PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pelayanan kesehatan adalah sebuah pelaksanaan pemeliharaan kesehatan
dalam rangka mencapai derajat kesehatan baik itu untuk individu maupun
masyarakat dengan secara optimal. Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
tersebut terdapat interaksi antara pasien, tenaga kesehatan dan juga sarana
kesehatan. Hubungan atau interaksi yang timbul antara pasien, tenaga kesehatan,
serta sarana kesehatan diatur dalam kaidah-kaidah mengenai kesehatan baik itu
secara hukum maupun non hukum (antara lain: kesopanan, kesusilaan,
ketertiban, moral termasuk etika). Hubungan hukum yang terjadi merupakan
sebuah hubungan antar subyek-subyek hukum yang diatur dalam kaidah-kaidah
hukum serta juga memenuhi hubungan yang mengatur mengenai hak dan
kewajiban para pihak .
Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan dalam
memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Definisi pelayanan
kesehatan menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo adalah sebuah sub sistem
pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif
(pencegahan) dan promotif( peningkatan kesehatan ) dengan sasaran
masyarakat. menurut Depkes RI (2009) adalah setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan
atupun masyarakat. Sesuai dengan batasan seperti di atas, mudah dipahami
bahwa bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang ditemukan banyak
macamnya.
B. Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan
Menurut Hodgetts Dan Casio pelayanan kesehatan ini dibedakan menjadi 2
kelompok yakni, Pelayanan kedokteran (medical services) dan Pelayanan
kesehatan masyarakat (public health service), penjelasannya sebagai berikut :
BAB II
HASIL REVIEW JURNAL
1. Judul jurnal
faktor – faktor yang mempengaruhi pelayanan prima pada pegawai
puskesmas kayon palangaka raya
2. Penulis dan institusi asal
Mimin Lestari1 , Supriandi2 Politeknik Kesehatan Palangka Raya
3. Sumber jurnal
Avicenna Journal of Health Research. Vol 2 No 2. Oktober 2019 (1 –
13 )
4. Ringkasan abstrak
Pelayanan prima merupakan pelayanan yang diberikan kepada
klienberdasarkan pada standar prosedur operasional dan pegawai
merupakan sumber utama dalam melaksanakan pelayanan prima. Faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang antara lain
(individual characteristic), karakteristik organisasi (organizational
charasteristic), dan karakteristik kerja (work characteristics)
5. Metodelogi yang digunakan
Desain penelitian ini yaitu penelitian analitik observasional dengan
pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
pegawai rawat jalan Puskesmas Kayon Palangka Raya yang berjumlah
52 orang. Pada penelitian ini menggunakan alat pengumpul data berupa
kuesioner dan analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa
univariat dan analisa bivariat.
6. Ringkasan hasil penelitian
Berdasarkan hasil penelitian “faktor – faktor yang mempengaruhi
pelayanan prima pada pegawai puskesmas kayon palangka raya lebih
banyak yang memberikan pelayanan prima sebanyak 26 responden
(50%) dan 26 responden (50%) pegawai belum memberikan pelayanan
prima. Tidak ditemukan hubungan adanya hubungan bermakna antara
faktor individu yang terdiri dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
status pernikahan dan masa kerja pegawai dengan pemberian pelayanan
prima oleh pegawai puskesmas kayon raya palangka raya. Ditemukan
adanya hubungan yang bermakna antara salah satu faktor yaitu otonomi
dengan pelayanan prima pehgawai puskesmas kayon palangka raya.
Namun tidak ditemukan hubungan antara faktor pekerjaan yang terdiri
dari ragam keahlian, identitas tugas, signifikasi tugas dan umpan balik
dengan pelayanan prima pegawai puskesmas kayon palangka raya. Tidak
ditemukan hubungan bermakna antara faktor organisasi yang terdiri dari
komitmen organisasi, hubungan rekan kerja dan kepemimpinan dengan
pelayanan rawat jalan puskesmas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan