Anda di halaman 1dari 19

TUGAS AKHIR MODUL GELOMBANG OPTIK DAN LISTRIK MAGNET

PRINSIP KERJA RADAR DAN PEMANFAATANNYA

DISUSUN OLEH:

YA’ SYAHIBAL

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang menjadi prasyarat tugas akhir modul
pembelajaran gelombang optik dan listrik magnet Program Pendidikan Profesi Guru dalam
Jabatan Tahun Anggaran 2020. Dalam penulisan makalah ini, penulis mendapatkan banyak
kesempatan, bimbingan, petunjuk, bantuan, serta saran-saran yang bermanfaat dari berbagai
pihak, yang semuanya itu dapat memberikan kemudahan dan menunjang dalam menyelesaikan
penulisan makalah ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya, kepada yang terhormat:

1. Drs. Imam Sucahyo, M.Si selaku dosen pengampuh modul pembelajaran gelombang
optik dan listrik magnet
2. Rekan-rekan Peserta PPG Dalam Jabatan Tahun 2020

Penulis menyadari, bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam
penyusunan makalah ini yang disebabkan oleh keterbatasan waktu, kemampuan, dan
pengetahuan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan bagi penulis sendiri khususnya.

Tayan Hulu, 16 September 2020


Penulis

Ya’ Syahibal, S.Pd


NIP. 19911206 201503 1 004

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1


A Latar Belakang ............................................................................ 1
B Tujuan......................................................................................... 2
C Rumusan Masalah ...................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3


A Pengertian Radar ........................................................................... 3
B Sejarah Radar ............................................................................... 3
C Klasifikasi Radar .......................................................................... 4
D Jenis Radar .................................................................................... 5
E Sistem Radar................................................................................ 6
F Prinsip Dasar................................................................................ 7
G Kegunaan Radar............................................................................ 10

Bab V PENUTUP…………………............................................................ 14
A Kesimpulan ................................................................................... 14
B Saran…………………………………………………………….. 14

DAFTAR PUSTAKA ………………………. .................................. 15

ii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Watson Watt................................................................... 4


Gambar 2 CW Radar Diagram........................................................ 5
Gambar 3 PR Radar Diagram ......................................................... 6
Gambar 4 Antena Radar.................................................................. 7
Gambar 5 Transmitter ..................................................................... 7
Gambar 6 Prinsip Dasar Radar ....................................................... 8
Gambar 7 Doppler Radar ................................................................ 10
Gambar 8 Radar Cuaca ................................................................... 11
Gambar 9 Peluru Kendali Udara..................................................... 11
Gambar 10 Radar Kecepatan ............................................................ 12
Gambar 11 Radar Beacon ................................................................. 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menjadi seorang Guru IPA yang professional tidak hanya bisa menguasai
konsep pelajaran saja tetapi juga harus memiliki keterampilan yang nantinya bisa
ditularkan kepada peserta didiknya. Bagaimana bisa seorang guru memberikan
penilaian keterampilan, jika guru tersebut tidak terampil. Melalui Program Pendidikan
Profesi Guru Dalam Jabatan diharapkan akan melahirkan guru-guru professional
khususnya Guru IPA yang memiliki kompetensi yang mumpuni. Salah satu kompetensi
yang harus dikuasai yaitu kompetensi professional.
Seorang Guru IPA harus memiliki pengetahuan yang luas dan keterampilan
yang mendukung dalam pembelajaran IPA. Banyak sekali materi pembelajaran IPA
yang diajarkan dalam kurikulum 2013 salah satunya yaitu gelombang optik dan listrik
magnet yang juga wajib didalami oleh guru pada modul pembelajaran PPG. Tentunya
pendalaman materi gelombang optik dan listrik magnet tidak hanya sebatas materi
yang diajarkan di SMP, tetapi lebih luas dan kontekstual.
Masalah-masalah kontekstual sangat perlu dihadirkan dalam pembelajaran agar
siswa lebih tertarik dan merasa lebih bermanfaat Ketika mempelajari IPA. Tentunya
akan lebih berhasil lagi, jika Guru IPA yang mengajar juga memiliki pengetahuan yang
baik terkait hal-hal kontekstual. Misalnya, pengetahuan tentang alat-alat yang
memanfaatkan konsep IPA dalam system kerjanya. Tentu saja hal ini akan menarik
Ketika melakukan pembahasan dan siswa mengetahui alat tersebut sehingga
pengetahuan yang diberikan akan lebih bertahan lama. Inilah yang mendasari pada
modul pembelajaran mengenai gelombang optik dan listrik magnet guru diminta
membahas mengenai Radar dan prinsip kerjanya.
Radar sangat akrab ditelinga kita, istilah ini paling sering kita dengar jika
berkaitan dengan penerbangan dan dunia militer. Radar (yang dalam bahasa Inggris
merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging, yang berarti deteksi dan
penjarakan radio) adalah suatu sistem gelombang elektromagnetik yang berguna untuk
mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat terbang,
berbagai kendaraan bermotor dan informasi cuaca (hujan). Bagaimana cara kerja Radar
dan apa saja manfaatnya jika ditinjau dari konsep keilmuan IPA akan dibahas pada
makalah ini.
1|Halaman
B. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk memberikan pengetahuan tentang Radar, prinsip kerja radar dan manfaatnya
2. Sebagai pemenuhan tugas akhir modul professional IPA gelombang optik dan
listrik magnet pada Program Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Tahun 2020

C. Rumusan Masalah
a. Radar dan sistem kerjanya
b. Manfaat radar pada berbagai bidang

2|Halaman
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Radar
Radar (Radio Detection and Ranging) adalah sistem deteksi objek yang
menggunakan gelombang elektromagnetik khususnya gelombang radio untuk
mengidentifikasi jarak, ketinggian, arah atau kecepatan kedua benda bergerak dan tetap
seperti pesawat, kapal, pesawat ruang angkasa, pegunungan, menara radio dan TV,
peluru kendali , kendaraan bermotor, formasi cuaca, dan medan. Piringan radar, atau
antena, mengirimkan pulsa gelombang radio atau gelombang mikro yang dipantulkan
benda di jalan mereka. Objek mengembalikan sebuah bagian kecil dari energi
gelombang untuk hidangan atau antena yang biasanya terletak di lokasi yang sama
dengan pemancar.

B. Sejarah Radar
Istilah ini diciptakan pada tahun 1940 oleh insinyur elektronik yang bekerja
untuk Angkatan Laut AS sebagai singkatan dari Radio Detection Dan Mulai Istilah
radar sejak memasuki bahasa Inggris sebagai kata benda umum, radar, kehilangan
semua kapitalisasi. Radar awalnya disebut dengan istilah RDF (Range dan Arah
Menemukan) di Inggris, dengan menggunakan singkatan yang sama dengan satu untuk
Radio Arah Menemukan untuk menyembunyikan kemampuan mulai dari pendengar
yang tidak diinginkan, seperti agen rahasia asing.
Seorang ahli fisika Inggris bernama James Clerk Maxwell mengembangkan
dasar-dasar teori tentang elektromagnetik pada tahun 1865. Setahun kemudian, seorang
ahli fisika asal Jerman bernama Heinrich Rudolf Hertz berhasil membuktikan teori
Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik dengan menemukan gelombang
elektromagnetik itu sendiri. Pendeteksian keberadaan suatu benda dengan
menggunakan gelombang elektromagnetik pertama kali diterapkan oleh Christian
Hülsmeyer pada tahun 1904. Bentuk nyata dari pendeteksian itu dilakukan dengan
memperlihatkan kebolehan gelombang elektromagnetik dalam mendeteksi kehadiran
suatu kapal pada cuaca yang berkabut tebal. Namun di kala itu, pendeteksian belum
sampai pada kemampuan mengetahui jarak kapal tersebut. Pada tahun 1921, Albert
Wallace Hull menemukan magnetron sebagai tabung pemancar sinyal/transmitter yang

3|Halaman
efisien. Kemudian transmitter berhasil ditempatkan pada kapal kayu dan pesawat
terbang untuk pertama kalinya secara berturut-turut oleh A. H. Taylor dan L. C. Young
pada tahun 1922 dan L. A. Hyland dari Laboratorium Riset kelautan Amerika Serikat
pada tahun 1930.
Watt asal Skotlandia, yang mulai melakukan penelitiannya mengenai cikal
bakal radar pada tahun 1915. Pada tahun 1920-an, ia bergabung dengan bagian radio
National Physical Laboratory. Di tempat ini, ia mempelajari dan mengembangkan
peralatan navigasi dan juga menara radio. Watson-Watt menjadi salah satu orang yang
ditunjuk dan diberikan kebebasan penuh oleh Kementrian Udara dan Kementrian
Produksi Pesawat Terbang untuk mengembangkan radar. WatsonWatt kemudian
menciptakan radar yang dapat mendeteksi pesawat terbang yang sedang mendekat dari
jarak 40 mil (sekitar 64 km). Dua tahun berikutnya, Inggris memiliki jaringan stasiun
radar yang berfungsi untuk melindungi pantainya. Pada awalnya, radar memiliki
kekurangan, yakni gelombang elektromagnetik yang dipancarkannya terpancar di
dalam gelombang yang tidak terputus-putus. Hal ini menyebabkan radar mampu
mendeteksi kehadiran suatu benda, namun tidak pada lokasi yang tepat. Terobosan pun
akhirnya terjadi pada tahun 1936 dengan pengembangan radar berdenyut (pulsed).
Dengan radar ini, sinyal diputus secara berirama sehingga Radar Generasi Pertama
memungkinkan untuk mengukur antara gema untuk mengetahui kecepatan dan arah
yang tepat mengenai target.

Gambar 1. WatsonWatt (nationalpotretgeography)

4|Halaman
C. Klasifikasi Radar Berdasarkan bentuk gelombang
1) Continuous Wave/CW (Gelombang Berkesinambungan), merupakan radar yang
menggunakan transmitter dan antena penerima (receive antenna) secara terpisah, di
mana radar ini terus menerus memancarkan gelombang elektromagnetik. Radar CW
yang tidak termodulasi dapat mengukur kecepatan radial target serta posisi sudut
target secara akurat. Radar CW yang tidak termodulasi biasanya digunakan untuk
mengetahui kecepatan target dan menjadi pemandu rudal (missile guidance).
Berikut adalah gambar diagram dari CW:

Gambar 2. CW Radar Diagram (sumber tutorialpoints.com)

2) Pulsed Radars/PR (Radar Berdenyut), merupakan radar yang gelombang


elektromagnetiknya diputus secara berirama. Frekuensi denyut radar (Pulse
Repetition Frequency/PRF) dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu PRF
high, PRF medium dan PRF low. Berikut adalah gambar diagram dari PR:

5|Halaman
Gambar 3. PR Diagram (sumber tutorialpoints.com)

D. Jenis Radar
1) Doppler Radar
Doppler radar merupakan jenis radar yang mengukur kecepatan radial dari sebuah
objek yang masuk ke dalam daerah tangkapan radar dengan menggunakan Efek
Doppler. Hal ini dilakukan dengan memancarkan sinyal microwave (gelombang
mikro) ke objek lalu menangkap refleksinya, dan kemudian dianalisis
perubahannya. Doppler radar merupakan jenis radar yang sangat akurat dalam
mengukur kecepatan radial. Contoh Doppler radar adalah Weather Radar yang
digunakan untuk mendeteksi cuaca.
2) Bistatic Radar
Bistatic radar merupakan suatu jenis sistem radar yang komponennya terdiri dari
pemancar sinyal (transmitter) dan penerima sinyal (receiver), di mana kedua
komponen tersebut terpisah. Kedua komponen itu dipisahkan oleh suatu jarak yang
dapat dibandingkan dengan jarak target/objek. Objek dapat dideteksi berdasarkan
sinyal yang dipantulkan oleh objek tersebut ke pusat antena. Contoh Bistatic radar
adalah Passive radar. Passive radar adalah sistem radar yang mendeteksi dan
melacak objek dengan proses refleksi dari sumber non-kooperatif pencahayaan di
lingkungan, seperti penyiaran komersial dan sinyal komunikasi

6|Halaman
E. Sistem Radar
Ada tiga komponen utama yang tersusun di dalam sistem radar, yaitu antena,
transmitter (pemancar sinyal) dan receiver (penerima sinyal) .
1) Antena
Antena yang terletak pada radar merupakan suatu antena reflektor berbentuk piring
parabola yang menyebarkan energi elektromagnetik dari titik fokusnya dan
dipantulkan melalui permukaan yang berbentuk parabola. Antena radar memiliki
du akutub (dwikutub). Input sinyal yang masuk dijabarkan dalam bentuk phased-
array (bertingkat atau bertahap). Ini merupakan sebaran unsur-unsur objek yang
tertangkap antena dan kemudian diteruskan ke pusat sistem RADAR.

Gambar 4. Antena Radar (sumber pngdownload.id)


2) Pemancar sinyal (transmitter)
Pada sistem radar, pemancar sinyal (transmitter) berfungsi untuk memancarkan
gelombang elektromagnetik melalui reflektor antena. Hal ini dilakukan agar sinyal
objek yang berada didaerah tangkapan radar dapat dikenali. Pada umumnya,
transmitter memiliki bandwidth dengan kapasitas yang besar. Transmitter juga
memiliki tenaga yang cukup kuat, efisien, bisa dipercaya, ukurannya tidak terlalu
besar dan tidak terlalu berat, serta mudah dalam hal perawatannya.

Gambar 5. Transmitter (sumber belajar.belajar.kemdikbud.go.id)

7|Halaman
3) Penerima sinyal (receiver)
Pada sistem radar, penerima sinyal (receiver) berfungsi sebagai penerima kembali
pantulan gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap oleh radar
melalui reflektor antena. Pada umumnya, receiver memiliki kemampuan untuk
menyaring sinyal yang diterimanya agar sesuai dengan pendeteksian yang
diinginkan, dapat memperkuat sinyal objek yang lemah dan meneruskan sinyal
objek tersebut ke pemroses data dan sinyal (signal and data processor), dan
kemudian menampilkan gambarnya di layar monitor (display).
Selain tiga komponen di atas, sistem radar juga terdiri dari beberapa komponen
pendukung lainnya, yaitu
1. Waveguide, berfungsi sebagai penghubung antara antena dan transmitter.
2. Duplexer, berfungsi sebagai tempat pertukaran atau peralihan antara antena dan
penerima atau pemancar sinyal ketika antena digunakan dalam kedua situati
tersebut.
3. Software, merupakan suatu bagian elektronik yang berfungsi mengontrol kerja
seluruh perangkat dan antena ketika melakukan tugasnya masing-masing.

F. Prinsip Dasar
Radar digunakan untuk mendeteksi objek dan menemukan lokasi. Kita dapat
memahami prinsip dasar Radar dari gambar berikut.

Gambar 6. Prinsip Dasar Radar (sumber tutorialpoints.com)


Seperti yang ditunjukkan pada gambar, Radar terutama terdiri dari pemancar dan
penerima. Ini menggunakan Antena yang sama untuk mengirim dan menerima sinyal.
Fungsi dari pemancar adalah untuk mengirimkan sinyal Radar ke arah target yang ada.

8|Halaman
Target mencerminkan sinyal yang diterima ini ke berbagai arah. Sinyal, yang
dipantulkan Kembali menuju Antena diterima oleh penerima.
Umumnya, radar beroperasi dengan cara menyebarkan tenaga elektromagnetik
terbatas di dalam piringan antena. Tujuannya adalah untuk menangkap sinyal dari
benda yang melintas di daerah tangkapan antena yang bersudut 20o – 40o. Ketika ada
benda yang masuk ke dalam daerah tangkapan antena tersebut, maka sinyal dari benda
tersebut akan ditangkap dan diteruskan ke pusat sistem radar untuk kemudian diproses
sehingga benda tersebut nantinya akan tampak dalam layar monitor/display.
Konsep radar adalah mengukur jarak dari sensor ke target. Ukuran jarak tersebut
didapat dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan gelombang elektromagnetik
selama penjalanannya mulai dari sensor ke target dan kembali lagi ke sensor. Radar
digunakan untuk mendeteksi dan menentukan lokasi suatu target berdasar karakteristik
perambatan gelombang elektromaknit (elektromagnetik.). Hal ini dapat dilaksanakan
dengan jalan mendeteksi pantulan dari elektromagnetik dengan bentuk tertentu, seperti
bentuk sinusoidal yang dimodulasi pulsa, setelah elektromagnetik. yang semula
dipancarkan tersebut dipantulkan kembali oleh target / objek yang dikenalinya. Dengan
cara ini Radar telah meningkatkan kemampuan manusia untuk mengamati/melihat
ligkungannya, terutama secara fisik. Walau demikian tidak berarti bahwa Radar telah
bisa menggantikan fungsi dari mata sebagai panca untuk melihat, sama sekali tidak.
Radar hanya dapat memperpanjang jarak jangkau dari mata sampai batas tertentu,
sehingga manusia dapat melihat apa yang tidak dapat diamatinya secara langsung
dengan mata. Pengertian “melihat” yang dilakukan oleh Radar juga tidak sama dengan
pengertian melihat pada mata, karena dalam hal ini Radar tidak dapat misalnya
membedakan warna dari objekyang ditinjaunya. Namun demikian dalam “melihat” ini
Radar punya kelebihan lain yang tidak dimiliki oleh mata, yakni kemampuannya utk
“menembus” kegelapan ,kabut ,awan, salju ataupun bahan-bahan tertentu lainnya.n
Satu hal yang paling penting dan patut dicatat adalah kesanggupan Radar untuk
menentukan jarak yang tepat dari suatu target.
Bila sebahagian dari sinyal yang dipancarkan Radar sampai pada suatu target,
maka target tersebut akan meradiasikannya kembali ke segala arah. Antena Penerima
selanjutnya akan menangkap enersi yang kembali dan meneruskannya kebagian
Penerima dimana sinyal tersebut dideteksi dan dianalisa untuk mengetahui kehadiran,
posisi atau kecepatan target tersebut, relatif terhadap Radar. Jarak dari target diketahui
dengan mengukur waktu yang dibutuhkan oleh sinyal Radar untuk merambat menuju
9|Halaman
target dan kembali lagi ke Penerimanya. Sedang arah target ditentukan oleh arah
datangnya pantulan elektromagnetik. itu sendiri. Jika target tersebut bergerak relatif
terhadap Radar, maka kecepatan target diukur berdasar “Efek Doppler”, yakni
pergeseran frekuensi carrier yang terjadi setelah mengalami pemantulan. Berdasar
“efek Doppler” disamping dapat membedakan target bergerak dari target diam, Radar
juga dapat mengetahui lintasan gerak dari suatu target. Sistem Radar mulanya
dikembangkan dengan tujuan utama untuk mengetahui
kedatangan dan posisi pesawat musuh serta mengarahkan dengan tepat senjata anti
pesawat udara kepadanya. Meski Radar yang modern telah mempunyai beragam fungsi,
namun tugas pertamanya sebagai pengukur jarak masih tetap merupakan salah satu dari
fungsinya yang penting, karena sampai dengan saat ini masih belum ada satupun sistem
lain yang mampu mengukur jarak secepat dan seakurat yang dilakukan Radar. Jarak
target terhadap Radar dapat diketahui dengn mengukur waktu TR , yaitu waktu yang
dibutuhkan oleh sinyal Radar untuk mencapai target dan kembali lagi ke Penerimanya.

Gambar 7. Doppler Radar (sumber google.com)

G. Kegunaan Radar
1) Cuaca
a. Weather Radar, merupakan jenis radar cuaca yang memiliki kemampuan untuk
mendeteksi intensitas curah hujan dan cuaca buruk, misalnya badai.
b. Wind Profiler, merupakan jenis radar cuaca yang berguna untuk mendeteksi
kecepatan dan arah angin dengan menggunakan gelombang suara (SODAR).

10 | H a l a m a n
Gambar 8. Radar Cuaca (sumber wikipedia)

2) Militer
a. Airborne Early Warning (AEW), merupakan sebuah sistem radar yang
berfungsi untuk mendeteksi posisi dan keberadaan pesawat terbang lain. Sistem
radar ini biasanya dimanfaatkan untuk pertahanan dan penyerangan udara
dalam dunia militer.
b. Radar pemandu peluru kendali, biasa digunakan oleh sejumlah pesawat tempur
untuk mencapai sasaran/target penembakan. Salah satu pesawat yang
menggunakan jenis radar ini adalah pesawat tempur Amerika Serikat F-14.
Dengan memasang radar ini pada peluru kendali udara (AIM-54 Phoenix),
maka peluru kendali yang ditembakkan ke udara itu (air-to-air missile)
diharapkan dapat mencapai sasarannya dengan tepat.

Gambar 9. Peluru Kendali Udara (sumber hobbymiliter.com)

3) Kepolisian
Radar biasa dimanfaatkan oleh kepolisian untuk mendeteksi kecepatan kendaraan
bermotor saat melaju di jalan. Radar yang biasa digunakan untuk masalah ini

11 | H a l a m a n
adalah radar gun (radar kecepatan) yang berbentuk seperti pistol dan microdigicam
radar. Radar kecepatan disebut juga sebagai pistol radar atau speed
gun ataupun laser gun adalah alat pengukur kecepatan kendaraan bermotor dengan
prisip Dopler, merupakan perangkat yang digunakan dalam penegakan hukum dan
penelitian masalah lalu lintas.
Perangkat ini dapat berupa perangkat yang bisa dipegang dengan tangan
(portabel) sehingga disebut sebagai radar gun, ataupun ditempatkan di atas mobil
patrol polisi lalu lintas ataupun ditempatkan di atas jalan, untuk dua yang terakhir
biasanya dilengkapi dengan kamera untuk merekam Plat nomor.

Gambar 10. Radar Kecepatan (sumber wikipedia)

4) Pelayaran
Dalam bidang pelayaran, radar digunakan untuk mengatur jalur perjalanan kapal
agar setiap kapal dapat berjalan dan berlalu lalang di jalurnya masing-masing dan
tidak saling bertabrakan, sekalipun dalam cuaca yang kurang baik, misalnya cuaca
berkabut. Secara specifik kegunaannya :
a. Untuk menentukan posisi kapal dari waktu ke waktu. Dalam menentukan
posisi kapal dengan radar dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu
menggunakan baringan dengan baringan, menggunakan baringan dengan jarak
dan menggunakan jarak dengan jarak.
b. Memandu kapal keluar – masuk pelabuhan atau perairan sempit. Pada posisi
Head Up, radar sangat efektif dan efisien untuk membantu para nakhoda atau
pandu dalam melayarkan kapalnya keluar-masuk pelabuhan, sungai atau alur
pelayaran sempit.

12 | H a l a m a n
c. Membantu menemukan ada atau tidaknya bahaya tubrukan. Dengan melihat
pada layar Cathoda Ray Tube (CRT) adanya pantulan atau echo dari awan yang
tebal.
d. Membantu memperkirakan hujan melewati lintasan kapal. Dengan melihat
pada layar radar (Cathoda Ray Tube) adanya pantulan atau echo dari awan yang
tebal.

Gambar 11. Radar Beacon (sumber cvska.net)


5) Penerbangan
Dalam bidang penerbangan, penggunaan radar terlihat jelas pada pemakaian Air
Traffic Control (ATC). Air Traffic Control merupakan suatu kendali dalam
pengaturan lalu lintas udara. Tugasnya adalah untuk mengatur lalu lalang serta
kelancaran lalu lintas udara bagi setiap pesawat terbang yang akan lepas landas
(take off), terbang di udara, maupun yang akan mendarat (landing). ATC juga
berfungsi untuk memberikan layanan bantuan informasi bagi pilot tentang cuaca,
situasi dan kondisi bandara yang dituju.

13 | H a l a m a n
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Radar (Radio Detection and Ranging) adalah sistem deteksi objek yang
menggunakan gelombang elektromagnetik khususnya gelombang radio untuk
mengidentifikasi jarak, ketinggian, arah atau kecepatan kedua benda bergerak dan
tetap
2. Berdasarkan klasifikasinya radar dibedakan menjadi Continous Wave dan Pulsed
Radar
3. Radar berdasarkan prinsip kerjanya dibedakan menjadi dua jenis yaitu Doppler
Radar dan Biastatic Radar.
4. Radar memiliki 3 komponen utama yaitu antenna, transmitter dan receiver.
5. Radar dimanfaatkan dalam bidang cuaca, HANKAM, kepolisian, penerbangan dan
pelayaran.

B. Saran
Makalah ini dibuat sebagai pemenuhan tugas Program Pendidikan Profesi Guru,
sehingga tentunya dalam waktu yang relatif singkat masih banyak kekurangannya. Bagi
penulis lain yang ingin membuat makalah dengan tema serupa disarankan untuk
mengumpulkan referensi yang lebih banyak dan mengupas lebih mendalam mengenai
radar.

14 | H a l a m a n
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2018. Radar Tutorial Points Simple Easy Learning.


tutorialspoint.com/radar_systems (diakses tanggal 15 September 2020)

https://www.cvska.net/2018/09/suar-radar-racon-radar-beacon.html (diakses tanggal


15 September 2020)

https://www.hobbymiliter.com (diakses tanggal 15 September 2020)

https://id.wikipedia.org/wiki/Radar (diakses tanggal 15 September 2020)

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Radar-
31/konten4.html (diakses tanggal 15 September 2020)

15 | H a l a m a n

Anda mungkin juga menyukai