A. Kompetensi Inti
No Kompetensi Inti
KI-1 Menghargai danmenghayatiajaran agama yang dianutnya
Menghargai danmenghayatiperilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (toleransi, gotongroyong),
KI-2 santun, percaya diri dalamberinteraksi secaraefektif dengan lingkungan sosial dan alamdalamjangkauan
pergaulan dan keberadaannya
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)berdasarkan rasaingin tahunya tentang
KI-3
ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampakmata
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalamranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) danranah abstrak(menulis, membaca, menghitung,menggambar, dan
KI-4
mengarang) sesuai dengan yang dipelajaridi sekolah dan sumberlain yangsama dalamsudut
pandang/teori
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran discovery learningpeserta didik dapat mengidentifikasi penggunaan
alat ukur panjang, menentukan hasil pengukuran menggunakan alat ukur panjang jangka sorong, micrometer
sekkrup, menentukan hasil pengukuran massa dengan menggunakan neraca Ohaus, menggunakan aturan
berhitung dengan angka penting, membedakan besaran pokok dan besaran turunan, menentukan dimensi
satuan suatu besaran. Menggunakan konversi satuan dalam pengukuran, menentukan notasi ilmiah dalam
pengukuran, menganalisis data hasil percobaan pengukuran dengan ketelitian yang dimiliki alat ukur
danmempresentasikan data hasil percobaan dan/ atau melalui percobaan dengan memiliki sikap ingin tahu,
teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik
D. Materi Pembelajaran
Fakta
1. adanya beberapa alat ukur panjang (meterran, mistar, jangka sorong, micrometer sekrup)
2. kesalahan pengukuran
3. Konsep
1. cara membaca alat ukur 3. Angka penting
2. ketepatan dan ketelitian alat ukur
Prinsip
1. Ketelitian pengukuran
2. Kesalahan relative, Aturan angka penting
Prosedur
1. langkah kerja ilmiah.
2. Penyajian dan pengolahan data.
3. Percobaan pengukuran menggunakan alat ukur panjang, dan massa .
F. Media Pembelajaran
Media/Alat: Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD, alat Lab
G. Sumber Belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Guru Mata Pelajaran fisika
kelas X Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Modul/bahan ajar,
3. Buku teks pelajaran yang relevan
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (3 ×45 menit)
IPK :
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.2.1. Mengidentifikasi penggunaan alat ukur panjang 4.2.1 Menganalisis data hasil percobaan
3.2.2 Menentukan hasil pengukuran menggunakan alat pengukuran dengan ketelitian
ukur panjang jangka sorong, micrometer sekrup yang dimiliki alat ukur.
3.2.3 Menentukan hasil pengukuran massa menggunakan 4.2.2Mempresentasikan hasil diskusi
neraca Ohaus. percobaan pengukuran dengan
3.2.4.Menggunakan aturan berhitung dengan angka penting menggunakan aturan angka
dalam pengukuran penting
Verification (memverifikasi);
13. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan (ditempelkan di dinding) untuk
digunakan sebagai bahan pada langkah berikutnya.
14. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan dengan mengajukan
pertanyaan,meminta konfirmasi ataupunmemberikan masukkan terhadap kelompok
lainnya.
15. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara
kelompok yang satu dengan yang lain.
16. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat
berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun presentasi
berlangsung.
Generalization (menyimpulkan);
17. Peserta didik mengkaji ulang dan menyimpulkan hasil diskusi dalam kelompok tentang
konsep pengukuran
Verification (memverifikasi);
13. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskandipapan tulisditulis oleh peserta
digunakan sebagai bahan pada langkah berikutnya.
14. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan serta menilai hasil karya dari
kelompok lain yang telah ditulis dipapan tulis,mencermatinya dan membandingkan
dengan hasil dari kelompoknya sendiri kemudianmendiskusikan kembali pada
kelompok masing-masing.
Generalization (menyimpulkan);
17. Peserta didik mengkaji ulang dan menyimpulkan hasil diskusi dalam kelompok tentang
konsep besaran turunan dan dimensi
18. Guru memberikan penguatan dengan memberikan penjelasan pada materi baru dan
berbeda pada tiap kelompok.
