Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang
professional dapat dinilai dalam berbagai kondisi tanpa terkecuali. Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang professional dapat dinilai dalam berbagai kondisi tanpa terkecuali. Oleh karena itu pertanggungjawaban atas hasil asuhan keperawatan atau kebidanan mengarah langsung kepada praktisi itu sendiri. Pada tingkat pelaksana sebagai perawat harus memiliki kewenangan dan otonomi (kemandirian) dalam pengambilan keputusan untuk tindakan yang akan mereka lakukan. Akontabilitas adalah mempertanggungjawabkan hasil pekerjaan, dimana “tindakan” yang dilakukan merupakan satu aturan profesional. Oleh karena itu pertanggungjawaban atas hasil asuhan keperawatan atau kebidanan mengarah langsung kepada praktisi itu sendiri (Kiki, Ria and Tini, 2018) A. Akuntabilitas Perawatan Kritis
Dalam Organisasi profesional dapat mendyediakan perawatan
kritis dengan cara menyediakan sumber daya. Society of Critical Care Medicine (SCCM) adalah organisasi internasional multi disiplin dan multi spesialisasi. Misi dari SCCM ini ialah untuk menjamin kualitas tertinggi, perawatan hemat biaya untuk semua pasien yang sakit kritis. Organisasi yang paling terikat dengan keperawatan kritis yaitu AACN. AACN juga menerbitkan beberapa materi, yaitu ringkasan EBP, dan peringatan praktik yang berhubungan dangan spesialisasi dan berada di garis terdepan dalam menetapkan standar keperawatan profesional (Urden, 2018, p. 2).
AACN Certification Corporatio merupakan perusahaan yang
mengelola banyak ujian sertifikasi khusus perawatan kritis untuk RNS. Ujian diadakan dalam berbagai macam spesialisasi seperti perawatan progresif keperawatan, ICU “virtual”, neonatal, pediatric, kritis, dan pemantauan jarak jauh (e-ICU). Sertifikasi dianggap sebagai suatu metode yang berfungsi untuk melindungi klien dan praktek kesehatan.
B. Teknologi Keperawatan Kritis
Pertumbuhan teknologi telah ditemui di seluruh dunia keperawatan
terutama di dalam keperawatan kritis. Seluruh penyedia layanan ditantang untuk mempelajari teknologi terbaru, perangkat pemantauan dan terapi terkait yang berkonstribusi pada keperawatan dan layanan kesehatan. Seperti teknologi yang ada pada keperawatan kritis yaitu evolving elektronik health record yang dirancang untuk mengambil data untuk dijadikan penunjang penentuan diagnosa keperawatan dan untuk meningkatan efisiensi pelayanan kesehatan. Ada kriteria yang harus ditentukan dalam memastikan konsistensi dan standar dalam pemilihan suatu produk yaitu relevansi klinis, kekosongan klinis, biaya, dan keamanan (Urden, 2018, p. 5). C. Holistik Keperawatan Kritis
Mengingat pentingnya menggugah kesadaran dan motivasi perawat
untuk merevitalisasi nilai-nilai keperawatan holistik dan menerapkannya diberbagai tatanan pelayanan keperawatan termasuk di area keperawatan kritis, maka diperlukan adanya upaya-upaya yang sungguhsungguh untuk menggali, memahami, dan mengimplementasikan nilai-nilai keperawatan holistik sekaligus melakukan evaluasi dan refleksi terhadap praktik-praktik layanan keperawatan yang sudah diberikan, apakah sudah bisa memenuhi kebutuhan klien secara komprehensif, utuh, dan berkualitas, sehingga kalaupun penyakitnya tidak bisa disembuhkan, namun klien dan keluarganya merasakan kepuasan akan layanan keperawatan yang diberikan. Makalah ini bertujuan menyajikan kajian-kajian tentang konsep dan nilai-nilai keperawatan holistik, serta upaya-upaya yang bisa dilakukan dalam menerapkan nilai-nilai tersebut ke tatanan praktik keperawatan khususnya di area keperawatan kritis.
Peningkatan kesehatan Keperawatan holistic ditujukkan untuk
kesejahteraan individu, masyarakat, dan lingkungan. Keperawatan holistic merupakan suatu pendekatan yang berpusat kepada orang dengan berpegang pada konsep holism, healing, dan transpersonal caring sebagai inti (Kusman, 2012)
D. Alternative, Komplementer Dalam Keperwatan Kritis
Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan/atau
perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai denganm norma yang berlaku di masyarakat. Terapi ini masih mendapat popularitas yang tinggi di kalangan masyarakat Indonesia karena harganya yang lebih murah, bahan-bahan yang lebih familiar dengan rakyat serta memberikan harapan bagi mereka yang belum dapat menerima berita buruk seperti pasien dengan kanker stadium 4 atau pasien dengan diabetes mellitus (kencing manis) yang harus selalu mengkonsumsi obat-obatan tanpa ada harapan sembuh total. Komplementer ini memiliki terapi untuk menawarkan kepada pasien, keluarga, terhadap penyedia layanan kesehatan agar dapat membantu penyembuhan dan pemulihan secara alternatif. Alternative menunjukkan bahwa terapi khusus adalah pilihan atau alternative dari apa yang dianggap sebagai pengobatan konvensional dari suatu kondisi atau keadaan (Urden, Linda D, Kathleen M. Stacy, 2018). Daftar Pustaka
Urden, Linda D, Kathleen M. Stacy, M. E. L. (2018) Critical Care Nursing.
Singapure: Elsevier.
Anggraeni, L. and Ismail, S. (2018) ‘Pengalaman Perawat Tentang Caring
Berbasis’, 2(2), pp. 70–77.
Kiki, D., Ria, A. and Tini, S. (2018) ‘PENGARUH BERFIKIR KRITIS
TERHADAP KEMAMPUAN PERAWAT PELAKSANA DALAM MELAKUKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT HERMINA BEKASI TAHUN 2016’, Jurnal kesehatan holistik, 12.
Kusman, I. (2012) ‘APLIKASI KEPERAWATAN HOLISTIK DI AREA
KEPERAWATAN KRITIS’, pp. 1–7.
Urden, Linda D, Kathleen M. Stacy, M. E. L. (2018) Critical Care Nursing.