Penyakit Akibat Rokok
Penyakit Akibat Rokok
Kanker Paru-paru
Gatra.com | 26 Apr 2019 09:14
Simon Neale (57), mantan penjual tembakau terkena kanker paru–paru setelah
mendapatkan rokok gratis selama bekerja. (SHutterstock/tss)
ARTIKEL TERKAIT
London, Gatra.com - Simon Neale (57), mantan penjual tembakau terkena kanker
paru–paru setelah mendapatkan rokok gratis selama bekerja. Rokok tersebut diberikan
oleh perusahaan tempatnya bekerja dan menjadikan ia seorang perokok berat.
“Ketika saya bergabung dengan perusahaan, saya diberitahu akan mendapatkan 1.200
rokok gratis setiap bulannya," kata Neale seperti dikutip The Independent, Jumat
(26/4).
Sejak bergabung dengan Rothmans, pabrik rokok tempat Neale bekerja. Ia mulai
menjadi perokok aktif. Awalnya hanya merokok sesekali, kemudian berubah menjadi
perokok berat.
“Hal terburuk adalah memberi tahu anak-anak. Kanker paru-paru muncul dari saya
yang bekerja untuk Rothmans, ” ujar Neale.
“Ribuan karyawan diberikan rokok gratis, dan rokok gratis juga dibagikan kepada
publik. Pabrik tembakau mempromosikan produknya sambil bersembunyi dari
masyarakat,” kata Arnott.
“Setiap saat, produk ini mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku,
termasuk peringatan kesehatan yang relevan,” kata Cleverly.
Nasyiatul Aisyiyah prihatin terhadap kondisi para buruh rokok perempuan. (Dok:
Komunitaskretek).
Para pekerja perempuan itu juga berpotensi terkena toksin nikotin rokok karena
intensif berhubungan dengan tembakau olahan setiap hari. Debu tembakau dalam
proses pemotongan maupun produksi bisa mengganggu kesehatan.
"Selain itu mereka juga rentan gejala kurang darah atau anemia karena tuntutan
pekerjaan. Dampak lainnya selain aspek kesehatan bagi konsumsi rokok aktif maupun
pasif yaitu aspek psikologis, ekonomi, sosial dan lingkungan," tutur Diyah, dalam
siaran persnya, Rabu (31/05/2017).
Sebagai organisasi perempuan yang menaungi perempuan muda usia 17 tahun hingga
40 tahun di bawah Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah peduli dengan isu
pengendalian tembakau karena korban rokok kebanyakan adalah perempuan dan
anak-anak.
Karena itu, pada peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2017, Diyah mengajak
seluruh elemen pemerintah dan masyarakat untuk melakukan sosialisasi dan edukasi
tentang bahaya merokok dimulai dari lingkungan terdekat.
Hari Tanpa Tembakau Sedunia diperingati setiap 31 Mei. Pada 2017, tema yang
diusung adalah "Tembakau Ancaman bagi Pembangunan".