“Statistik Inferensial”
OLEH :
Kelompok 2
KUPANG
2019
A. Pengertian Statistika Inferensial
Statistika adalah ilmu pengetahuan tentang pengembangan dan
aplikasi metode pengumpulan, pengolahan, penyajian, analisa atau interpretasi
data numerik, sehinggga kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat
diperhitungkan secara numerik. Statistika inferensial menurut para ahli:
Walpole (1995)
Statistik inferensial adalah mencakup semua metode yang
berhubungan dengan analisis sebagian data untuk peramalan atau
penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan gugus data induknya.
Subana (2005)
Stastistik inferesial adalah stasistik yang berhubungan dengan
penarikan kesimpulan yang bersifat umum dari data yang telah disusun
dan di olah.
Jadi, statistik inferensial yaitu statistik yang digunakan untuk
menggeneralisasikan data sampel terhadap populasi atau statistik yang metode
dan prosedur yang dipakai sama seperti pada statistik deskriptif namun
disertai pengambilan kesimpulan dengan pembuktian secara statistik terhadap
hasil dari sampel atau populasi.
Dalam statistik inferensial harus ada pengujian hipotesis yang
bertujuan untuk melihat apakah ukuran statistik yang digunakan dapat ditarik
menjadi kesimpulan yang lebih luas dalam populasi. Ukuran-ukuran statistik
tersebut dibandingkan dengan pola distribusi populasi sebagai normanya.
Oleh sebab itu, mengetahui pola distribusi data sampel menjadi penting dalam
statistik inferensial.
1
Contoh gambar statistika inferensial :
D. Contoh Penelitian
Contoh 1.
Judul penelitian :
Perbandingan hasil belajar matematika antara siswa yang
pembelajaranya model kooperatif tipe jigsaw dengan tipe games
tornament (TGT) pada siswa kelas XI SMKN 1 PALANGGA
3
Kabupaten Gowa.
Analisis statistik inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji-t. namun sebelum dilakukan
pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas.
a. Uji normalitas
Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis
data secara spesifik. Uji normalitas digunakan untuk
mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitin
ini digunakan one sample kolmogorov smirnov dengan
menggunakan taraf signifikansi 5% atau 0,05 dengan syarat :
Jika Pvalue ≥ 0,05 maka distribusinya adalah normal
Jika Pvalue < 0,05 maka distribusinya adalah tidak
normal .
b. Uji homogenitas
Uji homogenitas dilakukna untuk menyelidiki variansi kedua
sampel sama atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji Leven’s
Test yang bertiujuan untuk mengetahui apakah variansi
homogeny. Data hasil belajar matematika yang diperoleh
dikatakan homogen Jika Pvalue > a.
5
Daftar Nilai Matematika Siswa Kelas XI DG 2 SMKN 1
Palangga Gowa
Analisis Inferensial
Deskriftif posttest eksperimen I dan eksperimen II
Case Proccessing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percen N Percent
t
EKSP 1 32 88,9% 4 11,1% 36 100,0%
EKSP 2 32 88,9% 4 11,1% 36 100,0%
Uji normalitas
Test of Normality
Kolmogrov-Smirnov Shapio-Wilk
Statistic df Sig Statistic Df Sig
EKSP 1 0,144 32 0,090 0,960 0,9 0,274
EKSP 2 0,129 32 0,188 0,919 60 0,200
0,9
19
Kriteria Normalitas : Normal Jika P > a (0,05)
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan pada hasil posttest kelompok
eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Berdasarkan hasil
pengolahan dengan menggunakan SPSS versi 16 maka diperoleh p
= 0,598 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data posttest
homogen karena p > a atau (0,598 . 0,05).
Independent Samples Test
8
t- test for Equality of means
d. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil
pembelajaran matematika siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan tipe Team Games
Tournament (TGT) terhadap jhasil belajar matematika denga p > a
(0,218> 0,05). Dengan kata lain hipotesis yang diajukan pada
penelitian ini yakni ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang
diajar menggunakan kooperatif tipe jigsaw dengan TGT tidak
berlaku di SMKN 1 Pallangga Gowa.
Contoh 2.
Sampel random berupa sejumlah pengemudi mobil diambil
untuk menguji hubungan antara pengemudi mobil yang
pernah/tidak pernah mengikuti kursus mengemudi dengan
kesediaan melaporkan insiden. Hasil penelitian terhadap 170 orang
pengemudi ditunjukkan sebagai berikut:
9
Pendidikan Melaporkan Tidak jumlah
pengemudi insiden melapork
an
insiden
10 DAFTAR PUSTAKA
https://kantongilmudunia.blogspot.com/2018/11/makalah-statistika-inferensial-
lengkap.html
11