Istirahat Dan Tidur
Istirahat Dan Tidur
MANADO
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai,makalah ini berisi tentang pengertian kebutuhan istirahat dan
tidur,konsep dasar tidur fisiologi tidur dan siklus tidur,faktor-faktor yang mempengaruhi tidur
serta gangguan tidur. Dan harapan kami semoga makalah ini bisa dimengerti karena
keterbatasan pengetahuan kami, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
dari makalah ini.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
DEFINISI SIDS………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
2
A. PENGERTIAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
Istirahat adalah suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional, dan
bebas dari perasaan gelisah. Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas
apapun, duduk santai di kursi empuk atau berbaring diatas tempat tidur juga
merupakan bentuk istirahat. Menurut Narrow (1645-1967) terdapat enam kondisi
seseorang adapat beristirahat yaitu :
1. Merasa segala sesuatu berjalan normal
2. Merasa diterima
3. Merasa diri mengerti apa yang sedang berlangsung
4. Bebas dari perlukaan dan ketidak nyamanan
5. Merasa puas telah melakukan aktivitas-aktivitas yang berguna
6. Mengetahui bahwa mereka akan mendapat pertolongan bila membutuhkan
Tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu
terhadap lingkungan menurun. Keadaan ini bersifat teratur, silih berganti dengan
keadaan terjaga, dan mudah di bangunkan.
3
Tidur merupakan salah satu cara untuk melepas kelelahan baik jasmani
maupun mental. Menurut (Peter, 1985: 10) berpendapat bahwa tidur merupakan suatu
keadaan yang sederhana dalam keadaan tidur, sedikit sekali yang dapat di ingat secara
normal dapat dikatakan bahwa dalam tidur semua sistem dalam tubuh kita berkurang
kegiatannya. Pengurangan ini sampai batas paling dasar dan akan tetap dalam batas
ini sampai kita bangun kembali keesokan harinya.
Jenis Tidur
a. NREM (Non Rapid Eye Movement)
Ada 4 tahapan, yaitu :
Tahap 1 :
1. Termasuk light sleep
2. Berakhir hanya beberapa menit
3. Penurunan aktivitas fisik dimulai dengan penurunan TTV dan
metabolisme
4. Dengan mudah dibangunkan stimulus sensori seperti suara dan individu
merasa seperti mimpi disiang hari
Tahap 2 :
1. Merupakan periode sound sleep
2. Kemajuan relaksasi
3. Masih dapat dibangunkan dengan mudah
4
4. Berlangsung selama 10-20 menit
5. Fungsi tubuh berlangsung lambat
Tahap 3 :
1. Tahap awal tidur dalam
2. Lebih sulit dibangunkan dan jarang bergerak
3. Otot secara total relaksasi
4. Tanda vital mengalami kemunduran teratur
5. Berlangsung 15-30
Tahap 4 :
1. Tahap tidur benar-bener nyenyak
2. Sangat sulit dibangunkan
3. Jika tidur nyenyak telah terjadi, akan menghabiskan sepanjang malam
pada tahap ini
4. Bertanggung jawab mengistirahatkan dan memperbaiki tidur
5. Tanda vital menurun secara signifikan
6. Berlangsung 15-30 menit
7. Dapat terjadi berjalan dan mengompol
5
Tahap ketiga terdapat sejumlah gelombang delta berfungsi sangat rendah, dan pola
“Kumparan” juga berlangsung tahap keempat rekaman-rekaman yang menunjukan
hasil serupa dengan tahap tiga.
Fungsi Tidur
Tidur dapat berfungsi dalam pemeliharaan fungsi jantung terlihat pada denyut
turun 10 hingga 20 kali setiap menit. Fungsi lain yang dirasakan ketika tidur adalah
reaksi otot sehingga laju metabolik basal akan menurun. Bila kehilangan tidur selama
waktu tertentu dapat menyebabkan perubahan fungsi tubuh, baik kemampuan
motorik, memori dan keseimbangan.
Fisiologi Tidur
Seseorang dapat dikategorikan sedang tidur apabila terdapat tanda-tanda sebagai
berikut :
6
Aktivitas minimal.
Tingkat kesadaran yang bervariasi.
Terjadi perubahan-perubahan proses fisiologis tubuh, dan
Penurunan respon terhadap ransangan dari luar
Selama tidur, dalam tubuh sesorang terjadi perubahan proses fisiologis, yaitu :
Siklus Tidur
Selama tidur, individu melewati tahap tidur NREM dan REM. Siklus tidur yang
komplet normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya melalui
4- 5 siklus selama 7-8 jam.
Siklus tersebut dimulai dari tahap NREE yang berlanjut ke tahap REM.
Tahap NREM I-III berlangsung selama 30 menit, kemudian diteruskan ketahap IV
selama ± 20 menit.
Setelah itu, individu kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit.
Tahap I REM muncul sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit.
7
Apabila mengalami kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari tahap
REM.
Kecemasan
Pada keadaan cemas seseorang mungkin meningkatkan saraf simpatis sehingga
mengganggu tidurnya.
Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal,seseorang yang tahan minum alkohol
dapat mengakibatkan insomnia dan lekas marah.
Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur antara lain :
a. Diuretik : Menyebabkan insomnia
b. Anti depresan : Supresi REM
c. Kafein : Meningkatkan saraf simpatis
d. Beta bloker : Menimbulkan insomnia
e. Narkotika : Mensuspensi REM
Insomnia
Adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur,gangguan tidur ini umumnya
ditemui pada individu dewasa.
Di sebabkan oleh banyak hal, seperti stres, depresi, gelisah, pola tidur yang buruk,
atau karena sedang menjalani pengobatan serta mengkonsumsi obat-obatan tertentu.
Mendengkur
Mendengkur bisa menjadi masalah karena suara yang dihasilkannya tersebut. Selain
itu, mendungkur bisa menjadi pertanda utama masalah tidur yang lebih serius.
Slep Apnea
Gangguan tidur ini terjadi ketika sebagian saluran pernapasan bagian atas tersumbat,
menghalangi proses pernapasan dalam waktu singkat, dan membuat seseorang
terganggu dari tidurnya.
Narkolepsi
Merupakan gangguan tidur kronis, berupa rasa kantuk yang berlebihan di siang hari.
Kondisi ini sering di sebut dengan sleep attack alias serangan tidur.
8
Parasomia
Jenis gangguan tidur ini merupakan kelain perilaku tidur seseorang, sehingga
mengganggu ritme tidur. Gejalanya yang umum adalah berjalan saat tidur ( sleep wall
king).
Hipersomia
Merupakan kebalikan dari insomnia. Namun penyebab belum pasti.
Hingga saat ini, penyebab SIDS belum diketahui secara pasti. Bahkan
otopsi yang lengkap dan investigasi yang detail, kematian tersebut juga tidak
dapat dijelaskan. Para pakar menduga kombinasi dari sejumlah faktor
berpotensi meningkatkan risiko sindrom ini. Faktor-faktor risiko tersebut
meliputi :
Jenis kelamin, bayi laki-laki lebih rentan mengalami SIDS
dibandingkan bayi perempuan.
Kelahiran prematur.
Berat badan bayi di bawah normal pada saat lahir.
Posisi tidur, misalnya tengkurap atau miring.
Terpajan asap rokok selama dalam kandungan.
Kondisi ibu saat hamil, contohnya berusia di bawah 20 tahun,
menggunakan obat-obatan terlarang, atau merokok.
Gangguan pernapasan, misalnya karena hidung tertutup selimut atau
pernapasannyaS terhalang saat tidur bersama ibu, ayah, maupun
saudaranya.
Adanya keabnormalan pada bagian tertentu dari otak sang bayi yang
mengendalikan pernapasan dan proses bangun tidur.
9
Infeksi pernapasan, misalnya akibat flu.
Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan agar bayi Anda terhindar dari
SIDS. Langkah-langkah pencegahan tersebut adalah :
10
\
DAFTAR PUSTAKA
Https://www.google.co.id/amp/s/ifptasya.wordpress.com/2011/01/11/pemenuhan-
kebutuhan-istirahat-dan-tidur4ns/amp/
https://www.webkesehatan.com
https://www.slideshare.net
https://www.e-jurnal.com
https://www.alodokter.com/sids
11