/Jurnal
e-ISSN: 2406-9337Ilmu dan Teknologi Peternakan
Jurnal Ilmu Tropis 6(2):225-231
dan Teknologi Peternakan Tropis,
Mei 2019, 6(2):225-231
Terakreditasi
Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristekdikti DOI: http://dx.doi.org/10.33772/jitro.v6i2.5652
Keputusan No: 21/E/KPT/2018, Tanggal 9 Juli 2018 http://ojs.uho.ac.id/index.php/peternakan-tropis
Kolesterol, Asam Urat, dan Glukosa Darah Ayam Buras yang Diberi Pakan
dengan Ramuan Herbal dan Ekstrak Kerang Bakau (Polymesoda erosa)
Takdir Saili*, Rahim Aka, Fuji Astuty Auza, Wa Laili Salido, Awal Maulid Sari
Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo, Kendari
Kampus Hijau Bumi Tridharma, Jl. H.E.A. Mokodompit, Anduonohu, Kendari 93232
*
Email korespondensi: takdir69@yahoo.com
(Diterima: 21-01-2019; disetujui 20-04-2019)
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan ramuan herbal yang dikombinasikan
dengan ekstrak kerang bakau (Polymesoda erosa) di dalam pakan terhadap kadar kolesterol, asam urat
dan glukosa darah ayam buras. Penelitian menggunakan 100 ekor ayam buras yang dipelihara mulai
dari umur satu hari (DOC) sampai dengan umur 16 minggu. Penelitian menggunakan rancangan acak
lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri atas R0 (pakan basal + 0% probiotik
herbal + 0% ekstrak kerang bakau), R1 (pakan basal + 0,75% probiotik herbal + 1,5% ekstrak kerang
bakau), R2 (pakan basal + 1,5% probiotik herbal + 3% ekstrak kerang bakau), R3 (pakan basal +
2,25% probiotik herbal + 4,5% ekstrak kerang bakau) dan R4 (pakan basal + 3% probiotik herbal +
6% ekstrak kerang bakau). Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis menggunakan sidik
ragam dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan
kolesterol darah yang diperoleh adalah berturut-turut 185,00±7,30 (P0), 185,75±6,80 (P1),
153,25±19,06 (P2), 167,75±17,72 (P3), 214,00±19,18 (P4). Rataan asam urat dalam darah yang
diperoleh adalah 3,95±0,58 (P0), 6,70±4,23 (P1), 4,10±0,64 (P2), 4,32±1,27 (P3), 6,30±2,27 (P4).
Sedangkan rataan glukosa darah yang diperoleh adalah 231±20,19 (P0), 188,50±24,63 (P1),
223,50±32,19 (P2), 227,25±68,61 (P3), 236,50±28,43 (P4). Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa pemberian ramuan herbal dan ekstrak kerang bakau dalam pakan dapat
mempengaruhi kadar kolestrol darah, namun tidak mempengaruhi kadar asam urat dan glukosa darah
ayam buras. Kadar kolesterol darah terendah diperoleh pada perlakuan R2 dan R3 yang nyata berbeda
dengan perlakuan R0, R1 dan R4.
Kata Kunci: ayam buras, ramuan herbal, kolesterol, asam urat, glukosa darah.
ABSTRACT
The objectives of this research was to evaluate the effect of agricultural by product-based feed
supplemented with herbal concoction (HC) and mud clams extract (MC) on blood cholesterol, uric
acid and blood glucose concentration. Completely randomized design was used with 4 treatments and
4 replications. Ninety day old chick of local village chicken was used in this experiment and kept up
to 16 weeks during the experiment. The treatments consisted of basal feed (R0), basal feed + 0.75%
HC + 1.5% MC (R1), basal feed + 1.5% HC + 3.0% MC (R2), basal feed + 2.25% HC + 4.5% MC
(R3), basal feed + 3.0% HC + 6.0% MC (R4). All data were analyzed using analysis of variance and
different between treatments were proved using Duncan multiple range test. The results showed that
the concentrations of blood cholesterol gained (mg/dl) were 185.00±7.30 (P0), 185.75±6.80 (P1),
153.25±19.06 (P2), 167.75±17.72 (P3), 214.00±19.18 (P4). The concentration of uric acid gained
(mg/dl) were 3.95±0.58 (P0), 6.70±4.23 (P1), 4.10±0.64 (P2), 4.32±1.27 (P3), 6.30±2.27 (P4).
Whereas, the glucose concentration gained (mg/dl) were 231.00±20.19 (P0), 188.50±24.63 (P1),
223.50±32.19 (P2), 227.25±68.61 (P3), 236.50±28.43 (P4). Based on variance analysis it was
concluded that the treatments gave a significant effect (P<0.05) on blood cholesterol concentration,
but had no effect (P>0.05) on uric acid and blood glucose concentration. Blood cholesterol
concentrations were significant lower in treatment R2 and R3 compared to treatment R0, R1 and R4.
Keywords: bloodPENDAHULUAN
glucose, cholesterol, herbal concoction, uric acid, village chicken
225
Saili et al./Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis 6(2):225-231
226
Saili et al./Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis 6(2):225-231
Sebelum perlakuan pada hewan uji, ayam urat akan terbaca pada monitor NESCO
buras dipuasakan terlebih dahulu selama 16 jam MultiCheck.
untuk menstabilkan kadar kolesterol, asam urat, Glukosa Darah; Mengeluarkan chip dan
dan glukosa darah dari pengaruh pemberian strip asam urat yang ada pada alat NESCO
pakan. Selama pemuasaan, ternak tetap MultiCheck, lalu menggantinya dengan chip
diberikan air minum. Pengukuran Kadar glukosa dan meneteskan darah pada strip
kolesterol darah, asam urat dan glukosa darah glukosa kemudian memasangnya pada chip
dihitung dengan menggunakan NESCO glukosa dan dalam waktu 10 detik kadar
MultiCheck. glukosa darah secara otomatis akan terbaca
pada monitor NESCO MultiCheck.
Variabel Penelitian
Analisis Kadar Kolesterol; Kadar Analisis Data
kolesterol darah diukur dengan menggunakan Data yang diperoleh diolah dengan
alat NESCO MultiCheck. Sebelum digunakan, menggunakan sidik ragam sesuai Rancangan
NESCO MultiCheck dinyalakan dengan Acak Lengkap (RAL) dan apabila perlakuan
menekan tombol “on”, kemudian dipasangi berpengaruh nyata diuji lanjut dengan
chip kolesterol dan strip kolesterol kedalam alat menggunakan Uji Wilayah Berganda Duncan
NESCO MultiCheck. Darah diambil melalui (Gasperz, 1994).
Vena brachialis dibagian sayap, kemudian
diteteskan pada NESCO MultiCheck. Dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
waktu 150 detik kadar kolesterol darah akan Rataan kolesterol darah, asam urat dan
terukur secara otomatis dan hasilnya dapat glukosa darah ayam buras untuk masing-masing
dibaca pada monitor NESCO MultiCheck. perlakuan disajikan pada Tabel 2. Hasil
Analisis Asam Urat; Mengeluarkan chip
perhitungan sidik ragam menunjukkan bahwa
dan strip kolesterol yang ada pada alat NESCO penambahan ramuan herbal dan ekstrak kerang
MultiCheck, lalu menggantinya dengan chip bakau dengan level berbeda berpengaruh nyata
asam urat dan meneteskan darah pada strip (P<0,05) terhadap kolesterol darah ayam buras,
asam urat kemudian memasangnya pada chip namun tidak berbeda (P>0,05) terhadap kadar
asam urat dan dalam waktu 20 detik kadar asam asam urat dan glukosa darah ayam buras.
Tabel 2. Rataan kolesterol darah, asam urat dan glukosa darah (mg/dl) ayam buras umur 16 minggu
Parameter Perlakuan
R0 R1 R2 R3 R4
Kolesterol Darah 185,00±7,30b 185,75±6,80b 153,25±19,06c 167,75±17,72bc 214,00±1,30a
(mg/dl)
Asam Urat 3,95±0,58 6,70±4,23 4,10±0,64 4,32±1,27 6,30±2,27
(mg/dl)
Glukosa Darah 231,00±20,19 188,50±24,63 223,50±32,19 227,25±68,61 236,50±28,43
(mg/dl)
Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05)
227
Saili et al./Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis 6(2):225-231
228
Saili et al./Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis 6(2):225-231
(Pilliang dan Djojosoebagyo 1990). Kolestrol yang merupakan hasil dari metabolisme
adalah termasuk keluarga lemak yang disimpan nitrogen atau protein dan akan diekresikan
dalam jaringan hati atau dinding pembuluh keluar tubuh dalam bentuk urin dengan bantuan
darah. Kolesterol berhubungan erat dengan ginjal. Asam urat sendiri tidak beracun atau
keadaan aterosklerosis, dimana terdapat berbahaya dalam tubuh ayam, akan tetapi jika
penimbunan bahan-bahan mengandung membentuk kristal urat akan merusak jaringan
kolesterol pada dinding pembuluh darah yang tubuh, ini terjadi akibat tidak segera diekresikan
menyebabkan penyakit jantung (Tillman et al., ke luar tubuh yang dikarenakan adanya
1998). gangguan ginjal (Sulistyoningsih dan
Rakmawati, 2015).
Asam Urat
Asam urat merupakan hasil metabolisme Glukosa Darah
normal dari pencernaan protein atau dari Berdasarkan hasil analisis ragam
penguraian senyawa purin yang seharusnya diketahui bahwa penambahan ramuan herbal
akan dibuang melalui ginjal, feses, atau dan ekstrak kerang bakau (Polymesoda erosa)
keringat (Sustrani et al., 2004). Rataan kadar dengan berbagai tingkat yang berbeda, tidak
asam urat ayam buras yang ditampilkan pada berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kadar
Tabel 2 tidak berbeda antar perlakuan (P>0,05). glukosa darah ayam buras. Kadar glukosa darah
Hal ini menunjukkan bahwa ramuan herbal dan pada setiap perlakuan relatif sama. Hal tersebut
ekstrak kerang bakau (Polymesoda erosa) diduga bahwa kadar glukosa darah cenderung
kurang berperan aktif terhadap proses dipertahankan dalam kisaran normal. Glukosa
metabolisme nutrisi khususnya metabolisme darah diatur agar selalu dipertahankan pada
protein di dalam tubuh, karena kedua kondisi normal (sehat) dalam tubuh melalui
komponen tersebut lebih berperan aktif proses homeostasis dengan bantuan hormon
terhadap sistem imun, palatabilitas pakan dan insulin yang disekresikan oleh kelenjar
memperbaiki sistem penyerapan nutrisi pada pankreas (Adisuworjo et al., 2001).
saluran pencernaan. Hal ini sesuai dengan Rataan glukosa darah ayam buras pada
pendapat (Agustina, 2006) yang menyatakan setiap perlakuan, masih dalam batasan yang
bahwa penggunaan ramuan herbal pada ayam normal (188,50-236,50mg/dl). Hazelwood
dapat memperbaiki konsumsi pakan, konversi (1986) menyatakan bahwa kadar glukosa darah
pakan, menurunkan kadar kolesterol darah, yang normal pada ayam berkisar antara 180-
serta menekan mortalitas. Hal senada juga 250 mg/dl. Sedangkan Scanes et al. (2004)
dikemukakan oleh Bruckner (1986) dan Osman melaporkan bahwa kadar glukosa darah ayam
et al. (2001) bahwa kerang bakau memiliki ras memiliki variasi sekitar 156 sampai 330
kandungan nutrisi yang baik berupa asam mg/dl. Kadar glukosa darah ayam yang normal
lemak omega-3 yang merupakan asam lemak mungkin disebabkan oleh sifat agresif, lincah
tidak jenuh yang kaya akan ikatan rangkap dan kuat yang memiliki ayam buras
(ikatan rangkap 3) dalam struktur molekulnya (Partasasmita et al, 2016), sehingga glukosa
yang mempunyai peranan positif pada yang berada dalam peredaran darah langsung
kesehatan. terpakai untuk menghasilkan energinya. Lebih
Dilihat dari kisarannya, konsentrasi asam jauh hal tersebut menunjukkan bahwa energi
urat yang diperoleh pada penelitian ini berkisar yang berada di dalam ransum termanfaatkan
antara 3,95-6,70 mg/dl. Hasil ini sama dengan dengan baik oleh tubuh ayam buras. Sejalan
yang dilaporkan oleh El-Katcha et al. (2014) dengan tujuan penelitian, pemberian ramuan
yang mendapatkan kisaran asam urat pada herbal dan ekstrak kerang bakau (Polymesoda
ayam sekitar 4,87-6,57 mg/dl dan masih erosa) di dalam ransum dengan berbagai level
termasuk dalam kategori normal. Unggas yang berbeda diharapkan dapat meningkatkan
berbeda dengan mamalia karena pada mamalia efisiensi penggunaan pakan untuk pertumbuhan
indikator metabolisme protein dapat dilihat dari dan hidup pokok ayam buras.
kadar urea dalam darah, sedangkan pada unggas Ransum yang tidak efisien pengguna-
produk akhir utama metabolisme protein berupa annya, ditunjukkan oleh kadar glukosa darah di
asam urat (Golstein dan Skadhauge, 2000), atas normal pada ayam buras. Kadar glukosa
karena unggas tidak mampu menghasilkan darah melebihi angka normal, dapat
arginase, enzim yang berperan dalam siklus menimbulkan kerusakan pada jaringan karena
urea. Asam urat secara normal diproduksi hati dehidrasi dan kehilangan ion-ion penting serta
229
Saili et al./Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis 6(2):225-231
230
Saili et al./Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis 6(2):225-231
P.D. Sturkie. Springer. New York. pp Sustrani, L., A. Syamsir A, & H. Iwan. 2004.
303-325. Asam Urat Informasi Lengkap untuk
Penderita dan Keluarga. Eedisi 6.
Holt, P. 2009. A Practice Approach for
Gramedia. Jakarta.
Healtcare Professionals. John Wiley&
Sons, Ltd. United Kingdom. Tillman, A.D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo,
S. Prawirokusumo, & S. Lebdosoekojo.
Mangisah, I. 2003. Pemanfaatan Kunyit dan
1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar.
Temulawak Sebagai Upaya Menurunkan
Gajah Mada University Press.
Kadar Kolesterol Broiler. Fakultas
Yogyakarta.
Peternakan Universitas Diponegoro.
Semarang.
Mushawwir, A., & D. Latipudin. 2011.
Beberapa Parameter Biokimia Darah
Ayam Ras Petelur Fase Grower dan
Layer dalam Lingkungan “Upper
Zonathermoneutral”. Jurnal Peternakan
Indonesia 13(3):191-198.
Nataamijaya, A.G. 2010. Pengembangan
potensi ayam lokal untuk menunjang
peningkatan kesejahteraan petani. Jurnal
Litbang Pertanian 29(4):131-138.
Osman, H., AR. Suriah, & EC. Law. 2001.
Fatty Acid Composition and Cholesterol
Contens of Selected Marine Fish in
Malaysian Waters. Food Chemistry
73:55-60
Partasasmita, R., A.R. Hidayat, S.T. Erawan, &
J. Iskandar. 2016. Pengetahuan lokal
masyarakat Desa Karangwangi,
Kabupaten Cianjur tentang variasi (ras),
pemeliharaan, dan konservasi ayam
(Gallus gallus domesticus Linnaeus,
1758). Prossiding Seminar Nasional
Masyaraat Biodiversity Indonesia
2(1):113-119.
Piliang, WG. & S. Djojosoebagio. 1990.
Fisiologi Nutrisi Vol I. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar
Universitas Ilmu Hayati. Institut
Pertanian Bogor.
Scanes, G.C., G. Brant, & M.E. Esminger.
2004. Poultry Science, 4th ed. Pearson
Prentice Hall. New Jersey.
Sulistyoningsih, M. & R. Rakmawati. 2015.
Optimalisasi Feed Additive Herbal
dengan Intermittent Lighting untuk
Menurunkan Asam Urat dan Kolesterol
Pada Ayam Broiler. Seminar Nasional
Pangan Lokal, Bisnis dan Eko-Industri.
Semarang 1 Agustus 2015.
231