Anda di halaman 1dari 6

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS DENGAN CARA BERPIKIR KRITIS

DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN


Resita Yunus
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Medan-Indonesia

Email : resitayns@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan. Pengambilan keputusan etis merupakan keterampilan yang dapat dipelajari dengan cara
berpikir kritis secara luas yang dipandang sebagai kompetensi dasar bagi perawat untuk kemampuan
menginterpretasi,menganalisis, dan mengevaluasi dalam melakukan tindakan keperawatan dan dapat
memberikan perawatan yang lebih baik. Namun dengan pengambilan keputusan etis memungkinkan staf
perawat dan mahasiswa perawat untuk mengenal dan memahami sifat dasar dari cara berpikir
kritis.Critical thinking dapat menginvestigasi terhadap tujuan guna mengeksplorasi
situasi,fenomena,pertanyaan atau masalah untuk menuju pada hipotesa atau keputusan secara
terintegrasi.Berpikir kritis dalam keperawatan merupakan komponen dasar dalam mempertanggung
jawabkan profesi dan kualitas perawatan. Kesimpulannya adalah perawat yang berfikir kritis berpeluang
besar untuk mampu melakukan tindakan keperawatan maupun asuhan keperawatan dengan baik jika
dibandingkan dengan perawat yang kurang berpikir kritis dalam pengambilan keputusan melakukan
tindakan dan asuhan keperawatan.

Kata kunci : Berpikir kritis,Pengambilan keputusan,Tindakan keperawatan.


Latar Belakang pengelolaan mengingat pentingnya hal
tersebut dalam pembuatan keputusan,
Perawat merupakan disiplin ilmu dan problem solving dan clinical judgment,
profesi yang humanis dan ilmiah, yang sedangkan kepercayaan diri mempengaruhi
tujuan utamanya adalah untuk melayani hampir setiap aspek kehidupan individu
individu,kelompok,komunitas,masyarakat untuk berpikir optimis dan bertahan melalui
dan institusi.Perawat juga sebagai seorang kesulitan, serta pengembangan rasa percaya
praktisi yang berpendidikan diharapkan diri adalah komponen utama pengambilan
mempunyai kemampuan intelektual untuk keputusan yang dalam konteks klinis (Carlos
menggunakan pemikiran rasional dan et al., 2014;Ludenberg & Kim,2016;
refektif saat perawat mempertimbangkan Shin,Jung,Shin & Kim,2006). Berpikir kritis
pengamatan dan informasi tentang kondisi dalam pendidikan keperawatan merupakan
masing-masing pasien. Sepanjang komponen penting dar akuntabilitas
komponen dari proses keperawatan ,perawat professional dan asuhan keperawatan
menggunakan sikap dan kemampuan berkualitas. Pada penelitian Syahreni &
berfikir kritis untuk menentukan Waluyanti (2007) didapatkan hasil bahwa
relevansi,makna dan iterrelasi data pasien pengalaman belajar sangat penting dalam
serta untuk menetapkan asuhan keperawatan proses pembelajaran, dengan pengalaman
yang sesuai (Cristensen & Kenney, belajar mahasiswa akan memperoleh
2009).Berpikir kritis juga dapat dikatakan keterampilan berpikir
sebagai konsep dasar yang terdiri dari kritis,prosedur,bertinteraksi dengan klien,
konsep berpikir yang berhubungan dengan teman sejawat serta dengan tim kesehatan
proses belajar dan kritis itu sendiri berbagai lain dalam pemberian asuhan keperawatan.
sudut pandang selain itu juga membahas Oleh karena itu berfikir kritis sangat
tentang komponen berpikir kritis dalam berkaitan dengan pengambian keputusan dan
keperawatan yang di dalamnya dipelajari penilaian klinis yang tepat. Hariyati (2014)
karakteristik,proses,aplikasi berpikir kritis mengatakan bahwa dalam pengambilan
dan pengambilan keputusan yang etis dalam keputusan yang tepat tentunya harus didasari
berpikir kritis. Kemampuan perawat dengan kemampuan seorang perawat dalam
mengidentifikasi masalah klien dan memilih berfikir secara kritis. Perawat harus mampu
solusi intervensi yang tepat tidak lepas dari mengidentifikasi masalah pasien dan
kemampuan perawat berfikir kritis untuk memilih solusi intervensi yang tepat, karena
menggali berbagai alasan berdasarkan perawat akan menghadapi bermacam-
evidence base dari setiap problem dan solusi macam situasi klinis yang berhubungan
yang teridentifikasi (Potter & Perry, 2010). dengan pasien dimana hal ini tak lepas dari
Mahasiswa keperawatan diharapkan dapat kemampuan perawat dalam berfikir kritis,
berpikir kritis untuk memproses data yang karena dengan berfikir secara kritis perawat
kompleks dan membuat keputusan yang dapat mengambil keputusan secara sitematis
cerdas mengenai perencanaan dan
dan tepat dalam setiap tahapan asuhan HASIL
keperawatan yang dilakukan.
Hasil kajian ini didasarkan pada analisa
TUJUAN univariat, yang terdiri dari: usia, jenis
kelamin, tingkat pendidikan dan distribusi
Hal ini bertujuan untuk mengetahui berpikir kritis serta dapat meningkatkan
hubungan antara berpikir kritis perawat kemampuan berpikir kritis dan kepercayaan
dengan kualitas asuhan keperawatan, diri mahasiswa keperawatan dalam
pengetahuan teknis dan keterampilan teknis pengambilan keputusan etis dengan cara
dalam memberi asuhan keperawatan, berpikir kritis dalam melakukan
berpikir kritis merupakan jaminan yang keperawatan.
terbaik bagi perawat dalam menuju
keberhasilan dalam berbagai aktifitas. PEMBAHASAN
METODE Berpikir kritis sebagai keterampilan
menemukan masalah, menentukan pilihan,
Metode yang digunakan dalam kajian ini dan melakukan sebuah tindakan yang tepat
yaitu dengan menggali News ideas and (Potter & Perry, 2009). Critical thinking
creativity mahasiswa keperawatan ini juga yaitu investigasi terhadap tujuan guna
salah satu akar yang perlu dikembangkan mengeksplorasi situasi, fenomena,
dalam keperawatan yaitu dengan kajian pertanyaan atau masalah untuk menuju pada
pustaka terhadap beberapa referensi yang hipotesa atau keputusan secara terintegrasi.
mendukung yang dapat mempengaruhi Menurut Bandman (1998) berfikir kritis
kemampuan berpikir kritis, dan kepercayaan adalah pengujian yang rasional terhadap ide-
diri mahasiswa keperawatan. Analisis dibuat ide, pengaruh, asumsi, prinsip-prinsip,
dengan mengetahui bagaimana cara proses argument, kesimpulan-kesimpulan, isu-isu,
berpikir kritis dalam asuhan keperawatan pertanyaan, keyakinan dan
dan dikaji satu persatu yang berkaitan aktivitas.Pengujian ini berdasarkan alasan
dengan kemampuan yang harus dimiliki ilmiah, pengambilan keputusan, dan
oleh seorang perawat yaitu suatu keputusan kreativitas.
yang rasional dan tepat.
Berfikir kritis tidak hanya memerlukan
Hal ini juga dapat didukung dengan kemampuan kognitif, tetapi juga kebiasaan
pengolahan data yang dilakukan dengan seseorang untuk bertanya, mempunyai
menggunakan langkah editing, Koding, hubungan yang baik, jujur dan selalu mau
Sorting, Entry data, Cleaning, untuk berfikir jernih tentang suatu masalah
mengeluarkan informasi. Selanjutnya data (Facione,1990). Jika diterapkan pada
diolah kemudian dianalisa, sehingga hasil keperawatan, maka inti dari berpikir kritis
analisa data dapat digunakan sebagai bahan menunjukkan proses pengambilan keputusan
pengambilan keputusan dalam klinis yang kompleks. Perawat yang
penanggulangan masalah. menerapkan pemikiran kritis dalam bekerja
akan focus terhadap penyelesaian masalah
dan membuat keputusan, serta tidak akan kemudian membuat suatu keputusan. Cara
membuat keputusan yang terburu-buru untuk meningkatkan kemampuan berpikir
ataupun ceroboh (Kataoka-Yahiro dan kritis diantaranya pertama adalah membaca
Saylor, 1994). Perawat yang bekerja dalam dengan kritis. Untuk berpikir secara kritis,
situasi kritis seperti di unit gawat darurat seorang perawat harus bisa membaca
sering bertindak terlalu cepat pada saat ada dengan kritis pula dalam hal itu penting juga
masalah. Namun, perawat tersebut telah kita mengetahui bagaimana aplikasi berpikir
berlatih disiplin dalam membuat suatu kritis dalam keperawatan yaitu :
keputusan untuk menghindari keputusan  Interpretasi
yang terlalu cepat dan tidak tepat. Ada juga  Analisis
beberapa karakteristik berpikir kritis yaitu :  Kesimpulan
 Evaluasi
 Konseptualisasi  Penjelasan
Konseptualisasi artinya proses  Pengontrolan diri
intelektual membentuk suatu Dalam berpikir kritis ini adalah salah
konsep. satu komponen peting dalam pengambilan
 Rasional dan Beralasan keputusan yang digunakan untuk
Artinya argument yang diberikan mempertimbangkan pemecahan masalah
selalu berdasarkan analisis dan yang akan diambil. Berpikir kritis
mempunyai dasar kuat dari fakta merupakan proses kognitif level tinggi,
fenomena nyata. karena termasuk dalam pengembangan
 Reflektif kreativitas, pemecahan masalah dan
Artinya bahwa seorang pemikir pengambilan keputusan. Pengambilan
kritis tidak menggunakan asumsi keputusan dalam keperawatan diaplikasikan
atau persepsi dalam berpikir atau dengan cara membangun model dari
mengambil keputusan tetap akan beberapa disiplin ilmu yang antara lain
menyediakan waktu untuk adalah ekonomi, philosophy, politik,
mengumpulkan data dan psikologi, teori operasional, administrasi
menganalisisnya berdasarkan bisnis, administrasi kesehatan, kebijakan
disiplin ilmu, fakta dan kejadian. kesehatan dan ilmu keperawatan. Model
 Berpikir adil dan Terbuka dibuat lebih spesifik dalam pemecahan
Yaitu mencoba untuk brubah dari masalah etika dan permasalahan klinis.
pemikiran yang salah dan kurang Untuk dapat melaksanakan
menguntungkan menjadi benar pengambilan keputusan dengan baik, maka
dan lebih baik. perlu adanya analisa kritis yang antara lain
adalah menyusun pertanyaan-pertanyaan
Pemikir yang kritis akan terkait.
memperhatikan apa yang penting dalam
sebuah situasi, membayangkan dan
mengeksplorasi semua alternatife, PENUTUP
mempertimbangkan kode etik, dan
Dalam memberikan asuhan keperawatan preliminary study. In IOPConference
maupun tindakan keperawatan, perawat Series: Earth and Environmental
harus dituntut mampu dalam pengambilan Science (Vol. 248, no. 1, p. 012031).
keputusan dengan cara berpikir kritis dan IOP Publishing.
kepercayaan diri mahasiswa keperawatan
diantaranya adalah penentuan tujuan, Fisher, A. (2009). Berpikir Kritis Sebuah
membuat pertanyaan isu masalah yang ada, Pengantar. Jakarta: Erlangga
menetukan kerangka acuan, dimensi Maizar, Agil. (2017). Gambaran Berpikir
empiris, dimensi konsep, asumsi, implikasi Kritis Dalam Problem Based Learning
dan konsekuensi, kesimpulan dan penutup. (PBL) Mahasiswa Keperawatan FKIK
Hal ini agar dapat perawat menjadi seorang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
pemikir yang kritis dalam melakukan asuhan Skripsi
keperawatan maupun tindakan keperawatan.
Marlindawani, J.P., & Pujiastuti E.S. (2009).
DAFTAR PUSTAKA Dilema Etik & Pengambilan
Keputusan Etis Dalam Praktik
Aprisunadi. (2011). Hubungan Berfikir Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Kritis Perawat dengan Kualitas
Asuhan Keperawatan di Unit Nursalam, & Efendi, F, (2008). Pendidikan
Perawatan Orthopedi Di Rumah Sakit dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba
Umum Pusat Fatmawati Jakarta. Medika.
Tesis FIK UI.
Patmawati, dkk (2018). Efektifitas Metode
Arli. K.S, (2017). Critical Thinking and Pembelajaran Klinik Terhadap
Caring in Nursing Students. Kemampuan Berpikir Kritis dan
International Journal Of Caring Kepercayaan Diri Mahasiswa
Sciences, 10(1), 471-478. Keperawatan. Jurnal Keperawatan
Muhammadiyah, 3(2), 89-92
Deniati, dkk (2018) Pengaruh Berfikir
Kritis Terhadap Kemampuan Perawat Potter & Perry.(2009). Fundamental Of
Pelaksana Dalam Melakukan Nursing. 7th Ed. St. Louis, Missouri
Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit : Mosby Elsevier
Hermina Bekasi Tahun 2016. Jurnal
Kesehatan Holistik, 12 (1), 21-25. Sudono, dkk (2017). Gambaran
Kemampuan Berfikir Kritis Perawat
Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Primer Dalam Pelaksanaan Asuhan
Berfikir Kritis . Jakarta: Salemba Keperawatan di Rumah Sakit Islam
Medica.
Surakarta. Jurnal Ilmu Keperawatan
Fathi, A., & Simamora, R.H. (2019, March). Indonesia, 10(1), 81-84.
Investigating nurses’ coping strategies
Sumijatun. (2009). Manajemen
in their workplacr as in indicator of
Keperawatan Konsep Dasar dan
quality of nurses’ life in Indonesia: a
Aplikasi Pengambilan Keputusan Journal Of Medical Research &
Klinis. Jakarta: Trans Info Media Health Science, 6(1), 98-102.

Syahreni, E., & Waluyanti, F.T. (2007).


Pengalaman Mahasiswa S1
Keperawatan Program Reguler Dalam
Pembelajaran Klinik. Jurnal
Keperawatan Indonesia, 11(2), 47-53.

Sharifi. S., dkk. (2017). Progression Trend


Of Critical Thinking among Nursing
Students in Iran. International

Anda mungkin juga menyukai