Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang Dibina
oleh Bapak Mas Edy Masrur, S.Pd.
Tahun Ajaran 2018/2019
Penyusun :
Nathanael Dwijo Nugroho (XI-I/24)
1
FEBRUARI 2019
LEMBARAN PENGESAHAN
Judul
Peneliti
2
ABSTRAK
Aziz, Mohammad Ilham, 2019. Laporan Praktikum Eksperimen Daun Pisang
Sebagai Pewarna makanan
3
dan lebih memilihmemakai pewarna sintetis. Oleh sebab itu, banyak orang masa
kini yang mudah terkena penyakit, yang dikarenakan sering mengkonsumsi
makanan yang tidak alami.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kekuatan, kesabaran,
dan Rahmat-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan praktikum untuk memenuhi
tugas Bahasa Indonesia yang berjudul “Daun Pisang Sebagai Pewarna Makanan”.
Dalam karya ilmiah ini, diketahui bahwa masyarakat menganggap daun pisang
berguna saat masih muda. Setelah daun pisang menjadi kering, mereka hanyalah sampah
yang mengotori pekarangan. Oleh karena itu praktikum ini dilaksanakan untuk
memanfaatkan limbah Daun Pisang Kering Sebagai Pewarna Makanan.
Penyusun berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua orang
khususnya untuk alternatif bahan makanan alami berwarna hitam. Penyusun menyadari
masih banyak kekurangan dari penyusunan karya ilmiah ini oleh karena itu penyusun
berharap kritik dan saran yang sifatnya membangun.
4
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………………… 1
Halaman Pengesahan…………………………………………………………………….. 2
Abstrak…………………………………………………………………………………... 3
Kata Pengantar…………………………………………………………………………... 4
Daftar Isi…………………………………………………………………………………. 5
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang………………………………………………………………………... 6
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………. 7
C. Tujuan penelitian…………………………………………………………………….. 7
D. Manfaat penelitian…………………………………………………………………… 7
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
A. Daun Pisang……….…………………………………………………………….…… 9
B. Pewarna Makanan………………………………………………………………….… 9
C. Jongkong………………………………………………………………………….… 10
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis penelitian………………………………………………………………...…….. 12
B. Target penelitian………………………………………………………………...…… 12
C. Jadwal pelaksaan………………………………………………………………….…. 12
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi kondisi awal………………………………………………………………..13
B. Pelaksanaan penelitian………………………………………………………………..13
C. Refleksi………………………………………………………………………….....…14
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………15
B. Saran…………………………………………………………………………………..15
LAMPIRAN…………………………………………………………………………......16
5
DAFTAR PUSTAKA…..……………………………………………………………….17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak berada didalam kandungan ibunya, manusia tersebut telah membutuhkan
makanan untuk keberlangsungan hidupnya. Bayi mengkonsumsi sari-sari dari
makanan ibunya. Sari-sari makanan tersebut disalurkan lewat tali pusar. Manusia
didunia juga membutuhkan makanan untuk membantu manusia dalam mendapatkan
energi, membantu pertumbuhan badan dan otak. Makanan yang bergizi akan
membantu pertumbuhan manusia, baik otak maupun badan.
Diantara sekian banyak makanan yang dimakan manusia, ada beberapa makanan
yang unik dan hanya dapat ditemui di satu daerah saja. makanan yang biasa
dikonsumsi oleh masyarakat tertentu, dengan cita rasa khas yang diterima oleh
masyrakat tertentu merupakan makanan tradisional.
Makanan tradisional Indonesia adalah segala jenis makanan olahan asli Indonesia,
khas daerah setempat, mulai dari makanan lengkap, selingan dan minuman, yang
cukup kandungan gizi, serta biasa dikonsumsi oleh masyarakat daerah tersebut.
6
warna merah dan lain-lain. Pewarna makanan yang alami lebih bergizi tinggi, sehat
dan aman, murah dan mudah didapat, sesuai dengan selera. Sehingga diyakini punya
potensi yang baik sebagai makanan yang sehat.
Dari sekian banyak pewarna makanan alami, penulis tertarik untuk mencari
sumber pewarna makanan alami lainnya. Dan penulispun ingin mencari sumber
pewarna makanan yang berwarna hitam. Warna hitam bisa didapatkan dari kluwak,
tinta cumi, bubuk ketan hitam, arang bambu dan lain lain.
Menurut Jansen Ongko, Msc, RD selaku ahli gizi meluruskan bahwa arang yang
digunakan sebagai pewarna makanan bukanlah arang sisa hasil pembakaran. “Arang
ini sebenarnya adalah zat karbon yang sudah melalui tahap proses pemurnian
sehingga tidak mengandung zat kimia lain,” paparnya ketika dihubungi salah satu
pengamat makanan sehat.
Dari uraian diatas, untuk menemukan bahan pewarna alami baru, maka penulis
akan melakukan praktikum yang berjudul "Daun Pisang Sebagai Pewarna Makanan".
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan latar belakang masalah yang telah diuraikan, masalah
dalam praktikum dapat dirumuskan sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
Sesuai rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan praktikum ini
sebagai berikut:
7
D. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini sebagai berikut:
1. Bagi masyarakat
praktikum ini bermanfaat untuk alternatif bahan pewarna makanan alami
berwarna hitam.
2. Bagi peserta didik
praktikum ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mencari alternatif
bahan makanan alami seta semoga dapat digunakan sebagai pertimbangan
praktikum selanjutnya.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Daun Pisang
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari ranting,
biasanya berwarna hijau karena mengandung klorofil. Daun merupakan organ
penting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah
organisme autotrof oleh sebab itu daun pada tumbuhan berfungsi sebagai
penangkap energi dari cahaya matahari untuk fotosintesis.
B. Pewarna makanan
9
Sampai saat ini telah ditemukan beberapa pewarna makanan alami
berwarna hitam yang dapat diperoleh dari beberapabahan alami, antara lain:
Kluwak
Kluwak umumnya terdapat pada salah satu hidangan Jawa Timur, yakni rawon.
Tinta cumi
Selain memberikan warna hitam, tinta cumi juga menambah aroma dan rasa
makanan.
Bubuk ketan hitam
Sebenarnya, tepung ketan hitam merupakan bahan utama pada makanan.
Namun secara tidak langsung, tepung ini juga memberikan warna hitam pada
makanan olahannya.
Arang bambu
Arang bambu yang digunakan bukanlah arang sisa pembakaran. Melainkan
berasal dari zat karbon yang telah melalui tahap pemurnian.
Coklat bubuk hitam
Coklat bubuk hitam cocok digunakan pada makanan manis. Mulai dari cake,
biskuit, hingga kukis.
C. Jongkong
Jongkong adalah salah satu jajanan khas Bangka Belitung. Jongkong memiliki
rasa yang manis dan tekstur yang lembut. Jajanan ini sering dijual di pasar
tradisional. Kue jongkong terkenal di wilayah di Indonesia, terutama
di Sumatra dan Melayu. Kue jongkong ini terbuat dari bahan dasar dari
campuran tepung beras dan tepung tapioka, dan memiliki tiga warna, yaitu putih
pada bagian atas, hijau pada bagian tengah, dan coklat pada bagian
bawah. Jongkong juga memiliki perpaduan rasa berbagai bahan seperti kelapa
muda, garam dan gula merah.
Jajanan jongkong sendiri memang mulai ditingalkan oleh orang orang karena
tak banyak pemuda pemudi yang mau melestarikan jajanan tradisonal ini,
mengingat banyaknya sajian kuliner dan jajanan ala fast food yang sudah
10
menjamur. Jongkong merupakan jajanan tradisional yang maknyus dan gurih
dengan warnanya yag khas. Si hitam yang menggoda dengan taburan parutan
kelapa membuatnya semakin istimewa.
Walaupun terbesit dipikiran kita bahwa arang dari daun pisang tidak sehat dan
tidak higienis. Akan tetapi, pikiran negative kita telah diantisipasi oleh prodeusen
jongkong. Mereka menggunakan pengetahuan turun temurun dari nenek moyang
mereka untuk mengolah arang daun padi menjadi pewarna makanan yang aman
dan higienis.
11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode penelitian eksperimen.
Penelitian eksperimen merupakan bentuk penelitian percobaan yang bersistem
dan berencana untuk membuktikan kebenaran suatu teori dan sebagainya.
2. Target penelitian
Target penelitian ini adalah
B. Jadwal penelitian
Pelaksaan praktikum ini dilaksanakan sebagai berikut.
12
BAB IV
E. Pelaksanaan penelitian
1. Alat dan bahan
a. Daun pisang kering
b. Tepung terigu
c. Tepung tapioka
d. Air
e. Garam
f. Gula
g. Ember
h. Kantong plastik
2. Langkah langkah
a. Kita mulai terlebih dahulu dengan membakar daun pisang kering
yang sudah disiapkan, hasil pembakaran tersebut selanjutnya
ditumbuk di sebuah wadah.
13
b. Setelah itu, campurkan bubuk dengan tepung tapioka dan tepung
terigu lalu tuangkan gula cair dan garam yang sudah disiapkan.
Aduk dan remas adonan lalu tambahkan air sampai adonan cair.
c. Masukkan adonan yang sudah jadi ke dalam kantong plastik.
d. Saatnya untuk mengkukus adonan Jongkong yang sudah diletakkan
di dalam kantong plastik. Proses pengkukusan ini biasanya
memakan waktu 30 hingga 60 menit
e. Setelah matang, tiriskan dan keluarkan dari kantong plastik
f. Potong kotak-kotak atau sesuai selera.
F. Refleksi
Berdasarkan hasil yang didapat, dapat diambil kesimpulan bahwa:
a. Daun pisang kering dapat dijadikan pewarna makanan.
b. Mengkonsumsi makanan dengan pewarna dari arang daun pisang aman dalam
batas tertentu.
14
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah kami lakukan, kami dapat menark kesimpulan:
a. Daun pisang kering dapat dijadikan pewarna makanan.
b. Mengkonsumsi makanan dengan pewarna dari daun pisang tidak menimbulkan
efek samping.
c. Mengkonsumsi zat arang masih aman apabila hanya dikonsumsi dalam jumlah
kecil atau sesuai anjuran.
d. Zat arang aktif bekerja dengan cara menyerap seluruh zat pada sistem
pencernaan. Karena kemampuan daya serapnya yang tinggi, zat ini tidak baik
dikonsumsi terlalu sering karena zat-zat gizi yang bermanfaat bagi tubuh juga
akan ikut terbawa dan dibuang. Hal ini berpotensi menyebabkan malnutrisi.
B. Saran
Kami dapat memberikan beberapa saran, diantaranya:
a. Jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan dengan pewarna makanan
buatan terlebih lagi pewarna tekstil.
b. Gunakan bahan bahan yang ada dialam untuk membuat makanan, selain mudah
didapat dan murah tentunya juga higienis.
c. Orang tua hendakknya selalu mengawasi makanan yang dikonsumsi anak-
anaknya.
15
LAMPIRAN
16
DAFTAR PUSTAKA
https://resepkoki.id/6-jenis-bahan-pewarna-hitam-alami-pada-makanan/
https://wisatabojonegoro.com/jongkong-jajanan-tradisional-yang-masih-eksis/
https://food.detik.com/info-sehat/d-3074480/amankah-konsumsi-arang-bambu-bagi-
kesehatan/
17