Anda di halaman 1dari 4

DEFINISI

Penyakit malaria adalah salah satu jenis penyakit serius dan berbahaya yang disebabkan oleh
infeksi parasit. Umumnya, parasit tersebut ditularkan melalui gigitan nyamuk, terutama oleh
nyamuk Anopheles. Salah satu jenis parasit yang paling umum menyebabkan penyakit malaria
adalah Plasmodium falciparum.

Apabila nyamuk Anopheles terinfeksi oleh Plasmodium dan menggigit Anda, parasit tersebut
dapat ditularkan dan dilepaskan ke dalam aliran darah Anda. Parasit akan berkembang di dalam
hati, dan dalam beberapa hari akan mulai menyerang sel darah merah Anda.

Ketika Anda mulai terinfeksi, tanda-tanda dan gejala penyakit ini akan mulai tampak setelah 10
hari hingga 4 minggu. Namun, terkadang gejala juga dapat muncul 7 hari setelah Anda
terinfeksi. Gejala penyakit malaria yang paling umum adalah demam, sakit kepala, dan muntah.

Apabila tidak segera ditangani, komplikasi yang mungkin muncul dengan penyakit malaria
adalah anemia dan gula darah rendah (hipoglikemia). Pada kasus yang lebih serius, penderita
dapat mengalami penyakit malaria serebral, di mana pembuluh darah menuju otak tersumbat dan
berisiko mengakibatkan kematian.

Apa saja tanda-tanda dan gejala penyakit malaria?

Pada kebanyakan orang, tanda-tanda dan gejala malaria muncul sekitar 10 hari hingga 4 minggu
setelah pertama kali terinfeksi. Namun, terdapat pula kasus di mana penderita mulai merasakan
gejala 7 hari setelah tergigit nyamuk, atau bahkan 1 tahun kemudian.

Tanda-tanda dan gejala umum dari penyakit malaria adalah:

 Menggigil sedang sampai berat


 Demam tinggi
 Tubuh kelelahan
 Banyak berkeringat
 Sakit kepala
 Mual disertai muntah
 Diare
 Nyeri otot

Pada kondisi yang lebih parah, seperti terjadinya komplikasi, gejala yang mungkin akan dialami
penderita malaria adalah:

 Kejang
 Kebingungan
 Buang air besar berdarah
 Anemia
 Koma
Bagaimana mendiagnosis penyakit malaria?

Dalam proses diagnosis, dokter mungkin akan meninjau ulang riwayat kesehatan Anda, serta
menanyakan apakah Anda baru-baru ini mengunjungi daerah endemik penyakit malaria.

Selain itu, dokter akan memeriksa apakah ada keluhan seperti demam, menggigil, muntah, diare,
dan gejala-gejala lainnya. Pemeriksaan akan dilanjutkan dengan mengecek adanya
pembengkakan limpa (splenomegali) atau hati (hepatomegali).

Kemudian, dokter akan meminta Anda menjalani tes-tes tambahan, seperti pemeriksaan
laboratorium. Pada tes ini, dokter akan mengambil sampel darah Anda untuk mengetahui adanya
parasit, serta jenis parasit Plasmodium yang menginfeksi sel darah merah Anda.

Untuk hasil diagnosis yang lebih akurat, dokter akan merekomendasikan uji diagnostik cepat
(rapid diagnostic test) agar jenis parasit yang terdapat di tubuh Anda dapat teridentifikasi, serta
mengetahui apakah ada organ vital yang terpengaruh.

Selain uji diagnostik cepat, tes lain yang sering dilakukan untuk menguji adanya penyakit ini
adalah pembacaan darah tepi (blood smear).

Tes tersebut dilakukan dengan cara meneteskan sampel darah Anda pada kaca objek, yang
kemudian akan diperiksa dengan menggunakan mikroskop.

Tes darah tepi biasanya dilakukan sebagai tes lanjutan atau follow-up setelah tes pemeriksaan
darah lengkap (complete blood count). Apabila hasil tes pemeriksaan darah lengkap
menunjukkan adanya kelainan, Anda mungkin diminta untuk melakukan tes ini.

