Anda di halaman 1dari 25

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

KECAMATAN UJUNGPANGKAH
DESA SEKAPUK
Jln. Jendral Ahmad Yani No. 12 Sekapuk Ujungpangkah Gresik
Kode Pos 61154 Telp. 031 70783932\
Email : Sekapukdesa@gmail.com Wbsite : desasekapuk.com

Nomor : 145/423/437.116.01 /2019 Sekapuk, 1 April 2019


Sifat : Segera Kepada
Lamp. : 1 Bendel Yth. BUPATI GRESIK
Perihal : Pembangunan TPS3R di
Gresik

Dengan hormat,

Bersama ini kami sampaikan kepada Bapak Bupati Gresik bahwa Pemerintah
Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur akan
mengadakan Pembangunan TPS3R.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon dengan hormat kepada Bapak
Bupati Gresik agar berkenan memberi bantuan berupa dana demi terealisasinya
program tersebut.
Kebutuhan Dana : Rp 150.000.000,-
Terbilang : (Seratus lima puluh juta rupiah)
Sebagai kelengkapan berkas, bersama ini kami lampirkan :
- Proyek Proposal
- Foto Fisik
- Dokumen kepemilikan tanah bengkok KADES (Sertifikat - PTSL)
- Denah lokasi

Demikian surat ini kami buat dengan harapan agar Bapak Kepala Dinas
Lingkungan Hidup berkenan mengabulkan. Atas perhatian dan kerjasamanya
disampaikan terima kasih.

Kepala Desa Sekapuk

ABDUL HALIM
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di b awah ini :


Nama : ABDUL HALIM
Tempat Tanggal Lahir: Gresik 12 Oktober 1981
NIK : 352507.12.10.81.0001
Pekerjaan : Kepala Desa Sekapuk
Alamat : RT 02 RW. 03 Desa SEjkapuk Kecamatan Ujungpangkah Gresik

Dengan ini menyatakan bahwa tanah yang akan digunakan sebagai lokasi TPS3R
(Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recyle) adalah tanah kas desa Sekapuk
dengan luas 2.600 M2.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada tekanan,
paksaan dari pihak mana pun dan jika pernyataan saya ini tidak benar maka sata bersedia
diproses secara hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

Sekapuk, 01 April 2019


YANG MEMBUAT PERNYATAAN
KEPALA DESA SEKAPUK

ABDUL HALIM
PROPOSAL

I. LANDASAN PEMIKIRAN
Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu
sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang tidak mempunyai nilai
ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai yang negatif karena dalam penanganannya, baik
untuk membuang atau membersihkannya memerlukan biaya yang cukup besar. Selain itu
karakteristik dari sampah adalah bau, sampah juga dapat, menimbulkan penyakit seperti
diare.

Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas masyarakat. Setiap aktivitas


manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Seiring dengan tumbuhnya sebuah kota,
bertambah pula beban yang harus diterima kota tersebut. Salah satunya adalah beban akibat
dari sampah yang diproduksi oleh masyarakat perkotaan secara kolektif. Untuk kota-kota
besar, sampah akan memberikan berbagai dampak negatif yang sangat besar apabila
penanganannya tidak dilakukan secara cermat dan serius yaitu mengakibatkan terjadinya
perubahan keseimbangan lingkungan yang merugikan atau tidak diharapkan sehingga dapat
mencemari lingkungan baik terhadap tanah, air dan udara. Pengelolaan sampah secara efektif
dan efisien harus dijalankan oleh semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah. Semua
pihak ini bertanggungjawab terhadap penanganan sampah sehingga tidak lagi menimbulkan
masalah

Pengolahan sampah adalah suatu upaya untuk mengurangi volume sampah atau merubah
bentuk menjadi lebih bermanfaat, antara lain dengan cara pembakaran, pengomposan,
penghancuran, pengeringan dan pendaur ulangan. (SNI T-13-1990-F). Adapun teknik
pengolahan sampah adalah sebagai berikut :

 Pengomposan (Composting), Pengomposan adalah suatu cara pengolahan sampah


organic dengan memanfaatkan aktifitas bakteri untuk mengubah sampah menjadi
kompos (proses pematangan). Pengomposan dilakukan terhadap sampah organik.

 Pembakaran sampah, Pembakaran sampah dapat dilakukan pada suatu tempat,


misalnya lapangan yang jauh dari segala kegiatan agar tidak mengganggu. Namun
demikian pembakaran ini sulit dikendalikan bila terdapat angin kencang, sampah,
arang sampah, abu, debu, dan asap akan terbawa ketempat-tempat sekitarnya yang
akhirnya akan menimbulkan gangguan. Pembakaran yang paling baik dilakukan
disuatu instalasi pembakaran, yaitu dengan menggunakan insinerator, namun
pembakaran menggunakan incinerator memerlukan biaya yang mahal.
 Recycling, Merupakan salah satu teknik pengolahan sampah, dimana dilakukan
pemisahan atas benda-benda bernilai ekonomi seperti: kertas, plastik, karet, dan lain-
lain dari sampah yang kemudian diolah sehingga dapat digunakan kembali baik dalam
bentuk yang sama atau berbeda dari bentuk semula.

 Reuse, Merupakan teknik pengolahan sampah yang hampir sama dengan recycling,
bedanya reuse langsung digunakan tanpa ada pengolahan terlebih dahulu.

 Reduce, Adalah usaha untuk mengurangi potensi timbulan sampah, misalnya tidak
menggunakan bungkus kantong plastik yang berlebihan.

II. NAMA KEGIATAN


“Pembangunan gedung TPS3R”

III. TUJUAN KEGIATAN


1. Mengurangi volume sampah
2. Menjadikan sampah menjadi bahan fungsional.
3. Menambah sumber pendapatan BUMDesa
4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

IV. BENTUK KEGIATAN


 Pembangunan gedung TPS3R

V. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan di area tanah kas desa seluas 2441 m2.

VI. KEBUTUHAN
Adapun kebutuhan dana pembangunan gedung TPS3R adalah
Rp 150.000.000,-
Terbilang : (Seratus lima puluh juta rupiah)

VII. PENUTUP
Demikian proposal ini kami sampaikan dengan harapkan agar dapat direalisasikan dan atas
kerjasamanya disampaikan banyak terima kasih.

Kepala Desa Sekapuk

ABDUL HALIM
SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG

PEKERJAAN PENDAHULUAN

1. PAPAN PROYEK

a. Sebelum memulai kegiatan dilapangan terlebih dahulu Pelaksana harus memasang


papan proyek yang memberi informasi tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
antara lain :

 Nama kegiatan

 Lokasi

 Volume

 Biaya + Pajak

 Terbilang

 Waktu

 Tanggal mulai

 Tanggal selesai

 Pelaksana

 Sumber dana

b. Bahan yang digunakan untuk papan proyek menggunakan tripleks dengan ukuran
minimal 60 cm x 122 cm dengan menggunakan rangka balok 2/3 kayu kelas II
dengan tiang menggunakan balok 5/7 kayu kelas dua

c. Papan Proyek dipasang di lokasi kegiatan pada tempat yang mudah dilihat oleh siapa
saja.

2. PEKERJAAN PENDAHULUAN

a. Pekerjaan Persiapan

1) Lingkup Pekerjaan

 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, alat-alat dan


pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua “pekerjaan
pembersihan” seperti yang disyaratkan dalam gambar rencana dan spesifikasi
ini
 Meliputi pembersihan dalam lokasi pekerjaan yang akan dikerjakan, sesuai
yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi/Pengawas.

2) Syarat-syarat Pelaksanaan

 Untuk Pembangunan gedung ini teras keliling beserta rumput sekitar bangunan
agar dibersihkan dengan penebasan/pembabatan yang dilaksanakan terhadap
semua belukar/semak sampai yang tertanam dan material lain yang tidak
diinginkan berada dalam daerah yang akan dikerjakan harus dihilangkan,
ditimbun dan kemudian dibakar atau dibuang dengan cara yang disetujui oleh
Direksi/Pengawas.

 Semua sisa tanaman seperti akar-akar, rumput dan sebagainya harus


dihilangkan.

 Batu atau material yang sejenis jika ada harus pula dihilangkan, kecuali bila
berada pada dasar galian pondasi yang direncanakan, dan apabila batu tersebut
pada daerah taman bila dikehendaki dan sesuai persetujuan Direksi/Pengawas
tidak perlu dilakukan penghilangan.

 Semua daerah urugan harus dipadatkan baik urugan yang telah ada maupun
terhadap urugan yang baru. Tanah urugan harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan
atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan pelapukan dikemudian hari.

 Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah, kecuali ditunjukkan untuk


dipindahkan seluruh barang-barang berharga yang mungkin ditemui
dilapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai terjadi kerusakan
harus direparasi/diganti oleh Pelaksana atau tanggung sendiri.

b. Pengkuran Kembali

1) Pelaksana diwajibkan mengadakan pengukuran kembali lokasi pekerjaan Jika


terjadi perbedaan, maka Pelaksana dapat mengajukan gambar rencana sesuai
dengan keadaan berdasarkan hasil pengukurannya.

2) Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dengan keadaan lapangan
yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan
Direksi Proyek.

3) Pengukuran sudut siku dengan prisma atau benang secara azas segitiga
phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh
Direksi Pengawas.

c. Patokan Dasar Pengukuran


1) Pada pembangunan baru letak dan jumlah patokan dasar ditentukan oleh
Direksi/Konsultan Pengawas.

2) Sementara patokan ukuran untuk peil lantai ±0,00 diambil ukuran dari ukuran
2,10 cm dari ambang atas kebawah kusen yang sudah dipasang, agar pemasangan
daun pintu panil dapat dilaksanakan dan tidak terjadi pemotongan tinggi daun
pintu.

3) Pengukuran penentuan lantai keramik teras turun 5 cm dari peil lantai utama
±0,00. Begitupun dengan posisi lantai kamar mandi harus turun minus 10 cm
sehingga air tidak masuk kelantai utama.

4) Posisi peil lantai rabat selasar keliling bangunan turun 15 cm diukur dari lantai
utama ±0,00.

d. Penyediaan Air

1) Air untuk bekerja harus disediakan oleh Pelaksana, dengan persyaratan air harus
bersih , bebas dari kotoran seperti lumpur, minyak dan bahan kimia lainnya.

2) Apabila dianggap perlu selama masa pekerjaan, pelaksana harus menyediakan


reservoir atau bak penampungan air.

e. Foto-Foto Dokumen Berkala

Kontraktor harus memperhitungkan biaya dokumentasi berupa foto berwarna


yang diambil secara berkala dari seluruh pelaksanaan, yaitu Poto harus diambil dari
satu titik yang sama mulai dari photo 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%.

f. Per tolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Selama pelaksanaan, Kontraktor harus menyediakan obat-obatan untuk


pertolongan pertama pada kecelakaan

g. Kantor , Bangsal Kerja dan Gudang

Kont raktor harus memperhitungkan biaya untuk Pembuatan Kantor , Bangsal


kerja dan Gudang sebagai tempat penyimpanan barang-barang yang akan digunakan,
dalam hal tersebut terutama semen agar tidak menjadi keras dan serta barang-barang
lainnya.

h. Keamanan Proyek

Kontraktor harus mempertimbangkan biaya untuk keamanan dengan


menempatkan petugas keamanan untuk menjaga barang milik kontraktor ataupun
direksi.
PEKERJAAN TANAH

1. PEKERJAAN TANAH

a. Ruang Lingkup

1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, alat-alat dan


pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua “pekerjaan tanah”
seperti yang disyaratkan dalam gambar rencana dan spesifikasi ini.

2) Meliputi pekerjaan penimbunan dan pemadatan untuk peninggian lantai bangunan


sesuai dengan peil yang telah ditentukan serta urugan pasir dibawah lantai untuk
bangunan sesuai dengan gambar kerja atau petunjuk Direksi/Pengawas.

b. Syarat dan Peraturan

1) Pekerjaan Persiapan Pelaksana harus mengetahui kadaan lapangan yang nanti


mungkin akan mempengaruhi jalannya pekerjaan.

2) Pemeriksaan Permukaan Air Tanah

 Tidak diperkenankan air tergenang didalam/diluar/disekitar lokasi pekerjaan


selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung

 Melindungi semua pekerjaan, bebas dari genangan air, juga oleh sumur-sumur
pompa, saluran pembuang dan hal-hal lain yang mungkin terjadi.

c. B a h a n

1) Bahan timbunan harus cukup baik, yaitu bahan timbunan yang telah disetujui oleh
Direksi/Pengawas, yang diambil didaerah lapangan atau bahan yang diambil dari
daerah di luar lapangan pekerjaan dan merupakan tanah laterit, tanah kapur atau
pasir.

2) Bahan timbunan tersebut harus bebas dari akar-akar pohon yang besarnya lebih
besar dari 10 cm

d. Cara Pelaksanaan

1) Syarat-syarat Penimbunan

 Seluruh penimbunan harus dibawah pengawasan Direksi/konsultan,. Pelaksana


tidak diperkenankan melakukan penimbunan tanpa se izin dari Direksi/Konsultan.

 Pelaksana harus menempatkan bahan penimbunan di atas lapisan tanah yang akan
ditimbun, dibasahi, seperti yang diharuskan, kemudian dipadatkan/ditumbuk
sampai mencapai kepadatan yang diinginkan.. Pemadatan dilakukan lapis demi
lapis setebal 10cm. Bila ada material pengisi yang tidak memuaskan sebagai
bahan pemadatan, maka bahan tersebut harus diganti dengan pasir.

2) Pembersihan

 Seluruh sisa penggalian juga seluruh sisa-sisa puing, reruntuhan-reruntuhan yang


tidak memenuhi syarat buat penimbunan dan sampah-sampah harus disingkirkan
dari lapangan pekerjaan.

2. PEKERJAAN TIMBUNAN PASIR

a. Lingkup Pekerjaan

1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, alat-alat dan


pengangkutan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan, hingga dapat diperoleh hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2) Pekerjaan urugan pasir padat dilakukan dibawah lantai (lantai dasar) serta seluruh
detail yang ditunjukkan dalam gambar

b. Persyaratan Bahan

1) Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan keras,
bebas dari lumpur, tanah lempung dan lain sebagainya, serta konsisten terhadap NI-
2 (PUBA tahun 1970) pasal 14 ayat 3.

2) Air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam
alkali dan bahan-bahan organik lainnya serta memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam NI-3 pasal 10.

c. Sayarat-syarat Pelaksanaan

1) Pekerjaan urugan pasir dilakukan bila seluruh pekerjaan lain di


bawahnya/didalamnya telah selesai dengan baik dan sempurna.

2) Lapisan pasir urug dilakukan lapis demi lapis, dipadatkan hingga mencapai tebal 0
cm, atau seperti yang disyaratkan dalam gambar.

3) Setiap lapis pasir urug harus diratakan, disiram air dan dipadatkan dengan alat
pemadat yang disetujui Direksi/Pengawas. Di tempat-tempat yang sulit dilakukan
pemadatan dengan alat pemadat, dapat dikerjakan dengan tenaga manusia yang
disetujui Direksi Pengawas.

4) Lapisan pekerjaan di atasnya dapat dikerjakan bilamana pekerjaan urugan pasir


padat telah sempurna, memenuhi semua persyaratan yang ditentukan.

PEKERJAAN BATU, TEMBOK, BETON DLL


1. PONDASI LAJUR/BATU GUNUNG

a. Lingkup Pekerjaan

1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2) Meliputi pekerjaan pemasangan batu kosong, pemasangan pondasi batu gunung


serta seluruh detail yang ditunjukkan/disebutkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan

1) Semen Portland

Yang digunakan harus dari mutu terbaik, terdiri dari satu jenis merk dan atas
persetujuan dan harus memenuhi NI-8. Semen yang telah mengeras
sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan. Tempat penyimpanan Harus
diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air dengan
lantai terangkat dari tanah dan ditumpuk sesuai dengan syarat penumpukan semen.

2) Pasir Pasangan

Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organis
lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang
dicantumkan dalam PBBI 1984. Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur
tanah liat, kotoran organik dan bahan yang dapat merusak pondasi.

3) Batu Gunung/Belah

Bahan batu adalah sejenis batu keras, liat, berat serta berwarna Putih Kekuning-
kuningan Bahan asal adalah batu besar yang kemudian dibelah/dipecah menjadi
ukuran normal (maksimal 25 cm). Material batu kali/belah yang keras, bermutu baik
dan tidak cacat dan tidak retak. Batu kapur, batu berpenampang bulat atau berpori
besar dan terbungkus lumpur tidak diperkenankan dipakai.

4) A i r

Yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,
asam alkali dan bahan-bahan organis/bahan lain yang dapat merusak beton dan
harus memenuhi NI-pasal 10. Air yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas dari
bahan kimia yang dapat merusak pondasi, asam alkali atau bahan organik.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

1) Sebelum pemasangan pondasi dimulai harus se izin dari Direksi/pengawas


2) Pemborong harus memperhatikan adanya stek tulangan kolom dan stek tulangan ke
sloof yang menembus pondasi.

3) Pemborong harus memperhatikan Ketinggian pondasi terhadap dasar lantai


bangunan.

4) Adukan yang digunakan adalah 1 Pc : 4 Ps sesuai dengan PUBB. Pemasangan


sesuai dengan ukuran di dalam gambar atau atas petunjuk pengawas. Batu harus
dipasang saling mengisi masing-masing dengan adukan selapis demi selapis
sehingga tidak ada rongga diantara batu-batu tersebut dan mencapai masa yang kuat.

2. PEKERJAAN DINDING TEMBOK

a. Lingkup Pekerjaan

1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2) Meliputi pekerjaan dinding bangunan tebal ½ bata pada seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi/Pengawas.

b. Persyaratan Bahan

1) Batu bata yang dipasang adalah dari mutu terbaik, ex lokal yang disetujui oleh
Direksi/Pengawas.

2) Batu bata/merah yang digunakan ukuran 5x11x22 cm dengan mutu terbaik toleransi
0,5 cm, warna merata, sempurna pembakarannya, sudut-sudut yang lancip, keras
dan disetujui oleh Direksi/Pengawas.

3) Semen yang digunakan harus dari satu merk produk dan memenuhi persyaratan/SNI
yang berlaku.

4) Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung
Lumpur/minyak/asam basa serta memenuhi persyaratan yang berlaku.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

1) Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus diserahkan


contoh-contohnya kepada Direksi/Pengawas, Seluruh dinding dari pasangan batu
merah dengan aduk campuran 1 PC : 5Ps, kecuali untuk dinding trasraam/kedap air

2) Untuk dinding trasraam/kedap air dengan aduk campuran 1 Pc : 3 ps, dipasang pada
dinding dari atas permukaan sloef sampai minimum 30 cm diatas permukaan lantai
setempat, dan setinggi 150 cm diatas permukaan lantai setempat untuk sekeliling
dinding ruang-ruang basah (toilet, kamar mandi, dan WC).
3) Sebelum digunakan batu bata harus direndam air dalam bak atau drum hingga jenuh.

4) Dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan
siar-siar dibersihkan.

5) Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24


lapis/harinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis.

6) Pelubangan akibat pembuatan perancah/steger pada pasangan bata merah sama


sekali tidak diperkenankan.

7) Pasangan dinding batu bata harus menghasilkan dinding finish setebal 14 cm setelah
diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya. Pelaksanaan pasangan harus
cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang
rata.

8) Pasangan batu bata dapat diterima/diserahkan apabila deviasi bidang pada arah
diagonal seluas 9 m2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/diplester). Adapun
toleransi terhadap as dinding yang diizinkan maksimal 1 cm (sebelum
diaci/diplester).

3. PEKERJAAN PLESTERAN

a. Lingkup Pekerjaan

1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2) Meliputi seluruh plesteran Pondasi dan dinding batu bata/merah bagian dalam
bangunan serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar serta sesuai petunjuk
Direksi/ Pengawas.

b. Persyaratan Bahan

1) Semen yang digunakan harus dari satu merk produk dan memenuhi persyaratan/SNI
yang berlaku.

2) Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung
Lumpur/minyak/asam basa serta memenuhi persyaratan yang berlaku.

3) Air harus memenuhi persyaratan/SNI yang berlaku

4) Campuran (agregate) untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan bebas
dari segala kotoran, harus diayak melalui ayakan dengan diameter lubang 1,6-2,0
mm.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan

1) Seluruh plesteran dinding batu bata dengan adukan campuran 1 PC : 5 Pasir, kecuali
pada dinding batu bata semen raam/kedap air.

2) Untuk plesteran pondasi dan Pasangan dinding saluran air hujan keliling bangunan
dengan adukan 1 PC : 3 Psr.

3) Untuk dinding batu bata kedap air diplester dengan aduk campuran 1 Pc : 3 Ps.

4) Semen Portland yang dikirim ke site harus dalam keadaan tertutup atau dalam
kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, tertera tipenya, dalam keadaan
utuh dan tidak cacat.

5) Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm atau sesuai yang
ditunjukkan dalam detail gambar.

6) Plesteran halus (acian) digunakan PC dan Kapur sampai mendapatkan campuran


yang homogen, acian dikerjakan pada seluruh permukaan plesteran.

4. PEKERJAAN KUSEN

a. Lingkup Pekerjaan

1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2) Pekerjaan pembuatan kosen kayu meliputi seluruh detail yang digunakan dalam
bangunan ini yang ditunjukkan dalam gambar dan petunjuk Direksi/Pengawas.

b. Persyaratan Bahan

1) Bahan kosen dari kayu yang telah dikeringkan, kelas I jenis Bayam

2) Bahan Jalusi dari kayu yang telah dikeringkan . kelas I

3) Ukuran-ukuran kosen dan jalusi sesuai detai gambar.

4) Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan /SNI yang berlaku.

5) Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata,

6) bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.

7) Accessories :

 Angker, sekrup, plat dan baut harus dari bahan yang tidak berkarat.
 Untuk angker dipakai besi baja beton diameter 10 mm untuk plat baja dipakai
ketebalan 2 mm.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

1) Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana diwajibkan meneliti gambar-gambar


yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk
mempelajari bentuk pola layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme, dan
detail-detail sesuai gambar.

2) Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angker-


angker dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak
boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.

3) Semua kayu yang tampak harus diserut halus, rata, lurus, dan siku-siku satu sama
lain sisi-sisinya dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk
penyetelan/pemasangan, kecuali bila ditentukan lain.

4) Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.

5) Kosen yang terpasang harus sesuai petunjuk gambar dan diperhatikan ukuran, type
kosen, dan arah pembukaan pintu/jendela.

6) Pembuatan dan penyetelan/pemasangan kosen-kosen harus lurus dan siku, sehingga


mekanisme pembukaan pintu/jendela bekerja dengan sempurna.

7) Kosen tidak diperkenankan dipulas dengan cat, vernis, meni atau finishing lainnya
sebelum diperiksa dan diteliti oleh Direksi/Pengawas.

8) Semua kosen yang melekat pada dinding beton/bata diberi penguat angker diameter
minimum 10 mm. Pada setiap kosen pintu yang tegak dipasang 3 angker dan untuk
sisi kosen jendela 2 angker.

9) Pemasangan tiang kusen yang langsung di atas lantai (kosen pintu) dibuat neud
tinggi 10 cm. Bahan dari beton adukan 1 PC : 2 Ps : 3 Kr.

5. PEKERJAAN DAUN PINTU dan JENDELA

a. Lingkup Pekerjaan

1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2) Pekerjaan daun pintu dan daun jendela dipasang pada seluruh detail dalam bangunan
ini yang ditunjukkan dalam gambar/sesuai petunjuk Direksi/ Pengawas.
b. Persyaratan Bahan

1) Daun Pintu dan Rangka Jendela dibuat dari Kayu Kelas I yang telah dikeringkan,
dengan ukuran sesuai dengan detail gambar.

2) Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan/SNI yang berlaku.

3) Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering, dengan permukaan rata, bebas
dari cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

1) Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana diwajibkan meneliti gambar-gambar


yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk
mempelajari bentuk pola layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme, dan
detail-detail sesuai gambar.

2) Rangka daun pintu dibuat dengan ukuran jadi tebal 2.5 cm dan lebar 10 cm,
sedangkan untuk daun pintu terbuat dari papan ukuran 2,0 cm, sedangkan untuk
daun jendela dibuat dengan ukuran tebal 2.5 cm dan lebar 7 cm. Pasangan kaca pada
daun jendela digunakan kaca polos tebal 6 mm.

3) Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka kayu dan penguat lain agar
tetap terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan, tidak boleh
ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.

4) Penyambungan rangka daun pintu harus digunakan sistem lubang dengan pasak
kayu.

5) Daun pintu dan jendela setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang, tidak
melintir, dan semua peralatan dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.

6. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG & KUNCI

a. Lingkup Pekerjaan

1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil
pekerjaan yang bernutu baik dan sempurna.

2) Meliputi pemasangan seluruh alat-alat yang dipasang pada daun pintu dan daun
jendela serta seluruh detail dalam bangunan in yang ditunjukkan dalam
gambar/sesuai petunjuk Direksi/Pengawas

b. Persyaratan Bahan
1) Semua hardware dalam pekerjaan ini dari produk yang bermutu baik, seragam dalam
pemilihan warnanya serta dari bahan-bahan yang telah disetujui Direksi teknik.

2) Kunci pintu digunakan merk “Series” 2x putar atau yang setara ukuran besar atau
sejenis, yang dipasang kuat pada rangka daun pintu. Seluruh kunci yang dipasang,
lengkap dengan anak kunci masing-masing minimal 2 (dua) buah anak kuncinya.

3) Engsel pintu yang dipakai adalah jenis cabut “H”, panjang 6” merk setara “Arch”
ukuran 2 ½ x 3 “. Sedangkan untuk jendela dipasang engsel 2 buah ukuran sedang.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

1) Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang
terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi/Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan.

2) Setiap daun pintu memakai 3 buah engsel yang dipasang tidak lebih dari 28 cm (as)
dari sisi atas pintu ke bawah. Engsel bawah tidak lebih dari 32 cm (as) dari
permukaan lantai ke atas. Engsel tengah dipasang pada sisi atas antara kedua engsel
tersebut. Untuk daun jendela dipasang masing-masing 2 buah engsel.

3) Gerendel jendela digunakan gerendel tanam kualitas baik.

PEKERJAAN CAT DAN LAIN-LAIN

1. PEKERJAAN PENGECATAN

a. Lingkup Pekerjaan

1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2) Meliputi pengecatan permukaan kayu yang nampak (listpalnk, list plafond, kosen
pintu/jendela, daun jendela, jalusi), dinding tembok dan plafond, Atap seng serta
seluruh detail yang ditentukan/ditunjukkan dalam detail gambar.

b. Persyaratan Bahan

1) Cat Kayu

 Digunakan cat merk ”Avian” atau cat lain yang setara dan disetujui oleh
Direksi/Pengawas.

 Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-
4 serta sesuai ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
 Warna cat akan ditentukan kemudian dan agar kontraktor pelaksana dapat
berkonsultasi dengan Direksi/Konsultan pengawas dalam menentukan warna cat.

2) Cat Dinding/Plafond

 Bahan cat adalah cat tembok merk “Metrolite” atau merk lain yang setara yang
disetujui oleh Direksi/Pengawas.

- Warna akan ditentukan kemudian.

- Kapasitas/daya sebar : 8 m2/kg.

- Pengencer : air bersih maksimum 20 %.

- Pengeringan : minimum setelah 2 jam lapis berikutnya dapat dilakukan.

- Sistem pengecatan : minimal dilakukan 2 kali untuk pekerjaan tembok &


pelafond baru. Warna harus merata/tidak membayang.

- Pengendalian pekerjaan in harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 1982


pasal 54, NI-4, BS No. 3900-1970, AS K-41 dan sesuai ketentuan teknis dari
pabrik yang bersangkutan.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

1) Cat Kayu

 Bahan sebelum digunakan, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya


kepada Direksi/Pengawas, minimal 2 (dua) jenis hasil produk yang berlainan,
untuk mendapatkan persetujuan.

 Bidang permukaan pengecatan harus diratakan/dihaluskan dengan bahan ampelas


yang bermutu baik, sampai merupakan bidang permukaan pengecatan yang halus
dan licin, segala persiapan pengecatan telah memenuhi persyaratan dengan baik
dan telah disetujui Direksi/Pengawas.

 Bidang permukaan pengecatan dibersihkan dari debu, serbuk gergaji,, benar-


benar bebas dari minyak, dan sebagainya serta benar-benar kering.

 Harus dihindarkan adanya celah-celah/pori-pori serat kayu pada permukaan


pengecatan.

 Pengecatan dilakukan minimal 2 (dua) lapis atau hingga dicapai hasil pengecatan
yang tebal, rata dan sama warnanya. Lapis pengulangan dilakukan setelah
minimum 4 jam kemudian dan maksimum 2 hari dari pengecatan awal.

2) Cat Dinding
 Bahan sebelum digunakan, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya
kepada Direksi/Pengawas.

 Sebelum pengecatan dimulai permukaan bidang pengecatan harus rata, kering


dan bersih dari segala kotoran, minyak dan debu.

 Sebelum pengecatan dilakukan, plesteran harus benar-banar kering, tidak ada


retak-retak dan telah disetujui Direksi/Pengawas.

 Pengecatan disyaratkan menggunakan roller. Untuk permukaan dimana


pemakaian roller tidak memungkinkan, dipakai kuas yang baik/halus.

 Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda-
benda dan pengaruh pekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2 jam.

PEKERJAAN AKHIR

1. PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR

a. Pembersihan Lokasi Kegiatan

Semua bahan sisa atau bahan yang tidak dimanfaatkan lagi digedung ini agar
dibersihkan dan dihilangkan keluar dari gedung ini sehingga tidak ada satupun menjadi
kotoran.

b. Pembersihan Keramik Lantai dan Dinding

Semua jenis keramik lantai dan dinding yang sudah terpasang harus dibersihkan dari
bahan sisa dengan menggunakan pembersih lantai yang aman untuk bahan sehingga
lantai dan dinding bersih dan mengkilap.

c. Pekerjaan Karpet lapis underlayer digunakan dan dipasang dilantai kamar tidur tamu
sekolah, karpet direkatkan diatas lantai keramik dengan menggunakan bahan perekat
sehingga menyatu dengan lantai keramik. Karpet harus dipasang dengan baik dan kuat
serta rapih, dan harus dikerja oleh tukang khusus, dan kontraktor harus berkonsultasi
dengan Direksi/Konsultan Pengawas sebelum mengerjakannya.

d. Dinding untuk kamar tidur tamu harus dilapis dengan wall paper, dikerja dengan baik
rapih dan kuat dan harus dikerja oleh tukang ahli khusus dan kontraktor harus
berkonsultasi dengan Direksi/Konsultan Pengawas sebelum mengerjakannya
RENCANA ANGGARAN BIAYA

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN TPS3R


LOKASI : DESA SEKAPUK
VOLUME : 4,00 x 9,00 METER

HARGA HARGA JUMLAH


SATUA PAJAK SUMBER
NO URAIAN VOLUME SATUAN SATUAN TOTAL TOTAL
N UNIT DANA
(Rp) PPn PPh (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 = (5+6+7) 9 = (3 x 8) 10
1. UPAH
1 Pekerja 241 OH 110.000 - - 110.000 26.510.000
2 Tukang 135 OH 130.000 - - 130.000 17.550.000
3 Honor TPK 1 Paket 2.500.000 2.500.000 2.500.000

Sub Total I 46.560.000


2. BAHAN
1 Semen PC 40 Kg 240 Zak 52.000 5.200 780 57.980 13.915.200
2 Pasir Pasang Lokal 29 M3 178.000 17.800 2.670 198.470 5.755.630
3 Sirtu 26 M3 175.000 - 5.250 180.250 4.686.500
4 Batu Belah 15/ 20 30 M3 192.000 - 5.760 197.760 5.932.800
5 Batu Bata Putih 7.332 Bh 2.700 270 41 3.011 22.072.986
6 Besi Ø 10 45 Btg 114.000 11.400 1.710 127.110 5.719.950
7 Besi Ø 8 38 Btg 73.000 7.300 1.095 81.395 3.093.010
8 Kawat Bendrat 6 Kg 24.000 2.400 360 26.760 160.560
9 Minyak Bekisting 4 Ltr 28.000 2.800 420 31.220 124.880
10 Papan Bekistng 69 Btg 28.000 2.800 420 31.220 2.154.180
11 Pasir Beton / Hitam 3 M3 568.000 56.800 8.520 633.320 1.899.960
12 Batu Cor 2/3 4 M3 338.000 33.800 5.070 376.870 1.507.480
13 Kayu lokal balok 6/10 x 400 cm 3 Btg 147.300 14.730 2.210 164.240 492.719
PBK
14 Kayu lokal usuk 4/6 x 400 cm 32 Btg 66.900 6.690 1.004 74.594 2.386.992
15 Kayu Meranti 6/10 x 400 cm 3 Btg 114.000 11.400 1.710 127.110 381.330
16 Paku 10 Kg 24.000 2.400 360 26.760 267.600
17 Kaca bening 1 m2 181.000 18.100 2.715 201.815 201.815
18 Lem kayu 1 Kg 12.000 1.200 180 13.380 13.380
19 Cat Tembok 110 Kg 35.000 3.500 525 39.025 4.292.750
20 Engsel pintu kupu-kupu 2,5 mm 3 Set 38.700 3.870 581 43.151 129.453
22 Kunci set 1 Set 131.500 13.150 1.973 146.623 146.623
25 Plamir 31 Kg 30.000 3.000 450 33.450 1.036.950
26 Rol 3 Bh 29.000 2.900 435 32.335 97.005
29 Papan Kamper 2/20 4 m 5 Lbr 143.000 14.300 2.145 159.445 797.225
30 Plywood tebal 9 mm 6 Lbr 124.000 12.400 1.860 138.260 829.560
33 Rangka Atap Galvalume 84 Lbr 165.000 16.500 2.475 183.975 15.453.900
34 Atap Zincalume 84 Lbr 47.000 4.700 705 52.405 4.402.020
35 Pintu Harmonika 7 Lbr 650.000 65.000 9.750 724.750 5.073.250
36 Ember 10 Bh 17.000 - - 17.000 170.000
37 Papan nama proyek 1 Bh 245.000 - - 245.000 245.000

Sub Total II 103.440.707


TOTAL BIAYA I+II+III+IV 150.000.707
DIBULATKAN 150.000.000

Dikoreksi oleh, Dibuat oleh,


Sekretaris Desa TPK

MUNDHOR SUWARNI
Mengetahui
Kepala Desa Sekapuk

ABDUL HALIM
GAMBAR DETAIL

No k
Ti an g Bu b un g Re n g
Ata p Zin ca l um e

Rin g Bal k 1 5 /2 0 \

Kal si p la n k 1 /20

KABUPATEN GRESIK
Sl off 1 5/2 0

Po n da si Batu

KECAMATAN
UJUNGPANGKAH
DESA SEKAPUK
LOKASI
JUT TUGARAN
PROYEK
PEMADATAN JUT
PELAKSANA KEGIATAN

SUWARNI
DIPERIKSA
SEKRETARIS DESA

MUNDHOR
KEPALA DESA SEKAPUK

ABDUL HALIM
GAMBAR DETAIL

9m

9m

KABUPATEN GRESIK
3m

KECAMATAN
UJUNGPANGKAH
DESA SEKAPUK
LOKASI
JUT TUGARAN
PROYEK
PEMADATAN JUT
PELAKSANA
KEGIATAN

SUWARNI
DIPERIKSA
SEKRETARIS DESA

MUNDHOR
KEPALA DESA
SEKAPUK

ABDUL HALIM
GAMBAR DETAIL

Atap

Pint u harmonik a

KABUPATEN GRESIK
KECAMATAN
UJUNGPANGKAH
DESA SEKAPUK
LOKASI
JUT TUGARAN
PROYEK
PEMADATAN JUT
PELAKSANA
KEGIATAN

SUWARNI
DIPERIKSA
SEKRETARIS DESA

MUNDHOR
KEPALA DESA
SEKAPUK

ABDUL HALIM
DENAH LOKASI

Lokasi
FOTO LOKASI

Anda mungkin juga menyukai