22. Melakukan refleksi atau umpan balik untuk memberikan penguatan kepada peserta
didik.
23. Memberi salam.
Pertemuan 2 (3 ×45 menit)
IPK :
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.2.5.Membedakan besaran pokok dan besaran turunan. 4.2.1 Menganalisis data hasil percobaan
pengukuran dengan ketelitian yang dimiliki
3.2.6. Menentukan dimensi satuan suatu besaran
alat ukur.
3.2.7.Menggunakan konversi satuan dalam pengukuran 4.2.2Mempresentasikan hasil diskusi percobaan
pengukuran dengan menggunakan aturan
3.2.8 Menentukan notasi ilmiah dalam pengukuran
angka penting
11. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta didik untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
Keterang
Kegiatan Pembelajaran
an
Verification (memverifikasi); Terlaksan
10. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskandipapan tulisditulis oleh peserta a / tidak
digunakan sebagai bahan pada langkah berikutnya.
11. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan serta menilai hasil karya dari
kelompok lain yang telah ditulis dipapan tulis,mencermatinya dan membandingkan
dengan hasil dari kelompoknya sendiri kemudianmendiskusikan kembali padakelompok
masing-masing.
13. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat berdiskusi,
merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun presentasi berlangsung.
Generalization (menyimpulkan);
14. Peserta didik mengkaji ulang dan menyimpulkan hasil diskusi dalam kelompok tentang
konsep konversi satuan dan notasi ilmiah
15. Guru memberikan penguatan dengan memberikan penjelasan pada materi baru dan
berbeda pada tiap kelompok.
.
Penutup (10 menit) Terlaksan
19. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang konsep konversi satuan dan notasi a / tidak
ilmiahmelalui review indikator yang hendak dicapai pada hari itu.
20. Memberikan tugas kepada peserta didik untuk mengetahui tingkat ketercapaian
indikator
21. Melakukan refleksi atau umpan balik untuk memberikan penguatan kepada peserta
didik.
22. Memberi salam.
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian kinerja dan presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum mencapai
ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan )<n<n(maksimum ) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n>n (maksimum) diberikan materi hasil pengukuran berulang
dengan memperhitungkan kesalahan dan ketelitian pengukuran
A. Pengukuran
1. Mengukur merupakan kegiatan membandingkansuatu besaran dengan satuan.
Contoh kegiatan mengukur: mengukur panjang meja, satuannya meter.
2. Ketepatan (akurasi) adalah tingkat kesamaan pengukuran dengan nilai aslinya.
Ketelitian (presisi) adalah kesesuaian data-data hasil pengukuran berulang.
Alat ukur
Untuk mengukur suatu besaran, panjang , massa di gunakan berbagai jenis alat. Jenis alat yang di gunakan
bergantung pada beberapa hal antara lain :
a. Ketelitian yang diinginkan
b. Ukuran benda yang di ukur
c. Bentuk benda yang di ukur
Alat ukur panjang yang sering di pakai di laboratorium yaitu mistar, jangka sorong dan micrometer skrup.
a. Jangka Sorong
Mempunyai ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm. Bagian jangka sorong terdiri atas :
Rahang tetap, skala panjang yang tertera di sebut skala utama
Rahang geser, skala pendek yang tertera di sebut skala nonius
Skala terkecil = skala utama – 1 skala nonius = 0,1 cm – 0,09 cm = 0,01 cm
Skala terkecil = 0,1 mm
Ketidakpastian = ½ x skala terkecil= ½ x 0,1 mm
Ketidakpastian(Dx) = 0,05 mm
Contoh pengukuran panjang dengan jangka sorong :
1. Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka nol pada nonius. Pada gambar
angka tersebut adalah antara 2,1 cm dan 2,2 cm.
2. Perhatikan garis nonius yang tepat berimpit dengan garis pada skala utama. Pada gabar garis
nonius yang tepat berimpit dengan garis pada skala utama adalah garis ke-5. Ini berarti, x = 2,1 cm
+ 5 x0,01 cm= 2,15 cm (2 desimal). Karena Dx= 0,005 cm (3 desimal) maka x harus dinyatakan
dengan 3 desimal
3. Hasil pengukurannya adalah L = (2,150 ± 0.005) cm
b. Micrometer skrup
Mempunyai ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm, micrometer mempunyai bagian skala utama dan skala
nonius atau putar.
