Anda di halaman 1dari 4

PAHAMI UMKM DAN PAJAKNYA

A. Definisi UMKM: menurut Undang-Undang No. 20/2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
Menengah, UMKM dijelaskan sebagai perusahaan kecil yang dimiliki dan dikelola oleh
seseorang atau dimiliki oleh sekelompok kecil orang dengan jumlah kekayaan
dan pendapatan tertentu. Pelaku usaha UMKM memiliki omzet kurang dari Rp 4,8 Miliar
dalam satu tahun.

B. Peluang usaha bisa dicari melalui: ide dari masalah, keahlian dan hobi.

C. Perpajakan disebut sebagai kewajiban Wajib Pajak karena membayar pajak bersifat
memaksa kepada setiap pelaku usaha yang terdaftar. Apabila terlambat atau tidak
melakukan pembayaran dan apabila tidak atau terlambat melaporkan pajak maka akan
dikenakan sanksi.

D. Sanksi Perpajakan:

1. Sanksi Administrasi: sanksi pengenaan bunga, sanksi kenaikan dan sanksi denda

2. Sanksi Pidana

E. Pajak UMKM: pajak atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib
Pajak yang memiliki peredaran bruto atau pendapatan kotor atau omzet usaha dibawah Rp
4,8 Miliar dalam satu tahun yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 23/2018.

F. PP No.23/2018 mulai berlaku pada 1 Juli 2018 menggantikan PP No. 46/ 2013 dengan
perubahan pada tarif pajaknya. Besar tarif pajak PP 46 adalah 1% sedangkan PP 23 tarif
pajaknya 0,5% saja.

G. Tarif PPh Final 0,5% bersifat opsional: Wajib Pajak Badan dapat memilih untuk
mengikuti skema tarif PPh Final 0,5% atau menggunakan skema normal. Perbedaan tarif
PPh Final dan skema normal:

1. Dasar penghitungan PPh Final 0,5% berdasarkan omzet usaha atau peredaran bruto.
Rumus PPh Final 0,5% = omzet satu bulan x 0,5%

2. Dasar penghitungan skema normal berdasarkan penghasilan neto dan terbebas dari
PPh apabila mengalami kerugian fiskal.
H. Kebijakan PPh Final 0,5% memiliki batas waktu atau grace period. Setelah batas
waktu berakhir, Wajib Pajak akan kembali menggunakan skema tarif normal. Adapun
rinciannya sebagai berikut:

1. Wajib Pajak orang pribadi: 7 tahun

2. Wajib Pajak Badan (Koperasi, CV, Firma): 4 tahun

3. Wajib Pajak Badan (Perseroan Terbatas): 3 tahun

I. Wajib pajak yang dikenai tarif PPh Final 0,5% adalah pelaku usaha yang menerima
atau memperoleh penghasilan dari usaha dengan peredara bruto tidak melebihi Rp 4,8
Miliar dalam satu tahun pajak.

J. Wajib pajak yang tidak dikenai PPh Final 0,5% adalah semua penghasilan dari usaha
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri, kecuali:

1. Wajib Pajak dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi
dari jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas.

2. Wajib Pajak dengan penghasilan yang diperoleh di luar negeri yang pajaknya terutang
atau telah dibayarkan di luar negeri.

3. Wajib Pajak yang penghasilannya telah dikenai PPh yang bersifat final dengan ketentuan
perturan perundang-undangan perpajakan khusus.

4. Wajib Pajak dengan penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak.

K. Skema penggunaan tarif PPh UMKM 0,5% adalah skema optional, pelaku usaha dapat
menggunakan tarif PPh 0,5% atau skema tarif normal. Bagi Wajib Pajak yang sudah
memilih untuk dikenai PPh dengan skema tarif normal tidak dapat kembali menggunakan
tarif PPh 0,5%. Ini yang harus dilakukan jika ingin menggunakan skema tarif normal:

1. Mengajukan permohonan tertulis kepada Direktorat Jenderal Pajak.

2. Direktorat Jederal Pajak akan memberikan surat keterangan yang menyatakan bahwa
Wajib Pajak sudah resmi dikenai tarif normal.

L. Cara daftar tarif pajak PPh Final 0,5%:

1. Daftar NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) jika belum terdaftar di Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) sesuai dengan domisili KTP.
2. Syarat untuk Wajib Pajak orang pribadi: fotokopi KTP dan surat pernyataan
bermaterai dari Wajib Pajak yang menyatakan kegiatan dan lokasi atau tempat usaha.

3. Melampirkan akta atau dokumen pendirian, fotokopi KTP dan NPWP salah satu
pengurus, serta surat pernyataan bermaterai dari salah satu pengurus yang menyatakan
kegiatan dan lokasi usaha.

4. Persyaratan disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Pelayanan


Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) yang wilayah kerjanya meliputi
tempat tinggal (Wajib Pajak Orang Pribadi) dan tempat kedudukan (Wajib Pajak
Badan).

5. Wajib Pajak juga bisa mendaftarkan diri melalui e-registration di


http://ereg.pajak.go.id.

M. Tata cara pemberitahuan (Pasal 3 PMK-99/PMK.03/2018):

1. Wajib Pajak yang memilih untuk dikenai Pajak Penghasilan berdasarkan Ketentuan
Umum Pajak Penghasilan wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada
Direktur Jenderal Pajak.

2. Wajib Pajak wajib menyampaikan pemberitahuan paling lambat pada akhir Tahun Pajak
dan Wajib Pajak dikenai Pajak Penghasilan berdasarkan Ketentuan Umum Pajak
Penghasilan mulai Tahun Pajak berikutnya.

3. Wajib Pajak yang terdaftar sejak tanggal 1 Januari 2019 maka dapat dikenai Pajak
Penghasilan berdasarkan Ketentuan Umum Pajak Penghasilan mulai Tahun Pajak
terdaftar, dengan cara menyampaikan pemberitahuan pada saat mendaftarkan diri.

N. Kegunaan Surat Keterangan PP 23 Tahun 2018: Wajib Pajak UMKM yang telah
mengajukan permohonan Surat Keterangan PP 23 dan telah memilikinya, maka dapat
melakukan transaksi penjualan kepada pemotong dan/atau pemungut pajak dengan
kewajiban pajak PPh Final yang wajib dibayar hanya sebesar 0,5% saja.

O. Syarat Permohonan Surat Keterangan PP 23/2018

1. Permohonan surat keterangan harus ditandatangani oleh Wajib Pajak bersangkutan.

2. Wajib Pajak memiliki kewajiban untuk melaporkan SPT Tahunan pada tahun pajak
sebelumnya.
3. Wajib Pajak memenuhi syarat untuk digolongkan sebagai pengusaha UMKM yaitu
apabila omzet pada tahun sebelumnya tidak melebihi Rp 4,8 Miliar.

P. Cara membayar pajak UMKM:

1. Pastikan memiliki kode billing dengan masuk melalui DJP online atau bisa membuat
kode billing mandiri di kantor pajak melalui bagian help desk.

2. Buat kode billing dengan kode jenis pajak 41128 dan kode jenis setoran 420 dan
pastikan masa pajak dan tahun pajak sudah benar dan sesuai dengan masa pajak yang
akan dibayarkan.

3. Setelah ID billing jadi, bayarkan pajak dengan menunjukkan kode billing di bank
persepsi, ataupun kantor pos. Dapat juga membayar melalui ATM atau internet banking
dengan memasukkan kode billing ke menu pembayaran pajak.

Anda mungkin juga menyukai