Anda di halaman 1dari 2

41

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kegiatan yang dilakukan pada saat PKL yaitu mengisi stock obat atau

alkes yang kosong, mendistribusikan obat, mengisi SBBK, mengisi kartu

stock, melakukan stock opname, mengerjakan resep, mengisi buku

defecta, memberikan obat pada pasien, mengisi buku faktur dan

sebagainya.

2. Pengelolaan perbekalan farmasi di RS SMC meliputi Perencanaan,

Pengadaan, Penerimaan, Penyimpanan, Pendistribusian, Pelaporan, dan

Pemusnahan.

3. RS SMC dibagi kedalam beberapa tempat yaitu apotek rawat jalan,

apotek rawat inap, depo IGD, gudang obat dan gudang alkes.

B. Saran

1. Bagi Instansi PKL

1) Melengkapi standar kompetensi bagi peserta didik yang mengikuti

kegiatan praktek kerja lapangan yaitu menerapkan prinsip

performulasi dan memahami teknik pembuatan sediaan obat.

2) Memberikan bimbingan kepada peserta praktek kerja lapangan

mengenai kegiatan yang ada di IFRS.

3) Meningkatkan kebersihan lingkungan agar terlihat indah, nyaman, dan

rapi.

41
42

4) Menambah dan memperbaiki pengadaan jumlah barang terutama

untuk obat dan alkes yang sering habis.

5) Mampu meminimalisir kekosongan obat atau alkes agar pasien tidak

harus membeli obat keluar atau ke apotek lain

6) Meningkatkan semangat bagi para karyawan untuk lebih memberikan

pelayanan yang terbaik.

2. Bagi Pihak Sekolah

1) Sebaiknya harus lebih banyak bekerjasama dengan instansi-instansi

yang unggul karena sangat diperlukan untuk kegiatan praktek kerja

lapangan agar lebih bbanyak wawasan dan pengalaman yang didapat

dari berbagai tempat.

2) Meningkatkan mutu dalam kegiatan belajar mengajar agar sesuai

dengan persaingan dunia kerja yang sesungguhnya.

3) Lebih mempersiapkan siswa-siswinya dalam menghadapi praktek

kerja lapangan baik fisik, mental dan spiritualnya.

4) Meningkatkan semangat agar terciptanya lulusan siswa-siswi yang

berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai