NIM: 10011381823174
b. Pembagian/Jenis Penelitian
Rancangan penelitian kohort dibedakan menjadi kohort prospektif
dan kohort retrosfektif :
1. Kohort Prospektif : Rancangan penelitian kohort prospektif apa
bila paparan atau faktor risiko diukur pada wal penelitian, kemudian
di follow up untuk mengetahui efek dari paparan dimasa datang.
Lamanya follow up berdasarkan perkiraan lamanya efek akan terjadi.
Biasanya penelitian ini dilakukan bertahun-tahun.
2. Kohort Retrosfektif : Pada rancangan penelitian kohort
retrospektif faktor risiko dan efek/penyakit sudah terjadi dimasa
lampau sebelum dilakukan penelitian. Dengan demikian, variabel-
variabel tersebut.
c. Prosedur Penelitian
1. Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh peneliti, adalah
merumuskan masalah atau pertanyaan penelitian, menentukan apa
yang menjadi variabel dalam penelitian, baik variabel dependen,
maupun variabel independen, dan yang selanjutnya peneliti akan
merumuskan hipotesa penelitian.
3. Menentukan Sampel
Langkah selanjutnya dalam studi kohort adalah menetapkan
besarnya sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
3. Bekerja sama
Sangat penting bagi manajemen untuk mengingat bahwa kesalahan
sangat mungkin terjadi. Dalam banyak kasus, kesalahan terjadi karena
unsur ketidaksengajaan, sehingga tidak ada konsekuensi yang harus
ditanggung oleh karyawan. Untuk menemukan penyebab masalah,
cobalah untuk bekerja bersama karyawan yang terlibat langsung dalam
proses dan pastikan bahwa manajemen tidak akan memberikan
konsekuensi apapun atas kesalahan yang terjadi. Ketika manajemen dan
karyawan bekerja bersama untuk mencari tahu mengapa ada sesuatu
yang tidak beres, mereka akan lebih cenderung percaya dan,
kemungkinannya mereka akan melakukan pekerjaan mereka lebih baik
di waktu mendatang
Penelitian Eksperimen
Hakekat penelitian eksperimen (experimental research) adalah meneliti
pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat
perlakuan (Alsa 2004). Menurut Hadi (1985) penelitian eksperimen
adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang
ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh
peneliti.Sejalan dengan hal tersebut, Latipun (2002) mengemukakan
bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan
dengan melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat
manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati. Penelitian
eksperimen pada prisipnya dapat didefinisikan sebagai metode
sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena
sebab akibat (causal-effect relationship) (Sukardi 2011:179).
Metode Eksperimen
Selanjutnya, metode eksperimen adalah metode penelitian yang
digunakan utuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono 2011:72).Berdasarkan
definisi dari beberapa ahli tersebut, dapat dipahami bahwa penelitian
eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek
penelitian. Jadi penelitian eksperimen dalam pendidikan adalah kegiatan
penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu
perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa
atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu jika
dibandingkan dengan tindakan lain.
Karakteristik Penelitian Eksperimen
Menurut Ary (1985), ada tiga karakteristik penting dalam
penelitian eksperimen, antara lain:
(a) Variabel bebas yang dimanipulasi.