Anda di halaman 1dari 10

Penyakit komorbid yaitu penyakit penyerta atau bisa kita bilang dengan Komplikasi dimana ada

dua atau lebih hadir secara bersamaan

Bagaimana cara mewujudkan heality aging pada masa pandemic?

 Aspek Legal Etik Keperawatan adalah Aspek aturan Keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan,
termasuk hak dan kewajibannya yang diatur dalam undang-undang keperawatan

1. Empati ”artinya upaya pelayanan pada lansia harus memandang seorang lansia yang sakit
dengan pengertian, kasih sayang dan memahami rasa penderitaan yang dialami oleh penderita
tersebut.
2. Non meleficence dan beneficence Non maleficence dan beneficence. Pelayanan pada lansia
selalu didasarkan pada keharusan untuk mengerjakan yang baik dan harus menghindari
tindakan yang menambah penderitaan (harm)
3. Otonomi yaitu suatu prinsip bahwa seorang individu mempunyai hak untuk menentukan
nasibnya, dan mengemukakan keinginannya sendiri.
4. Keadilan: yaitu prinsip pelayanan pada lansia harus memberikan perlakuan yang sama bagi
semua
5. Kesungguhan hati: Suatu prinsip untuk selalu memenuhi semua janji yang diberikan pada
seorang lansia.

Faktor dari pengkajian

a. Interelasi (saling keterkaitan) antara aspek fisik dan psikososial: terjadi penurunan kemampuan
mekanisme terhadap stres, masalah psikis meningkat dan terjadi perubahan pada fisik lansia.
b. Adanya penyakit dan ketidakmampuan status fungsional.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pengkajian, yaitu: ruang yang adekuat, kebisingan minimal,
suhu cukup hangat, hindari cahaya langsung, posisi duduk yang nyaman, dekat dengan kamar
mandi, privasi yang mutlak, bersikap sabar, relaks, tidak tergesagesa, beri kesempatan pada
lansia untuk berpikir, waspada tanda-tanda keletihan.

komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya
dipusatkan untuk kesembuhan pasien (Indrawati, 2003). Komunikasi dengan lansia harus
memperhatikan faktor fisik, psikologi, (lingkungan dalam situasi individu harus mengaplikasikan

lansia dengan gangguan pendengaran, tataplah pasien sehingga pasien dapat membaca bibir dan
menggunakan isyarat mata. Meminimalkan kebisingan, dan berbicara pelan, jelas dan dalam nada yang
normal. Berteriak akan menghambat komunikasi, mengubah nada berfrekuensi tinggi dan mempersulit
lansia memahami kata-kata pemberi pesan. Ketika berkomunikasi dengan pasien dengan gangguan
penglihatan, lingkungan dapat diperbaiki dengan memperbanyak pencahayaan, menggunakan warna-
warna kontras untuk membuat objek lebih jelas dan menggunakan huruf yang besar serta berwarna
kontras untuk setiap tanda. Setiap bahan dengan tulisan harus dicetak paling tidak dengan hurup
berukuran 14 diatas kertas berwarna.

1. Konsep menua dan lansia


2. Perubahan fisiologis pada lansia
3. Kebutuhan dasar manusia pada lansia
4. Pencegahan dan pelaksanaan Covid pada lansia

Jawaban LO 1 Pengertian keluarga

Menurut Hanson 2001, dalam Doane & Varcoe, 2005.Keluarga merupakan orang yang
mempunyai hubungan resmi, seperti ikatan darah, adopsi, perkawinan atau perwalian, hubungan
sosial (hidup bersama) dan adanya hubungan psikologi (ikatan emosional).

Jika menurut saya Keluarga merupakan sekumpulan orang dengan ikatan darah atau gen
terbentuk memalui perkawinan dan juga unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga, Ibu, anak, dan beberapa orang yang berkumpul dan menetap di suatu rumah sehingga
hidup bersama dan saling ketergantungan.

Jawaban LO 2 Tipe – tipe dari keluarga

a) Tipe keluarga Tradisional :


1. Nuclear family (keluarga inti) didalamnya terdiri dari suami, istri, dan anak baik kandung
ataupun adopsi
2. Extended family (keluarga besar) yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek, paman,
bibi dan keponakan.
3. The dyad family (keluarga dyad) sebuah keluarga yang didalam nya terdiri dari suami dan
istri saja tanpa anak.
4. Single parent, sebuah rumah tangga yang terdiri atas satu orang orang tua ditambah anak
baik itu anak kandung atau anak angkat.
5. Single adult, sebuah rumah tangga yang terdiri atas satu orang dewasa, tipe ini bisa hanya
seorang dewasa yang tidak menikah atau tidak mempunyai suami/sebaliknya, Bisa karena
hidup di perantauan.
6. Middle-aged or elderly couple sebuah keluarga yang didalamnya hanya ada orang tua saja
karena anaknya sudah membangun karir sendiri atau sudah menikah
7. Kin-network family didalam nya terdiri dari beberapa keluarga yang tinggal bersama atau
saling berdekatan dan menggunakan fasilitas fasilitas bersama, seperti dapur atau kamar
mandi yang sama.
b) Tipe keluarga NonTradisional :
1. Unmarried parent and child family yaitu sama seperti keluarga inti yang di dalamnya terdiri
atas orang tua dan anak namun tidak di dasarkan oleh perkawinan/ pernikahan.
2. Cohabitating couple yaitu orang dewasa yang hidup bersama tanpa ada dasar perkawinan
karena ada beberapa alas an tertentu.
3. Gay and lesbian family yaitu dua orang dewa yang mempunyai kesamaan jenis kelain yang
hidup bersama tinggal di satu rumah sebagai pasangan suami istri.
4. The nonmarital heterosexual cohabiting family yaitu keluarga yang hidup bersama berganti-
ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
5. The Step Parent Family Keluarga dengan orang tua tiri.
6. Commne Family merupakan sebuah keluarga yang didalamnya terdapat beberapa pasangan
keluarga yang tidak ada hubungan darah yang hidup bersama dalam satu rumah.
7. Group-marrige family yaitu sekumpulan beberapa orang dewasa yang hidup bersama saling
saling merasa menikah satu dengan yang lainnya bahkan saling berbagi sesuatu termasuk
seksual dan membersarkan anak nya bersamaan.

Jawaban LO 3 pembagian tugas pada keluarga sesuai tingkatan tumbuh kembangnya

Didalam satu keluarga pastinya mempunyai peran dan tugasnya masing – masing, yaitu
diantaranya :

a) Ayah = berperan sebagai pemimpin keluarga yang mempunyai tugas dan tanggung jawab
untuk mencari nafkah, memberikan perlindungan, pendidikan, bisa menumbuhkan rasa
aman dan nyaman bagi setiap anggota keluarga.
b) Ibu = berperan sebagai pengurus rumah tangga serta bisa sebagai pencari nafkah
tambahan keluarga yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mendidik,
mengasuh anak – anak, memberikan perlindungan keluarga, menjaga agar keluarga tetap
harmonis.
c) Anak = berperan sebagai pelaku psikososial sesaui dengan perkembangan fisik, mental,
sosial, dan spiritual yang mempunyai tugas dan kewajiban untuk mencari ilmu,
menghormati, dan menuruti orang tua.

Setelah mengetahui peran dan tugas nya masing – masing ada hal yang perlu keluarga ketahui
untuk mencapai keluarga yang harmonis yaitu ada tahapan – tahapan perkembangan keluarga
yang harus dilalui dan dicapai, diantaranya:

1. Tahap I : Beginning Family (Pasangan Baru)


- Menciptakan sebuah perkawinan yang saling memuaskan
- Pasangan harus saling menyesuaikan diri
- Mencari informasi atau sharing tentang permasalahan yang biasa muncul dalam
rumah tangga agar mendapatkan pengalaman dari orang yang sudah melewati hal itu
- Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, dan kelompok sosial
- Mendiskusikan rencana mempunyai anak / menjadi orang tua
2. Tahap II : Child-Brearing (Kelahiran anak pertama)
- Membentuk keluarga muda dengan peran dan tugas yang berbeda yaitu sebagai orang
tua yang mempunyai anak
- Pembaharuan masalah kebutuhan, tugas dan tanggung jawabnya karena ada seorang
anak
3. Tahap III Keluarga dengan anak prasekolah
- Memenuhi kebutuhan anggota keluarga termasuk sandang, pangan, dan tertier seperti
rumah, privasi, dan rasa aman
- Membantu anak bersosialisasi
- Pembagian waktu antara individu, pasangan, dan anak
- Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
- Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan di luar keluarga
- Orang tua mempunyai peran untuk menstimulus perkembangan individu anak
4. Tahap IV Keluarga dengan anak usia sekolah
- Mendukung prestasi sekolah dan keinginan anak, dan meningkatkan hubungan
dengan teman sebaya nya yang sehat
- memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga
- Memenuhi kebutuhan financial untuk biaya kehidupan yang semakin meningkat
5. Tahap V Keluarga dengan anak remaja
- Memberikan kebesan dengan yang sewajarnya tetap orang tua mempunyai hak untuk
mengontrol aktivitasnya dan menjaga anak nya
- Mempertahankan komukasi terbuka antara anak dan orang tua
6. Tahap VI keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
- Melepas keluarga inti menjadi keluarga besar dengan memasukan anggota keluarga
baru
- Membantu anak untuk hidup mandiri
- Membantu orang tua atau suami/istri yang sedang sakit atau memasuki masa tua
7. Tahap VII keluaga usia pertengahan
- Mempertahankan kesehatan dengan berbagai aktivitas
- Mempertahankan hubungan dengan pasangan, teman sebaya, anak, dan cucu, dengan
cara mengadakan pertemuan keluarga besar
8. Tahap VIII Keluarga Usia Lanjut
- Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
- Bisa beradaptasi dengan perubahan kehilang pasangan, teman, kekuatan fisik, peran,
dan pekerjaan
- Saling merawat antara suami dan istri
- Sebagai anak meneruskan keinginan atau apa yang belum dicapai oleh orang tuanya

Jawaban LO 4 Stuktur keluarga

Menurut Friedman terdapat 4 elemen stuktur keluarga yaitu


1. Stuktur peran keluarga, yaitu status yang menggambarkan peran masing – masing
anggota keluarga dalam masyarakat, seperti sebagai suami, istri, anak, paman,
keponakan, dan sebagainya.
2. Nilai atau norma keluarga, menggambarkan suatu nilai atau norma yang di anut pada
suatu keluarga yang tercipta berdasarkan budaya atau adat istiadat yang sudah turn
temurun
3. Pola Komunikasi keluarga, menggambarkan bagaimana cara berkomunikasi antara ayah
dan ibu, orang tua dan anak, anak dengan anak, dan keluarga inti dengan keluarga besar
Yang berfungsi untuk menciptakan keterbukaan dan kejujuran, agar bisa menyelesaikan
konflik keluarga, bisa enciptakan pikiran positif tanpa ada kecurigaan, bisa belajar
menghagai pendapat orang lain.
4. Stuktur kekuatan keluarga, menggambarkan kemampuan keluarga untuk mengendalikan
atau mempengaruhi agar bisa merubah perilaku orang lain kearah yang positif.

Jawaban LO 5 Fungsi keluarga

a) Fungsi afektif
Yaitu keluarga berfungsi untuk mengajarkan dan bisa mengembangkan individu untuk
bisa berhubungan dengan orang lain atau pemenuhan kebutuhan psikososial anggota
keluarga.
b) Fungsi Sosialisasi dan tempat bersosialisasi
Yaitu keluarga merupakan tempat interaksi pertama antar individu untuk melatih dan
mengembangkan anak agar bisa berhubungan dengan orang lain atau bersosialisasi
dengan orang lain diluar rumah
c) Fungsi Edukasi
Yaitu fungsi keluarga yang berkaitan denga tempat pendidikan pertama untuk anak
khususnya dan sebagai tempat pembinaan untuk anggota keluarga pada umumnya.
d) Fungsi repoduksi
Yaitu keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan, menjaga generasi dan menjaga
kelangsungan keluarga
e) Fungsi Ekonomi
Yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi, dan
tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan
f) Fungsi perawatan kesehatan
Yaitu keluarga berfungsi untuk menjaga, mempertahankan dan memelihara kesehatan
anggota keluarga agar tetap bisa menciptakan kelarga sehat baik itu fisik, psiko, sosio dan
spiritual nya
g) Fungsi proteksi atau perlindunga
Yaitu keluarga berfungsi untuk melindungi dan mengawasi anggota keluarga nya seperti
dari pada pergaulannya dan di lingkungannya
h) Fungsi religious
Yaitu keluarga berkewajiban untuk memperkenalkan, mengajarakan, anak dan anggota
keluarganya kepada kehidupan agama atau spritualnya
i) Fungsi reaksi
Yaitu keluarga merupakan tempat untuk berbagi keluh kesah dari segala permasalahan
sehingga memerlukan suasana yang harmonis, hangat saling mempercayai, bebas tanpa
beban dan juga tempat bersantai.

Jawaban Lo 6 Tentang gonogram

Genogram bisa dikenal dengan sebutan Skema ladipus atau diagram keluarga yang merupakan
tampilan bergambar dengan menggunakan simbol – simbol yang telah baku untuk mencatat
infomasi tentang selisih genetic dari hubungan keluarga, peristiwa penting, hubungan psikososial
dan internasional, juga untuk mengidentifikasi pola perilaku yang berulang, dan untuk mengenali
kecenderungan turun-temurun paling sedikitnya 3 generasi

Genogram harus berisi informasi tentang Stuktur keluarga syaratnya harus ada :

- Minimal terdiri dari 3 generasi


- Anak pertama dari tiap generasi terletak paling kiri
- Kemudian bergeser ke kan untuk anak kedua dan seterusnya, nama keluarga diletakan
paling atas
- Nama dan umur diletakan dibawah tiap – tiap simbol
- Beri tanda panah pada anggota keluarga yang menjadi pasien
- dan Beri tanggal pembuatan diagram tersebut sehingga umur dapat disesuaikan
sepanjang waktu

Manfaat genogram

- memberikan gembaran yang lebih mengenai dinamika keluarga, khususnya


berhubungan antar anggota keluarga
- menilai secara keseluruhan kesatuan keluarga
- menilai kekuatan, kelemahan dan kemampuan menahan tekanan/stress dimasa
mendatag
- melihat adanya penyakit turunan atau kecenderungan problem kesehatan yang ada
dalam keluarga

beberapa Simbol – simbol pada genogram diantaranya :


Jawaban LO 7 Cara mengatasi stress dan Koping

Strategi coping bertujuan untuk mengatasi keadaan dan situasi yang individu merasa tertekan,
menantang, membebani dan melebihi kekuatan sumberdaya yang dimiliki.

Terdapat macam – macam strategi coping untuk menyelesaikan berbagai permasalahan

Menurut Lazarus dan Folkman (1984) terdapat 2 jenis strategi coping yaitu :

1) Strategi Coping yang berfokus pada masalah yaitu strategi individu yang cenderung
merasa bahwa suatu masalah dapat bisa diselesaikan oeh sumberdaya yang dimiliki diri
nya untuk mengubah situasi. Jenis – jenis strategi coping yang berfokus pada masalah
adalah :
- Planful problem solving yaitu cara menyelesaikan masalah dengan malakukan
pendekatan analitis, membuat perencanaan yang cukup baik, usaha untuk bisa
mengubah keadaan dari yang sebelumnya agar masalah yang dihadapi secara
berlahan – lahan dapat terselesaikan.
- Confrontative coping yaitu cara menyelesaikan masalah dengan melakukan hal – hal
yang bertentangan dengan aturan atau suka mengambil resiko.
- Seeking social support yaitu cara mengatasi masalah dengan cara mencari dukungan
atau bantuan dari pihak luar, baik itu dalam bentuk informasi, nyata, ataupun
dukungan emosional.
2) Strategi Coping berfokus pada emosi yaitu strategi pemecahan masalah yang cenderung
mengubah atau memodifikasi pada fungsi emosinya bukan melakukan usaha untuk
mengatasi stressor secara langsung karena beranggapan sumberdaya coping dalam
dirinya tidak mampu untuk menyelesaikan masalah yang intinya individu tersebut lebih
baik sabar, ikhlas dan berpikir positif dibandingkan merubah situasi.
Yang termasuk strategi coping yang berfokus pada emosi yaitu:
- Positive reappraisal yaitu cara menyelesaikan masalah dengan menanamkan berfikir
positif dan selalu mengambil hikmahnya atas kejadian yang sudah terjadi, serta
bersikap tidakmenyalahkan orang lain serta bersyukur dengan apa yang masih
dimilikinya, juga selalu melibatkan diri dalam hal – hal yang religius
- Accepting responsibility atau penekanan pada tanggung jawab yaitu cara mengatasi
masalah dengan menumbuhkan kesadaran akan peran pada diri nya dalam
menghadapi masalah sesuai dengan mestinya dan kemampuan dirinya
- Self controling yaitu cara mengatasi masalah dengan mengutamakan pengendalian
diri agar bisa meregulasi baik antara tindakan dengan perasaan, dan bisa mengambil
keputusan dengan cara yang tidak tergesa – gesa
- Distancing yaitu cara menyelesaikan masalah dengan menjaga jarak agar tidak terus
berlarut oleh permasalahan, individu ini mungkin biasa menghindar saja, bersikap
tidak peduli, bahkan mencoba melupakan seolah – olah tidak pernah ada masalah
- Escape avoidance yaitu cara mengatasi masalah dengan menghindar dari situasi
permasalahan yang sedang terjadi dan mengimba dan sering mengalihakan pada hal
yang negatif seperti tidur lama, minum obat – obatan terlarang, dan tidak mau
bersosialisasi dengan orang lain.

Sedangkan Menurut Friedman (1998), terdapat dua tipe strategi coping keluarga, yaitu internal
atau intrafamilial dan eksternal atau ekstrafamilial

1) Strategi coping intrafamilial atau internal yaitu :


- Mengandalkan kemampuan atau kekuatan yang ada pada suatu keluarga
- Menggunakan humor untuk mengatasi rasa cemas dan stress
- Selalu bermusyawarah bersama untuk menguatkan ikatan keluarga
- Memahami suatu masalah dan melihat dari segi positif nya dari suatu permasalah
yang menyebabkan stres
- Memecahkan masalah bersama sama
- Fleksabilitas peran
- Normalisasi dilakukan untuk menormalkan keadaan sehingga keluarga dapat
melakukan coping terhadap sebuah stressor jangka panjang yang dapat merusak
kehidupan dan kegiatan keluarga.
2) Strategi coping ekstrafamilial atau eksternal, yaitu :
- Mencari informasi
- Memelihara hubungan yang aktif dengan komunitas
- Mencari pendukung sosial
- Mencari dukungan spiritual

Jawaban LO 6  aspek legal dan etik perawat atau dasar hukum perawat

a) Otoritas (authority) yaitu perawat memiliki kewenangan sesuai dengan keahliannya yang
akan mempengaruhi proses asuhan keperawatan melalui peran professional
b) Akuntabilitas (accountability) yaitu tanggung jawab terhadap apa yang dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan tanggung jawab kepada klien, diri
sendiri, dan profesi, serta mengambil keputusan yang berhubungan dengan asuhan
keperawatan
c) Mengambil keputusan yang mandiri (independendent decision making) dengan dilandasi
oleh pengetahuan dan pengalaman yang kuat maka perawat harus bisa mengambil
keputusan yang tepat dalam menyelesaikan masalah klien pada saat memberikan asuhan
keperawatan
d) Kolaborasi yaitu perawat harus bekerja sama dengan praktisi kesehatan yang lainya atau
dengan keluarga terdekatnya dalam memberikan pelayanan keperawatan pada klien
e) Dukungan atau pembelaan (advokasi) perawat harus bertindak mengutamakan hak klien
agar mendapatkan asuhan keperawatan yang berkualitas dengan membuat intvensi yang
sesuai dengan kondisi klien, mengatasi masalahnya, serta bisa berhadapan dengan pihak
yang lebih luas melindungi klien

DAPTAR PUSTAKA

[ CITATION Sup03 \l 1033 ]

[ CITATION kho16 \l 1033 ]

[ CITATION Mak13 \l 1033 ]

[ CITATION Ali10 \l 1033 ]

[ CITATION Mar17 \l 1033 ]

[ CITATION Mak17 \l 1033 ]


Bibliography
Ali, Z. (2010). Pengantar Keperawatan Keluarga . Jakarta: EGC.

kholifah, S. N., & Widagdo, N. W. (2016). Modul Bahan Ajar Keperawatan Keluarga
Komunitas. Kementerian kesehatan Republik Indonesia .

Makhfudli, F. (2013). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan praktik dalam


keperawatan. Jakarta: salemba medika.

Maknunah, A. (2017). Pelaksanaan Fungsi Keluarga ( Studi Kasus pelaksanaan fungsi keluarga
pada suami pelaku poligami di kecamatan kerumutan kabupaten pelalawan. JOM FISIP , 1 - 12.

Maryam, S. (2017). Strategi Coping : Teori dan Sumberdayanya. Jurnal Konseling Andi
Matappa , 1101 - 107.

Suprajito. (2003). Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai