Disusun Oleh :
BANDUNG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahan kimia adalah zat murni ataupun campuran yang tersusun atas beragam
element-element kimiawi. Misalnya, air yang juga merupakan bahan kimia menjadi
bahan kimia murni karena homogen atau hanya terdiri dari satu jenis bahan saja yaitu
seluruh strukturnya hanya terdapat molekul H2O saja.
Bahan kimia mempunyai banyak kegunaan baik untuk industri maupun
kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dengan
bahan kimia. Mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali contohnya sabun mandi,
sikat gigi, bahan bakar motor, dll. Selain mempunyai banyak manfaat, beberapa bahan
kimia juga mempunya banyak nama lain. Mulai dari nama IUPAC hingga nama
komersial.
Tidak hanya itu, bahan kimia juga tentunya banyak ditemukan di labotorium
sebagai bahan untuk menunjang keberhasilan praktikum. Dalam melakukan
praktikum tentunya kita sebagai praktikan harus mengetahui sifat-sifat dari bahan
kimia yang ada supaya tidak terjadi kesalahan ketika praktikum berlangsung.
Oleh karena itu, pada makalah ini akan dibahas mengenai identifikasi nama
lain, sifat, dan juga kegunaan mengenai berbagai bahan kimia yang ada di
laboratorium.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja bahan-bahan kimia yang ada di laboratorium?
2. Bagaimana identifikasi nama lain, sifat, dan juga kegunaan mengenai bahan kimia
tersebut?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bahan-bahan kimia yang ada di laboratorium
2. Untuk mengetahui identifikasi nama lain, sifat, dan juga kegunaan mengenai
bahan kimia tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
Senyawa ini berbentuk kristal berwarna biru yang berasal dari hidrasi air. Namun,
ketika dipanaskan akan berubah warna menjadi hijau abu-abu. Tembaga (II)
sulfat dapat mengiritasi kulit ataupun mata.
Amonia dapat berbentuk gas atau anhidrous, namun dapat pula dikompresi
menjadi cairan (liquid) dibawah tekanan. Amonia mudah terlarut dalam air
dandisebut cairan amonia. Dalam air ini sebagian besar amonia berubah menjadi
bentukionik disebut ion ammonium (NH4+) yang tidak berbau.
Tabel 5. Sifat Fisika NH3 [ CITATION Phi02 \l 1033 ]
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 17,031 gr/mol
Titik Didih -33°C
Titik Lebur -77,73°C
c) Identifikasi Amonia
NH3 berasap dan juga berbau khas amonia (berbau pesing). Pada umumnya,
amonia berbentuk gas. Namun, ada juga yang berbentuk cair yaitu Amonium
hidroksida.
d) Kegunaan Amonia
[CITATION Lku18 \l 1033 ] menyebutkan beberapa kegunaan amonia adalah
sebagai berikut :
1. Sebagai bahan baku pembuatan pupuk, antara lain urea, amonium fosfat,
amonium nitrat, dan kalsium amonium nitrat.
2. Digunakan pada proses pengolahan logam, seperti pada proses nitriding,
carbonitriding, bright annealing, furnace brazing, sintering, dan lain-lain.
3. Unutk membuat beberapa jenis plastik, seperti polyurethane dan phenolic juga
dibuat dari amonia.
4. Dalam bidang pengolahan air, amonia berperan sebagai pengontrol tingkat
keasaman atau pH.
6. Kalium Permanganat (KMnO4)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Kalium Permanganat mempunyai rumus kimia KMnO4 yang mempunyai nama
lain Chameleon's mineral, Kristal Condy, Permanganate of potash, dan
Hipermangan.
Gambar 6. Struktur KMnO4
b) Sifat Kalium Permanganat
Kalium permanganat merupakan oksidator kuat dalam larutan yang bersifat asam
lemah, netral dan basa lemah. Dalam larutan yang bersifat basa kuat, ion
permanganat dapat tereduksi menjadi ion manganat yang berwarna hijau.
Tabel 6. Sifat Fisika KMnO4
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 158,034 g/mol
Densitas 2,703 g/cm3
Titik Didih N/A
Titik Lebur 240°C
c) Identifikasi Kalium Permanganat
Kalium permanganat berbentuk serbuk berwarna ungu pekat dan tidak berbau.
d) Kegunaan Kalium Permanganat
1. Digunakan sebagai obat luka
2. Di laboratorium digunakan sebagai titrasi permangannometri sebagai penitran
3. Digunakan sebagai pengolahan air
4. Sebagai sintesis senyawa organik
7. Natrium Klorida (NaCl)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Natrium Klorida memiliki rumus kimia NaCl dengan beberapa nama lain, yaitu
Sodium Klorida, Garam Dapur, dan Halit.
Gambar 7. Struktur NaCl
Kalium dikromat merupakan garam kalium tidak stabil dalam bentuk bebas dan
juga merupakan oksidator kuat, khususnya dalam larutan asam.
Tabel 9. Sifat Fisika K2Cr2O7
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 294,2 g/mol
Densitas 2,69 g/cm3
Titik Lebur 398°C
Titik Didih 500°C
Warna Orange
c) Identifikasi
Kalium dikromat lebih ringan daripada kalium permanganate. Senyawa ini
digunakan dalam mengoksidasi alkohol. Kalium dikromat dapat digunakan
sebagai oksidan untuk pembuatan kromonium kalium dan untuk pembuatan
reagen.
d) Kegunaan Kalium Dikromat
Kalium dikromat adalah suatu senyawa yang mempunyai kegunaan luas bagi
kehidupan manusia. Contoh dari penggunaaan kalium dikromat yang umum
dijumpai yaitu pada industri penyamakan kulit, bahan celup untuk lukisan, hiasan
pada porselin, percetakan, photolithography, warna print, bahan untuk petasan,
bahan pembuatan korek api, penjernihan minyak kelapa, jalan, spon, dan untuk
baterai serta depolarisator pada sel kering [ CITATION Sit151 \l 1033 ].
Etanol merupakan pelarut yang baik untuk senyawa organik. Etanol mudah
menguap dan mudah terbakar.
Tabel 10. Sifat Fisika C2H5OH
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 46,068 g/mol
Densitas 0,7893 g/cm3
Titik Leleh -114,14°C
Titik Didih 78,29°C
Warna Tidak berwarna
c) Identifikasi
Etanol bila direaksikan dengan asam karboksilat akan membentuk ester dan air.
Etanol termasuk dalam alkohol primer, yang berarti bahwa karbon yang berikatan
dengan gugus hidroksil paling tidak memiliki dua hidrogen atom yang terikat
dengannya juga.
d) Kegunaan Etanol
[ CITATION Luk201 \l 1033 ] menyebutkan bahwa beberapa kegunaan etanol,
yaitu :
1. Sebagai bahan baku pembuatan gas etilena (C2H4).
2. Digunakan pada proses pembuatan mouthwash atau obat kumur.
3. Digunakan pada pembuatan obat batuk, yang berfungsi sebagai pelarut dan
untuk bahan pengawet.
4. Produk kecantikan dan perawatan tubuh serta kosmetik juga menggunakan
etanol sebagai bahan bakunya.
5. Sebagai solvent atau pelarut pada pembuatan tinta, cat dan deterjen.
6. Perawatan peralatan seperti kompresor juga menggunakan etanol untuk
membersihkan beberapa bagiannya, seperti valve.
11. Kalium Kromat (K2CrO4)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Kalium Kromat dengan rumus kimia K2CRO4 mempunya sebuatn lain yaitu asam
kromat dan garam kalium.
Gambar 11. Struktur K2CrO4
b) Sifat Kalium Kromat
Potasium kromat adalah kristal ortorombik dengan warna kekuningan yang tidak
memiliki aroma yang khas dan memiliki rasa pahit yang tidak menyenangkan.
Tabel 11. Sifat Fisika K2CrO4
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 194,19 g/mol
Densitas 2,732 g/cm3
Titik Leleh 968°C
Titik Didih 1000°C
c) Identifikasi
Kalium kromat dibuat dengan memperlakukan kalium dikromat dengan kalium
hidroksida. Dalam larutan, perilaku kalium dan natrium dikromat sangat mirip.
