Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kosmetik tidak lepas dari kehidupan manusia, terutama kosmetik dekoratif
yang banyak diminati kaum wanita. Lip balm merupakan salah satu kosmetik
dekoratif yang digunakan untuk memperindah bibir Lip balm biasanya digunakan
untuk memoles bibir sehabis atau sebelum menggunakan lip balm. Manfaat
menggunakan lip balm untuk bibir adalah mengatur kelembapan bibir. Masalah pada
bibir yang biasanya muncul adalah bibir pecah-pecah atau bibir kering hingga keluar
darah, bisa jadi ini karena kekurangan air dari dalam tubuh yang menyebabkan bibir
kering. Atau malah dari lip balm yang digunakan mengandung bahan kimia yang
malah akan merusak permukaan bibir.Lip balm pada umumnya berwarna bening atau
tidak berwarna meskipun belakangan ini juga diciptakan varian yang memiliki warna.
Bentuknya juga bermacam-macam ada yang padat seperti lip balm dan ada pula yang
berbentuk krim dan cair.
Kosmetik dikenal manusia berabad-abad yang lalu. Pada abada ke-19,
pemakain kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain kecantikan juga untuk
kesehatan. Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru dimulai secara besar-
besaran pada abad ke-20.
Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan
pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital
bagian luar) atau gigi dan membran mukosa mulut terutama untuk membersihkan,
mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau
melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.
Lip balm merupakan salah satu kosmetik dekoratif yang digunakan untuk
memperindah bibir. Manfaat menggunakan lip balm adalah untuk bibir adalah
mengatur kelembapan bibir. Masalah pada bibir yang biasanya muncuk adalah bibir
pecah-pecah atau bibir kering. Hal ini mungkin bisa terjadi akibat penggunaan lip
bam yang mengandung bahan kimia yang bisa merusak permukaan bibir. Maka dari
itu, tim penyusun ingin membuat suatu produk kosmetik berupa lip balm yang terbuat
dari bahan-bahan yang terjamin keamanannya, sehingga produk lip balm lebih
terjamin keamanannya dan tidak menimbulkan masalah bagi yang menggunakannya.

1.2. Pentingnya Masalah


Sesuai prinsip kewirausahan yaitu, mencari untung sebesar-besarnya maka
sering kali produsen mengabaikan keamanan dari produk yang dibuatnya. Seperti lip
balm yang berada di pasaran banyak mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat
mengiritasi bibir. Untuk itu, kami mengganti bahan tersebut dengan bahan alami
yaitu, pewarna makanan yang berfungsi sebagai bahan pewarna alami yang tidak
membahayakan. Pembuatan lip balm juga menggunakan beberapa bahan organik lain
untuk melembabkan bibir agar bibir tidak pecah-pecah serta tidak teriritasi. Selain
dari pengemasan yang baik, khasiatnya pun tidak kalah penting.
1.3 Tujuan Usaha
a. Untuk mengaplikasikan ilmu kewirausahaan kedalam praktek sesungguhnya
b. Untuk menciptakan kosmetik baru, yaitu lips balm yang sehat untuk
digunakan berakivitas sehari–hari
c. Untuk menghasilkan produk pelembab bibir yang praktis dan menarik
d. Untuk menghasilkan produk yang berfungsi sebagai alas bibir sebelum
menggunakan lipstik
e. Untuk menghasilkan produk sebagai terapi untuk bibir pecah-pecah
1.4 Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada tanggal 24 Maret 2018. Lokasi
pembuatan dilakukan dikediaman Adha Dinda di Jl. Melati II No. J8, Simpang Baru,
Tampan, Kota Pekanbaru, Riau 28292, Indonesia.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kosmetik

Menurut Wall dan Jellinek (1970), kosmetik dikenal manusia sejak berabad-
abad yang lalu. Pada abad ke-19, pemakaian kosmetik mulai mendapat perhatian,
yaitu selain untuk kecantikan juga untuk kesehatan.Perkembangan ilmu kosmetik
serta industrinya baru dimulai secara besar-besaran pada abad ke-20 (Tranggono dan
Latifah, 2007). Kosmetik berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti ”berhias”.
Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari
bahan-bahan alami yang terdapat disekitar.Sekarang kosmetik dibuat tidak hanya dari
bahan alami tetapi juga bahan sintetis untuk maksud meningkatkan kecantikan
(Wasitaatmadja, 1997).

Sejak semula kosmetologi merupakan salah satu ilmu pengobatan atau ilmu
kesehatan. Para pakar kosmetik dahulu adalah juga pakar kesehatan, seperti para
tabib, dukun, bahkan penasehat keluarga istana. Dalam perkembangannya terjadi
pemisahan antara kosmetik dan obat, baik dalam hal jenis, efek, efek samping, dan
lainnya (Wasitaatmadja, 1997). Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap
untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi,
dan rongga mulut. Kosmetik digunakan untuk membersihkan, menambah daya tarik,
melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, tetapi tidak dimaksudkan untuk
mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (Tranggono dan Latifah, 2007).

Kosmetik yang diproduksi dan atau diedarkan harus memenuhi persyaratan


sebagai berikut:

a. Menggunakan bahan yang memenuhi standar dan persyaratan mutu serta


persyaratan lain yang ditetapkan.
b. Diproduksi dengan menggunakan cara pembuatan kosmetik yang baik.
c. Terdaftar pada dan mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan RI (BPOM RI).
2.2 Lip Balm

Lip balm yaitu pelembab yang berfungsi untuk mencegah pecah-pecah dan
terkelupasnya kulit bibir.Penggunaan pelembab bibir merupakan salah satu upaya
dalam mengatasi masalah bibir kering dan pecah – pecah. Memakai pelembab bibir
bisa mengurangi penguapan kadar air yang ada di permukaan bibir sehingga bibir
tidak mudah kering dan pecah-pecah. Penggunaan tabir surya dalam lip balm juga
mampu mencegah bibir kering dan pecah – pecah, sehingga bibir akan terlindung dari
cahaya matahari.

Bentuknya bermacam-macam, ada yang padat seperti lipstik dan ada pula
yang berbentuk krim dan cair. Fungsi lip balm adalah untuk membentuk lapisan baru
di atas permukaan kulit untuk melindungi bibir dan menjaga kelembaban bibir. Oleh
karena itu, lip balm ini diperlukan terutama untuk yang punya bibir mudah kering
dan pecah - pecah. Fungsi lip balm adalah untuk membentuk lapisan baru di atas
permukaan kulit untuk melindungi bibir dan menjaga kelembaban bibir. Sebaiknya
pilihlah lip balm yang memiliki kadar pelembab tinggi, mengandung emollient dan
minyak alami. Apabila kita sering beraktifitas di luar rumah, pilihlah lip balm yang
mengandung tabir surya untuk melindungi bibir dari sinar ultraviolet.

Perbedaan yang signifikan antara beberapa lipstik dan lip balm, terutama
mengenai fungsi mana lipstik digunakan untuk memberikan warna pada bibir
sedangkan lip balm memberikan perlindungan. Selanjutnya, formulasi lipstik adalah
kompleksitas yang lebih besar karena jumlah yang lebih besar dari bahan
dibandingkan dengan formulasi lip balm. Merumuskan lip balm, perlu untuk
menyeimbangkan konsentrasi bahan utama termasuk lemak, minyak dan lilin,
sehingga produk akhir menyajikan titik fusi yang memadai antara 65 dan 75 ºC.

Dari segi kualitas, lip balm harus memenuhi beberapa persyaratan berikut
(Mitsui, 1977):

a. Tidak menyebabkan iritasi atau kerusakan pada bibir


b. Tidak memiliki rasa dan bau yang tidak menyenangkan
c. Polesan lembut dan tetap terlihat baik selama jangka waktu tertentu
d. Selama masa penyimpanan bentuk harus tetap utuh, tanpa kepatahan dan
perubahan wujud.
e. Tidak lengket
f. Penampilan tetap menarik dan tidak ada perubahan warna

2.3 Vaseline Repairing Jelly

A. Cara Kerja Vaseline Repairing Jelly

Vaseline Repairing Jelly bekerja dengan cara menciptakan pembatas antar sel,
sehingga mengunci kelembapan dan mempercepat proses perbaikan alami kulit,
membantu proses perbaikan dari dalam. Fungsi zat occlusive-nya memungkinkan
untuk memperbaiki kulit kering, pecah-pecah, luka gores kecil, kulit mengelupas, dan
luka bakar. Vaseline Repairing Jelly sangat aman digunakan, lembut di kulit, tidak
menyebabkan reaksi alergi dan non-comedogenic (tidak akan menyumbat pori-pori).

B. Sejarah Vaseline Repairing Jelly

Pada tahun 1859 Robert Augustus Chesebrough, seorang ahli kimia


berkebangsaan Inggris berusia 22 tahun, melakukan perjalanan ke Titusville, sebuah
kota kecil di Pennsylvania, tempat minyak bumi baru saja ditemukan. Chesebrough,
yang berhasil membuat minyak tanah dari minyak Paus Sperma, memiliki semangat
untuk mempelajari produk-produk lain yang dapat dibuat dari minyak bumi. Segera
setelah tiba di Titusville, ia tertarik oleh hasil sampingan yang secara alami dihasilkan
oleh proses pengeboran minyak yang sepertinya memiliki bahan-bahan yang dapat
memperbaiki kulit. Saat mengawasi para penambang minyak, Chesebrough mencatat
bagaimana mereka mengolesi kulit mereka dengan sisa-sisa pengeboran untuk
membantu mereka memperbaiki luka gores atau terbakar. Terinspirasi akan hal itu,
Chesebrough memulai petualangannya dalam memperbaiki kulit kering warga
Amerika.
2.4 Pewarna Makanan Koepoe- koepoe

Pewarna makanan merek koepoe-koepoe merupakan salah satu jenis pewarna


makanan sintetis. Pewarna buatan untuk makanan diperoleh melalui proses sentesis
kimia buatan yang mengandalkan bahan-bahan kimia / dari bahan yang mengandung
pewarna alami melalui ekstraksi secara kimiawi. Dalam produksi bahan pewarna
sintetik / buatan, produsen memperhatikan batas maksimum penggunaannya pada
makanan, agar bahan pewarna makanan tersebut tidak berbahaya bagi tubuh. Batas
Maksimun Penggunaan pewarna sintetik yang dizinkan seperti Pancrew 4 R :
300mg/Kg bahan makanan, tatrazin, brilliant blue dan sunset yellow : 100mg/Kg
bahan makanan.

Produk merek koepoe-koepoe menghasilkan dua jenis pewarna, yaitu pewarna


makanan biasa yaitu bahan tambahan pangan untuk makanan yang memberi warna
yang diinginkan pada makanan dan pewarna makanan yang dilengkapi dengan aroma
yaitu bahan tambahan pangan untuk makanan yang memberi warna serta penguat
aroma untuk makanan yang diinginkan. Kedua jenis pewarna tersebut tentu
menggunakan bahan yang berbeda, namu sama-sama menggunakan pewarna kimia.
Terdapat 3 beberapa varian warna dan aroma yang diproduksi, antara lain pewarna
makanan hijau tua, pewarna makanan kuning tua, dan pewarna makanan merah rose,
serta beberapa macam pewarna beraroma seperti campuran perisa dan pewarna moka,
campuran perisa dan pewarna coco pandan, campuran perisa dan pewarna strawberry,
campuran perisa dan pewarna vanilla, serta campuran perisa dan pewarna pandan. 
Pembuatan pewarna makanan dengan perisa dan aroma strawberry , komposisi
yang digunakan ,yaitu: Sirup glukosa, sirup sorbitol, perisa artifisial alami stroberi,
propilen glikol, pewarna ponceau CI 4R 16255, pati jagung termodifikasi, perisa
artifisial vanili, minyak sayur, pengatur keasaman (asam sitrat), etil butirat, isoamil
butirat, etil maltiol.

Berdasarkan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Majelis
Ulama Indonesia (MUI), pewarna makanan merek koepoe-koepoe dengan bahan-
bahan kimia seperti pada komposisi merupakan pewarna yang aman digunakan untuk
makanan atau food grade dengan batas maksimum tertentu. Selain itu dari anlisa
komposisi bahan pewarna kimia yang digunakan semuanya merupakan bahan kimia
pewarna yang masih diperbolehkan di Indonesia. Maka pewarna makanan dengan
merk Koepoe-koepoe (kupu-kupu) ini dapat dikategorikan sebagai pewarna makanan
yang aman digunakan.
BAB III
PROSES PRODUKSI
3.1 Alat dan Bahan
Dalam proses pembuatan lip balm, ada beberapa alat dan bahan yang
dibutuhkan. Adapun bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan yaitu :
A. Alat – alat yang digunakan
1. Kompor gas
2. Sendok kecil
3. Batang Pengaduk
4. Panci Tempat Memanaskan Air
5. Mangkuk Kaca
6. Wadah lip blam

B. Bahan – bahan yang dipakai

No. Nama Bahan Gambar


1. Vaseline Repairing Jelly

2. Pewarna Makanan Koepoe –


koepoe Rasa Strawberi dan
warna merah tua
3.2 Pembuatan Lip Balm

Ditimbang 20 gram Vaseline putih

Dilelehkan dengan suhu 70-75 0 C

Ditambahkan pewarna makanan (koepoe-koepoe)


rasa stawberry sebanyak 0.5 ml (10 tetes)

Dihomogenkan

Cara kerja: Dimasukkan kewadah lip balm

1. Siapkan dua wadah bersih yang terbuat dari kaca


2. Timbang 20 g vaselin putih. Dimasukkan kedalam wadah pertama
3. Panaskan air sampai mendidih (100 0 C) , kemudian dimasukkan kewadah kedua
4. Masukan wadah yangDitunggu
berisi vaselin
hingga putih kedalam wadah kedua ,aduk sampai
mengeras
mencair
5. Tambahkan 0.5 ml ( 10 tetes) pewarna makanan koepoe – koepoe rasa strawberry
6. Selanjutnya, aduk sampai homogen ( vaselin dan pewarna tercampur merata)
7. Terakhir masukkan kedalam wadah lip balm dan tunngu sampai mengeras
kembali

3.3 Kewirausahaan
Tempat pengemasan produk lip balm yang kami gunakan wadah berbentuk
bulat kecil dengan volume 20 g. Kemudian pada bagian luar wadah dilapisi
dengan stiker. Stiker tersebut tercantum komposisi dan merek lip balm
(Beauty), serta kemasan luar menggunakan kotak yang terbuat dari kardus, Untuk isi
per kemasan sebanyak 20 gram.
3.4 Perhitungan Modal dan Harga Jual
A. Perhitungan Modal
No. Nama Bahan Harga
1. Vaseline Repairing Jelly (50 g) RP. 24.000 / Botol
2. Pewarna Koepoe – koepoe rasa Rp. 5000 / Botol
strawberry 30 ml
3. Pewarna Koepoe – koepoe Warna Rp. 5000 / Botol
Merah Tua 30 ml
4. Wadah Lip Balm 20 ml Rp. 5000/ Botol
Total Rp. 39. 000

B. Perhitungan Laba
No Nama Bahan Harga
.
1. Vaseline satu botol bias untuk 2 RP. 24.000 / 2 = Rp. 12.000
buah lip balm
2. Pewarna Koepoe – koepoe rasa Rp. 5000 / 30= Rp. 166
strawberry digunakan untuk 30 kali
3. Pewarna Koepoe – koepoe Warna Rp. 5000/ 30 = Rp. 166
Merah Tua digunakan untuk 30 kali
4. Wadah Lip Balm Rp. 5000
5. Biaya Operasional (Print) Rp. 4000
6. Keuntungan Satu Kali Produksi Beuty Lip Balm
= Rp. 12.000 + Rp. 166 +Rp. 5000 + Rp.
4000= Rp. 21,166 Rp. 22.000

Jadi harga jual untuk produk lip balm “BeauTy “ setiap satu buah yaitu Rp. 22.000,
diperoleh keuntungan setiap kali produksi dua buah lip balm dari modal Rp. 39.000
adalah sebesar Rp. 5000.
3.5 Pembahasan
Pada mata kuliah kewirausahaan produk kreatif yang kami buat adalah lip
balm. Lip balm merupakan pelembab yang berfungsi untuk mencegah pecah-pecah
dan terkelupasnya kulit bibir , yang mana lip balm merupakan salah satu kosmetik
yang paling sering digunakan oleh para wanita. Jadi dengan banyaknya tingkat
penggunaan lip balm kita harus mampu untuk menghasilkan produk lip balm yang
lebih menarik dari produk lip balm yang telah ada.
Produk lip balm yang diproduksi menggunkan bahan-bahan yang alami dan
mudah didapatkan. Produk lip balm dari bahan alami ini juga lebih aman untuk
digunakan. Produk lip balm dibuat dalan dua varian yaitu sweet rose dan sweet
orange. Pemilihan dua varian ini dilakukan untuk lebih menarik perhatian konsumen
dengan warna-warna lembut yang dimiliki.
Pewarna yang digunakan pada pembuatan produk lip balm ini adalah pewarna
makanan yang telah memiiki izin dari BPOM. Jadi tidak perlu khawatir lagi dengan
zat pewarna yang kami gunakan. Pengaroma dari varian sweet rose menggunakan
jasjus strawberry. Dan untuk varian sweet orange menggunkan jasjus Pengaroma ini
kami berikan untuk memberikan kenyamanan pada konsumen pada saat
menggunakan lip balm.
Pada saat proses pembuatan terjadi kendala dengan proses pencampuran
antara zat warna dengan vaselin yang digunakan. Sehingga pada proses pelelehan
antara zat warna dan vaselin terjadi pengendapan zat warna dibawahnya. Hal ini
menyebabkan pada proses pencetakan terdapat bintik-bintik yang terlihat jelas pada
lip balm yang dihasilkan. Tetapi kendala ini dapat kami atasi dengan melakukan
penggulangan pelelehan vaselin dan zat warna sebanyak dua kali. Tujuannya agar zat
warna dapat tersebar merata. Karena penampilan dari lip balm sangat mempengaruhi
minat konsumen untuk membelinya.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Tujuan dari pembuatan lip balm ini adalah untuk menghasilkan produk pelembab
bibir yang praktis dan menarik serat menghasilkan produk yang berfungsi sebagai
alas bibir sebelum menggunakan lipstik
2. Bahan-bahan untuk pembuatan lip balm yaitu : vaselin, pewarna makanan koepoe-
koepoe rasa strawberry dan warna merah tua
3. Lip balm yang diproduksi memiliki dua varian warna yaitu rasa strawberry dan
warna merah tua
4. Kendala yang terjadi pada saat proses pembuatan lip balm yaitu kesulitan
tercampurnya zat warna dengan vaselin.

4.2 Saran
Diharapkan untuk pembuatan produk lip balm selanjutnya memilih pewarna
makanan yang lebih mudah menyatu dengan bahan dasar yang digunakan. Dan juga
dapat dilakukan penambahan varian warna pada produk lip balm yang diproduksi.

DAFTAR PUSTAKA

Ernani Hadiyati. Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap KewirausahaanUsaha Kecil.

J Manaj dan Kewirausahaan [Internet]. 2011;13:8–16.Available-

Tranggono RI dan Latifah F.2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik.Jakarta :PT.

Gramedia Pustaka Utama.Hal. 11, 90-93, 167.

Priyanto SH. Mengembangkan Pendidikan Kewirausahaan di Masyarakat. J


PNFI.2009;1(1):57–82.
Wasitaatmadja.1997.Penuntun Kosmetik Medik.Jakarta:Universitas Indonesia.
LAMPIRAN
A. Kotak Lip Balm Beauty
B. Stiker Lip Balm Beauty

C. Produk Jadi Lip Balm Beauty

Anda mungkin juga menyukai