Anda di halaman 1dari 6

CARA MENGGUNAKAN KOMPAS BIDIK DENGAN BENAR

Kompas bidik mempunyai 3 bagian utama, yaitu :

1. Lubang vertical
pada lumbang vertical terdapat benang / kawat berada di tengah

2. Bagian kompas
Pada bagian kompas terdapat jarum , dan arah mata angin disertai dengan
angka derajat sesuai lokasi atau target yang dibidik

3. Kaca pembesar
Kaca pembesar digunakan untuk melihat/membaca angka.

Selain,Tiga bagian utama kompas juga memiliki dua (2) bagian lainnya yaitu :

1. Pengait
Pengait digunakan untuk mengaitkan ibu jari/Jempol

2. Mistar
Pada bagian samping kompas terdapat Mistar

Cara Penggunaan

1) Posisikan kompas daam posisi rata-rata air.


2) Mengarahkan target bidik ke arah lubang kecil.
3) Tunggu sampai jarum kompas berhenti di angka sesuai dengan target.
4) Perhatikan dengan seksama. Lihat pada deret angkayang berada pada
lingkaran dalam menunjukkan angka berapa sesuai dengan garis kuning
sebagai penanda.
5) Ulangi keempat langkah diatas, untu mendapatkan angka yang lebih akurat
untuk mengurangi kesalahan.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan ketika memakai kompas bidik yaitu :

 Posisi kompas Miring


Pengukur/kompas dalam keadaan miring yang dimana seharusnya saat
digunakan kompas harus dalam keadaan datar (rata-rata air)

 Tidak sabar menunggu jarum berhenti.


 Salah membaca deret angka
Dimana pengukur membaca deret angka lingkaran luar yang seharusnya
yang dibaca angka pada lingkaran luar.
CARA MENENTUKAN BACK AZIMUTH DENGAN KOMPAS

1. Tentukanlah letak titik yang ingin dibidik.


2. Kemudian carilah azimutnya.
Misalnya :
 Dari titik R – S = 120°
 Dari titik S – T = 70°
 Dari titik T – U = 95°
3. Tentukan back azimuth-nya.
Fungsi nya untuk kembali ke titik semula. Untuk menentukan back azimuth-nya
kita tidak perlu memakai kompas. Untuk menentukan back azimuth :
1. Gambarlah hasil bidikan

U Keterangan :

 azimuth
T S  back azimuth

 Dari U –T
Azimuth + 180° = 95° + 180° = 275°
 Dari T – S
Azimuth + 180° = 70° + 180° = 250°
 Dari S – R
Azimuth + 180° =120° + 180° = 300°
CARA PENGGUNAAN KOMPAS MAGNETIC

Kompas magnit berfungsi sebagai pedoman di kapal untuk menuju ke arah yang sesuai
dengan tujuan. Sebagai alat pedoman maka kompas harus benar. Untuk mengetahui kompas
benar atau tidak maka ada alat yang mengaudit dan memperbaiki secara periodik. Dalam
penggunaan di kapal keterampilan menguji / mengecek kebenaran kompas magnit harus di
miliki.
Cara-cara yang lazim dan sangat mudah dilakukan adalah:
1) Pengecekan tentang kepekaan kompas (Sensitif).
Urutan pengecekan :
a. Letakkan kompas di meja, dengan posisi piringan pedoman rata mendatar.
b. Pegang kompas, dengan cara tangan kanan memegang sisi kanan kompas
dan tangan kiri memegang sisi kiri bagian kompas.
c. Putar kompas ke arah kanan / kiri kurang lebih 45°. Apabila piringan
pedoman saat diputar cepat mengikuti / bergerak dan cepat berhenti pada
saat dihentikan sama dengan arah putaran maka kompas itu Peka apabila
sebaliknya maka kompas tersebut Tidak peka.
2) Pengecekan Tentang Kestabilan / Keseimbangan Kompas
Urutan pengecekan :
a. Letakkan kompas di meja, dengan posisi piringan pedoman rata mendatar.
b. Pegang kompas, dengan cara tangan kanan memegang sisi kanan kompas
dan tangan kiri memegang sisi kiri bagian kompas.
c. Miringkan kotak kompas ke kanan / ke kiri kemudian ke depan dan ke
belakang. Apabila posisi kaca / piringan pedoman tetap mendatar maka
kompas stabil. Apabila sebaliknya maka kompas tidak stabil. Lakukan
kegiatan seperti poin 1 dan 2 secara berulang untuk hasil yang lebih
akurat. Hati hati dalam melakukan kegiatan di atas.
d. Pengecekan tentang kebenaran arah yang di tunjukkan kompas Dengan
cara mencocokkan kompas dengan kompas yang lain (kompas standar)
atau mungkin dicocokkan dengan tidak hanya pada satu kompas.

1. Prinsip kerja kompas magnit adalah sama dengan prinsip magnit yaitu Apabila batangan
magnit berdiri bebas maka batangan magnit akan mengarah ke arah kutub-kutubnya.
2. Bentuk kompas magnit dibuat sedemikian rupa dengan bagian bagian masing-masing
dapat berfungsi, sehingga kompas magnit dapat digunakan untuk pedoman arah di kapal.
3. Karena kompas adalah alat ukur / pedoman arah di kapal maka kompas harus benar dan
sesuai standar, untuk itu kompas mempunyai persyaratan harus Peka, stabil dan skala
mudah dibaca.
SURVEY DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GPS