Skala terkecil pada mikrometer adalah skala terkecil pada skala utama dibagi jarak maju mundur
rahang geser, yaitu:
Skala terkecil = 0,5 mm/50 = 0,01 mm
Ketidakpastian (Dx) = ½ x skala terkecil
= ½ x 0,01 mm
Ketidakpastian (Dx) = 0,005 mm
Contoh pengukuran ketebalan dengan mikrometer:
Contoh:
Dua kelompok siswa melakukan pengukuran massa jenis air murni di laboratorium fisika. Kedua
kelompok tersebut melakukan pengukuran berulang dan diperoleh hasil seperti pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Hasil pengukuran
Kelompok Massa jenis air murni dari 5 pengukuran
Anita 0,90 1,20 1,10 0,95 1,15
3. Kesalahan pengukuran ada dua jenis, yaitu kesalahan sistematis dan kesalahan acak (random).
a. Kesalahan sistematis merupakan kesalahan yang terkait dengan kesalatan pengaturan alat,
kalibrasi alat, dan pengaruh linkungan.
b. Kesalahan acak disebabkan oleh ketidak sempurnaan manusia dan alat.
Pada hasil pengukuran, kesalahan ini dinyatakan dalam tanda plus minus (). Kesalahan ini dapat
diperkecil pengaruhnya, contohnya dengan cara malkukan pengukuran berulang.
B. Angka penting
1. Angka penting seperti berikut.
a. Semua angka hasil pengukuranmerupakan angka penting.
b. Semua angka bukan nol merupakan angka penting.
c. Angka nol termasuk angka penting jika terletak di antara bukan nol/di belakang koma.
d. Angka penting menunjukkan ketelitian suatu pengukuran.
ULANGAN HARIAN 1
1. Faktor-faktor yang dapat membuat proses 4. Alat ukur panjang jangka sorong mempunyai
pengukuran menjadi tidak teliti diantaranya: ketelitian … .
1. Alat ukur a. 0,01 cm d. 0,001 cm
2. Benda ukur b. 0,01 mm e. 1 mm
3. Lingkungan c. 0,1 cm
4. Orang yang mengukur
Pernyataan yang benar adalah..............
a. (1),(2),dan (3) 5. Hasil penjumlahan angka penting 26,275 kg
b. (1) dan (3) dengan 23,4 kg adalah… .
c. (2) dan (4) a. 49,675kg d. 49,7kg
d. (4) saja b. 49,68kg e. 49,6 kg
e. (1), dan (4) c. 49,67kg
2. Doni mengatakan bahwa hasil pengukuran 6. Gambar berikut adalah pengukuran massa
menggunakan mikrometer sekrup adalah 2,48 benda dengan menggunakan neraca Ohaus
mm. hasil tersebut sesuai dengan gambar… . lengan tiga. Hasil pengukuran massa benda
yang benar adalah…..
a. 350 gram d. 173 gram
b. 321,5 gram e. 170,3 gram
c. 173 gram
Kriteria penilaian
skoryangdiperoleh skoryangdiperoleh
Nilai = x 100 = x 100
skormaksimum 20
Lampiran 3
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN
KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN JANGKA SORONG & MIKROMETER SEKRUP
LEMBAR OBSERVASI
KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN JANGKA SORONG& MIKROMETER SEKRUP
1. Lembar tes unjuk kerja untuk menilai kinerja peserta didik “membaca hasil pengukuran panjang dengan
menggunakan jangka sorong”
Tidak
No Aspek yang dinilai Dilakukan
dilakukan
1 Memasang benda yang akan diukur pada jangka sorong dengan tepat
2 Menggeser posisi nonius dengan hati-hati
3 Membaca skala utama pada jangka sorong secara teliti dan cermat
4 Membaca skala nonius pada jangka sorong secara teliti dan cermat
5 Membaca nilai panjang dengan satuan yang benar
6 Mengembalikan posisi nonius dalam keadaan rapat
7 Menentukan kesalahan pengukuran
2. Lembar tes unjuk kerja untuk menilai kinerja peserta didik “membaca hasil pengukuran panjang dengan
menggunakan mikrometer sekrup”
Tidak
No Aspek yang dinilai Dilakukan
dilakukan
1 Memasang benda yang akan diukur pada mikrometer sekrup dengan tepat
2 Menggeser posisi nonius dengan hati-hati
3 Membaca skala utama pada mikrometer sekrup secara teliti dan cermat
4 Membaca skala nonius pada mikrometer sekrup secara teliti dan cermat
5 Membaca nilai diameter dengan satuan yang benar
6 Mengembalikan posisi nonius dalam keadaan rapat
7 Menentukan kesalahan pengukuran
LEMBAR OBSERVASI
KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN JANGKA SORONG& MIKROMETER SEKRUP
Tidak
No Aspek yang dinilai Dilakukan
dilakukan
1 Menyampaikan hasil pengukuran yang diperoleh dengan jujur
2 Menerima saran dan masukan dengan sikap terbuka
3 Mengakomodasi saran dan masukan dengan menghargai pendapat orang lain
4 Mampu menjawab pertanyaan dengan rasional
Menyimpulkan hasil diskusi untuk menentukan tujuan akhir kegiatan dengan
5
tepat
Tidak
No Aspek yang dinilai Dilakukan
dilakukan
1 Menyampaikan hasil pengukuran dengan bahasa yang lugas
Menyampaikan laporan sesuai dengan prosedur kegiatan yang dilakukan
2
dengan jujur
3 Menyampaikan laporan dengan percaya diri
4 Menerima saran dan masukan dengan sikap terbuka
Mengakomodasi saran dan masukan dengan menghargai pendapat orang
5
lain
6 Mampu menjawab pertanyaan dengan rasional
Menyimpulkan hasil diskusi untuk menentukan tujuan akhir kegiatan
7
dengan tepat
Total 7
2 Perbedaan tingkat ketelitian hasil pengukuran dengan menggunakan:
a. Jangka sorong 1
Tingkat ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm
b. Mikrometer sekrup 1
Tngkat ketelitian mikrometer sekrup adalah sebesar0,01 mm.
Total 2
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
KEJADIAN/ BUTIR POS/
NO WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP NEG
36
37
38
39
40
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = ×100
Skor maksimal
PEDOMAN PENSKORAN:
I. Tujuan : Peserta didik dapat melakukan pengukuran besaran massa, panjang dan waktu dengan
tepat dan akurat
II. Alat / Bahan :
- Alat : Mistar, jangka sorong, micrometer skrup, neraca analitik dan neraca lengan, stopwatch, arloji
- Bahan : kelereng, gotri, balok kayu, tutup botol mineral, ring, Kubus materi dan silinder materi
1. Ukurlah massa kubus materi dan silinder materi dari berbagai jenis bahan dengan menggunakan
alat ukur neraca lengan, neraca analitik secara berulang-ulang sebanyak 5 kali untuk setiap alat ukur.
2. Masukkan data hasil pengukuran ke dalam tabel.
7. Ukurlah lama waktu kemampuan menahan nafas dan 50 denyut nadi dengan alat ukur stopwatch dan
arloji sebanyak 5 kali percobaan dan masukkan datanya ke dalam tabel sebagai berikut :
Pertanyaan :
1. Bandingkan hasil pengukuran dari alat ukur (mengukur besaran panjang), mistar, jangka
sorong, micrometer skrup , manakah yang paling tinggi ketelitiannya!
2. Bandingkan hasil pengukuran massa kubus meteri dan silinder materi antara alat ukur neraca
lengan dengan neraca analitik!
3. Bandingkan hasil pengukuran waktu antara arloji dengan stopwatch !
Kesimpulan :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Catatan :
Hasil kerja pratik selalu dibawa dalam pertemuan berikutnya sebagai bahan diskusi pembahasan
angka penting dan kesalahan dalam pengukuran
Selanjutnya hasil kerja pratik disusun dalam bentuk laporan dan dikumpulkan satu minggu
kemudian