Ketika direaksikan dengan timbal (II) nitrat, ia memberikan endapan oranye-
kuning, timbal(II) kromat.
d) Kegunaan Kalium Kromat
Kalium kromat digunakan sebagai indikator dalam penentuan klorida dengan
titrasi dengan larutan perak nitrat standar. Metode ini disebut metode penentuan
klorida Mohr. Metode ini didasarkan pada pembentukan endapan merah kromat
perak pada titik akhir, setelah semua klorida diendapkan sebagai klorida perak
putih.
12. Eter
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Eter adalah suatu senyawa organik yang mengandung unsur C, H, dan O dengan
gugus berupa R—O—R', dengan R dapat berupa alkil maupun aril. Sehingga
rumus umum molekulnya adalah CnH2n+2.
Gambar 12. Struktur Eter
b) Sifat Eter
Eter kurang larut di dalam pelarut air dibandingkan alkohol. Hal ini disebabkan
eter memiliki kepolaran rendah. Eter tidak bereaksi dengan hampir semua
oksidator maupun reduktor. Demikian juga dalam asam dan basa, eter cenderung
stabil, kecuali pada suhu tinggi.
Tabel 12. Sifat Fisika Beberapa Alkil Eter
Eter Titik Lebur Titik Didih Kelarutan dalam 1 L H2O
(°C) (°C)
Dimetil Eter -138,5 -23 70 g
Dietil Eter -116,3 34,4 69 g
Tetrahidrofuran -108,4 66 Larut pada semua
perbandingan
c) Identifikasi
1. Molekul-molekul eter tidak dapat berikatan hidrogen dengan sesamanya,
sehingga mengakibatkan senyawa eter memiliki titik didih yang relatif rendah
dibandingkan dengan alkohol.
2. Eter bersifat sedikit polar karena sudut ikat C-O-C eter adalah 110 derajat,
sehingga dipol C-O tidak dapat meniadakan satu sama lainnya. Eter lebih
polar daripada alkena, namun tidak sepolar alkohol, ester, ataupun amida.
walau demikian, keberadaan dua pasangan elektron menyendiri pada atom
oksigen eter, memungkinkan eter berikatan hidrogen dengan molekul air.Eter
dapat dipisahkan secara sempurna melalui destilasi.
d) Kegunaan Eter
Eter yang penting adalah etil eter yang dalam perdagangan dikenal sebagai eter,
dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai :
1. Pelarut berbagai senyawa karbon maupun bahan organik
2. Anestesi atau obat bius, eter beracun tetapi penggunaan eter sebagai obat bius
lebih aman dibandung dengan kloroform. Jenis obat bius dari golongan eter
yang banyak pula digunakan adalah vinil eter (CH2=C-O-CH=CH2), senyawa
ini mempunyai kemampuan anastetik tujuh kali lebih besar daripada etil eter
[ CITATION Suy07 \l 1033 ]
13. Besi (II) Sulfat (FeSO4)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Besi (II) Sulfat mempunya rumus kimia FeSO4 dengan beberapa nama lain yaitu,
Fero sulfat, Vitriol hijau, Vitriol besi, dan Copperas.
Gambar 13. Struktur FeSO4
Asam asetat bersifat korosif terhadap banyak logam seperti besi, magnesium, dan
seng, membentukgas hidrogen dan garam-garam asetat (logam asetat). Logam
asetat juga dapat diperoleh denganreaksi asam asetat dengan suatu basa yang
cocok. Contoh yang terkenal adalah reaksi soda kue (Natrium Bikarbonat)
bereaksi dengan cuka. Hapir semua garam asetat larut dengan baik dalam
air.Salah satu pengecualian adalah Kromium (II) asetat.
Tabel 14. Sifat Fisika CH3COOH
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 60,052 g/ml
Densitas 1,0492 g/cm3
Titik Leleh 16,64°C
Titik Didih 117,9°C
c) Identifikasi
1. Merupakan asam lemah
2. Merupakan zat adiktif di dalam makanan
3. Dapat dengan mudah menyatu dnegan senyawa polar dan nonpolar
d) Kegunaan Asam Asetat
[ CITATION Luk20 \l 1033 ] menyebutkan beberapa kegunaan asam asetat, yaitu
:
1. Asam asetat digunakan pada proses purifikasi atau pemurnian bahan kimia
organik, karena ia dapat digunakan sebagai pelarut rekristalisasi.
2. Asam asetat digunakan pada proses pembuatan bahan kimia seperti ester,
asetat anhidrat, monomer vynil asetat dan polimer lainnya. Polimer vynil
asetat adalah bahan baku pembuatan lem dan perekat.
3. Dalam industri farmasi, asam asetat digunakan sebagai bahan antiseptik dan
pencegah infeksi.
4. Asam asetat adalah bahan yang digunakan pula untuk menghilangkan karat
dan kerak (de-scaller) pada peralatan.
5. Serat benang polyester – purified terephthalic acid (PTA) – dibuat dengan
menggunakan asam asetat sebagai bahan bakunya.
15. Asam Sitrat (C6H8O7)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Asam sitrat mempunyai rumus kimia C6H8O7 dengan sebutan lain asam 2-
hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat.
Gambar 15. Struktur C6H8O7
b) Sifat Asam Sitrat
Asam sitrat mampu mengikat ion-ion logam sehingga dapat digunakan sebagai
c) Identifikasi
Asam oksalat adalah asam dikarboksilat yang hanya terdiri dari dua atom C pada
masing-masing molekul, sehingga dua gugus karboksilat berada berdampingan.
Dalam medium asam kuat (pH <2) proporsi asam oksalat yang terionisasi
menurun.
d) Kegunaan Asam Oksalat
Asam Oksalat mempunyai banyak kegunaan di dalam skala industri dan
diproduksi juga dengan kegunaan berikut ini :
1. Senyawa ini sensitif pada cahaya (detektor, kamera, dll)
2. Zat Aditif yang digunakan untuk pelapi atau cat pada industri
3. Sebagai bahan pelarut produk perawatan kebersihan pada wanita
4. Salah satu bahan campuran produk barang detergent dan pembersih lainnya
5. Sebagai pelarut senyawa organik
6. Digunakan sebagai bahan aditif pada makanan
[ CITATION Ang201 \l 1033 ]
c. Identifikasi
1. Merupakan ester dari etanol dan asam asetat
2. Senyawa ini tidak stabil dalam air yang mengandung asma atau basa
3. Merupakan pelarut yang polar menengah volatile (mudah menguap)
d. Kegunaan Etil Asetat
Dalam kehidupan sehari-hari etil asetat berfungsi sebagai aroma makanan
(essence) dan pelarut senyawa organik. Berikut beberapa kegunaan etil asetat:
1. Sebagai bahan untuk aroma pada sabun, lilin, makanan dan parfum.
2. Bau yang khas digunakan sebagai aromatik
3. Sebagai bahan campuran sebagai perantara aroma pada pembuatan parfum
4. Dapat digunakan sebagai pelarut
5. Dapat digunakan dalam dunia kedokteran (senagai obat bius)
6. Proses essense sintetis tidak tergantung musim
7. Essense sintetis lebih murah dan efisien dibanding essense dari buah asli
19. Benzena (C6H6)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Benzena mempunyai rumus kimia C6H6 dengan sebutan lain Benzol, Sikloheksa-
1,3,5-triena dan 1,3,5-Sikloheksatriena.
Gambar 19. Struktur C6H6
b) Sifat Benzena
Benezena merupakan cairan yang tidak berwarna yang mempunyai aroma seperti
bensin. Sifat dari senyawa ini adalah mudah menguap, mudah terbakar, dan
bersifat karsiogenik.
Tabel 19. Sifat Fisika C6H6
Karakteristik Nilai
Berat Molekul 78,11 g/mol
Densitas 0,8765 g/cm3
Titik Lebur 5,53 °C
Titik Didih 80,1 °C
c) Identifikasi
Benzena dapat larut dalam beberapa senyawa seperti alkohol, CHCl 3, CCl4, dietil
eter, aseton, dan asam asetat. Benzena dapat digunakan sebagai pelarut dan
pesintesis untuk berbagai senyawa karbon.
d) Kegunaan Benzena
Kegunaan benzena yang terpenting adalah sebagai pelarut dan sebagai bahan
baku pembuatan senyawa-senyawa aromatik lainnya yang merupakan senyawa
turunan benzena. Masing-masing dari senyawa turunan benzena tersebut
memiliki kegunaan yang beragam bagi kehidupan manusia. Berikut ini beberapa
senyawa turunan Benzena dan kegunaannya:
1. Toluena
Sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar untuk membuat TNT (trinitotoluena),
senyawa yang digunakan sebagai bahan peledak (dinamit).
2. Stirena
Sebagai bahan dasar pembuatan polimer sintetik polistirena melalui proses
polimerisasi. Polistirena banyak digunakan untuk membuat insolator listrik,
boneka, sol sepatu serta piring dan cangkir.
3. Anilina
Bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Anilina dapat diubah
menjadi garam diazonium dengan bantuan asam nitrit dan asam klorida.
4. Benzaldehida
Sebagai zat pengawet serta bahan baku pembuatan parfum karena memiliki
bau yang khas. Benzaldehida dapat berkondensasi dengan asetaldehida
(etanal), untuk menghasilkan sinamaldehida (minyak kayu manis).
5. Fenol
Dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal sebagai karbol atau lisol yang
berfungsi sebagai zat disenfektan.
20. Iodine (I2)
a) Nama Lain dan Rumus Kimia
Iodine mempunyai rumus kimia I2 dengan nama lain iodium, yodium, dilodine,
dan yodium monokuler.
Gambar 20. Struktur I2
b) Sifat Iodine
Iodine merupakan padatan berwarna hitam keabu-abuan. Bahan kimia ini
menguap pada suhu kamr menjadi gas ungu-biru dengan bau menyengat.
Akbar, S., n.d. Pengenalan Beberapa Bahan Kimia Berbahaya dan Cara Penanganannya.
Lokakarya Fungsioonal Non Peneliti, pp. 112-120.
Carson, P. & Mumford, C., 2002. Hazardous Chemicals Handbook Second Edition. New
Delhi: Butterworth Heinemann.
Green, D. W. & Perry, R. H., 2008. Perry's Chemical Engineers' Handbook 8th Edition. New
York: McGraw-Hill.
Huda, M. M., 2018. Rumus Kimia Kloroform dan Penggunaannya. [Online] Available at:
https://mystupidtheory.com/rumus-kimia-kloroform-dan-penggunaanya/[Accessed 9
Juli 2020].
Khaldun, I., 2019. Aplikasi Microsoft Excel Pada Program Titrasi Volumetri. Banda Aceh:
Syiah Kuala University Press.
Lukman, 2020. Kegunaan Asam Asetat dalam Industri. [Online] Available at:
https://www.prosesproduksi.com/kegunaan-asam-asetat-dalam-industri/ [Accessed 9
Juli 2020].
Miskah, S., Tumanggor, B. & Sinambela, F. P., 2015. Penambahan K2Cr2O7 Terhadap
Waktu Awal Penyalaan pada Biobriket dari Campuran Batubara dan Tongkol
Jangung. Jurnal Teknik Kimia, 21(3), pp. 37-49.
Muchtaridi & Justiana, S., 2007. Kimia SMA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Yudhistira.
Murjana, A., 2020. Rumus Asam Sitrat Serta Pengertian dan Kegunaannya. [Online]
Available at: https://rumusrumus.com/rumus-asam-sitrat/#Manfaat_Asam_Sitrat
[Accessed 9 Juli 2020].
Murjana, A., 2020. Rumus Kimia Asam Oksalat, Sifat, dan Kegunaannya. [Online] Available
at:https://rumusrumus.com/rumus-kimia-asam-oksalat/#Sifat_-_Sifat_Asam_Oksalat
[Accessed 9 Juli 2020].
Suyatno, Purwadi, A., Widayanto, H. & PR, K., 2007. Kimia SMA Kelas 3. Jakarta: Grasindo.
Syailani, 2019. Kimia Sahabatku dan Kimia Kompetensiku. Surakarta: CV Oase Group.