Anda di halaman 1dari 2

Patofisiologi Hipertensi

A) Resistensi Insulin

Kerusakan dan disfungsi sel endotel mengakibatkan penurunan produksi vasodilator yang

mengakibatkan hipertensi. Insulin dapat meningkatkan tekanan darah dengan mengaktifkan SNS,

meningkatkan reabsorpsi natrium ginjal, hipertrofi pembuluh resisten, dan / atau perubahan

transpor ion transmembran. Sebaliknya, hipertensi dapat menyebabkan perubahan pengiriman

insulin dan glukosa ke sel otot rangka, yang menyebabkan resistensi insulin (Salvetti, Brogi,

Legge, & Bernini, 1993).

B) Hormon Natriueretic

Memodulasi (menurunkan) ekskresi natrium ginjal, meningkatkan resistensi vaskular,

menyebabkan hipertensi (Brashers, 2014).

C) Overeaktif Sympatic Nervous System

Peningkatan produksi katekolamin (epinefrin dan norepinefrin) menyebabkan aktivitas SNS

yang berlebihan. Hal ini menyebabkan peningkatan denyut jantung, peningkatan resistensi

pembuluh darah perifer akibat vasokonstriksi sistemik, dan hipertensi. Selain itu, SNS yang

terlalu aktif mempengaruhi resistensi insulin, pembentukan kembali pembuluh darah, memiliki

efek prokoagulan, yang dapat menyebabkan neospasme dan penyempitan pembuluh darah

(Brashers, 2014).

D) Inflamasi

Disebabkan oleh peningkatan volume vaskuler yang berhubungan dengan penurunan ekskresi

garam ginjal dalam urin yang menyebabkan hipertensi (Brashers, 2014)


E) Over reaktif RAAS

Berkontribusi pada retensi garam dan air, yang menyebabkan peningkatan resistensi vaskular dan

hipertensi

Anda mungkin juga menyukai