iodoform ( CHI3 dapat digunakan sebagai antiseptik
5. Dalam bentuk Perak Iodida ( AgI ) dapat digunakan dalam pembuatan film
fotografi.
6. Sebagai obat kumur dengan konsentrasi 1%
7. Sebagai larutan pembersih dengan konsentrasi 2%
21. Natrium Tiosulfat (Na2S2O3)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Natrium Tiosulfat memiliki rumus kimia Na2S2O3 dengan sebutan lain Natrium
hiposulfit dan Hiposulfit soda.
Gambar 21. Struktur Na2S2O3
b) Sifat Natrium Tiosulfat
Natrium tiosulfat adalah reduktor yang sangat kuat yang cocok digunakan untuk
analisis oksidator secara langsung, karena reaksinya cenderung menghasilkan
sulfat dan sulfit yang bersifat stabil.
Tabel 21. Sifat Fisika Na2S2O3
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 158,1 g/mol
Titik Lebur 48,3°C
Titik Didih 100°C
Massa Jenis 1,667 g/m3
Warna Putih
c) Identifikasi
1. Larut dalam air
2. Zat ini dapat digunakan sebagai pereaksi, larutan standar, sekunder, dan
mudah teroksidasi oleh udara
3. Padatannya mudah kehilangan air (eflorensen)
d) Kegunaan Natrium Tiosulfat

1. Untuk pengobatan kalsufilakis dalam pasien hemodialisis penyakit ginjal


stadium akhir
2. Untuk menetralkan air yang mengandung klor
3. Digunakan dalam ekstraksi emas
22. N-Hexane (C6H14)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
N-Hexane mempunyai rumus kimia C6H14 dengan sebuatn lain Sextane atau
Heksana.

Gambar 22. Struktur C6H14


b) Sifat N-Hexane
Heksana adalah cairan tidak berwarna, mudah terbakar dan dengan bau pelarut
yang khas. Ini buruk larut dalam air, tetapi bercampur dengan baik dengan pelarut
organik apolar seperti eter atau benzena. Heksana sangat kecil polaritasnya
sehingga momen dipolnya hampir nol dan gaya elusinya sangat rendah

Tabel 22. Sifat Fisika C6H14


Karakteristik Nilai
Berat Molekul 86,18 g/mol
Titik Lebur -94°C
Titik Didih 69,1°C
Massa Jenis 0,66 g/ml
Warna Putih
c) Identifikasi
Heksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus kimia C6H14
(isomer utama n-heksana memiliki rumus CH3(CH2)4CH3). Seluruh isomer
heksana amat tidak reaktif, dan sering digunakan sebagai pelarut organik yang
inert.
d) Kegunaan N-Hexane
Dalam industri, heksana digunakan dalam formulasi lem untuk sepatu, produk
kulit, dan pengatapan. Heksana juga digunakan untuk mengekstrak minyak masak
dari biji-bijian, untuk pembersihan dan penghilang gemuk, dan produksi tekstil.
23. Kloroform (CHCl3)
a) Nama Lain dan Sifat Kimia
Rumus kimia kloroform adalah CHCl3. Berdasarkan rumus kimianya, nama lain
dari kloroform adalah: Trikloro metan, Formil metan.
Gambar 23. Struktur CHCl3
b) Sifat Klroform
Kloroform adalah cairan yang tidak berwarna dan tidak mudah terbakar.
Kloroform sangat mudah dikenali karena aromanya yang menyengat dan khas.
Selain itu kloroform yang merupakan asal lemah ini juga sangat mudah menguap
dan mudah larut dalam pelarut organik.
Tabel 23. Sifat Fisika CHCl3
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 113,4 g/mol
Densitas 1,48 g/cm3
Titik Leleh -63,5°C
Titik Didih 61,7°C
c) Identifikasi
Kloroform termasuk ke dalam golongan senyawa haloalkana. Kloroform dapat
disintesis dengancara mencampurkan etil alkohol atau etanol dengan kalsium
hipoklorit.
d) Kegunaan
Karena sifatnya sebagai pelarut organik yang sangat baik, senyawa kloroform
memiliki fungsi yang sangat luas di dalam industri. Berikut ini beberapa
kegunaan dari kloform:

1. Sebagai pelarut organik dalam ekstraksi bahan aktif pada tanaman


2. Digunakan dalam pembuatan penisilin
3. Sebagai obat bius, namun telah digantikan karena diketahui berbahaya
4. Sebagai pelarut dalam industri polimer (plastik) dan industry pestisida
5. Digunakan sebagai pelarut dalam ekstraksi DNA
6. Digunakan untuk produksi freon CCl4
[ CITATION Muh18 \l 1033 ]
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, S., n.d. Pengenalan Beberapa Bahan Kimia Berbahaya dan Cara Penanganannya.
Lokakarya Fungsioonal Non Peneliti, pp. 112-120.

Carson, P. & Mumford, C., 2002. Hazardous Chemicals Handbook Second Edition. New
Delhi: Butterworth Heinemann.

Green, D. W. & Perry, R. H., 2008. Perry's Chemical Engineers' Handbook 8th Edition. New
York: McGraw-Hill.

Guru, B., 2020. Asam Klorida. [Online] Available at: https://materi.co.id/asam-


klorida/#Kegunaan_Asam_Klorida [Accessed 9 Juli 2020].

Huda, M. M., 2018. Rumus Kimia Kloroform dan Penggunaannya. [Online] Available at:
https://mystupidtheory.com/rumus-kimia-kloroform-dan-penggunaanya/[Accessed 9
Juli 2020].

Khaldun, I., 2019. Aplikasi Microsoft Excel Pada Program Titrasi Volumetri. Banda Aceh:
Syiah Kuala University Press.

Lukman, 2017. 10 Kegunaan NaOH (Natrium Hidroksida) Dalam Kehidupan Sehari-hari.


[Online] Available at: https://www.prosesproduksi.com/kegunaan-naoh/ [Accessed 9
Juli 2020].

Lukman, 2018. 16 Kegunaan Amonia dalam Industri. [Online] Available at:


https://www.prosesproduksi.com/kegunaan-amonia-dalam-industri/ [Accessed 9 Juli
2020].

Lukman, 2020. 12 Kegunaan Etanol dalam Industri. [Online] Available at:


https://www.prosesproduksi.com/kegunaan-etanol-dalam-industri/ [Accessed 9 Juli
2020].

Lukman, 2020. Kegunaan Asam Asetat dalam Industri. [Online] Available at:
https://www.prosesproduksi.com/kegunaan-asam-asetat-dalam-industri/ [Accessed 9
Juli 2020].

Miskah, S., Tumanggor, B. & Sinambela, F. P., 2015. Penambahan K2Cr2O7 Terhadap
Waktu Awal Penyalaan pada Biobriket dari Campuran Batubara dan Tongkol
Jangung. Jurnal Teknik Kimia, 21(3), pp. 37-49.
Muchtaridi & Justiana, S., 2007. Kimia SMA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Yudhistira.

Murjana, A., 2020. Rumus Asam Sitrat Serta Pengertian dan Kegunaannya. [Online]
Available at: https://rumusrumus.com/rumus-asam-sitrat/#Manfaat_Asam_Sitrat
[Accessed 9 Juli 2020].

Murjana, A., 2020. Rumus Kimia Asam Oksalat, Sifat, dan Kegunaannya. [Online] Available
at:https://rumusrumus.com/rumus-kimia-asam-oksalat/#Sifat_-_Sifat_Asam_Oksalat
[Accessed 9 Juli 2020].

Suyatno, Purwadi, A., Widayanto, H. & PR, K., 2007. Kimia SMA Kelas 3. Jakarta: Grasindo.

Syailani, 2019. Kimia Sahabatku dan Kimia Kompetensiku. Surakarta: CV Oase Group.

Tim-Bestekin, 2019. Asam Klorida (HCl). [Online] Available at:


https://bestekin.com/2019/03/26/asam-klorida-hcl/ [Accessed 9 Juli 2020].

Anda mungkin juga menyukai