Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. Eka Ajheng Widyawati S. Kep
2. Lidya Syndita
3. Suhidayati

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS PROFESI KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
JAKARTA
2019/2020
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

Pendahulan .
Latar belakang .............
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RS Islam Jakarta Klender
khususnya Ruang Ranap sebagiannya pasien menderita halusinasi. Oleh
karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.
Untuk itu saya tertarik melakukuan terapi aktifitas kelompok Stimulasi
persepsi untuk membantu pasien mengontrol halisinasoinya.

Terapi Aktivitas Kelompol (TAK Stimulasi persepsi : adalah


upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan
masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada
pasien gangguan jiwa adalah  gangguan persepsi sensor i: Halusinasi
merupakan salah satu masalah keperawatan yaang dapat ditemukan pada
pasien gangguan jiwa.
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien
mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa
suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien
merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi
yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak
mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu
penanganan nya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang
bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi
yang dialaminya.
A. Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi
yang menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas
mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman
dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi
kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian
masalah.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi
dibagi dalam 4 sesi, yaitu:
1. Sesi I : Klien dapat mengenal halusinasi dan dapat mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat (6
benar)
3. Sesi III : Mengontrol halusinas dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal .

B. Klien
a. Karakteristik/kriteria
1. Klien yang dapat diajak bekerjasama
2. Klien dengan gangguan pesepsi sensori : halusinasi
3. Klien halusinasi yang telah dapat mengontrol halusinasinya
4. Klien yang kebingungan tak kenal diri nya, salah mengenal orang
lain, tempat dan waktu
5. Klien sehat secara fisik dan kooperatif
b. Proses seleksi
1. Mengobservasi klien yang masuk kriteria
2. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
3. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
4. Klien cukup kooperatif dan dapat memahami pertanyaan yang
diberikan
5. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi :
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok
dan aturan main dalam kelompok

C. Kriteria Hasil
a. Evaluasi Struktur
1. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat yang nyaman
dan memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap
kegiatan
2. Posisi tempat (ruang tamu ranap)
3. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
4. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
5. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana
mestinya
b. Evaluasi Proses
1. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga
akhir
2. Leader mampu memimpin acara
3. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan
4. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan
5. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan
bertanggung jawab dalam antisipasi masalah
6. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan
kepada kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
7. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga
akhir
c. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu :
1. Klien mampu menjelaskan kembali apa yang sudah dilakukan di
sesi 1
2. Klien mampu menyampaikan perasaan setelah mengikuti
kegiatan terapi aktivitas kelompok (TAK)

D. Antisipasi Masalah
a. Penangganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
1. Memanggil klien
2. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan
perawat atau klien lain
b. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
1. Panggil nama klien
2. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan

c. Bila klien lain ingin ikut


1. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien
yang telah dipilih
2. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin
didikuti oleh klien tersebut
3. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi pesan pada kegiatan ini
PELAKSANAAN DAN PENGORGANISASIAN

1. TOPIK
Sesi 1 : Klien dapat mengenal dan mengontrol halusinasi dengan cara
terapi musik (menghardik)
2. TUJUAN
a. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan TAK sesi I diharapkan klien dapat mengenal
halusinasi nya
b. TUJUAN KHUSUS
 Klien dapat mengenal halusinasi
 Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
 Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
 Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi
 Klien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara
menghardik (terapi musik)
3. PELAKSANAAN
a. Hari/tgl : Kamis, 13 febuari 2020
b. Jam : 09.00-09.20 wib
c. Tempat
d. Setting
Medote
Media

PENGORGANISASIAN

1. Tim terapis
Leader : Lidya Syndita
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi kelompok
 Memimpin diskusi
Co. Leader : Eka Ajheng Widyawati
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas
Fasilitator : Marsellina Sylvia, Linda , Siti, susanti, Hesti
 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Observer : Suhidayati
 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan
waktu, tempat dan jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok denga evaluasi kelompok
e. Setting tempat :
a) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b) Tempat yang tenang dan nyaman
f. Gambar Setting Tempat

L CL

                 
K K

F F L : Leader
CL : Co-
Leader
K K
O : Observer
F : Fasilitator
F K F K : Klien

Keterangan: g.

