Disusun Oleh
Kelompok 4
3. Fatmawati 201602056
PRODI KEPERAWATAN
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
Komunikasi antar profesi di rumah sakit (RS) terjadi sepanjang waktu perawatan
pasien di RS, komunikasi bertujuan untuk menjaga kelangsungan proses perawatan pada
pasien. Salah satu komunikasi antar profesi di RS terjadi pada saat dilakukannya timbang
terima pasien. Timbang terima pasien merupakan bentuk transfer tanggung jawab medis
pasien dari satu tenaga kesehatan ke tenaga kesehatan lainnya. Hasil laporan JCI (Joint
sentinel event yang terjadi di USA pada tahun 1992 sampai degan 2006. Di Australia,
sebanyak 25.000 sampai dengan 30.000 kejadian sentinel event yang seharusnya dapat
sentinel event yang disebabkan karena keterampilan tenaga medis (Payne, 2012).
Operan shift penting untuk menjaga kesinambungan layanan keperawatan selama 24 jam.
pasien dalam bulan Juli sampai dengan Desember 2014, yang disebabkan oleh karena
proses timbang terima pasien yang tidak sesuai prosedur, diantaranya jadwal operasi yang
mundur (KTD) 5 kejadian, pemberian obat yang tidak sesuai intruksi dokter (KNC) 2
dimana World Health Organization (WHO) telah dimulai pada tahun 2004. Di indonesia
Gerakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit (GKPRS) dicanangkan Mentri Kesehatan
pasien RS. Gerakan Keselamatan Pasien RS adalah suatu sistem untuk mencegah
(Kemenkes, 2011).
yang sangat penting untuk dikaji dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan. Namun tidak jarang kita menemukan keluhan berkaitan dengan
kualitas pelayanan kesehatan yang muaranya berasal dari kinerja perawat. Data dari
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Wilayah Asia Tenggara pada tahun 2010
menunjukan bahwa sekitar 35% pengguna jasa pelayanan kesehatan merasa puas
terhadap pelayanan yang diberikan dan sekitar 55% menyatakan tidak puas (Khamidah,
2015).
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat.
Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar perawat,
maupun dengan tim kesehatan lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus
2009).
Timbang terima pasien merupakan salah satu bentuk komunikasi perawat dalam
sebagai salah satu metode untuk memberikan informasi yang relevan pada tim perawat
setiap pergantian shift, sebagai petunjuk praktik memberikan informasi mengenai kondisi
pasien sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan klien
Bagaimana penerapan timbang terima pasien yang baik bagi tenaga kesehatan?
1.3 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Nursalam (2011) definisi timbang terima adalah suatu cara dalam
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien.
Timbang terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian dinas.
Selain laporan antar dinas, dapat disampaikan juga informasi yang berkaitan dengan
profesional dan akuntabilitas untuk beberapa atau semua aspek perawatan pasien, atau
kelompok pasien, kepada orang lain atau kelompok profesional secara sementara atau
permanen.
sebelumnya.
penyediaan informasi yang tidak akurat atau adanya kesalahan yang dapat
perawat berikutnya pada pergantian dinas dan tidak dibawa pulang. Dengan kata
lain, proses timbang terima dapat mengurangi kecemasan yang terjadi pada perawat.
4. Timbang terima memiliki dampak yang positif bagi perawat, yaitu memberikan
kemampuan komunikasi antar perawat, menjalin suatu hubungan kerja sama dan
5. Selain itu, timbang terima memiliki manfaat bagi pasien diantaranya, pasien
masalah secara langsung bila ada yang belum terungkap. Bagi rumah sakit,
secara komprehensif.
dan bagi pasien. Bagi perawat manfaat timbang terima adalah meningkatkan
Sedangkan bagi pasien, saat timbang terima pasien dapat menyampaikan masalah secara
Friesen, White dan Byers (2009) memperkenalkan enam standar prinsip timbang
Semakin luas proses timbang terima (lebih banyak peserta dalam kegiatan
timbang terima), peran pemimpin menjadi sangat penting untuk mengelola timbang
terima pasien di klinis. Pemimpin harus memiliki pemahaman yang komprehensif dari
proses timbang terima pasien dan perannya sebagai pemimpin. Tindakan segera harus
Mengatur sedemikian rupa agar timbul suatu pemahaman bahwa timbang terima
pasien harus dilaksanakan dan merupakan bagian penting dari pekerjaan sehari-hari dari
perawat dalam merawat pasien. Memastikan bahwa staf bersedia untuk menghadiri
timbang terima pasien yang relevan untuk mereka. Meninjau jadwal dinas staf klinis
untuk memastikan mereka hadir dan mendukung kegiatan timbang terima pasien.
tinjauan berkala tentang proses timbang terima pasien. Mengidentifikasi staf yang harus
hadir, jika memungkinkan pasien dan keluarga harus dilibatkan dan dimasukkan sebagai
peserta dalam kegiatan timbang terima pasien. Dalam tim multidisiplin, timbang terima
pasien harus terstruktur dan memungkinkan anggota multiprofesi hadir untuk pasiennya
yang relevan.
Mengatur waktu yang disepakati, durasi dan frekuensi untuk timbang terima
pasien. Hal ini sangat direkomendasikan, dimana strategi ini memungkinkan untuk
dapat memperkuat ketepatan waktu. Timbang terima pasien tidak hanya pada pergantian
jadwal kerja, tapi setiap kali terjadi perubahan tanggung jawab misalnya ketika pasien
diantar dari bangsal ke tempat lain untuk suatu pemeriksaan. Ketepatan waktu timbang
terima sangat penting untuk memastikan proses perawatan yang berkelanjutan, aman
dan efektif.
Sebaiknya, timbang terima pasien terjadi secara tatap muka dan di sisi tempat
tidur pasien. Jika tidak dapat dilakukan, maka pilihan lain harus dipertimbangkan untuk
memastikan timbang terima pasien berlangsung efektif dan aman. Untuk komunikasi
yang efektif, pastikan bahwa tempat timbang terima pasien bebas dari gangguan
a. Standar protokol
Standar protokol harus jelas mengidentifikasi pasien dan peran peserta, kondisi klinis dari
pasien, daftar pengamatan/pencatatan terakhir yang paling penting, latar belakang yang
relevan tentang situasi klinis pasien, penilaian dan tindakan yang perlu dilakukan.
Pada kondisi pasien memburuk, meningkatkan pengelolaan pasien secara cepat dan tepat
Prioritaskan informasi penting lainnya, misalnya: tindakan yang luar biasa, rencana
pemindahan pasien, kesehatan kerja dan risiko keselamatan kerja atau tekanan yang
Menurut Hughes (2008) beberapa jenis timbang terima pasien yang berhubungan
Metode timbang terima pasien antar dinas dapat dilakukan dengan menggunakan
berbagai metode, antara lain secara lisan, catatan tulisan tangan, dilakukan di samping
tempat tidur pasien, melalui telepon atau rekaman, nonverbal, dapat menggunakan
Pasien mungkin akan sering ditransfer antar unit keperawatan selama mereka
diagnostik.
Pasien sering dikirim dari unit keperawatan untuk pemeriksaan diagnostik selama rawat
inap. Pengiriman unit keperawatan ke tempat pemeriksaan diagnostik telah dianggap sebagai
Pengiriman pasien dari satu fasilitas kesehatan ke fasilitas yang lain sering
terjadi antara pengaturan layanan yang berbeda. Pengiriman berlangsung antar rumah
obat-obatan sering terjadi, misalnya saat mentransfer pasien, pergantian dinas, dan cara
Scovell (2010) mencatat bahwa perawat lebih cenderung untuk membahas aspek
merusak pentingnya dukungan emosional. Hal ini diungkapkan pula oleh Kerr (2002)
b. Perawat mengetahui tentang situasi pasien dan apa saja yang perlu
pendekatan yang lebih formal. Namun, seperti rekaman timbang terima, ada potensi
adalah:
selanjutnya meliputi:
terburu-buru.
e. Perawat primer dan anggota kedua dinas bersama-sama secara langsung
Menurut AMA (2006) pelaksanaan timbang terima yang baik dan benar
diantaranya:
1. Timbang terima dilakukan pada setiap pergantian dinas dengan waktu yang
4. Timbang terima umumnya dilakukan di pagi hari, namun timbang terima juga
penerimaan pasien rawat inap dan merencanakan apa yang akan dikerjakan.
6. Timbang terima antar dinas, harus dilakukan secara menyeluruh, agar peralihan
ini menjamin perawatan pasien sehingga dapat dipertahankan jika perawat absen
untuk waktu yang lama, misalnya selama akhir pekan atau saat mereka pergi
berlibur.
AMA (2006) menyatakan bahwa tempat yang tepat pada saat akan dilakukan
tidak tepat.
1. Persiapan
dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah dioverankan dan berhak
masalah keperawatan, kebutuhan dan tindakan yang telah atau yang belum
2. Pelaksanaan
sudah ada namun belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya yang
perlu dibicarakan.
jaga berikutnya.
EKG, dll)
gas darah)
perdarahan)
maligna)
syok )
- foto rongent
perawatan selanjutnya.
i. Lamanya waktu timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5
1. Persiapan yang dilakukan oleh perawat yang akan melimpahkan tanggung jawab
meliputi faktor informasi yang akan disampaikan oleh perawat jaga sebelumnya.
2. Pertukaran dinas jaga, dimana antara perawat yang akan pulang dan datang
arah antara perawat yang dinas sebelumnya kepada perawat yang datang.
3. Pengecekan ulang informasi oleh perawat yang datang tentang tanggung jawab
dan tugas yang dilimpahkan merupakan aktivitas dari perawat yang menerima
Engesmo dan Tjora (2006); Scovell (2010) dan Sexton, et al., (2004)
menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat menghambat dalam pelaksanaan
2. Perawat tidak peduli dengan timbang terima, misalnya perawat yang keluar
3. Perawat yang tidak mengikuti timbang terima maka mereka tidak dapat
perawat sebagai pemberi layanan kepada pasien. Efek-efek dari timbang terima menurut
1. Efek Fisiologis
Kualitas tidur termasuk tidur siang tidak seefektif tidur malam, banyak gangguan
dan biasanya diperlukan waktu istirahat untuk menebus kurang tidur selama
2. Efek Psikososial
hilangnya waktu luang, kecil kesempatan untuk berinteraksi dengan teman, dan
3. Efek Kinerja
Kinerja menurun selama kerja dinas malam yang diakibatkan oleh efek fisiologis
terjadi pada usia 40-50 tahun, dinas kerja juga dapat menjadi masalah terhadap
Survei pengaruh dinas kerja terhadap kesehatan dan keselamatan kerja yang
kecelakaan paling tinggi terjadi pada akhir rotasi dinas kerja (malam) dengan
rata- rata jumlah kecelakaan 0,69 % per tenaga kerja. Tetapi tidak semua
terjadi selama dinas pagi dan lebih banyak terjadi pada dinas malam.
DIALOG SKENARIO TIMBANG TERIMA
Karu : Eva
Pasien : Hawa
Perawat katim pagi : Ika
Perawat katim malam : Elsa
PA pagi : Heni
PA malam : Fatma
Pada tanggal 24 Agustus 2020 diruang melati RS Sumber Waras perawat sedang
melalukan proses timbang terima dari perawat shift malam ke perawat shift pagi.
Setelah validasi ke pasien semua perawat kembali ke nurse station dan melakukan aktivitas
masing- masing.
Karu : baik kita sudah selesai melakukan validasi ke ruang pasien,
terimakasih
atas kerja samanya semoga hari ini diberi kelancaran yang dinas pagi
selamat berdinas.