Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN

KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN

DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI

NAMA : RINDAH MAHARANI YUSUF, S.KEP

NIM : 841719052

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS OLAH RAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
KONSEP MAP HIPERTENSI PADA LANSIA

Penyakit darah tinggi atau hipertensi (hypertension) adalah suatu keadaan dimana
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan
oleh angka bagian atas (systolic) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan
tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik berupa cuff air raksa
(Spygmomanometer) ataupun alat digital lainnya (Herlambang, 2013).

Faktor Resiko

Umur

Umur

> 50 tahun

Perubahan struktur
dan fungsional pada sistem
pembuluh darah
(aberio sklerosis)

Hilangnya elastisitas
jaringan ikat, p elastisitas
otot pembuluh darah

Menurun kemampuan dehidrasi


dan gaya regang pem-da

aorta & arteri besar berkurang


kemampuannya dalam mengakomodasi
volume darah yang dipompa
oleh jantung

Penurunan curah jantung

Peningkatan tekanan perifer

frekuensi , palpasi dan d

HIPERTENSI
HIPERTENSI

HIPERT ENSI

Kardiovaskuler Sistem pernafasan Neurosensori

Perubahan irama jantung, Dispnea, nafas pendek, batuk Rangsangan lapar Pusing, sakit kepala, mual
frekuensi , palpasi dan distritmia takipnea

Anoreksia
P kemampuan jantung Kebutuhan O2 dijaringan nyeri akut
memompa darah tidak terpenuhi
(keletihan, kelemahan) Intake nutrisi
me
P. curah jantung
Intoleransi aktivitas
Ggn. pemenuhan kebutuhan
nutrisi (-) dari kebutuhan tubuh

Tanda dan Gejala

Sakit kepala, Kelelahan, Mual, Muntah, Sesak nafas, Gelisah


Diagnosa Keperawatan

1. Penurunan curah jantung b.d peningkatan afterload, vasokonstriksi, hipertrofi/


rigiditas ventrikuler, iskemia miokard.
2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan, ketidakseimbangan suplai, dan kebutuhan
oksigen.
3. Nyeri Akut (sakit kepala) b.d peningkatan tekanan vaskuler cerebral.
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d hilangnya nafsu
makan

Intervensi Keperawatan
SLKI SIKI
No Diagnosa Keperawatan
(Luaran Keperawatan) (Intervensi Keperawatan)
Penurunan Curah Perawatan Jantung
1. Setelah
Jantung  dilakukan Observasi :
Definisi : tindakan
1) Identifikasi tanda/gejala
Ketidakadekuatan keperawatan
jantung memompa primer penurunan curah
selama 1x24 jam
darah untuk memenuhi diharapkan jantung (meluputi
kebutuhan metabolisme masalah klien
dyspepsia, kelelahan,
tubuh teratasi dengan
Penyebab : edema, ortopnea,
kriteria sebagai
1.  Perubahan Irama berikut : paroxysmal noctumal
Jantung 1. Tekanan darah
dyspnea, peningkatan
2.  Perubahan Frekuensi sistolik
Jantung CVP)
membaik
3.  Perubahan 2. Tekanan darah 2) Identifikasi tanda/gejala
Kontraktilitas diastolic
sekunder penurunan curah
4.  Perubahan Afterload membaik
5.  Perubahan Preload jantung ( meiputi
3. Gambaran EKG
aritmia menurun peningkatan berat badan,
Gejala Dan Tanda hepatomegai, distensi
4.
Mayor :
vena jugularis, palpitasi,
Subjektif :
ronkhi basah, oliguria,
1. Perubahan irama jantung :
 Palpitasi batuk, kulit pucat)
2. Perubahan preload 3) Monitor tekanan darah
 lelah
4) Monitor intake dan output
3. Perubahan afterload
 Dispnea cairan

4. Perubahan kontraktilitas 5) Monitor saturasi oksigen


 Ortopnea
6) Monitor keluhan nyeri
 batuk
dada (misalnya intensitas,
Objektif :
1. Perubahan Irama Jantung lokasi, radiasi, durasi,
 Bradikardi/ Takikardi
previtasi yang mengurangi
 Gambaran Ekg Aritmia
nyeri)
2. Perubahan Preload
 Edema 7) Periksa tekanan darah dan

 Distensi Vena Jugularis frekuensi nadi sebelum


 Cvp Meningkat
dan sesudah aktivitas
 Hepatomegali
8) Periksa tekanan darah dan
3. Perubahan Afterload
 Tekanan Darah frekuensi nadi sebelum
Meningkat/ Menurun pemberian obat.
 Nadi Perifer Teraba
Terapeutik :
Lemah
 Crt > 3 Detik 9) Posisikan pasien semi-

