Disusun oleh:
EKONOMI ISLAM 2B
2020
DAFTAR ISI
Contents
DAFTAR ISI....................................................................................................................................i
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
A. Kesimpulan.....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tantangan tauhid dalam membina keluarga dengan baik
2. Untuk mengetahui mengapa tauhid bisa dijadikan fondasi keluarga muslim
BAB II
PEMBAHASAN
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula
Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama
ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”.” (QS. Al-
Baqarah[2]: 132).
Tauhid merupakan isi pokok yang harus dikuasai oleh orang tua, sebagai teladan
dalam keluarga orang tua harus mengamalkannya sebelum ia sampaikan kepada anak-
anaknya. Dalam interaksi edukatif orang tua dan anak memiliki peranan masing-masing
yang saling mendukung interaksi edukatif tersebut.
Tauhid akan membuat jiwa tenteram, dan menyelamatkan manusia dari kesesatan
dan kemusyrikan. Selain itu, tauhid juga berpengaruh untuk membentuk sikap dan perilaku
anak. Jika tauhid tertanam dengan kuat, ia akan menjadi sebuah kekuatan batin yang
tangguh. Sehingga melahirkan sikap positif. Optimisme akan lahir menyingkirkan rasa
kekhawatiran dan ketakutan kepada selain Allah. Sikap yang positif dan perilaku positif
akan bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
ِ ك لَظُ ْل ٌم ع
َظي ٌم َّ ََوإِ ْذ قَا َل لُ ْق َٰم نُ لِٱ ْبنِ ِهۦ َوهُ َو يَ ِعظُهُۥ يَٰ بُن
َ ْى اَل تُ ْش ِر ْك بِٱهَّلل ِ ۖ إِ َّن ٱ ل ِّشر
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”
Artinya:
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula
Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih
agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".
Artinya:
Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata
kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab:
"Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan
Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya"
Anak adalah buah hati orang tua. Maka sudah merupakan keharusan bagi setiap
orang tua untuk membahagiakan anak-anak mereka. Tentu saja untuk mewujudkannya
orang tua harus benar-benar memperhatikan dan menyiapkan semua sarana yang dapat
mengantarkan anak mereka kepada kebahagiaan. Dalam hal ini sebagaimana telah
dijelaskan di atas, Islam melihat persiapan-persiapan itu harus dimulai oleh setiap orang
tua sejak mereka akan melakukan pernikahan, saat akan melakukan persetubuhan, saat
anak dalam kandungan, saat lahir hingga tumbuh dewasa. Setiap orang tua harus
memiliki pengetahuan yang bermanfaat bagi mereka dalam membentuk kepribadian
anak-anak mereka. Karena setiap anak akan menilai tindakan orang tuanya sebagai suatu
kebaikan dan kemudian akan mencontohnya. Juga, watak anak-anak sangat dipengaruhi
oleh sikap orang tua mereka.
Rasullullah SAW bersabda:
"Orang yang beruntung telah beruntung sejak di perut ibunya, dan yang celaka telah
sejak di perut ibunya."
Dalam memberikan kasih sayang dan penjagaan, setiap orang tua harus tetap
mempertahankan nilai mereka sebagai manusia. Yakni kasih sayang dan penjagaan orang
tua kepada anak mereka hendaknya tidak bersifat sementara dan terbatas, sebagaimana
kasih sayang dan penjagaan hewan kepada anak-anak mereka. Hendaknya pendidikan
orang tua kepada anak-anak mereka adalah pendidikan yang memberikan pengaruh baik
bagi anak, bukan pendidikan sebatas berita pengetahuan bagi anak. Orang tua juga harus
menciptakan suatu kondisi yang benar-benar memberikan ketentraman dan keamanan
kepada anak-anak mereka.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pendidikan tauhid dalam keluarga merupakan dasar terpenting dalam
pembentukan diri pribadi suatu insan yang berguna untuk menghadapi masa
depan yang penuh tantangan.
2. Pendidikan tauhid yang pertama kali harus dimulai adalah dari sebuah
keluarga. Salah satunya adalah melalui teladan, latihan, dan pembiasaan
diriseperti dalam qur‟an surah al-Baqarah ayat 132-133.
3. Tauhid merupakan isi pokok yang harus dikuasai oleh orang tua, sebagai
teladan dalam keluarga orang tua harus mengamalkannya sebelum ia
sampaikan kepada anak-anaknya.
4. Tauhid akan membuat jiwa tenteram, dan menyelamatkan manusia dari
kesesatan dan kemusyrikan.
5. Dasar-dasar tauhid dalam keluarga.
6. Tauhid sebagai fondasi keluarga muslim, mereka saling mengasihi,
menyayangi, dan mencintai dalam duka serta suka, berbagi ilmu dan
pengalaman.
7. Prinsip tauhid selalu membawa keduanya melafalkan zikir.
8. Kehidupan keluarga berbasis tauhid yang sarat dengan semangat
persamaan dan persaudaraan ini terdapat dalam bagian QS. As-Saba 34:15.
9. Setiap orang tua harus memiliki pengetahuan yang bermanfaat bagi mereka
dalam membentuk kepribadian anak-anak mereka.
10. Orang tua juga harus menciptakan suatu kondisi yang benar-benar
memberikan ketentraman dan keamanan kepada anak-anak mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Saepul. 2014. Konsep pendidikan tauhid dalam keluarga. Skripsi pada Jurusan Pendidikan
Agama Islam UIN Jakarta: tidak diterbitkan.
https://www.academia.edu/39670743/MAKALAH_IMPLEMENTASI_TAUHID_DALAM_LIN
GKUP_KELUARGA_DOSEN_PENGAJAR_AHMAD_SAID_MATONDANG_ME.sy._
KELOMPOK_7
https://ejournal.iai-tribakti.ac.id/index.php/tribakti/article/view/190
https://www.kompasiana.com/satryakaruniath/5d2856b1097f360bab72dd72/mengenal-tauhid-
sebagai-pondasi-umat-islam