NPM : 260110180080
Shift :C
TUGAS PENDAHULUAN
PRAKTIKUM TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN STERIL
MODUL 1
Pertanyaan:
1. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang sterilisasi!
2. Jelaskan jenis-jenis sterilisasi dan contoh alat yang digunakan!
3. Jelaskan perbedaan sterilisasi dengan oven dan autoklaf!
4. Jelaskan tahapan penggunaan, prinsip kerja dan fungsi dari setiap bagian LAF
(Laminar Air Flow)!
5. Jelaskan batas cemaran mikroba untuk masing-masing kelas pada pembuatan
produk steril!
6. Carilah perbedaan metode perhitungan tonisitas sediaan steril (L-iso, ekuivalen
NaCl dan penurunan titik beku)!
Jawaban :
1. Sterilisisasi adalah proses yang dilakukan pada benda ataupun bahan untuk
menghilangkan mikroorganisme seperti bakteri,virus, jamur, parasit,dll.
2. Jenis-jenis sterilisasi:
a. Pemijaran.
Cara ini menggunakan api gas tidak berwarna atau pembakar spiritus.
b. Sterilisasi dengan udara panas (kering).
Digunakan untuk mensterilkan bahan atau alat yang tidak dapat disterilkan
dengan cara pemijaran atau benda yang sifat fisiknya tidak dapat ditembus oleh
uap air. Alat yang digunakan dalam proses sterilisasi ini adalah lemari pengering
(Hot Air Sterilizer), conveyor oven, conducting aluminium block, high vacuum
infrared oven dan hot oil bath.
Cara ini dilakukan dengan adanya penambahan suatu bahan kimia golongan
pencuci hama, bakterisida, fungisida, antiseptika, bakteriosida, fungistatika dan
antibiotika.
(Ma’at, 2009).
3. Perbedaan sterilisasi oven dan autoklaf adalah dimana sterilisasi oven merupakan
sterilisasi kering sedangkan sterilisasi autoklaf merupakan sterilisasi basah . Suhu
yang digunakan sekitar 180°C sementara sterilisasi autoklaf menggunakan suhu
120°C. Waktu yang dihabiskan dalam sterilisiasi oven relatif lebih lama dibandingkan
sterilisasi autoklaf.
(Tille, 2017).
4. Tahapan dalam pengunaan Laminar Air Flow :
1. Nyalakan lampu UV, minimum selama 30 menit, sebelum laminar air flow
digunakan. Hindarkan sinarnya dari mata.
2. Siapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan. Alat-alat yang
dimasukkan
ke dlam laminar air flow cabinet, disemprot terlebih dahulu dengan alcohol 70%
atau spiritus.
3. Meja dan dinding dalam LAF disemprot dengan alkohol 70% atau dengan
spiritus
untuk mensterilkan LAF.
4. Blower pada LAF dihidupkan untuk menjalankan air flow. - Nyalakan lampu
dalam LAF. Lalu LAF sudah siap untuk digunakan.
(Harjanto, 2017).
Prinsip kerja dari Laminar Air Flow :
LAF digunakan untuk menghirup udara dari luar, dilakukan pemrosesan hingga bersih
dengan penyaringan, dan dihembuskan di dalam ruang laminar air flow. Bentuk
laminar air flow biasanya berupa kubus, hal ini dimaksudkan untuk memperluas meja
kerja pengguna dan mengurangi kemungkinan turbulensi hembusan angin.Dimulai
dengan udara yang masuk dengan cara dihisap, udara akan melewati sebuah saringan
yang dinamakan dengan pre filter. Pre filter biasanya memiliki ukuran berkisar di 5
micro meter, sehingga debu dan kotoran tidak bisa melewati saringan ini. Udara
masuk ini memang sudah melewati filter, namun tidak cukup baik. Maka dari itu
dibantu dengan blower dihembuskan kembali melewati HEPA Filter. Jika dirasa perlu
lebih steril lagi, maka bisa dilewatkan ke ULPA Filter.
(Andaru Persada Mandiri, 2019).
(BPOM,2018).
keterangan :
B = Jumlah zat NaCl yang harus ditambahkan agar isotonis
Ptb1, Ptb2 ... = Penurunan titik beku zat berkhasiat seperti didalam resep
Ptb = Penurunan titik beku zat pengisotonis (NaCl)
C1, C2 .. = Konsentrasi zat berkhasiat didalam resep dg satuan (b/v) %
(Ayuhastuti. A, 2016)
Daftar Pustaka
Andaru Persada Mandiri. 2019. Laminar Air Flow. Tersedia secara online di
https://andarupm.co.id/laminar-air-flow/ [diakses pada 15 September 2020].
Ayuhastuti A. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Farmasi : Praktikum Teknologi
Sediaan Steril. Jakarta : Kemenkes RI
BPOM RI. 2018. Peraturan BPOM No. 34 Tahun 2018 Tentang Pedoman CPOB.
Tersedia secara online di https://jdih.pom.go.id/. [Diakses pada 15 September
2020].
Harjanto. 2017. Peran Laminar Air Flow Cabinet Dalam Uji Mikroorganisme Untuk
Menunjang Keselamatan Kerja Mahasiswa Di Laboratorium Mikrobiologi.
METANA. Vol. 13(2):55-57.
Ma’at, S. 2009. Sterilisasi dan Disinfektan. Surabaya: Airlangga University Press.
Tille, P. M. 2017. Basic Medical Microbiology. St. Louis Missouri: Elsevier.