 Oliguria fowler atau fpwler dengan


 Warna Kulit Pucat
kaki ke bawah atau posisi
Dan/Atau Sianosis
nyaman

10) Berikan diet jantung yang

sesuai

11) Berikan relaksasi untuk

mengurangi stress, jika

perlu

12) Berikan dukungan

emosional dan spiritual

Edukasi :
4. Perubahan Kontraktilitas 13) Anjurkan beraktivitas fisik
 Terdengar  Suara
sesuai toleransi
Jantung S3 Atau  S4
14) Anjurkan beraktivitas fisik

secara bertahap

15) Anjurkan berhenti

merokok

16) Anjarkan pasien dan

keluarga mengukur intake

dan cairan

Kolaborasi :

17) Rujuk ke program

rehabilitasi jantung
Intoleran Aktivitas   Observasi :
2. Setelah
Definisi : 1. monitor kelelahan fisik
dilakukan
Ketidakcukupan energi dan emosional
tindakan
untuk melakukan 2. monitor pola dan jam
aktivitas sehari hari keperawatan tidur
Penyebab : selama 1x24 jam
Terapeutik :
1. Ketidakseimbangan diharapkan
Antara Suplai Dan masalah klien 3. sediakan lingkungan
Kebutuhan Oksigen teratasi dengan yang nyaman dan
2. Tirah Baring kriteria sebagai rendah stimulus
3. Kelemahan berikut : 4. lakukan latihan rentang
4. Imobilitas 1. Kemudahan gerak pasif dan atau
5. Gaya Hidup Monoton melakukan aktivitas aktif
sehari-hari 5. berikan aktivitas
Gejala Dan Tanda meningkat  distraksi yang
Mayor : 2. Keluhan lelah menenangkan
 Subjektif : menurun  6. fasilitasi duduk di sisi
1. Mengeluh Lelah 3. Tekanan darah tempat tidur jika tidak
2. Gejala Dan Tanda Minor membaik dapat berpindah atau
3. Subjektif 4. Perasaan lemah berjalan
4. Merasa Tidak Nyaman menurun
Edukasi :
Setelah Beraktivitas
5. Merasa Lemah 7. anjurkan tirah baring
Objektif :
1. Tekanan Darah Berubah
>20% Dari Kondisi
Istirahat
2. Gambaran Ekg
Menunjukkan Aritmia Saat
Setelah Aktivitas
3. Gambar Aneka G
Menunjukkan Iskemik
4. Sianosis

3. Nyeri akut Setelah Observasi:


Definisi : dilakukan
Pengalaman  sensorik tindakan
1. Identifikasi lokasi
atau emosional  yang keperawatan
karakteristik durasi,
berkaitan dengan selama 1x24 jam
frekuensi, kualitas tas
kerusakan  jaringan diharapkan
coach intensitas nyeri
aktual atau fungsional masalah klien
2. Identifikasi respon
dengan omset teratasi dengan
nyeri non verbal
mendadak atau lambat kriteria sebagai
3. Monitor efek samping
dan intensitas ringan berikut :
penggunaan analgesic
hingga berat yang 1. Keluhan nyeri
berlangsung kurang dari menurun Terapeutik :
3 bulan 2. Gelisah
4. Berikan teknik non
Penyebab : menurun
farmakologi untuk
1. Agen Pencedera 3. Kesulitan tidur
mengurangi rasa nyeri
Fisiologis ( Misalnya menurun
5. Fasilitasi istirahat dan
Inflamasi, Iskemia, 4. Tekanan darah
tidur
Neoplasma) membaik
2. Agen Pencedera 5. Pola tidur Edukasi :
Kimiawi ( Misalnya membaik
6. Jelaskan penyebab,
Terbakar, Bahan Kimia
periode dan pemicu
Iritan)
nyeri
3. Agen Pencedera Fisik  
7. Jelaskan strategi
( Misalnya Abses,
meredakan nyeri
Amputasi, Terbakar,
Terpotong Mengangkat
Berat Latihan Fisik
Berlebihan)
Gejala Dan Tanda
Mayor :
 Subjektif :
1. Mengeluh Nyeri
 Objektif :
1. Tampak Meringis
2.  Bersikap Protektif
3.  Gelisah
4.  Frekuensi Nadi
Meningkat
5.  Sulit
 Gejala Dan Tanda
Minor :
 Objektif :
1. Tekanan Darah
Meningkat
2.  Pola Nafas Berubah
3.  Nafsu  Makan Berubah
4.  Proses Berpikir
Terganggu
5.  Menarik Diri
6.  Berfokus Pada Diri
Sendiri
7.  Diaforesis

Observasi :
4. Defisit nutrisi Setelah
Definisi : dilakukan 1) Identifikasi status nutrisi
Asupan nutrisi tidak tindakan
2) Identifikasi alergi dan
cukup untuk memenuhi keperawatan
intoleransi makanan
kebutuhan metabolisme selama 1x24 jam
Penyebab : diharapkan 3) Identifikasi kebutuhan
1. Ketidakmampuan masalah klien
kalori dan jenis nutrisi
menelan makanan teratasi dengan
4) Monitor asupan makanan
2.  Ketidakmampuan kriteria sebagai
mencerna makanan berikut : 5) Monitor berat badan
3.  Ketidakmampuan Terapeutik :
1. keinginan
mengabsorbsi nutrien makan 6) Fasilitasi menentukan
4.  Peningkatan kebutuhan membaik
pedoman diet (misalnya
metabolisme 2. asupan makan
5.  Faktor psikologis piramida makanan)
dan cairan membaik
( stres,  keenggananan 3. porsi makan 7) Sajikan makanan secara
untuk makan) yang dihabiskan
menarik dan suhu yang
Gejala dan tanda 4. berat badan
mayor : sesuai
membaik.
Objektif :
8) Berikan makanan yang
1. Berat badan  menurun
tinggi serat untuk
minimal 10% di bawah
rentang ideal mencegah konstipasi
Gejala dan tanda
9) Berikan suplemen
minor
makanan jika perlu
Subjektif :
1. cepat kenyang setelah Edukasi :
makan
10) Anjurkan posisi duduk
2. kram/ nyeri abdomen
jika mampu
3. nafsu makan menurun
Objektif : 11) Ajarkan diet yang
1. Bising usus hiperaktif
diprogramkan
2. Otot pengunyah lemah
Kolaborasi :
3. Otot menelan  lemah
4. Membran mukosa pucat 12) Kolaborasi pemberian
5. Sariawan
medikasi sebelum makan

(misalnya anti pereda

nyeri, antimetik) jika perlu

13) Kolaborasi dengan ahli


gizi untuk menentukan

jumlah kalori dan jenis

nutris, jika perlu.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Purwadianto (2000), Kedaruratan Medik: Pedoman Penatalaksanaan


Praktis, Binarupa Aksara, Jakarta.
Bustan. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta
Cahyono, S. 2008. Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Yogyakarta: Kanisius

Darmojo, R. Boedhi. (2010). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta:


FKUI.
Departemen Kesehatan RI. 2012. Pharmaceutical Care untuk Penyakit
Hipertensi. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Evelyn C.pearce (1999), Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, Penerbit PT


Gramedia, Jakarta.
Fauzi. I. 2014. Buku Pintar Deteksi Dini Gejala dan Pengobatan Asam Urat,
Diabetes dan Hipertensi. Yogyakarta: Araska.

Junaedi, E. 2013. Hipertensi Kandas Berkat Herbal. Jakarta Selatan

Kristanti, H. 2013. Mencegah dan Mengobati 11 Penyakit Kronis. Citra Pustaka:


Yogyakarta.
Ni Kadek, et al. 2014. Pengaruh Kombinasi Jus Seledri, Wortel dan Madu
Terhadap Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas II Denpasar Barat.
Artikel Penelitian, Stikes Bina Husada
Nugroho, W. (2010). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC.
Rahmawati, R. 2012. Pengaruh Jus Seledri Kombinasi Wortel dan Madu
Terhadap Penurunan Tingkat Hipertensi Pada Pasien Hipertensi. Gresik
(skripsi) from: http://www.google.com , diakses 11 September 2015.
Rusdi, Nurlaela Isnawati. 2009. Awas Anda Bisa Mati Cepat Akibat Hipertensi
dan Diabetes. Yogyakarta: Powerbooks publishing.

Ritu Jain. 2011. Pengobatan Alternatif untuk Mengatasi Tekanan Darah. Jakarta:
Gramedia.

Wahdah, N. 2011. Menaklukan Hipertensi dan Diabetes. Yogyakarta: Multipress

Wijoyo, P. M. 2011. Rahasia Penyembuhan Hipertensi Secara Alami. Bee Media


Agro: Jakarta
Wilkinson, Judith. (2011). Buku saku diagnosa keperawatan: diagnose NANDA,
intervensi NIC, Kriteria hasil NOC, ed.9. Alih bahasa, Esty
Wahyuningsih; editor edisi bahasa Indonesia, Dwi Widiarti. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai