Hipoglikemia adalah batas terendah kadar glukosa darah puasa ( true glucose ) adalah 60mg
%, dengan dasar tersebut maka penurunan kadar glukosa darang dibawah 60% disebut
sebagai hipoglikemia. Pada umumnya gejala-gejala hipoglikemia baru timbul bila kadar
glukosa darah lebih rendah dari 45mg%.(Mansjoer Arief, 1999).
2.1.2 Etiologi
Hipoglikemia reaktif
5. Idiopatik
3. Tumor
1. Gangguan maternal yang bisa menyebabkan hipoglikemia pada bayi dalam 24 jam
setelah lahir, misalnya diabetes militus, hipertensi terpicu kehamilan, eritroblastosis,
dan penyakit penyimpangan glikogen
2. Nesidioblastosis, yaitu kondisi jinak pada sel pulau yang memproduksi insulin
1. Keringat dingin
2. Letih
3. Sakit kepala
4. Lapar
5. Iritabilitas
7. Gugup
9. Menggigil
2. Koma
3. Konfusi
4. Hemiplegia
5. Kelemahan motorik
2. Lemas
4. Berkeringat
5. Menggigil
6. Bergetar
7. Kejang
4. Lain-lain
1. Neonates jangka penuh : kurang dari 50mg/dl sebelum atau setelah diberi
makan
2. Neonates preterm : kurang dari 50mg/dl sebelum atau setelah diberi makan
3. Anak – anak dan dewasa : kurang dari 40mg/dl sebelum makan, dan kurang
dari 50 mg/dl setelah makan
3. Uji toleransi glukosa selama 5 jam bisa dilakukan untuk memancing hipoglikemia
reaktif. Setelah berpuasa selama 12 jam, pengujian laboratorium untuk mendeteksi
insulin plasma dan kadar glukosa plasma bisa mengidentifikasi hipoglikemia puasa
2.1.6 Penatalaksanaan
Hipoglikemia reaktif
1. Modifikasi makanan untuk membantu menunda absorbs glukosa dan pengosongan
gastric meliputi makan dalam jumlah sedikit tapi sering; mencerna karbohidrat
kompleks, serat, dan lemak; dan menghindari gula sederhana, alcohol dan minuman
buah
Hipoglikemia puasa
3. Terapi obat bias meliputi thiazide, misalnya dizoxide (hyperstate), untuk menghambat
sekresi insulin, streptozocin (zanosar), dan hormone, misalnya glukokortikoid dan
glikogen bertindak lama
1. Larutan hipertonik dekstrosa 10% dalam air, sebanyak 5 sampai 10 mk/kg dari berat
badan dan diberikan secara IV selama 10 menit dan diikuti dengan 4-8 mg/kg/menit
untuk hipoglikemia parah pada neonatus
2. Beri makanan berupa air susu ibu atau formula bayi yang dijual secara komersial
sesegera mungkin setelah lahir untuk mengurangi peluang hipoglikemi pada neonates
yang beresiko tinggi
Tujuan: Individu menunjukkan keadekuatan status gizi: asupan makanan, cairan, dan zat gizi.
Kriteria hasil:
a) Mempertahankan massa tubuh dan berat badan dalam batas normal
Intervensi:
1. Berikan asupan diet makanan dan cairan yang seimbang melalui oral
1. Berikan terapi cairan sesuai dengan indikasi, normal salin atau setengah normal salin
dengan atau tanpa dekstrosa
1. Berikan informasi yang tepat kepada keluarga tentang kebutuhan nutrisi dan
bagaimana memenuhinya.
R:/ meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai kebutuhan nutrisi pasien sesuai dengan
peyakitnya
Tujuan: Pasien akan beradaptasi terhadap keletihan yang dibuktikan dengan konsentrasi,
penghematan energi, ketahanan, dan status nutrisi: energi
Kriteria hasil:
a) Pasien akan menunjukkan tingkat daya tahan adekuat untuk beraktivitas
e) Pasien dapat menunjukkan adaptasi gaya hidup dengan tingkat energi
Intervensi:
R;/ asupan makanan yang berenergi tinggi dapat membantu mengurangi keletihan yang
dirasakan pasien
R:/ asupan nutrisi yang adekuat dapat membantu menambah energi untuk mengurangi
keletihan
Tujuan: Risiko cedera akan menurun, sebagaimana termuat dalam Menjadi Orang Tua:
Keamanan Sosial dan Perilaku Keamanan: Pencegahan Jatuh
Kriteria hasil:
Intervensi:
1. Berikan materi pendidikan yang berhubungan dengan strategi dan tindakan untuk
mencegah cedera
R;/ memberikan pendidikan pencegahan seperti bahasa isyarat, tau tehnik perabaan dengan
tangan