Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN INDUSTRI DAN PROJEK

MERANCANG KUALITAS PRODUK

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Industri dan Projek

Dosen Pembimbing : Setyoko, Ir.MM

Disusun Oleh:

1. Kamal Abdul Chakim 3.31.17.1.11


2. Krisnia Putri 3.31.17.1.12
3. M. Alif Al Ghozali 3.31.17.1.13

LT – 3B

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan merupakan satu hal


yang sangat penting. Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
pelanggan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh tingkat mutu yang diberikan oleh
perusahaan kepada pelanggan yang meliputi kualitas produk, harga serta ketepatan
waktu pengiriman. Semakin tinggi tingkat mutu yang diberikan perusahaan kepada
pelanggan, maka akan semakin tinggi tingkat terpenuhinya kebutuhan pelanggan
yang biasa dinyatakan oleh tingkat kepuasan pelanggan. Tetapi apabila terdapat
kesenjangan antara tingkat mutu yang diberikan perusahaan dengan kebutuhan aktual
pelanggan, maka akan timbul masalah ketidakpuasan pelanggan yang merupakan
masalah mutu yang harus diselesaikan oleh perusahaan sebab dapat mengakibatkan
hilangnya pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan. Berdasarkan hal itu, maka
perusahaan diharuskan untuk dapat meningkatkan secara terus menerus kemampuan
produksinya dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan.
Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang,membuat para pelaku
bisnis lebih memacu diri dalam menghasilkan produk yang dapat diterima dan
dipergunakan oleh konsumen. Hal tersebut menyebabkan semakin banyak produk
yang dipasarkan haruslah mempunyai banyak keunggulan yang memudahkan
konsumen sebagai pemakai produk. Banyak terobosan baru yang dikembangkan oleh
produsen yang intinya adalah untuk meningkatkan kualitas produk.

1.2 Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1) Mengetahui pengertian kualitas produk.

1
2) Dapat menentukan sebuah strategi penjualan atau distribusi, yang bertujuan
untuk mencapai kepada kepuasan konsumen.
3) Mengetahui strategi kualitas produk, sehingga dari sebuah produksi, distribusi,
kepada konsumen dapat menimbulkan rasa kepuasan yang lebih bagi para
konsumen.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kualitas Produk

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kualitas adalah tingkat baik
buruknya sesuatu. Jika yang dimaksud kualitas produk, maka kualitas produk adalah
tingkat baik buruknya suatu produk baik berupa barang maupun jasa.

Produk memiliki arti penting bagi perusahaan karena tanpa adanya produk,
perusahaan tidak akan dapat melakukan apapun dari usahanya. Pembeli akan
membeli produk kalua merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan
keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran produk berhasil. Dengan kata
lain, pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada keinginan pasar atau selera
konsumen. Menurut Kotler dan Amstrong (2001:346) adalah segala sesuatu yang
dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli digunakan atau
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan”.

Mc Charty dan Perreault (2003:107) mengemukakan bahwa, “Produk merupakan


hasil dari produksi yang akan dilempar kepada komsumen untuk didistribusikan dan
dimanfaatkan konsumen untuk memenuhi kebuuhannya”. Sedangkan menurut
Saladin (2002:121), “Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu
pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat
memuaskan keinginan dan kebutuhan”.

Menurut Kotler (2005:49), “Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu
produk atau pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan/tersirat”. Sedangkan menurut Lupiyoadi (2001:158) menyatakan bahwa
“konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukan bahwa produk
yang mereka gunakan berkualitas”.

2.2 Upaya Produsen untuk Memenuhi Kebutuhan Konsumen

3
Menurut Cohen (1995 ) karakteristik perusahaan yang sukses dalam membentuk
pemenuhan kebutuhan konsumen adalah sebagai berikut :
1. Visi, komitmen dan suasana manajemen yang baik menunjukan bukan hanya
dengan kata kata melainkan dengan tindakan bahwa pelanggan itu penting bagi
perusahaan, perusahaan memilih komitmen yang besar terhadap kepuasan
konsumen dan kebutuhan konsumen lebih diutamakan dari pada kebutuhan
internal perusahaan.
2. Pensejajaran dengan konsumen. Hal tersebut tercermin dalam beberapa hal
berikut ini :
 Konsumen berperan sebagai penasehat penjualan.
 Konsumen tidak pernah dijanjikan sesuatu yang lebih daripada yang dapat
diberikan.
 Perusahaan memahami atribut produk yang yang paling dihargai
konsumen.
 Masukan dan umpan balik dimasukan dalam pengembangan produk
3. Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan mengatasi permasalahan
konsumen. Perusahaan harus bersifat “Customer driver“ yang selalu berupaya
untuk mengidentifikasikan dan mengatasi permasalah pelanggan. Hal tersebut
tercermin dalam:
 Keluhan pelanggan dipantau dan dianalisa.
 Selalu mengupayakan umpan balik dari pelanggan.
 Perusahaan selalu mengupayakan identifikasi dan menghilangkan proses
dan prosedur yang tidak menciptakan nilai bagi para pelanggan.
4. Memanfaatkan informasi dari pelanggan. Perusahaanyang bersifat “Customer
driver“ tidak hanya mengumpulkan umpan balik, tetapi menggunakan dan
menyampaikan kepada semua pihak yang melakukan perbaikan. Pemanfaatan
informasi tersebut tercermin dalam hal :
 Semua karyawan memahami bagaimana pelanggan menentukan kualitas.

4
 Karyawan semua tingkat diberi kesempatan untuk bertemu dengan
pelanggan.
 Karyawan mengetahui siapa yang menjadi “pelanggan sesungguhnya “.
 Perusahaan membantu memberikan informasi yang membantu terciptanya
harapan yang realities pada pelanggan.
 Karyawan dan manajer memahami kebutuhan dan harapan pelanggan.
5. Mendekati para karyawan. Dalam pendekatan TQM tidak cukup bila suatu
perusahaan pasif dan menunggu umpan balik yang disampaikan oleh
konsumen. Pada pasar yang gobal saat ini perusahaan dituntut untuk lebih aktif
dalam mendekati pelanggan. Hal - hal yang perlu dilakukan antara lain:
 Berusaha untuk mengatasi semua keluhan pelanggan.
 Melakukan kemudahan untuk para pelanggan untuk menjalankan bisnis.
 Memudahkan para pelanggan dalam menyampaikan keluhannya.
6. Kemampuan, kesanggupan dan pemberdayaan karyawan. Para karyawan
diperlakukan sebagai professional yang memiliki kemampuan dan
diberdayakan untuk menggunakan pertimbangan tersendiri dalam melakukan
hal - hal yang dianggap perlu dalam memuaskan kebutuhan pelanggan.
7. Penyempurnaan produk dan proses perbaikan secara terus menerus. Melakukan
sesuatu dalam rangka pemenuhan kepuasan pelanggan. Pendekatan tersebut
dapat diwujudkan dalam:
 Kelompok fungsional berkerja sama dalam mencapai sasaran bersama.
 Praktek- praktek bisnis terbaik dipelajari dan dilaksanakan.
 Waktu siklus riset dan pengembangan secara terus menerus.
 Setiap masalah diselesaikan dengan segera.
 Melakukan investasi dalam pengembangan dengan inovatif.

Ada berbagai metode dalam mengembangkan dan menentukan prioritas konsumen


ataupun kebutuhan pelanggan. Metode - metode tersebut merupakan langkah langkah
sistematik dalam mengurangi beban yang harus dilakukan oleh tim penggembangan

5
dalam mengembangkan produk. Salah satu metodenya adalah metode “brain
storming “ Adapun langkah langkah metode ini adaah sebagai berikut :
1. Brainstorming : Bertujuan untuk membangkitkan sebanyak mungkin ide - ide
yang berasal dari anggota tim pengembang, analisa dilakukan melalui
brainstorming. Jika digunakan untuk menentukan prioritas konsumen maka ide
tersebut adalah siapa konsumen yang diharapkan.
2. Afinity Diagram : Dengan mengelompokan ide - ide yang didapat pada
brainstorming dan memberikan label pada tiap group.
3. Perbandingan paired comparison analisa, dengan memberikan skor pada setiap
konsumen yang didasari oleh penilaian tiap anggota tim.
4. Diagram paretto : Dapat dilakukan dengan menggunakan gambar urutan nilai
skor dari tiap konsumen dalam histogram, kemudian diurutkan dari yang
tertinggi sampai yang terendah, lalu memilih konsumen terpenting.

2.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Kualitas Produk

Kualitas produk secara langsung dipengaruhi oleh 9 bidang dasar atau 9M. Pada masa
sekarang ini industri disetiap bidang bergantung pada sejumlah besar kondisi yang
membebani produksi melalui suatu cara yang tidak pernah dialami dalam periode
sebelumnya. Menurut (Sofjan Assauri, 2009 : 362) mengatakan bahwa :

1) Market ( Pasar )

Jumlah produk baru dan baik yang ditawarkan di pasar terus bertumbuh pada laju
yang eksplosif. Konsumen diarahkan untuk mempercayai bahwa ada sebuah
produk yang dapat memenuhi hampir setiap kebutuhan. Pada masa sekarang
konsumen meminta dan memperoleh produk yang lebih baik memenuhi ini. Pasar
menjadi lebih besar ruang lingkupnya dan secara fungsional lebih terspesialisasi
di dalam barang yang ditawarkan. Dengan bertambahnya perusahaan, pasar
menjadi bersifat internasional dan mendunia. Akhirnya bisnis harus lebih
fleksibel dan mampu berubah arah dengan cepat.

6
2) Money ( Uang )

Meningkatnya persaingan dalam banyak bidang bersamaan dengan fluktuasi


ekonomi dunia telah menurunkan batas (marjin) laba. Pada waktu yang
bersamaan, kebutuhan akan otomatisasi dan pemekanisan mendorong
pengeluaran mendorong pengeluaran biaya yang besar untuk proses dan
perlengkapan yang baru. Penambahan investasi pabrik, harus dibayar melalui
naiknya produktivitas, menimbulkan kerugian yang besar dalam memproduksi
disebabkan oleh barang afkiran dan pengulangkerjaan yang sangat serius.
Kenyataan ini memfokuskan perhatian pada manajer pada bidang biaya kualitas
sebagai salah satu dari “titik lunak” tempat biaya operasi dan kerugian dapat
diturunkan untuk memperbaiki laba.

3) Management

Tanggung jawab kualitas telah didistribusikan antara beberapa kelompok khusus.


Sekarang bagian pemasaran melalui fungsi perencanaan produknya, harus
membuat persyaratan produk. Bagian perancangan bertanggung jawab merancang
produk yang akan memenuhi persyaratan itu. Bagian produksi mengembangkan
dan memperbaiki kembali proses untuk memberikan kemampuan yang cukup
dalam membuat produk sesuai dengan spesifikasi rancangan.

4) Man ( Manusia )

Pertumbuhan yang cepat dalam pengetahuan teknis dan penciptaan seluruh bidang
baru seperti elektronika komputer menciptakan suatu permintaan yang besar akan
pekerja dengan pengetahuan khusus. Pada waktu yang sama situasi ini
menciptakan permintaan akan ahli teknik sistem yang akan mengajak semua
bidang spesialisasi untuk bersama merencanakan, menciptakan dan
mengoperasikan berbagai sistem yang akan menjamin suatu hasil yang
diinginkan.

5) Motivation ( Motivasi )

7
Penelitian tentang motivasi manusia menunjukkan bahwa sebagai hadiah
tambahan uang, para pekerja masa kini memerlukan sesuatu yang memperkuat
rasa keberhasilan di dalam pekerjaan mereka dan pengakuan bahwa mereka
secara pribadi memerlukan sumbangan atas tercapainya sumbangan atas
tercapainya tujuan perusahaan. Hal ini membimbing ke arah kebutuhan yang tidak
ada sebelumnya yaitu pendidikan kualitas dan komunikasi yang lebih baik tentang
kesadaran kualitas.

6) Material ( Bahan )

Disebabkan oleh biaya produksi dan persyaratan kualitas, para ahli teknik
memilih bahan dengan batasan yang lebih ketat dari pada sebelumnya. Akibatnya
spesifikasi bahan menjadi lebih ketat dan keanekaragaman bahan menjadi lebih
besar.

7) Machine and Mecanization (Mesin dan Mekanik)


Permintaan perusahaan untuk mencapai penurunan biaya dan volume produksi
untuk memuaskan pelanggan telah terdorong penggunaan perlengkapan pabrik
yang menjadi lebih rumit dan tergantung pada kualitas bahan yang dimasukkan ke
dalam mesin tersebut. Kualitas yang baik menjadi faktor yang kritis dalam
memelihara waktu kerja mesin agar fasilitasnya dapat digunakan sepenuhnya.
8) Modern Information Metode (Metode Informasi Modern)

Evolusi teknologi komputer membuka kemungkinan untuk mengumpulkan,


menyimpan, mengambil kembali, memanipulasi informasi pada skala yang tidak
terbayangkan sebelumnya. Teknologi informasi yang baru ini menyediakan cara
untuk mengendalikan mesin dan proses selama proses produksi dan
mengendalikan produk bahkan setelah produk sampai ke konsumen.

9) Mounting Product Requirement (Persyaratan Proses Produksi)

Kemajuan yang pesat dalam perancangan produk, memerlukan pengendalian yang


lebih ketat pada seluruh proses pembuatan produk. Meningkatnya persyaratan

8
prestasi yang lebih tinggi bagi produk menekankan pentingnya keamanan dan
kehandalan produk.

2.4 Perencanaan Produk

Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti


sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan harus memiliki strategi
cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya. Termasuk diantaranya ekstensi
produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga dan promosi.

Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung kepada kemampuan


untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara cepat menciptakan
produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini
bukan merupakan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian manufaktur, atau
bagian desain saja, melainkan merupakan tanggung jawab yang melibatkan banyak
fungsi yang ada di perusahaan. Metode pengembangan produk berdasarkan kepada
permintaan atau persyaratan serta spesifikasi produk oleh customer adalah metode
yang cukup baik, karena dengan berbasis keinginan customer maka kemungkinan
produk tersebut tidak diterima oleh customer menjadi lebih kecil. Dari sudut
pandang investor pada perusahaan yang berorientasi laba, usaha pengembangan
produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual dengan
menghasilkan laba.Namun laba seringkali sulit untuk dinilai secara cepat dan
langsung.

Menurut Garvin yang dikutip Tjipno (2003:27) dalam jurnal EMBA (2013), untuk
menentukan dimensi kualitas produk, dapat melalui delapan dimensi sebagai
berikut :

1. Kinerja (performance), hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang
dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam
membeli barang tersebut.

9
2. Keistimewaan tambahan (Featurs), yaitu performansi yang berguna untuk
menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan
penegmbangannya.
3. kehandalan (Reliability), hal yang berkaitan dengan probabilitas atau
kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali
digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.
4. Kesesuaian spesifikasi (Conformance), hal ini berkaitan dengan tingkat
kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah diterapkan sebelumnya berdasarkan
keinginan pelanggan.
5. Daya tahan (Durability), yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran
daya tahan atau masa pakai barang.
6. Pelayanan (Service ability), yaitu karakteristik yang berkaitan dengan
kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan
untuk perbaikan barang.
7. Estetika (Ashtetics), merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai
nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi
dari preferensi individual.
8. Persepsi terhadap kualitas (Perceived quality), konsumen tidak selalu
memiliki informasi yang lengkap mengenai atribut-atribut produk. Namun
demikian, biasanya konsumen memiliki informasi tentang produk secara tidak
langsung.

Perancangan dan pembuatan suatu produk baik yang baru atau yang sudah ada
merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah ada.
Kegiatan ini didapat dari persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian disusul
oleh penciptaan suatu konsep produk, perancangan produk, pengembangan dan
penyempurnaan produk, dan diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produk
tersebut.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk merupakan
hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di konsumsi dan
merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaannya.
Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang lain baik dari segi
kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi, dan rasa agar dapat
menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk tersebut.

Perancangan dan pembuatan suatu produk baik yang baru atau yang sudah ada
merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah ada.
Kegiatan ini didapat dari persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian disusul oleh
penciptaan suatu konsep produk, perancangan produk, pengembangan dan
penyempurnaan produk, dan diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produk
tersebut.

3.2 Saran

Pada strategi pemasaran terhadap kepuasan konsumen. Pemasaran harus menentukan


cara yang terbaik guna mendapatkan keuntungan yang maksimal dan memeberikan
kepuasan pada konsumen, dengan memberikan solusi dan menjalankan solusi
tersebut dalam menjalankan proses distribusi atau penjualan. Pemasaran yang
menetukan solusi akan proses distribusi atau penjualan yaitu meningkatkan kualitas
produk dan harga, dari harga dan kualitas produk tersebut harus memiliki tujuan
yang maksimal agar dari harga dan kualitas produk tersebut menciptakan kepuasan
tersendiri

11
DAFTAR PUSTAKA

http://chachastrategipemasaran.blogspot.com

https://www.academia.edu/22372098/MAKALAH_TENTANG_PRODUK

https://penerbitdeepublish.com/kenali-4-strategi-kebutuhan-konsumen/

Anda mungkin juga menyukai