Perpindahan Panas
Benda A
T1=100oC Q Benda B
T=50 oC
Ilmu perpindahan panas tidak hanya mampu menjelaskan bagaimana panas tersebut
bisa berpindah, tetapi juga meramalkan laju perpindahan panas dalam kondisi-kondisi
tertentu. Dalam ilmu perpindahan panas yang lebih ditekankan adalah bagaimana menghitung
laju perpindahan panas dari suatu benda ke benda lain dalam berbagai bentuk mekanisme
perpindahannya.
Hubungan ini menyatakan bahwa Qk , laju aliran panas dengan cara konduksi
dalam suatu bahan, sama dengan hasil kali dari tiga buah besaran berikut:
Besarnya laju aliran panas secara konduksi dihitung dalam Joule per detik (J/dt)
atau Watt.
Untuk menuliskan persamaan konduksi panas dalam bentuk matematika, kita harus
membuat suatu perjanjian tentang tanda. Ditetapkan bahwa arah sumbu x positif,
merupakan arah aliran panas positif. Tanda (-) pada persamaan (1) di atas menunjukan
gradien temperatur negatif, berarti laju aliran panas akan bernilai positif.
Dalam sistem SI (Systeme Internasional d’Unites), satuan konduktivitas termal
bahan adalah watt per meter per satuan gradien temperatur dalam derajat celsius (Kelvin)
permeter (Watt/m.o C). Konduktivitas bahan teknik pada tekanan atmosfir begerak dari
sekitar 4x10-3 untuk gas, sekitar 1x10-1 untuk cairan dan 2,4 x 102 Btu/h.ft.F untuk
tembaga.
Nilai konduktivitas termal bahan juga sangat dipengaruhi oleh temperatur. Gambar 3
memperlihatkan beberapa variasi hubungan kondukstivitas termal bahan yang dipengaruhi
oleh temperatur.
Tcool
dx
Sb X
Jawab:
Sebagai ilustrasi pada gambar disamping
X
soal, pada awal koordinat sumbu X
X1 =0 X2 =L=0,25m
ditempatkan permukaan panas di T1, 20o C.