Askep Insufisiensi Adrenal
Askep Insufisiensi Adrenal
A. Pengkajian
Menurut Doengoes E.Marilyn,2000, pengkajian yang dilakukan, antara lain :
a. Identitas Pasien dan Penanggung Jawab
1. Nama
2. Jenis kelamin
3. Usia
4. Status
5. Agama
6. Alamat
7. Pekerjaan
8. Pendidikan
9. Bahasa
10. Suku bangsa
11. Dx Medis
12. Sumber biaya
b. Riwayat keluarga
1. Genogram
2. Keterangan genogram
c. Status kesehatan
1. Status kesehatan saat ini
- Keluhan Utama (saat MRS dan saat ini)
- Alasan MRS dan perjalanan penyakit saat ini
- Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
2. Status kesehatan masa lalu
- Penyakit yang pernah dialami
- Pernah dirawat
- Alergi
- Kebiasaan (merokok/kopi/alcohol atau lain – lain yang merugikan kesehatan)
3. Riwayat penyakit keluarga
4. Pola kebiasaan sehari – hari
- Aktivitas / istirahat
Gejala – gejalanya :
a) Lelah, nyeri/ kelemahan pada otot
b) Tidak mampu beraktivitas atau bekerja
c) Tanda peningkatan denyut jantung atau denyut nadi pada aktivitas yang minimal
d) Penurunan kekuatan dan rentang gerak sendi
e) Depresi, gangguan konsentrasi
f) Letargi
- Sirkulasi
Gejala – gejalanya :
a) Tanda: Hipotensi termasuk hipotensi postural
b) Takikardi, disritmia, suara jantung melemah
c) Nadi perifer melemah
d) Pengisian kapiler memanjang
e) Ekstremitas dingin, sianosis, dan pucat
- Integritas ego
Gejala – gejalanya :
a) Adanya riwayat riwayat factor stress yang baru dialami, termasuk sakit fisik atau
pembedahan
b) Perubahan gaya hidup
c) Ketidakmampuan mengatasi stress
d) Tanda: Ansietas, peka rangsang, depresi, emosi tidak stabil
- Eliminasi
Gejala – gejalanya :
a) Diare, sampai adanya konstipasi
b) Kram abdomen
c) Perubahan frekuensi dan karakteristik urin
d) Tanda: Diuresis yang diikuti oliguria
- Makanan atau cairan
Gejala – gejalanya :
a) Anoreksia berat, mual, muntah
b) Kekurangan zatgaram
c) BB menurun dngan cepat
d) Tanda: Turgor kulit jelek, membrane mukosa kering
- Neurosensori
Gejala – gejalanya :
a) Pusing, sinkope, gemetar kelemahan otot, kesemutan
b) Tanda: disorientasi terhadap waktu, tempat, ruang (karena kadar natrium rendah), letargi,
kelelahan mental, peka rangsangan,cemas, koma (dalam keadaan krisis)
- Nyeri/ kenyamanan
Gejala – gejalanya :
a) Nyeri otot, kaku perut, nyeri kepala
b) Nyeri tulang belakang, abdomen, ekstrimitas (pada keadaan krisis)
- Pernapasan
Gejala – gejalanya :
a) Dipsnea
b) Tanda: Pernapasan meningkat, takipnea, suara nafas: krekels, ronkhi pada keadaan infeksi
- Keamanan
Gejala – gejalanya :
a) Tidak toleran terhadap panas, cuaca udara panas
b) Tanda: Hiperpigmentasi kulit (coklat kehitaman karena terkena sinar matahari)
menyeluruh atau berbintik bintik
c) Peningkatan suhu, demam yang diikuti dengan hipotermi (keadaan krisis)
- Seksualitas
Gejala – gejalanya :
a) Adanya riwayat menopause dini, amenore
b) Hilangnya tanda tanda seks sekunder (berkurangnya rambut rambut pada tubuh terutama
pada wanita)
c) Hilangnya libido
5. Pemeriksaan umum
- Keadaan umum
- TTV
- BB / TB
6. Pemeriksaan sistematis ( head to toe )
7. Pemeriksaan diagnostik
- Kortisol plasma menurun
- ACTH meningkat (pada primer) menurun (pada sekunder)
- ADH meningkat
- Aldosteron menurun
- Elektrolit: kadar dalam serum mungkin normal atau natrium sedikit menurun sedangkan
kalium sedikit meningkat
- Glukosa; hipoglikemi
- Ureum/ keratin: mungkin meningkat (karena terjadi penurunan perfusi jaringan ginjal)
- Analisa gas drah: asidosis metabolic
- Sel darah merah (eritrosit): anemia numokronik, Ht meningkat (karena hem
konsentrasi)jumlah limfosit mungkin rendah, eosinofil meningkat
- Urin 24 jam : 17 kerosteroid, 17 hidroksikortikoid, dan 17 kelogenik steroid menurun
- Pemeriksaan EKG
B. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan menurut Robbins, Stanley L. 1999 dalam Buku Saku
Diagnosis Keperawatan Dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC 1, antara lain:
1. Kekurangan volume cairan b.d kekurangan natrium dan kehilangan cairan melalui ginjal,
kelenjar keringat, saluran gastrointestinal (karena kekurangan aldosteron)
2. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adekuat (mual, muntah,
anoreksia),defisiensi glukokortikoid
3. Perubahan proses pikir b.d penurunan kadar natrium (hipotremia), penurunan kadar
glukosa (hipoglikemia), gangguan keseimbangan asam basa
4. Gangguan citra tubuh perubahan dalam kemampuan fungsi, perubahan karakteristik tubuh.
5. Keletihan berhubungan dengan ketidakseimbangan cairan, elektrolit, dan glukosa
6. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan konduksi jantung,
penurunan aliran balik vena
2. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adekuat (mual, muntah,
anoreksia) defisiensi glukortikoid
Tujuan: kebutuhan nutrisi klien kembali adekuat setelah dilakukan
tindakan intervensi
Kriteria Hasil :
- Tidak ada mual muntah, BB ideal (TB-100)-10%(TB-100), Anoreksia (-)
- Hb: W: 12-14 gr/dl , L: 13-16 gr/dl , Ht: W: 37-47% , L:42-52%
- Albumin: 3,5-4,7g/dl , Globulin: 2,4-3,7g/dl
- Bising usus: 5-12x/mnt
- TTV dbn: N: 80-100x/mnt TD: 120/80mmHg
- Temperature kulit hangat
- Nyeri kepala (-)
- Kesadaran compos mentis
Intervensi Rasional
1. Aukultasi bising usus dan kaji 1. Kekurangan kortisol dapat menyebabkan gejala
apakah ada nyeri perut, mual intestinal berat yang mempengaruhi pencernaan
atau muntah dan absorpsi dari makanan
2. Catat adanya kulit yang dingin 2. Gejala hipoglikemia dengan timbulnya tanda
atau basah, perubahan tingkat tersebut mungkin perlu pemberian glukosa dan
kesadaran, nadi yang cepat, mengindikasikan pemberian tambahan
nyeri kepal, sempoyongan glukortikoid
3. Pantau pemasukan makanan
dan timbang BB tiap hari 3. Anoreksi, kelemahan, dan kehilangan pengaturan
metabolismr oleh kortisol terhadap makanan
dapat mengakibatkan penurunan berat badan dan
terjadi malnutrisi
4. Berikan atau Bantu perawatan
4. Mulut yang bersih dapat meningkatkan nafsu
mulut
makan
5. Berikan lingkungan yang
nyaman untuk makna contoh
5. Dapat meningkatkan nafsu makan dan
bebas dari bau tidak sedap, tidak
memperbaiki pemasukan makan
terlalu ramai
6. Kolaborasi : pertahankan status
6. Mengistirahatkan gastrointestinal, mengurangi
puasa sesuai indikasi
rasa tidak enak dan kehilangan
7. Berikan glukosa intravena dan 7. Memperbaiki hipoglikemi, memberi sumber
obat obatan sesuai indikasi
energi pemberian glukokortikoid akan
seperti glukokortikoid
merangsang glukoneogenesis, menurunkan
pengguanaan glukosa dan membantu
penyimpanan glukosa sebagai glikogen
3. Perubahan proses pikir b.d hiponatremia, hipoglikemia, gangguan keseimbangan asam
basa
D. Implementasi
Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi yang ditetapkan dan sesuai
dengan masalah prioritas pasien.
E. Evaluasi