Metode dan media

 Media
- Alat musik
- Bola
 Metode
 Diskusi dan tanya jawab
 Bermain peran atau simulasi
4. PROSES PELAKSANAAN
a. Persiapan
1) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan
perubahan sensori persepsi : halusinasi
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam Terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Perkenalkan nama dan panggilan terapis
c) Menanyakan nama dan panggilan semua klien
2) Validasi/evaluasi: Menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan
dilaksanakan yaitu mendengarkan musik dan bermain
b) Terapis menjelaskan aturan main beriku
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus meminta izin pada terapis
 Lama kegiatan 20 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
5. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu
mendengarkan musik dan menggilirkan bola, jika musik berhenti
maka yang memegang bola diminta untuk bernyanyi
b. Terapis meminta klien untuk bernyanyi jika musik berhenti dan
bola ada di tangan klien
c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
d. Simpulkan kegiatan, waktu, dan perasaan klien setelah melakukan
kegiatan terapi aktivitas kelompok (TAK)
6. TAHAP TERMINASI
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak Lanjut
Melanjutkan sesi ke II terapi aktivitas bermain (TAK)
c. Kontrak Yang Akan Datang
 Menyepakati TAK yang akan dating (SP II), yaitu bermain
puzzle (patuh minum obat, 6 benar)
 Menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi sesuai sesi


Sesi 2 : Mengontrol halusinasi dengan cara menyusun puzzle (patuh minum obat,
6 benar)

1. TOPIK
Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan menyusun puzzle (patuh minum
obat, 6 benar)
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK sesi II diharapkan klien dapat mengenal
halusinasi nya
b. Tujuan Khusus
1) klien memahami pentingnya patuh minum obat
2) klien memahami akibat tidak patuh minum obat
3) klien dapat menyebutkan 6 benar cara minum obat
3. PENGORGANISASIAN
a. Waktu
Hari/tgl : Kamis, 13 febuari 2020
Jam : 09.00-09.40
Lama tiap langkah kegiatan : 20 menit
b. Tim terapis
Leader : Eka Ajheng Widiawati
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi kelompok
 Memimpin diskusi
Co.leader : Suhidayati
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas
Fasilitator : Marsellina Sylvia, Linda, Siti, Hesti
 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Observer : Lidya Syndita
 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok denga evaluasi kelompok
c. Setting tempat
- Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
- Ruangan nyaman dan tenang
d. Metode dan media
Media
- Puzzle
Metode
- Diskusi dan tanya jawab
- Melengkapi jadwal harian

4. PROSES PELAKSANAAN
a. Persiapan
- Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi II
- Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
- Salam teraupetik
 Salam dari terapis kepada klien
 Perkenalan antara terapis dan klien
- Evaluasi/validasi
Terapi menanyakan perasaan klien setelah mengikuti terapi
aktivitas bermain (TAK) sesi II
- Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan bermain puzzle
 Menjelaskan aturan main tersebut
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus meminta izin kepada petugas
 Lama kegiatan 20 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
- Tahap Kerja
a) Terapis menjelaskan tujuan dan cara main puzzle
b) Terapis meminta tiap klien untuk konsentrasi dalam main
puzzle
c) Berikan pujian pada klien yang benar
d) Mendiskusikan perasaan klien setelah main puzzle
e) Minta klien menyebutkan kembali kegiatan yang di lakukan
- Tahap Terminasi
a) Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan klien
b) Tindak Lanjut
Mengajurkan klien menggunakan empat cara mengontrol
halusinasi,yaitu menghardik,melakukan kegiatan
harian,bercakap cakap dan patuh minum obat

c) kontrak Yang Akan Datang


1. Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi pesepsi untuk
mengontrol halusinasi
2. Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai
dengan indikasi klien

Sesi 3 : Mengontrol halusinasi dengan cara menjelaskan gambar dari puzzle yang
telah di susun (bercakap-cakap dengan orang lain)

1. Topik
Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain
yaitu dengan menjelaskan gambar atau puzzle yang telah di susun
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
 Klien mampu mengenal mempersepsikan stimulus yang
dipaparkan kepadanya dengan tepat.
 Klien mampu menyelesaikan masalah yang timbul dari
stimulus yang dialami..
b. Tujuan Khusus
 Klien dapat menyebutkan nama gambar yang dilihat.
 Klien dapat memberikan tanggapan atau penjelasan terhadap
gambar yang dilihatnya.
 Klien memahami perlunya bercakap-cakap dengan orang lain
untuk mencegah munculnya halusinasi
3. Pengorganisasian
a. Hari : Kamis
b. Tanggal : 13 februari 2020
c. Jam : 09.00
d. Lama tiap langkah kegiatan: 20 menit
e. Tim terapis
Leader : Suhidayati
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi kelompok
 Memimpin diskusi
Co. Leader : Lidya Syndita
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas
Fasilitator : Marsellina Sylvia, Hesti, Susanti, Linda, Siti
 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Observer : Eka Ajheng
 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan
waktu, tempat dan jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok denga evaluasi kelompok.
4. Seetting tempat :
a) terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b) tempat tenang dan nyaman.
5. Gambar Setting Tempat

L CL

                 
K K

L :
F F Leader
CL : Co-
Leader

K K O :
Observer
F :
F K F
fasilitator
K : klien

6. Metod
e dan
media

Keterangan:

 Media
 Gambar
 Metode
 Diskusi dan tanya jawab
 Bermain peran atau simulasi

1. Proses Pelaksanaan
a. Persiapan
1) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan
perubahan sensori persepsi : halusinasi
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Fase Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan
nama)
c) Menanyuaikan nama dan panggilan semua klien (beri
papan nama)
2) Validasi atau evaluasi: Menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak
a) Waktu 30 menit, menjelaskan tujuan kegiatan yaitu
melihat gambar, dan menjelaskan aturan main
b) Tempat : Ruang Tamu RS Islam Jiwa Klender
c) Topik : Stimulasi persepsi sesi 3 (melihat gambar)
d) Terapis menjelaskan aturan main berikut:
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus meminta izin pada terapis
 Lama kegiatan 30 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
2. Tahap kerja
 Tentukan beberapa gambar yang umum dikenal orang.
 Tunjukkan gambar pada klien (jika besar dapat di depan saja,
jika kecil diedarkan).
 Tanyakan pendapat seorang klien lain terhadap pendapat klien
sebelumnya.
 Berikan pujian/penghargaan atas kemampuan klien memberi
pendapat.
 Ulangi langkah 3, 4, dan 5 sampai semua klien mendapat
kesempatan.
 Beri kesimpulan pada tiap gambar yang dipaparkan

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi :
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana Tindak Lanjut
 Menganjurkan klien melatih melihat gambar (di TV, koran,
majalah, album) dan mendiskusikannya pada orang lain.
 Membuat jadwal melihat gambar
c. Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang.
 Menyepakati waktu dan tempat

Format evaluasi

No Nama klien Memberi Memberi Mengikuti Jumlah


pendapat tanggapan kegiatan
tentang terhadap sampai
gambar pendapat selesai
klien
1
2
3
4
5
6

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi,
waktu situasi, dan perasaan. Beri tanda  jika klien mampu dan tanda X
jika klien jika tidak ditemukan.
3. Jumlah kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 2 klien mampu, dan
jika nilainya 0 atau 1 klien belum mampu

Dokumentasi

DAFTAR PUSTAKA

Makrifatuk, lilik, 2011, “ keperawatan jiwa” Yogyakarta, Graha ilmu

Fitria, N, 2010, “ Prinsip dasar dan aplikasi penulisan laporan pendahuluan


dan strategi pelaksnaan tindakan,

Anda mungkin juga menyukai