Anda di halaman 1dari 3

Kehamilan Patologis

1. Kelainan lama kehamilan


Terdiri dari :
 Abortus : T1
berakhirnya kehamilan sebelum janin hidup didunia. Bayi dapat hidup jika berat
>500gr,dan umur kehamilan >20 minggu.
Klasifikasi abortus :
a. Abortus spontan
b. Abortus provocatus

Abortus provokatus terbagi menjadi 2,yaitu :

a. Abortus provokatus medisinalis

b. Atortus kriminalis

Faktor Janin :

• - Kelainan Embrio

• - Kelainan Kromosom

II.Faktor Ibu :

• - Infeksi -Trauma Fisik

• - Penyakit Kronis

• - Kelainan Endokrin

• - Malnutrisi

• - Kelainan Alat Reproduksi

III. Faktor eksternal

• - Radiasi, obat-obatan

Gambaran klinis :

a. Abortus iminens

b. Abortus insipiens

c. Abortus inkompletus

d. Abortus kompletus

e. Missed abortus

f. Abortus habitualis
2. Partus prematur
persalinan umur kehamilan <37 mg/BB antara 500gr-2499gr.

3. Kehamilan serotinitas
persalinan yang berlangsung pada usia kehamilan 42 minggu/lebih.

2. Kelainan tempat kehamilan


 Kehamilan ektopik
kehamilan yang pertumbuhan janin/sel telur yang telah dibuahi tidak menempel
pada dinding endometrium kavum uteri,biasanya padatuba fallopi.
Berdasarkan lokasi :
a. Kehamilan tuba
b. Kehamilan interstisial
Kehamilan pada pars interstisial tuba,ini jarang.
a. Kehamilan abdominal
b. Kehamilan ovarial
c. Kehamilan serviks

3. Kelainan telur,plasenta,air ketuban


 Mola hidatidosa
kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana tidak ditemukan janin dan hampir
seluru vili khorialis mengalami perubahan berupa degenarasi hidropik.
Klasifikasi :
a.MHK
kehamilan abnormal tanpa embrio yang seluruh vili khorialis mengalami degenerasi
hidropik menyerupai anggur

b. MHP

degenerasi hidropik pada vili khorialis yang hanya terjadi pada sinsitio trofoblast
saja.
 Kelainan plasenta
plasenta normal : melekat pada dinding belakang/depan rahim dekat pada fundus.
D = 15-20 cm
Tebal = 1,5-3 cm
beratnya = 1/6 Berat anak/sekitar 500gr.
a. plasenta akreta
saat jonjot korion menembus dinding rahim sampai berhubungan dengan
miometrium
b. Plasenta inkreta
jonjot korion menembus dinding rahim sampai ke dalam lapisan miometrium
c. Plasenta perkreta
jonjot korion menembus miometrium sampai perimetrium dan menimbulkan
ruptur uteri
 Kelainan tali pusat
Panjang tali pusat itu rata-rata 55 cm pada normalnya.
a. Tali pusat pendek
tali pusat yang panjangnya kurang dari 55 cm. Pendek Relatif : panjangnya
cukup,tetapi pendek karena terdapat lilitan tali pusat. Pendek absolut : ukurannya emang
mutlak kurang.
b. Tali pusat panjang
tali pusat yang panjangnya lebih dari 55 cm dan memudahkan terjadinya
simpul,tali pusat menumbung dan termuka.
Simpul ada 2 :
1. Simpul palsu
bagian yang menonjol dari tali pusat yang menyerupai simpul,dibentuk oleh variks
dari vena umbilikus
2. Simpul benar
simpul yang tidak memiliki arti klinis.
3.Tali pusat menumbung : jika tali pusat teraba disamping/lebih rendah dari bagian
depan,da ketuban sudah pecah
4. Tali pusat termuka : apabila tali pusat teraba dalam ketuban.

 Kelainan air ketuban

A . Polihidramnion

Jumlah cairan amnion yang berlebihan,sekitar >2L.

b. oligohidroamnion

Merujuk pada kondisi amnion yang lebih sedikit / <500cc.

Anda mungkin juga menyukai