BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian hipertensi
cukup lama. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol untuk periode
darah normal yaitu bila tekanan darahnya lebih rendah dari 120/80
mmHg. Di atas dari batasan tersebut sudah termasuk dalam kategori pre-
oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai kejaringan
http://repository.unimus.ac.id
7
a. Faktor keturunan
b. Faktor obesitas
http://repository.unimus.ac.id
8
badan belebih atau tidak, yaitu dengan cara menghitung BMI (Body
Masa Index) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan rumus :Berat
c. Faktor Stres
http://repository.unimus.ac.id
9
d. Faktor rokok
Health, 2005).
http://repository.unimus.ac.id
10
3. Etiologi hipertensi
a. Hipertensi primer
polisitemia.
b. Hipertensi sekunder
a. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140
mmHg.
perubahan-perubahan pada :
http://repository.unimus.ac.id
11
volumenya.
untuk oksigen.
(mmHg) (mmHg)
4 Hipertensi
http://repository.unimus.ac.id
12
4. Patofisologi hipertensi
http://repository.unimus.ac.id
13
adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus
dibedakan menjadi :
http://repository.unimus.ac.id
14
b. Lemas,kelelahan
c. Sesak nafas
d. Gelisah
e. Mual
f. Muntah
g. Epistaksis
h. Kesadaran menurun
6. Komplikasi hipertensi
sebagai berikut
http://repository.unimus.ac.id
15
7. Pemeriksaan penunjang
b. Pemeriksaan Retina
fungsi ginjal.
glukosa
ginjal,perbaikan ginjal.
katup,pembesaran jantung.
http://repository.unimus.ac.id
16
urin.
8. Penatalaksanaan hipertensi
pengobatan farmakologik.
a. Pengobatan nonfarmakologik
komplikasi.
2) Diet hipertensi
hipertensi.
http://repository.unimus.ac.id
17
(lalage 2015)
b. Pengobstsn farmakologi
1) Deuretik
indopanide.
2) Alfa-blocker
http://repository.unimus.ac.id
18
terazosin.
3) Beta-blocker
sebagainya.
5) Vasodilator
http://repository.unimus.ac.id
19
6) Antagonis Kalsium
7) Penghambat ACE
1. Pengkajian
a. Aktivitas/ Istirahat
takipnea.
b. Sirkulasi
palpitasi.
http://repository.unimus.ac.id
20
bertunda.
c. Integritas Ego
dengan pekerjaan.
d. Eliminasi
e. Makanan/cairan
edema, glikosuria.
f. Neurosensori
http://repository.unimus.ac.id
21
kabur,epistakis).
genggaman tangan.
h. Nyeri/ ketidaknyaman
jantung),sakitkepala.
i. Pernafasan
sianosis.
i. Keamanan
postural.
2. Diagnosa keperawatan
http://repository.unimus.ac.id
22
ventricular
sirkulasi.
perawtan diri.
3. Intervensi
a. Diagnosa Keperawatan 1 :
hipertropi ventricular.
Intervensi :
http://repository.unimus.ac.id
23
perifer.
pengisian kapiler.
aktivitas.
ditemapt tidur/kursi
kebutuhan
aktivitas pengalihan
tekanan darah
indikasi
http://repository.unimus.ac.id
24
indikasi.
b. Diagnosa keperawatan 2
Intervensi :
tenang,sedikit penerangan.
3) Batasi aktivitas
nikotin
c. Diagnosa keperawatan 3
http://repository.unimus.ac.id
25
Intervensi :
tidur.
tersedia.
d. Diagnosa keperawatan 4
http://repository.unimus.ac.id
26
pesanan.
Intervensi
dan prosedur.
stabil
mengangkat berat.
http://repository.unimus.ac.id
27
penahanan.
http://repository.unimus.ac.id
28
(Hembing,2000)
http://repository.unimus.ac.id
29
tekanan darah lansia dengan obat anti hipertensi dan rendam air
ateri oleh baroreseptor pada sinus kortikus dan arkus aorta yang akan
http://repository.unimus.ac.id
30
http://repository.unimus.ac.id
31
terapi rendam kaki dengan air hangat , seperti baskom besar, air
http://repository.unimus.ac.id
32
yang sama .
rendam kaki air hangat dengan suhu 35-400 C selama 15 menit tiap
pagi dan sore hari selama 2 minggu, kelompok kedua diberikan obat
yang diisi air hangat dengan suhu 390 C dalam waktu 14 menit
http://repository.unimus.ac.id
33
rendam kaki air hangat dan pemeriksaan tekanan darah (post test)
http://repository.unimus.ac.id