1. Mengapa Menggunakan GPS ?


 Manfaat utama GPS adalah dapat memberikan informasi posisi di permukaan bumi.
Segala kegiatan yang berkaitan dengan posisi/lokasi di permukaan bumi dapat
diselesaikan dengan bantuan GPS
 Ilmu dan metode untuk mengetahui posisi suatu tempat kita kenal dengan istilah
navigasi. Bentuknya berkembang mulai dari kompas sederhana, peta, teropong, hingga
sekarang menggunakan GPS
 Penggunaan GPS di berbagai bidang; transportasi (posisi pesawat, bus, mobil,
keretaapi), militer (navigasi rudal, satelit mata – mata), hingga ke aktivitas olahraga
(hiking, climbing)

2. Global Positioning System (GPS)


 Global Positioning System (GPS) adalah sebuah sistem navigasi satelit yang
menyediakan informasi lokasi dan waktu dalam berbagai kondisi cuaca, dimanapun
diatas permukaan bumi, sepanjang masih menerima sinyal GPS
 GPS sistem navigasi berbasis satelit yang terdiri dari setidaknya 24 satelit
 Pengembangan GPS dimulai dari tahun 1973 oleh Departemen Pertahanan Serikat dan
beroperasi penuh pada tahun 1995

3. Cara Kinerja Sistem GPS


 Sistem GPS terdiri dari tiga bagian, yakni satelit di angkasa, stasiun pengendali di
bumi, dan receiver alias perangkat penerima sinyal satelit yang berada ditengah
pengguna, seperti misalnya GPS atau smartphone.
 Untuk menghitung posisi 2-D Anda (garis lintang dan garis bujur) dan gerakan
lintasan, penerima GPS harus dikunci pada sinyal minimal 3 satelit
 Dengan 4 atau lebih satelit dalam pandangan, penerima dapat menentukan posisi 3-D
Anda (garis lintang, garis buur dan ketinggian). Umumnya, penerima GPS akan
melacak 8 atau lebih satelit
 Satelit – satelit GPS mengorbit bumi sebanyak dua kali dalam sehari. Ketika
mengorbit ini mereka memancarkan sinyal unik dan parameter orbit untuk ditangkap
oleh receiver di bumi
 Alat receiver menghitung jarak antara dirinya an satelit GPS dengan waktu yang
dibutuhkan untuk menerima sinyal dari masing – masing satelit.
 Informasi jarak kemudian dipakai untuk menentukan posisi receiver di bumi melalui
teknik trilateration, yakni mencari titik persilangan di antara radius jarak tiga satelit
GPS terdekat. Di ketiga lingkaran jarak ini bertemu, disitulah posisi receiver.
4. Sinyal GPS
 Setiap saat Satelit GPS memancarkan sinyal elektromagnetik pada spektrum
gelombang mikro berisi pesan navigasi ke seluruh dunia
 Sinyal dari satelit membawa: sinyal jarak untuk menghitung jarak receiver dan satellit,
dan pesan navigasi (informasi orbit satelit, jam satelit pada waktu sinyal diluncurkan,
dll)
 Pesan navigasi ini diistilahkan sebagai ‘Almanac GPS’
 Sinyal GPS satelit kemudian dipancarkan dalam beberapa frekuensi mulai dari
frekuensi L1 sampai L5
 Frekuensi L1 merupakan frekuensi yang diterima di kebanyakan receiver mulai dari
grade navigasi sampai pada geodetic. L1 sendiri dibagi dua yaitu C/A code untuk
kepentingan spil dan P(Y) code untuk kepentingan militer
 Frekuensi L2 merupakan frekuensi yang lebih presisi daripada frekuensi L1 dan hanya
bisa diterima receiver tipe geodetik dan sebagian receiver tipe mapping. Receiver yang
bisa menerima L1 dan L2 memungkinkan untuk memperoleh data posisi akurasi
sentimeter sampai milimeter
 Frekuensi L3 merupakan frekuensi sangat presisi yang hanya digunakan untuk
kepentingan militer, yaitu untuk kepentingan peledakan nuklir
 Frekuensi L4 dan L5 tidak ditransmisikan ke permukaan bumi dan hanya digunakan
untuk mengkaji pengaruh lonosfer terhadap sinyal GPS dan kemungkinan koreksinya.

5. Jenis dan Sumber Kesalahan Posisi dari GPS


 Sinyal GPS dan pemodelan matematis untuk memperoleh informasi koordinat yang
akurat hanya bisa diperoleh jika sinyal ditransmisikan dalam kondisi ruang hampa
udara dan tidak ada unsur pengganggu
 Sumber utama eksternal pengganggu sinyall GPS adalah atmosfer bumi; dapat
menghamburkan, membelokan dan memperlambat sinyal GPS sehingga kecepatannya
tidak konstan (yang berpengaruh pada kalkulasi jarak)
 Sedangkan faktor internal penyebab kesalahan posisi antara lain kesalahan informasi
ephemeris dan almanac GPS yang dipancarkan oleh satelit bersamaan dengan sinyal,
kesalahan ini biasanya sudah dimonitor dan diminimalisir oleh Ground Station
 Kesalahan clock receiver: Jam built-in receiver mungkin memiliki sedikit kesalahan
pengaturan waktu karena kurang akurat dibandingkan jam atom pada satelit GPS
 Ketersidaan selektif : Departemen Pertahanan AS sekali menerapkan Selectiive
Availability (SA) untuk sateli, membuat sinyal kurang akurat untuk menjaga ‘musuh’
dari menggunakan sinyal GPS yang sangat akurat. Pemerintah mematikan SA pada
Mei 2000, yang meningkatkan akurasai penerima GPS sipil.
 Kesalahan – kesalahan ini umumnya dapat dikoreksi antara lain menggunakan teknik
differensial GPS

Anda mungkin juga menyukai