Anda di halaman 1dari 23

Mabuk

Mabuk, Prajurit Dihukum Keras

Rabu, 25 Januari 2012 | 16:32 WIB

Sumber : www.compas.com

shutterstock

Ilustrasi

JAKARTA, KOMPAS.com — Akibat kedapatan mabuk-mabukan di dalam markas, seorang prajurit TNI AU
dihukum kurungan 21 hari. Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI A Adang
Supriyadi bertindak selaku hakim disiplin terhadap pelanggar disiplin Sertu Hery Mulyono, anggota
Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu (25/1/2012), di Gedung Serbaguna dan disaksikan oleh para kepala
dinas, kepala seksi, dan perwira.

Komandan Lanud Halim Perdanakusuma selaku hakim disiplin memberikan putusan hukuman di
hadapan Sertu Hery Mulyono yang telah terbukti melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan oleh
seorang prajurit TNI, pelanggaran disiplin meminum minuman keras dan mabuk-mabukan di Mess
Senkom Lanud Halim.

Hal ini ternyata bukan yang pertama kali dilakukannya. Pada tahun 2009, ia pernah terlibat hal yang
sama. Sertu Hery Mulyono melanggar hukum disiplin murni sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Ayat (2)
UU RI Nomor 26 Tahun 1997 tentang Hukum Disiplin Prajurit jo Pasal 13 huruf (h) Keputusan Panglima
TNI Nomor Kep/22/VIII/2005 tanggal 10 Agustus 2005.

Atasan yang berhak menghukum telah menetapkan angota tersebut bersalah melakukan pelanggaran
disiplin dan sejenisnya serta mendapatkan hukuman disiplin dengan penahanan berat selama 21 hari.
Marsma TNI A Adang Supriyadi mengatakan, tujuan sidang disiplin ini dimaksudkan untuk memberikan
efek jera kepada terhukum agar tidak mengulangi lagi perbuatanya yang tercela serta ini dapat menjadi
contoh dan pelajaran bagi prajurit Lanud Halim yang lain agar tidak sekali-kali melakukan pelanggaran
disiplin.

Menurut Kepala Hukum Lanud Halim Letkol Sus Taufan Handriawan, sidang ini dihadiri hanya oleh
anggota militer dengan pangkat sersan satu ke atas, hal ini disebabkan oleh adanya etika militer bahwa
untuk menghukum seorang militer minimal harus berpangkat sama.

Penulis: Edna C Pattisina

Editor: Robert Adhi Ksp

TERKAIT

REKOMENDASI

Respon Toyota Soal Mobkas Toyota Fortuner

Avanza-Xenia "Tahun Tua" Masih Dicari

BMW Terima Mobil Bekas Diplomatik

Avanza dkk Bekas Bergejolak karena Xpander

Avanza Diakui "Kebal" Meski Diserang Banyak Rival

Honda: Mobil Listrik Tak Berpotensi di Indonesia

Mitsu

MENU

Home

Nasional

Regional

Megapolitan

Internasional
Olahraga

Sains

Ekonomi

Bola

Tekno

Entertainment

Otomotif

Lifestyle

Properti

Travel

Edukasi

Kolom

Images

KOMPASIANA

BOLASPORT

GRIDOTO

KOMPASKARIER

GRID.ID

KONTAN
TERPOPULER TOPIK KOLOM VIK

Mabuk, Prajurit Dihukum Keras

Rabu, 25 Januari 2012 | 16:32 WIB

shutterstock

Ilustrasi

JAKARTA, KOMPAS.com — Akibat kedapatan mabuk-mabukan di dalam markas, seorang prajurit TNI AU
dihukum kurungan 21 hari. Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI A Adang
Supriyadi bertindak selaku hakim disiplin terhadap pelanggar disiplin Sertu Hery Mulyono, anggota
Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu (25/1/2012), di Gedung Serbaguna dan disaksikan oleh para kepala
dinas, kepala seksi, dan perwira.

Komandan Lanud Halim Perdanakusuma selaku hakim disiplin memberikan putusan hukuman di
hadapan Sertu Hery Mulyono yang telah terbukti melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan oleh
seorang prajurit TNI, pelanggaran disiplin meminum minuman keras dan mabuk-mabukan di Mess
Senkom Lanud Halim.

Hal ini ternyata bukan yang pertama kali dilakukannya. Pada tahun 2009, ia pernah terlibat hal yang
sama. Sertu Hery Mulyono melanggar hukum disiplin murni sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Ayat (2)
UU RI Nomor 26 Tahun 1997 tentang Hukum Disiplin Prajurit jo Pasal 13 huruf (h) Keputusan Panglima
TNI Nomor Kep/22/VIII/2005 tanggal 10 Agustus 2005.

Atasan yang berhak menghukum telah menetapkan angota tersebut bersalah melakukan pelanggaran
disiplin dan sejenisnya serta mendapatkan hukuman disiplin dengan penahanan berat selama 21 hari.

Marsma TNI A Adang Supriyadi mengatakan, tujuan sidang disiplin ini dimaksudkan untuk memberikan
efek jera kepada terhukum agar tidak mengulangi lagi perbuatanya yang tercela serta ini dapat menjadi
contoh dan pelajaran bagi prajurit Lanud Halim yang lain agar tidak sekali-kali melakukan pelanggaran
disiplin.

Menurut Kepala Hukum Lanud Halim Letkol Sus Taufan Handriawan, sidang ini dihadiri hanya oleh
anggota militer dengan pangkat sersan satu ke atas, hal ini disebabkan oleh adanya etika militer bahwa
untuk menghukum seorang militer minimal harus berpangkat sama.

Penulis: Edna C Pattisina

Editor: Robert Adhi Ksp

Home

Nasional

Metronews

Daerah

Ekonomi Bisnis

International

Sports

Soccer

Autotekno

Lifestyle

Sindo Photo

Sindo Video

Live TV

Live Radio

Indeks Berita

English Version

Informasia
Sumber Informasi Terpercaya

Home Metronews Peristiwa

Lari dari Penggerebekan Polisi, Seorang Penjudi Tewas

Yan Yusuf

Minggu 13 Agustus 2017 - 17:11 WIB

Lari dari Penggerebekan Polisi, Seorang Penjudi Tewas

Foto/Ilustrasi/SINDOnews

JAKARTA - Seorang penjudi tewas setelah melarikan diri dari penggerebekan Tim Jatanras Polda Metro
Jaya di Kompleks Kota Indah, RT02/02, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu 12 Agustus 2017
malam. Pria tanpa identitas yang diperkirakan berusai 30-40 tahunan tewas usai meminum air putih dari
warga.

Dari cirinya pria memiliki tinggi 168 centimeter dengan mengenakan kaos garis hitam dan celana
panjang coklat. Selain itu, ia juga menggunakan sandal kulit.

Kemudian, ciri fisik lainnya adalah memiliki wajahnya dengan tahi lalat di mata kiri serta rambut ikal, dan
berbadan kurus. Dia ditemukan tewas di Pos RT 9, yang lokasinya tak jauh dari penggerebekan polisi
atau kurang 200 meter.

"Sejauh ini tidak ditemukan tanda tanda kekerasan," ucap Kasubaghumas Polres Metro Jakarta Barat,
Kompol Purnomo di Jakarta, Minggu (13/8/2017).

Sebelum penemuan mayat tak berindentitas, tim Jatanras Polda Metro Jaya melakukan penggrebekan
terhadap sarang judi di kawasan itu, dari tempat tersebut petugas mengamankan lima orang yang
tengah kedapatan asyik berjudi.

Ditemui di sekitar lokasi, Suhendar (43), mengatakan kala itu dirinya melihat pria itu tengah berlari dari
tanah kosong, lokasi penggrebekan ke pemukiman warga.
Sesampai di pemukiman, pria itu meminta minum air dan melanjutkan perjalanan. Namun baru sampai
10 meter pria itu terjatuh dan roboh. "Waktu minum air, dia bilang kerja di Pancoran Glodok," tuturnya.

Hingga berita ini ditulis, jenazah korban sudah dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo untuk diautopsi.
Sementara kasusnya ditangani Polsek Metro Tamansari.

(mhd)

Bagikan artikel ini:

LINE it!

