Anda di halaman 1dari 4

1.

Riba
Riba adalah penambahan nilai dari nilai sebelumnya yang dimana dilakukan oleh dua
orang berakad,penambahan nilai tersebut tidak sesuai dengan modal awal atau nilai asli dari
transaksi yang dilakukan.Hukum riba adalah haram dan allah sangaty membenci orang yang
melakukan riba.Berikut ada 3 macam jenis riba:
a) Riba nasiah,Penambahan nilai dalam transaksi utang dengan melebihkan nilai
utang tersebut
b) Riba fadhal,Penambahan nilai pada akad jual beli seperti menambahkan ukuran
timbangan
c) Riba yad,Melebihkan nilai ketika melakukan berter sebagai tanda terima kasih
Contoh/aplikasi:Bunga bank,seperti kitika melakukan pinjaman sebesar Rp.10.000.000 dan
dibayar setiap bulan sebesar Rp.1.050.000 selama 10 bulan

2.Murabahah
Murabahah Adalah penawaran yang dilakukan oleh si pembeli dengan si penjual untuk
memperoleh keuntungan dngan didahulukan pembayaranya.Untuk melakukan akad
murabahah ada beberapa syarat yang harus dilakukan:
a) Harga pokok harus diketahui oleh sipembeli terhadap barang tersebut
b) Keuntungan harus diketahui terlebih dahulu
c) Tidak boleh dilakukan dengan harta riba
d) Akad jual pertama harus dilakukan dengan sah
Contoh/aplikasi:Melakukan pinjaman ke bank syariah dengan tujuan membeli suatu barang
serta dokumen-dokumen yang dibutuhkan sebagai tanda bukti.Kemudian bank memberi
pinjaman dan setelah pembelian barang tersebut nasabah menyerahkan barang tesebut ke
bank dan bank menjual kembali kepada nasabah secara cicil

3.As-salam
As-salam adalah jual beli poesanan yang dimana penyerahan baranghnya diserahkan
jika pembayaranya sudah diterima.Dalam akad Waktunya,waktu penyerahan barangnya itu
tanggunan dari si penjual jadi penjualah yang menentukan waktunya.Ada beberapa syarat
untuk melakukan as-salam:
a) Jenis barangnya
b) Diserahkan pada waktu yang tepat sebelum kedua pihak menggakhiri akadnya
c) Sifat atau kriteria barang harus dijelaskan
d) Batas waktu dan penyerahan barang hatus jelas
Contoh/aplikasi:Si A membeli sebuah barang kepada si B dikarenakan si B barangnya belum
bisa diserahkan pada saat itu si A alan memberi uang nya terlebih dahulu dan pada waktu
yang telah ditentukan barang tersebut bisa dikirim.

4.Al-ishtishna’
Al-ishtishna’ adalah dimana akad terjadi seorang produsen membuat pesanan kepada si
pembeli dengan perjanjian yang telah dilakukan,maksud akad tersebut adalah dengan
membeli barang yang dibuat oleh produsen.Menurut ulama hanafiyah,akad ini diperbolehkan
berdasarkan al-ishtisha’ dengan meninggalkan qiyas.Ada beberapa syaratdan rukun istishna’:
a) Harus ada pihak produsen dan konsumken
b) Ada objek akadnya (barang yang dipesan)
c) Shighat ijab dan qabul
Contoh/aplikasi:Budi ingin memesan jersey sepak bola dengan desain sendiri untuk 40 orang

5.Mudarabah
Mudarabah Adalah akad antara dua yaitu pemilik modal dan si penggusaha,dimana si
oemilik modal membagikan modalnya kepada penggusaha untuk di perdagangkannya.Untuk
pembagian labanya sesuai dengan apa yang telah disepakatinya.
Untuk melakukan mudarabah kedua pihak hanya harus membangun kepercayaan antara
satu sama lain untuk bisa berkontribusi sampai masa akad sudah abis.
Contoh/aplikasi:Tabungan,yang dimaksud dengan tabungan disini adalah simpanan dana
yang bisa ditarik dengan syarat” yang telah ditentukan dan tidak dapat ditarik dengan
cek/giro/bilyet.
6.Musyarakah
Musyarakah adalah akad dua orang atau lebih yang melakukan kerja sama dimana
dengan menanamkan modal bersama,berbagi keuntungan bersama dan rugi bersama.Dalam
melakukan musyarakah kedua pihak harus membuat kontak kerja sama yang ditandatanganin
langsung oleh kedua pihak sebagai tanda buktinya.
Contoh/aplikasi:dalam perbankan syariah biasanya melakukan kerja samanya dengan
perusahaan” dimana bank sebagai pemilik modal dan perusahaan yang mengelolanya
sehinggan keuntungan dapat dibagi sesuai yang disepakati
7.Muzara’ah
Muzara’ah adalah akad dua orang atau lebih yang melakukan kerja sama dalam bidang
pertania seperti lahan/sawah dengan petani-petani berdasarkan bagi hasil.ada beberapa
pendapat ulama tentang melakukan mazarah’ah seperti Abu hanifah mengatakan”akad
muzara’ah tidak boleh dilakukan karena dengan bagi hasil sepertiga atau seperempat
adalah batil”.sedangkan menurut ulama Imam Syafi’i “akad muzara’ah boleh dilakukan
apabila akad itu mengikuti kepada akad musaqah”.Akad muzara’ah bisa berakhir jika masa
waktunya sudah abis dan orang yang melakukan akadnya meninggal dunia.
Contoh/aplikasi:Si A mempunyai tanah yang belum ditanam,sedangkan si B mempunyai
benih untuk ditanam dan si B menanam di tanah si A.Yang wajib mengeluarkan zakat adalah
si B pada kahekatnya si B lah yang bertanam

8.Hiwalah
Hiwalah adalah memindahkan tanggung jawab orang yang melakukan utang dan
piutang ke orang yang berutang sehingga orang yang pertam berutang bebas dari
utangnya,seperti yang di perintahkan oleh rasulullah agar orang yang berutang dipindahkan
utangnya ke orang yang mampu membayarnya,orang yang kan melunasi utang tersebut itu
disebut dengan Hiwalah.Menurut Hanafiyah ada beberapa pihak yang ada di Hiwalah ini
diantaranya Muhil(orang yang memindahkan utang),Muhal(orang yang dipindahkan
piutangnya),dan Muhal alaih (orang yang dipindahkan utang).
Contoh/aplikasi:Si A meminjamkan uangRp.2000 kepada si B sedangkan si B memiliki
piutang kepada C dengan jumkah yang sama,yakni Rp.2000 dan ketika si A menagih
utangnya kepada si B,si B berkata “si C memiliki utang sejumlah Rp.2000 kepada ku dan
kamu dapat menagih kepadanya”.

9.Wadiah
Wadiah adalah pemberian kekuasaan kepada orang lain untuk sementara terhadap
barang ataupun yang lain.Menurut jumhur ada tiga rukun dalam wadiah ada orang yang
melakukan penitipan,barang yang akan dititip dan ijab kabul antara kedua pihak.Hukum
melakukan wadiah adalah sunat dan menjaga berang titipan tersebut akan mendapatkan
pahala.Akad wadiah adalah bukan dari dhaman(jaminan/ganti).
Contoh/aplikasi:Pada bank syariah biasanya adak wadiah dilakukan untuk meraka/nasabah
yang uangnya dititipkan ke bank dan bank tidak berhak memutar atau membagi hasil uang
tersebut kecuali pada wadiah dhamanah.

10.Ar-rahn
Ar-rahn adalah akad yang menjadikan suatu harta yang dijadikan sebagai jaminan
untuk melunasi utang atau piutang bagi yang tidak dapat melunasi utang dan piutangnya.Ar-
rahn juga merupakan akad tabarru’(akad saling tolong menolong) tanpa ada jasa imbalan dan
hukumya ar-rahn boleh dilakukan.berikut beberapa rukun yang terdapat di ar-rahn:
a) Ar-rahin(orang yang menyerahkan barang jaminan)
b) Al-murtahin(orang yang menerima barang jaminan)
c) Al-marhun(barang jaminan)
d) Al-marhun bih(utang)
e) Shighat
Contoh/aplikasi:Salah satu contoh Ar-rahn dalam kehidupan sehari adalah melakukan gadai
untuk melunasi hutang seperti”Si A berutang sebesar Rp.1.000.000 kepada si B.Si A
menyerahkan barang yang dapat dijadikan jaminan untuk melunasi utangnya kepada si B”.

11.Qardh
Qardh adalah akad yang dilakukan oleh dua pihak dimana salah satu pihak
menyerahkan hartanya kepada pihak penerima dan pihak penerima mengembalikanya dengan
nilai yang sama.Hukum Qardh tergantung kepada keadaan jika dilakukan pada saat yang
terdesak maka qardh boleh dilakukan , sebaliknya jika keadaan tidak terdesak atau aman-
aman saja tetapi dia berutang maka tidak hukum qardh bagi dia.Dan qardh terdapat juga akad
tabarru’ karena ada unsur tolong-menolong.
Contoh/aplikasi:
Ada beberapa produk qardh yang disediakan oleh bank syariah diantaranya:
 Pinjaman talangan haji
 Pinjaman tunai dari produk kartu kredit syariah
 Dalam pinjaman kepada pengusaha kecil
 Dan pinjaman kepada pengurus bank
12.Al-‘ariyah
Al-‘atiyah adalah akad yang dilakukan oleh dua orang dalam pinjam meminjam yang
dimana seseorang meminjamkan barang miliknya kepada orang lain dengan waktu tertentu
dan pengembalian barangnya harus dalam keadaan utuh dan tanpa ada imbalan.sebagai
pemilik barangnya dapat menarik kembali barang tersebut karena al-ariyah bersifat ghairun
lazim (tidak mengikat) dan begitu juga sebaliknya bagi si piminjam.
Contoh/aplikasi:Si A meminjam motor untuk keperluan tertentu kepada si B maka ketika
motor sudah selesai dipinjam,maka hendaknya dikembalikan dalam keadaan yang utuh.

13.Ijarah
Ijarah adalah transaksi sewa menyewa atas suatu barang atau mengupah atas suatu
jasa dalam waktu tettentu melalui pembayaran sewa atau imbalan jasa.

Anda mungkin juga menyukai