DI SUSUN OLEH
1.ADE ISNAINI FADILAH
2. ADERA SELA DIWANDA
3. ANGGUN PUTRI RAMADHANI
4. DEVINA YOSSY KUSUMA
5. FIFIH ALAMWIYAH
PRODI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A.Latar Belakang.
Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi merupakan penyakit
yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak
yang ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga
membutuhkan penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu.
Hipertensi, saat ini terdapat adanya kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan
lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan masyarakat pedesaan. Hal ini
antara lain dihubungkan dengan adanya gaya hidup masyarakat kota yang
berhubungan dengan resiko penyakit hipertensi seperti stress, obesitas
(kegemukan), kurangnya olahraga, merokok, alkohol, dan makan makanan yang
tinggi kadar lemaknya.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan
tekanan darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan
diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara
perlahan atau bahkan menurun drastis.
B.Tujuan
1. Tujuan Intuksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, Ny.X dan keluarga dapat
menjelaskan kembali tentang penyakit hipertensi dan senam Hipertensi dengan
benar.
2. Tujuan Intruksional Khusus
a. Menjelaskan pengertian penyakit hipertensi dengan benar.
b. Menjelaskan pengertian senam Hipertensi/Darah Tinggi
c. Menjelaskan Manfaat hipertensi
d. Mampu mempraktikkan cara Senam Hipertensi/Darah tinggi
e.Menjelaskan hal hal yang perlu di perhatikan penderita Hipertensi
C. Kisi Kisi Materi
a. Pengertian penyakit hipertensi
b. Pengertian senam Hipertensi/ Darah Tinggi
c. Manfaat Senam Hipertensi
d. Cara senam Hipertensi.
e. Hal hal yang perlu di perhatikan penderita Hipertensi
D. Metode
Ceramah, Diskusi, Praktik
E. Media
Video
F. Kegiatan Penyuluhan
No. Kegiatan Penyuluhan Tugas Penyuluh Respon Audien Waktu
1. Pembukaan. a. Menyampaikan salam a.Menjawab salam 5 Menit
b. Perkenalan b.Mendengarakan
c. Menyampaikan tujuan c.Memberi respon
d. Kontrak waktu
e. Tes awal
2. Kegiatan Inti a. Menjelaskan pengertian a.Mendengarkan 15 Menit
Hipertensi dengan seksama
b. Menjelaskan pengertian
senam hipertensi b.Memberikan
c. Menjelaskan Manfaat Pertanyaan
senam hipertensi
d. Mempraktikkan cara senam
hipertensi.
e. Hal hal yang perlu di
perhatikan
f. Tanya jawab.
3. Penutup a.Menarik kesimpulan a.Mendengarkan 5 Menit
dan mencatat
b.Mengucap salam penutup b.Menjawab salam.
H. Evaluasi Hasil
a. Mampu Menjelaskan pengertian penyakit hipertensi dengan benar.
b. Mampu Menjelaskan pengertian senam Hipertensi/Darah Tinggi
c. Mampu Menjelaskan Manfaat hipertensi/Darah tinggi
d. Mampu mempraktikkan cara Senam Hipertensi/Darah tinggi
e. Mampu Menjelaskan hal hal yang perlu di perhatikan penderita Hipertensi
I. Referensi
Dede Kusmana. (2002). Olahraga bagi Kesehatan Jantung. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Dede Kusmana. (2006). Olahraga Untuk Orang Sehat dan Penderita Penyakit
Jantung. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
John MF Adam. (2006). Obesitas dan Sindroma Metabolik. Makassar: Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Made Astawan. Cegah Hipertensi dengan Pola Makan.
www.depkes.go.id/index.php?
option=articles&task=viewarticle&artid=20&Itemid=3 - 23k - (online 11
Juni 2007).
http://sembilannam.wordpress.com/2011/04/13/senam-untuk-hipertensi/
Lampiran Materi
A. Pengertian hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan
darah dalam pembuluh darah arteri (nadi) secar terus-menerus lebih dari suatu
periode.hipertensi menambah beban kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut
dapat menimbulkan kerusakan jantung dan pembuluh darah. Udjianti, 2010.
Hipertensi juga didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan
atau tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg.
Menurut WHO, batasan tekanan darah yang masih dianggap normal adalah
140/90 mmHg, sedangkan tekanan darah ≥ 160/95 mmHg dinyatakan sebagai
hipertensi. Tekanan darah diantara normotensi dan hipertensi disebut sebagai
borderline hypertension (Garis Batas Hipertensi). Batasan WHO tidak
membedakan usia dan jenis kelamin.
ABSTRACT Health problems that occur in the elderly generally are the
decline in organ function that triggers the occurrence of various
degenerative diseases including hypertension. Degenerative disease in
elderly if not handled properly hence decrease the quality of life of elderly.
Hypertension is a symptom of the cardiovascular degenerative disease that
has not been known the cause, which many experienced by the elderly.
Management of hypertension in the elderly in addition to pharmacology
can also be done with non-pharmacology such as hypertension gymnastics.
The purpose of the study was to determine the influence of elderly
hypertensive gymnastics on decreased blood pressure elderly with
hypertension in Panti Wredha Darma Bhakti Pajang, Surakarta. This
research was a quantitative research with the
JURNAL KESEHATAN, ISSN 1979-7621, Vol. 10, No. 1. Juni 2017
27
PENDAHULUAN
28
29
METODE PENELITIAN
Karakteristik Responden
Tekanan Darah Lansia Hasil pengumpulan data tekanan darah sistol dan
diastol responden diperoleh tendensi statistik sebagai berikut.
Nilai tendensi statistik tekanan darah responden pada awal pengukuran (pre
test) diperoleh rata-rata tekanan darah sistol sebesar 151,43, mmHg,
tekanan terendah 140 mmHg, tertinggi 180 mmHg, median 150 mmHg dan
standar deviasi 11,46 mmHg. Selanjutnya ratarata pre test tekanan darah
diastole sebesar 95,36 mmHg, tekanan terendah 80 mmHg, tertinggi 110
mmHg, median 95 mmHg dan standar deviasi 8,81 mmHg.
Nilai tendensi statistik tekanan darah responden pada setelah intevensi
(post test) diperoleh rata-rata tekanan darah sistol sebesar 130,36, mmHg,
tekanan terendah 110 mmHg, tertinggi 160 mmHg, median 130 mmHg dan
standar deviasi 14,52 mmHg. Selanjutnya pre test tekanan darah diastole
sebesar 82,14 mmHg, tekanan terendah 70 mmHg, tertinggi 100 mmHg,
median 80 mmHg dan standar deviasi 8,33 mmHg.
JURNAL KESEHATAN, ISSN 1979-7621, Vol. 10, No. 1. Juni 2017
30
Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test pre test dan post test tekanan darah
sistol diperoleh nilai Z hitung sebesar 4,370 dengan nilai signifikansi (p-
value) sebesar 0,001. Nilai signifikansi uji (p-value) lebih kecil dari 0,05
(0,001 < 0,05) sehingga diputuskan H0 ditolak yang bermakna bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata tekanan darah sistol pre test
dan post test. Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test pre test dan post test
tekanan darah diastole diperoleh nilai Z hitung sebesar 4,311 dengan nilai
signifikansi (p-value) sebesar 0,001. Nilai signifikansi uji (pvalue) lebih
kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05) sehingga diputuskan H0 ditolak yang
bermakna bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata tekanan
darah diastole pre test dan post test.
Selanjutnya penurunan rata-rata tekanan darah sistol dan diastole pre test
ke post test responden ditampilkan pada Grafik 1.
31
Nilai rata-rata tekanan darah sistol pre test (151,463) lebih tinggi
dibandingkan rata-rata tekanan darah sistol post test (130,36) sehingga
disimpulkan pemberian intervensi senam hipertensi berpengaruh terhadap
penurunan tekanan darah sistol responden. Nilai rata-rata tekanan darah
diastol pre test (95,36) lebih tinggi dibandingkan rata-rata tekanan darah
diastole post test (82,14) sehingga disimpulkan pemberian intervensi senam
hipertensi berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah diastol
responden.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Azizah., 2011, Keperawatan lanjut usia, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Dede Kusmana. (2006). Olahraga Untuk Orang Sehat dan Penderita Penyakit
Jantung. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=20&Itemid=3
- 23k - (online 11 Juni 2007).
http://sembilannam.wordpress.com/2011/04/13/senam-untuk-hipertensi/