Setya Novanto Dijenguk Istri di Rutan KPK

Berita Terkait

Asyik Main Judi di Pool, 4 Sopir dan 1 Kernet Bus DAMRI Diciduk

Asyik Main Judi, 2 PNS Depok Terancam 10 Tahun Penjara

Lagi Main Judi Domino, 13 Warga Pesanggrahan Diamankan

Belasan Penjudi Online Dibekuk Polisi

Acuhkan Ingatan Tokoh Agama, Bram Cs Dibekuk Polisi

Topik Terkait :

perjudian

Kirim Komentar

(pilih salah satu di bawah ini)

facebookdisqus

Berita Lainnya
1 Desember, KA Bandara Soetta Beroperasi

1 Desember, KA Bandara Soetta Beroperasi

8 menit yang lalu

Diduga Ngantuk, Truk Molen Tabrak Halte Bus Transjakarta

Diduga Ngantuk, Truk Molen Tabrak Halte Bus Transjakarta

45 menit yang lalu

Minta Payung Hukum, Organda: Ini Dampak Ketidaktegasan Pemerintah

Minta Payung Hukum, Organda: Ini Dampak Ketidaktegasan Pemerintah

1 jam yang lalu

Jelang Aksi 2411, Cuaca Jakarta Diprediksi Cerah Berawan

Jelang Aksi 2411, Cuaca Jakarta Diprediksi Cerah Berawan

2 jam yang lalu

Benyamin: Tangsel Itu Seksi tapi Seperti Wanita Berbadan Gemuk

Benyamin: Tangsel Itu Seksi tapi Seperti Wanita Berbadan Gemuk

2 jam yang lalu

Idap Tumor Ganas, Balita Gevira Terbaring Lemas di RSUD Tangerang

Idap Tumor Ganas, Balita Gevira Terbaring Lemas di RSUD Tangerang

4 jam yang lalu

Tak Sejalan, DPRD Minta Pemprov DKI Evaluasi Kinerja Kadis SDA

Tak Sejalan, DPRD Minta Pemprov DKI Evaluasi Kinerja Kadis SDA

5 jam yang lalu

berita lainnya

Berita Populer

Alumni 212 Bakal Gelar Aksi 2411 Terkait Pidato Victor Laiskodat
Polisi Akan Usut Tuntas Kasus Persekusi di Tangerang

Persekusi Pasangan Asusila Dapat Dicegah Jika Rancangan KUHP Disahkan

Banyak Sekolah Rusak, Bupati Bogor: Penanganan Bertahap

Pemuda Muhammadiyah: Wajar Ada Aksi 2411 Terkait Viktor Laiskodat

Berita Terkini

1 Desember, KA Bandara Soetta Beroperasi

1 Desember, KA Bandara Soetta Beroperasi

8 menit yang lalu

Pertaruhan Politik Arab Saudi

Pertaruhan Politik Arab Saudi

19 menit yang lalu

Ciptakan Brand Sendiri, Wadah Atlet Dulang Uang

Ciptakan Brand Sendiri, Wadah Atlet Dulang Uang

22 menit yang lalu

Malu karena Aksi Pembelotan, Jong-un Hukum Semua Penjaga Perbatasan

Malu karena Aksi Pembelotan, Jong-un Hukum Semua Penjaga Perbatasan

30 menit yang lalu

Printer Canon Selama 14 Tahun Raih Indonesian Customer Satisfaction Award

Printer Canon Selama 14 Tahun Raih Indonesian Customer Satisfaction Award

32 menit yang lalu

AirBnB dan Bisnis Perhotelan

AirBnB dan Bisnis Perhotelan

34 menit yang lalu

Diduga Ngantuk, Truk Molen Tabrak Halte Bus Transjakarta


Diduga Ngantuk, Truk Molen Tabrak Halte Bus Transjakarta

45 menit yang lalu

berita lainnya

Social Buzz

Sedang memuat SINDOnews

Back to Top

Home

Nasional

Metronews

Daerah

Ekonomi Bisnis

International

Sports

Soccer

Autotekno

Lifestyle

Photo

Video

Tentang Kami | Karir | Kode Etik | Kontak Kami

android play store

Copyright © 2017 SINDOnews.com, All Rights Reserved

read/ rendering in 0.0726 seconds (33)

mnc logo
map indonesia

logo

HomeRegionalPalembang

Kasus Dugaan Perzinaan Anggota Dewan Cantik dan Dosen Berlanjut

Oleh Yuliardi Hardjo Putro pada 26 Jan 2017, 20:32 WIB

Anggota Dewan Cantik Ini Didakwa Pasal Penzinahan

Liputan6.com, Bengkulu - Polres Kota Bengkulu melimpahkan berkas perkara, barang bukti dan para
tersangka kasus dugaan perzinaan yang dilakukan anggota dewan cantik di DPRD Kota Bengkulu MD
bersama ES, dosen salah satu universitas di Bengkulu bergelar doktor.

Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Eka Chandra mengatakan, dakwaan yang dikenakan kepada
pasangan bukan muhrim itu adalah Pasal 384 KUHP tentang perzinahan dan Pasal 381 juncto Pasal 55
KUHP tertang perbuatan pidana bersama dengan ancaman maksimal 2 tahun 8 bulan kurungan penjara.

"Tim penyidik kejaksaan sudah menyatakan kasus ini P21 dan kita sudah menyerahkan para tersangka
dan barang bukti. Tinggal JPU yang membawa kasus ini ke pengadilan," ujar Eka Chandra di Bengkulu,
Kamis (26/1/2017).

Bersama para tersangka, penyidik juga menyerahkan barang bukti berupa rekaman CCTV di salah satu
hotel berbintang di Kota Bengkulu, rekaman pembicaraan antara tersangka dengan saksi utama, bukti
pemesanan kamar hotel dan dua lembar voucher makan.

Para tersangka didampingi kuasa hukum masing-masing di ruang penerimaan berkas Kejaksaan Negeri
Kota Bengkulu saat berjalan memasuki ruang penyerahan. Keduanya meninggalkan Kejari setelah
diperiksa selama lebih dari satu jam dan tidak ditahan jaksa.
BACA JUGA

Mahkamah DPR Segera Panggil Arzetti Terkait Dugaan Perselingkuhan

Mimpi Ibunda Mahasiswa UII Peraih Medali Olimpiade pada Jokowi

Cetak Sejarah, Pengadilan Australia Menangkan Gugatan Petani Rote

Kuasa hukum tersangka, Firnandes Maurisa mengatakan, pihaknya sudah sangat siap untuk menghadapi
persidangan ini dan sangat yakin kliennya lepas dari jerat hukum. Sebab, barang bukti dan alat bukti
yang diserahkan sangat lemah dan tidak mendukung dugaan perzinahan yang didakwakan.

"Kita buktikan di persidangan dan kami sangat yakin akan lepas dari jerat hukum," kata Firnandes.

Kasus itu dilaporkan Herawansyah Ikram selaku suami sah dari MD yang menemukan kunci kamar hotel
di dalam tas istrinya. Setelah dikonfirmasi dan dicek di hotel pemilik kunci itu, pihaknya mendapatkan
rekaman CCTV istrinya berada di dalam kamar bersama seorang dosen yang memang sudah sejak lama
dicurigai memiliki hubungan terlarang dengan istrinya.

Kamar hotel itu sendiri disewa oleh Ha, asisten pribadi MD di DPRD Kota Bengkulu. Dengan rekaman
pembicaraan dan bukti SMS di telepon genggam Ha, Herawansyah melaporkan ke pihak kepolisian dan
yakin bisa menyeret istrinya ke meja hijau.

Menurut Firnandes, pihaknya sangat tidak yakin akan validitas data yang dibongkar penyidik dari saksi
Ha yang dinyatakan sebagai saksi mahkota kasus ini. Dalam kronologi bukti yang diperlihatkan kepada
mereka tidak mengarah kepada perilaku perzinaan.

"KIta lihat saja di persidangan nanti," kata Firnandes Maurisa.

Tag Terkait
Bengkulu

zina

Perzinahan

DPRD

0%

SUKA

14%

LUCU

50%

KAGET

7%

SEDIH

29%

MARAH

Terkait

Komentar1

Kredit3

BERITA REKOMENDASI

Dapatkan berita terkini setiap hari

contoh: nama@mail.com

JARINGAN
Bintang

Bola

Klikdokter

Vidio

Lakupon

HT Club

Karir

Bukalapak

Rumah

Bobobobo

Oto

BBM

DOWNLOAD APPS

App Store

Play Store

DISCLAIMER

KONTAK

KARIR

REDAKSI

Copyright © 2017 liputan6.com All Right Reserved

logo
HomeNewsPeristiwa

Perampokan di Minimarket Pondok Cabe, 1 Pelaku Tewas Ditembak

Oleh Nafiysul Qodar pada 15 Nov 2017, 09:54 WIB

Perampokan di Minimarket Pondok Cabe, 1 Pelaku Tewas Ditembak

Liputan6.com, Jakarta - Tim Vipers Satuan Reskrim Polres Tangerang Selatan menggagalkan perampokan
di sebuah minimarket di Jalan Pondok Cabe VI. Satu orang pelaku terpaksa ditembak mati petugas
setelah melawan menggunakan senjata tajam.

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Ahmad Alexander Yurikho Hadi mengatakan, perampokan
tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 WIB dinihari tadi. Pelaku yang menggunakan mobil jenis minibus itu
berjumlah empat orang.

BACA JUGA

9 Pelaku Tawuran di Cengkareng Ditangkap Polisi

Aksi Perampok Gasak Rumah Bos Showroom Mobil

Detik-Detik Aksi Komplotan Begal Terekam CCTV di Medan

"Empat pelaku berhasil diamankan. Dua orang diberikan tindakan tegas, satu dilumpuhkan, dan satu lagi
diamankan dalam keadaan baik," ujar Alex saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (15/11/2017).

Dari penindakan itu, satu pelaku tewas setelah tertembak di bagian dada. Satu pelaku lainnya dalam
kondisi kritis akibat tertembak di bagian dada. Dan satu lagi dilumpuhkan dengan luka tembak di kaki.

"Pelaku yang tewas dan kritis sudah dibawa ke RS Polri Kramatjati. Tindakan tegas terukur diberikan
karena pelaku melawan petugas dengan senjata tajam," kata dia.

Pengungkapan aksi perampokan ini terjadi saat tim Vipers Satuan Reskrim Polres Tangerang Selatan
tengah patroli di wilayahnya.
Dalam operasi itu, polisi menyita barang bukti berupa 1 unit minibus Daihatsu Xenia, 230 kardus susu
bubuk berbagai merek, ratusan minuman dalam kemasan, ratusan rokok, linggis, dan 3 bilah senjata
tajam.

1 of 2

Sisa Bercak Darah

Berdasarkan pantauan Liputan6.com di lokasi, terdapat sejumlah bercak darah dan pecahan kaca mobil
di halaman minimarket yang berada persis di seberang Landasan Udara Pondok Cabe. Namun sudah
tidak ada lagi police line terpasang di lokasi.

Salah satu petugas Bhabinkamtibmas yang enggan disebutkan namanya mengatakan, garis polisi telah
dilepas lantaran olah TKP telah selesai.

Meski begitu, beberapa warga yang penasaran tetap mendatangi lokasi untuk mengetahui apa yang
terjadi. Apalagi sempat beredar pesan berantai yang menyebut ada perampokan di minimarket tersebut
dan mengakibatkan dua karyawannya tewas.

Namun hal itu dibantah polisi. Polisi memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

"Tidak ada korban jiwa, karena pada saat kejadian, minimarket dalam kondisi tutup,' ucap petugas
Bhabinkamtibmas di lokasi kejadian.

Saksikan video di bawah ini:

Sisa Bercak Darah

Tag Terkait
Perampokan Mini Market

Perampokan

pondok cabe

0%

SUKA

0%

LUCU

0%

KAGET

0%

SEDIH

0%

MARAH

Terkait

Komentar0

Kredit3

BERITA REKOMENDASI

Dapatkan berita terkini setiap hari

contoh: nama@mail.com

JARINGAN
Bintang

Bola

Klikdokter

Vidio

Lakupon

HT Club

Karir

Bukalapak

Rumah

Bobobobo

Oto

BBM

DOWNLOAD APPS

App Store

Play Store

DISCLAIMER

KONTAK

KARIR

REDAKSI

Copyright © 2017 liputan6.com All Right Reserved

logo
HomeRegionalPalembang

Warga Suku Anak Dalam Jadi Tumbal Aksi Pencurian Sawit

Oleh Bangun Santoso pada 21 Nov 2017, 19:00 WIB

Pencurian buah sawit Jambi

Liputan6.com, Jambi - Nasib nahas dialami Majid (50), seorang warga Suku Anak Dalam (SAD) di
Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Ia menderita luka tembak di bagian betis saat aksi pencurian
buah sawit milik salah satu perusahaan perkebunan sawit di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten
Sarolangun.

Dari informasi, peristiwa pencurian berujung penembakan itu terjadi pada Selasa siang, 14 November
2017 sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu, Majid yang sehari-hari bekerja sebagai petugas sekuriti di
perusahaan perkebunan itu tengah berpatroli bersama satu orang rekannya.

BACA JUGA

4 Pusaka Warisan Tokoh Mataram yang Diyakini Punya Kekuatan Besar

Cerita Horor Ojek Online, Alamat Pengiriman Ternyata Kuburan

Pemuda dari Yogyakarta di Balik Gim Tiang Listrik

Saat bersamaan, ia melihat ada sekawanan orang tak dikenal tengah mengambil buah sawit
menggunakan mobil. Melihat ada sekuriti, para pelaku yang diduga berjumlah tiga orang langsung kabur
sembari menembak Majid menggunakan senjata api rakitan. Oleh warga setempat senjata api rakitan itu
biasa disebut kecepek.

Pelaku kabur dan meninggalkan mobil jenis Suzuki Carry yang digunakan untuk mencuri buah sawit. Usai
menolong Majid, peristiwa itu langsung dilaporkan oleh sekuriti lainnya kepada polisi di Polsek Air
Hitam.

Menerima laporan itu, jajaran Polres Sarolangun langsung membentuk tim khusus untuk mengejar para
pelaku. Kapolres Sarolangun, AKBP Dadan Wira Laksana melalui Kasat Reskrim AKP George A Pakke
mengatakan, lokasi kejadian berada di Divisi 1 Blok 5/6 perkebunan sawit milik PT PKM SMKE (eks PT
JAW) di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun.
"Sebuah mobil jenis Carry berisi 300 kilogram buah sawit disita untuk barang bukti," ujar George di
Sarolangun, Selasa, 21 November 2017.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1 of 2

Tiga Pencuri Sawit

Pelaku penembak warga Suku Anak Dalam Jambi

Dua pelaku pencurian sawit berujung penembakan warga Suku Anak Dalam ditangkap polisi. (Foto: Dok
Polres Sarolangun/B Santoso)

Beberapa hari setelah kejadian, tepatnya pada Minggu siang, 19 November 2017 dua orang terduga
pelaku ditangkap polisi yakni FE alias NA (25) dan AS (17). Keduanya ditangkap di Desa Selango,
Kecamatan Pamenang Selatan, Kabupaten Merangin.

"Ada tiga pelaku lainnya masih dalam pengejaran," ucap George.

Kedua pelaku dan barang bukti kini ditahan di Mapolres Sarolangun. Atas aksi pencurian dan kekerasan
itu, para pelaku bakal dijerat Pasal 365 dengan ancaman 15 tahun penjara.

Kabupaten Sarolangun dikenal menjadi salah satu daerah yang banyak didiami warga Suku Anak Dalam
dan Orang Rimba. Sebagian warga Suku Anak Dalam sudah banyak yang membaur dengan warga pada
umumnya.

Selain berladang atau bertani, beberapa warga Suku Anak Dalam ada yang bekerja sebagai tenaga
pengamanan atau sekuriti di beberapa perusahaan perkebunan sawit yang memang banyak berdiri di
Kabupaten Sarolangun.
Tiga Pencuri Sawit

Tag Terkait

Jambi

Sawit

Pencurian

suku anak dalam

0%

SUKA

0%

LUCU

0%

KAGET

0%

SEDIH

0%

MARAH

Terkait

Komentar0

Kredit2

BERITA REKOMENDASI

Ashanty Minta Sarita Berhenti Buka Aib Keluarga


VIDEO: Model Ini Pamerkan 'Fantasy Bra' Seharga Rp 28 Miliar

VIDEO: Perawatan Kulit Kinclong untuk Calon Pengantin

VIDEO: TGUPP Zaman Anies dan Ahok, Apa Bedanya?

Papua Bakal Punya Stadion Terbesar Kedua Setelah GBK

JK: Kasus Setya Novanto Bisa Timbulkan Efek Negatif pada DPR

VIDEO: Hotel Gantung Tertinggi di Dunia Ada di Purwakarta

PHOTO: 41 Baju Raja Adat Disiapkan untuk Ngunduh Mantu Kahiyang-Bobby

Belajar Tabah dari Orangtua Adam Fabumi, Bayi dengan Trisomi 13

Adam Fabumi Meninggal Dunia, Selebritas Tanah Air Berduka

Dapatkan berita terkini setiap hari

contoh: nama@mail.com

JARINGAN

Bintang

Bola
Klikdokter

Vidio

Lakupon

HT Club

Karir

Bukalapak

Rumah

Bobobobo

Oto

BBM

DOWNLOAD APPS

App Store

Play Store

DISCLAIMER

KONTAK

KARIR

REDAKSI

Copyright © 2017 liputan6.com All Right Reserved

Anda mungkin juga menyukai