Ada beberapa tes yang membutuhkan waktu beberapa hari untuk mendapatkan hasilnya,
sementara tes lainnya hanya kurang dari 15 menit.

PENATALAKSANAAN

Malaria adalah penyakit yang bisa diobati dan dicegah. Tujuan utama pengobatan adalah untuk
membasmi parasit malaria untuk mencegah pengembangan penyakit parah seperti malaria
serebral atau kematian.

Pasien Inap

Rujuk pasien malaria untuk dirawat di ruang isolasi

PatofisiologiGejala malaria timbul saat pecahnya eritrosit yang


mengandung parasit. Demam mulai timbul bersamaan pecahnya skizon
darah yang mengeluarkan macam-macam antigen. Antigen ini akan
merangsang makrofag, monosit atau limfosit yang mengeluarkan
berbagai macam sitokin, diantaranya Tumor Necrosis Factor (TNF). TNF
akan dibawa aliran darah ke hipothalamus, yang merupakan pusat
pengatur suhu tubuh manusia. Sebagai akibat demam terjadi vasodilasi
periferyang mungkin disebabkan oleh bahan vasoaktif yang diproduksi
oleh parasit.5,6Limpa merupakan organ retikuloendotelial. Pembesaran
limpa disebabkan oleh terjadi peningkatan jumlah eritrosit yang terinfeksi
parasit, teraktifasinya sistem retikuloendotelial untuk
memfagositosiseritrosit yang terinfeksi parasit dan sisa eritrsit akibat
hemolisis.5,6Anemia terutama disebabkan oleh pecahnya eritrosit dan
fagositosis oleh sistem retikuloendotetial. Hebatnya hemolisis tergantung
pada jenis plasmodium dan status imunitas penjamu. Anemia juga
disebabkan oleh hemolisis autoimun, sekuentrasi oleh limpa pada
eritrosit yang terinfeksi maupun yang normal dan gangguan eritropoisis.
Hiperglikemi dan hiperbilirubinemiasering terjadi. Hemoglobinuriadan
Hemoglobinemia dijumpai bila hemolisis berat. Kelainan patologik
pembuluh darah kapiler pada malaria tropika, disebabkan kartena sel
darah merah terinfeksi menjadi kaku dan lengket, perjalanannya dalam
Teuku Romi Imansyah Putra, Malaria dan Permasalahannya106kapiler
terganggu sehingga melekat pada endotel kapiler karena terdapat
penonjolan membran eritrosit. Setelah terjadi penumpukan sel dan
bahan-bahan pecahan sel maka aliran kapiler terhambat dan timbul
hipoksia jaringan, terjadi gangguan pada integritas kapiler dan dapat
terjadi perembesan cairan bukan perdarahan kejaringansekitarnya dan
dapat menimbulkan malaria cerebral, edema paru, gagal ginjal
danmalobsorsi usus

PROGRAM

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 293/MENKES/SK/IV/2009
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG ELIMINASI
MALARIA DI INDONESIA
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, serta seluruh jajaran
kesehatan di pusat maupun daerah melakukan langkah
proaktif dan responsif serta membangun jejaring kerja dan
kemitraan dengan stakeholder guna melakukan upaya
pengendalian malaria dalam rangka eliminasi malaria di
Indonesia. Ketiga : Pelaksanaan eliminasi malaria di
Indonesia mengacu kepada Pedoman Eliminasi Malaria Di
Indonesia sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan
ini. 3
Keempat : Pelaksanaan eliminasi malaria di Indonesia, selain
mengacu kepada pedoman sebagaimana dimaksud dalam
Diktum kedua keputusan ini, juga pada pedoman
pelaksanaan upaya pengendalian malaria di Indonesia yang
ditetapkan dalam keputusan tersendiri. Kelima : Dalam
pelaksanaan eliminasi malaria di Indonesia, dapat
membentuk kelompok kerja dari berbagai unsur dan keahlian
yang relevan untuk mengkaji dan memberikan bahan
pertimbangan. Keenam : Pembinaan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan eliminasi malaria di Indonesia
dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota dengan mengikutsertakan
organisasi profesi dan stake holder terkait. Ketujuh :
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai