Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

DENGAN GAGAL NAFAS

Vega pransiska (1733055)

Dosen Pengampu:

Ns. Dheny Koerniawan M.Kep

SI ILMU KEPERAWATAN DAN NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KHATOLIQ MUSI CHARITAS

PALEMBANG
KASUS

Seorang anak perempuan berusia 4 tahun dirujuk dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

bekasi pada tanggal 17 September 2013 dengan nafas berbunyi sesak 2 hari sebelum masuk

rumah sakit. Pasien demam dan batuk sejak 5 hari sebelumnya. . 2 hari sebelum masuk rumah

sakit tampak bercak putih ditenggorok, pasien mulai merasa sesak dan gelisah. Pasien memiliki

riwayat hipertropi tonsil dan tidur mengorok sejak usia 2 tahun dan retraksi pada suprasternal,

epigastrium, dan interkostal. Pada tenggorok didapatkan arkus faring simetris, uvula ditengah,

tonsil T3-T3 dengan pseudomembran. Pasien didiagnosa obstruksi jlan nafas atas grade III,

suspek difteri. Pasien direncanakan trakeostomi cito. Dilakukan trakeostomi diruang resusitasi

Instalasi Gawat Darurat selama 40 menit dengan jumlah perdarahan 3 cc. membrane putih

kekuningan ditemukan pada lumen trakea, membrane diambil untuk pemeriksaan mikrobiologi.

Dilakukan swab pada tonsil kanan kiri untuk pemeriksaan mikrobiologi. Membrane tidak mudah

berdarah. Pasien diberikan terapi serum anti difteri 1x100.000 IU, pinicilin procain 1x1.500.000

IU im, paracetamol 3x150mg, deksamrthason 3x2,5 mg.

Pengkajian

 Data Subyektif :

o Pasien mengatakan nafas berbunyi sesak 2 hari sebelum masuk rumah sakit

o Pasien mengatakan demam dan batuk sejak 5 hari sebelumnya. 3 hari sebelum

masuk rumah sakit

o Pasien mengatakan 3 hari sebelum masuk rumah sakit, leher terlihat membesar,

makan minum masih biasa


o Pasien mengatakan 2 hari sebelum masuk rumah sakit tampak bercak putih

ditenggorok, pasien mulai merasa sesak dan gelisah

 Data Subyektif :

o Pasien dilakukan trakeostomi diruang resusitasi Instalasi Gawat Darurat selama

40 menit dengan jumlah perdarahan 3 cc

o Membrane putih kekuningan ditemukan pada lumen trakea, membrane diambil

untuk pemeriksaan mikrobiologi.

o Membrane tidak mudah berdarah.

o Pasien diberikan terapi serum anti difteri 1x100.000 IU pinicilin procain

1x1.500.000 IU im, paracetamol 3x150mg, deksamrthason 3x2,5 mg.

Analisis Data

N Data Subyektif Data Obyektif Etiologi Masalah

O
Sekresi yang Ketidakefektipan

tertahan bersihan jalan

nafas

Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakefektipan Bersihan Jalan Nafas b.d sekresi yang tertahan

Intervensi Keperawatan

N Diagnosa Keperawatan Luaran Intervensi

O
1 Ketidakefektipan Setelah dilakukan Latihan batuk efektif

bersihan jalan nafas b.d tindakan perawatan a. Identifikasinkemampuan

sekresi yang tertahan selama 2x24 jam, batuk

pasien di harapkan: b. Monitor adanya retensi

1. Bersihan jalan nafas sputum

a. Batuk efektif c. Monitor tanda dan gejala

dipertahankan infeksi saluran nafas

pada skala 2 dan d. Atur posisi semi fowler

ditingkatkan

pada skala 4

b. Produksi

sputum

dipertahankan

pada skala 2 dan

ditingkatkan

pada skala 4

c. Mengi

dipertahankan

pada skala 2

ditingkatkan

pada skla 4

d. Wheezing

dipertahankan
pada skala 2 dan

ditingkatkan

pada skala 4

e. Dipsnea

diperthanakan

pada skala 2 dan

ditingkatkan

pada skala 4

f. Frekuensi nafas

dipertahankan

pada skala 2 dan

ditingkatkan

pada skala 4

g. Pola nafas

diperthankan

pada skala 2 dan

ditingkatkan

pada skala 4

(PPNI, 2019)

Anda mungkin juga menyukai