Anda di halaman 1dari 11

Edisi XXXIX/Semester I 2019

mengawal perubahan

laporan utama
Menuju Transformasi
Digital Kemenkeu

wawancara
Staf Ahli Bidang OBTI:
Transformasi Digital Kemenkeu dalam
Kerangka Enterprise Architecture

potret
Akreditasi Kearsipan Kemenkeu

Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019


1
Ilustrasi cover: Dieksa Bebadito
editorial laporan utama

Gayung Sambut Menuju Transformasi Digital


Transformasi Digital Kemenkeu
TEKS: Suci Putri Ayu TEKS: Adek R. Muchtar, Central Transformation Office (CTO)

S M
redaksi
ejalan dengan agenda nasional “Making Indonesia 4.0”, yang diinisiasi Diterbitkan Oleh: emasuki tahun 2019, Kementerian Keuangan Tahap II (2007-2012): Reformasi Birokrasi secara masif
Biro Perencanaan dan Keuangan
dalam rangka mengantisipasi revolusi industri 4.0, Menteri Keuangan Sekretariat Jenderal
(Kemenkeu) mulai melakukan perubahan Dalam upaya memperkuat pengelolaan keuangan
bersama pimpinan unit eselon I, telah merumuskan visi Transformasi Digital Kementerian Keuangan mendasar dalam pengelolaan keuangan negara, birokrasi negara yang sudah digulirkan pada tahap I, Kemenkeu
Kementerian Keuangan (Kemenkeu). dan kelembagaannya yang akan diimplementasikan pada melakukan reformasi birokrasi secara masif. Perubahan
Pelindung
Revolusi industri 4.0 berbicara tentang implementasi teknologi Menteri Keuangan seluruh Kemenkeu untuk mewujudkan visi transformasi dilakukan melalui tiga pilar utama reformasi birokrasi
automasi dan pertukaran data di dunia industri. Di lingkungan Kemenkeu, digital Kemenkeu. Dalam periode ini, perubahan dengan yang meliputi penataan organisasi, penyempurnaan proses
Pengarah
Menteri Keuangan menegaskan urgensi perlunya seluruh pegawai Sekretaris Jenderal
penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi bisnis dan peningkatan disiplin dan manajemen Sumber
mengantisipasi perubahan teknologi yang sangat cepat dengan membangun Kementerian Keuangan (TIK), yang juga dikenal sebagai transformasi digital, Daya Manusia (SDM). Ketiga pilar ini terintegrasi dengan
budaya dan mindset digital. terus dikembangkan dalam upaya memberikan delapan area perubahan sebagaimana diatur dalam peraturan
Penanggung Jawab
Kepala Biro Perencanaan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dan dunia Kemenpan RB yaitu mencakup organisasi, tatalaksana,
Dalam perjalanan menuju transformasi digital, Kemenkeu dan Keuangan usaha.
telah melakukan berbagai tahapan reformasi yang fokus pada reformasi Peraturan Perundang-undangan, sumber daya manusia
pengelolaan keuangan negara. Sampai pada tahun lalu Reformasi Birokrasi Redaktur Sebelum sampai pada fase transformasi digital, aparatur, pengawasan, akuntabilitas, pelayanan publik, dan
dan Transformasi Kelembagaan (RBTK) menjadi elemen utama dalam upaya
Finaldo, Rahmat Widiana, Budi Kurniawan, sejak awal tahun 2000-an, Kemenkeu telah melakukan pola pikir (mindset) dan budaya kerja (culture set) aparatur.
Yani Kurnia Astuti, Suci Putri Ayu, Susmianti,
peningkatan efektivitas dan efisiensi pelayanan masyarakat. Moch. Asep Kurniawan berbagai tahapan reformasi yang fokus pada reformasi
pengelolaan keuangan negara, hingga pada tahun
Kunci keberhasilan transformasi digital bukan hanya terletak Penyunting/Editor lalu dimana Reformasi Birokrasi dan Transformasi Tahap III (2013-2016): Transformasi Kelembagaan
pada teknologi, namun juga pada pemahaman dan penerapan atas konsep Azinar Ismail, Agus Dwiatmoko, Rizki Pramita
Kelembagaan (RBTK) menjadi elemen utama dalam Transformasi kelembagaan dilakukan sebagai upaya
Sari, Eling Sri Wahyuni, Tri Ashriki Dharma
budaya digital yang dilaksanakan oleh Sumber Daya Manusia. Tanpa Putera, M. Suwaji, Hening Indreswari, upaya peningkatan efektivitas dan efisiensi pelayanan penguatan reformasi birokrasi pada tahap sebelumnya.
adanya konektivitas dengan perkembangan teknologi, kualitas kebijakan Azharuddin, Najmudin, Leny Kartiningsih,
masyarakat. Berikut akan diulas tahapan reformasi Dalam upaya menjaring aspirasi transformasi kelembagaan,
Mei Chrissye Darliyanti, Asih Nurbaiti Hasan
dan pekerjaan yang dihasilkan tidak akan optimal yang pada akhirnya akan Basri di Kemenkeu hingga dilaksanakannya transformasi pada periode ini dilakukan wawancara dengan stakeholders
merugikan masyarakat, bangsa dan negara. digital serta pembangunan Enterprise Architecture Kemenkeu baik yang berasal dari internal maupun ekternal.
Kontributor Tetap
Untuk mendalami konsep transformasi digital, redaksi melakukan Manajer Kinerja Organisasi, (EA) Kemenkeu dalam mendukung transformasi di Dari wawancara tersebut, dihimpun aspirasi transformasi
wawancara eksklusif dengan Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Organisasi, Manajer Kinerja Pegawai Kemenkeu. kelembagaan yang manjadi dasar perumusan visi Kemenkeu
Birokrasi, dan Teknologi Informasi. Adapun tahapan menuju transformasi Desain Grafis & Fotografer
yaitu menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi
digital di lingkungan Kemenkeu akan diulas dalam rubrik Laporan Utama. R. Aji Setiantoko, Dieksa Bebadito, Indonesia yang inklusif di abad ke-21.
Resha Aditya Pratama, Tahap-Tahap Reformasi Kemenkeu
Untuk melengkapi informasi sahabat kinerja, Buletin Kinerja edisi Anas Nur Huda
Pada fase ini, cetak biru Reformasi Birokrasi dan
ini juga akan berbagi cerita tentang keberhasilan Kemenkeu meraih Predikat Dalam kurun waktu dua dekade terakhir, Transformasi Kelembagaan (RBTK), yang disertai dengan
A dalam pengelolaan kearsipan dari ANRI, seluk beluk penilaian Kualitas Pencetakan dan Distribusi Kemenkeu telah melakukan proses reformasi melalui rumusan 87 inisiatif transformasi kelembagaan, ditetapkan
Kontrak Kinerja dan ulasan setengah dekade pelaksanaan survei MOFIN di
Biro Komunikasi dan Layanan Informasi beberapa tahapan berikut: oleh Menteri Keuangan. Inisiatif tersebut dikelompokkan ke
Kemenkeu. Alamat Redaksi: dalam lima tema yaitu 16 inisiatif tema perpajakan, 6 inisiatif
Gedung Djuanda I Lt. 9
Dalam edisi kali ini, redaksi Buletin Kinerja juga menginformasikan Jl Dr. Wahidin Raya No. 1 Tahap I (2002-2006): Reformasi Pengelolaan Keuangan tema penganggaran, 33 inisiatif tema perbendaharaan, 22
kepada para pembaca, bahwa mulai tahun ini Buletin Kinerja akan terbit dua Jakarta 10710 Kotak Pos 21 Negara inisiatif tema sentral dan 10 inisiatif tema kepabeanan dan
kali dalam setahun, yaitu April dan Oktober. Harapan kami, informasi yang
Telp. 021 3449230 pst 6252 cukai. Implementasi 87 inisiatif tersebut juga disertai dengan
Fax. 021 3852146 Reformasi dalam pengelolaan keuangan negara
nanti disampaikan akan semakin berkualitas, bermanfaat, menarik, dan tetap Website: https://www.kemenkeu.go.id/ penetapan sembilan arah kebijakan transformasi organisasi.
publikasi/e-magazine
yang dimulai pada awal tahun 2000-an merupakan
dinantikan pembaca. Email: buletinkinerja@kemenkeu.go.id; pondasi dari reformasi birokrasi. Dalam tahap ini tiga
paket Undang-Undang (UU) yang mengatur keuangan Tahap IV (2017-2018): Reformasi Birokrasi dan Transformasi
negara disahkan, yaitu UU Nomor 17 Tahun 2003 Kelembagaan
tentang Keuangan Negara, UU Nomor 1 Tahun 2004 Tahap keempat ini merupakan fase yang sangat
Redaksi menerima tulisan/artikel
untuk dimuat dalam buletin ini. tentang Perbendaharaan Negara, dan UU Nomor 15 penting dalam sejarah reformasi Kemenkeu. Dalam periode
Artikel ditulis dalam huruf Arial Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan ini dilakukan perubahan mendasar terhadap rumusan
11 spasi 1,5 maksimal 3 halaman.
Tulisan artikel dapat dikirim ke email
Tanggung Jawab Keuangan Negara. Fokus lainnya inisiatif strategis RBTK. Pertama, inisiatif tersebut disusun
redaksi. Setiap tulisan yang masuk adalah dilakukannya pemisahan fungsi penyusunan dengan memperhatikan dampak langsung terhadap
menjadi milik redaksi. Redaksi berhak anggaran (DJAPK/DJA) dan pelaksanaan anggaran pencapaian strategic outcomes yaitu melalui optimalisasi peran
mengubah/mengedit setiap tulisan
yang dimuat. Bagi tulisan/artikel (DJPB) serta modernisasi administrasi perpajakan. Kemenkeu. Kedua, inisiatif strategis baru yang ditetapkan
yang dimuat, akan diberikan souvenir
menarik.
Pindai untuk
Akses E-magazine

2 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019
3
laporan utama laporan utama

merupakan terobosan nasional dan memerlukan Next Phase: Digital Transformation Pembangunan EA Kemenkeu Inisiatif Program RBTK Tahun 2019: Mendukung Transformasi Digital
perhatian khusus dari Menteri Keuangan. Ketiga, Penyempurnaan berkelanjutan terus dilakukan Untuk mendukung
inisiatif tersebut memerlukan sinergi antar unit eselon Kemenkeu sebagai organisasi yang menjadi pimpinan proses reformasinya, Kemenkeu
I atau K/L (connecting the dots). Dengan memperhatikan reformasi sektor publik yang sangat progresif di antara menggunakan EA sebagai tool untuk
ketiga kriteria tersebut, dirumuskanlah 20 inisiatif lembaga-lembaga pemerintah lainnya di Indonesia. Setelah menuju transformasi digital. EA
strategis baru yang dikelompokkan ke dalam pada 4 melalui beberapa tahapan reformasi, saatnya Kemenkeu dapat didefinisikan sebagai suatu
tema, yaitu 4 inisiatif tema sentral, 5 inisiatif tema memasuki babak baru melalui implementasi transformasi metode perencanaan strategis
penerimaan, 7 inisiatif tema perbendaharaan dan 4 digital. Hal ini dilakukan sebagai respon atas tuntutan organisasi untuk mencapai visi dan
inisiatif tema penganggaran. perubahan, baik yang berasal dari internal maupun eksternal misi organisasi dengan melakukan
Implementasi program RBTK menunjukkan Kemenkeu. Untuk itu, inisiatif transformasi yang telah perbaikan pada bisnis, informasi,
hasil yang memuaskan. Hal ini dilihat dari berbagai dirintis, dikembangkan dan disempurnakan pada fase dan teknologi yang digunakan
capaian atas tiga aspek birokrasi, antara lain: sebelumnya, selanjutnya akan diterapkan dalam konteks (Ernst & Young, 2018). Dengan
1. Aspek birokrasi yang bersih dan akuntabel: yang lebih modern dengan menerapkan aspek digitalisasi menggunakan EA, arsitektur dari
diraihnya opini WTP dari BPK terhadap Laporan dalam pelaksanaannya. organisasi Kemenkeu digambarkan
Keuangan BA-15 Kemenkeu Tahun 2011-2017 dan Setelah melalui Leaders Offsite Meeting (LOM) yang dalam empat elemen utama yaitu
LKPP tahun 2016 – 2017. dihadiri oleh Menteri Keuangan, Wakil Menteri Keuangan arsitektur bisnis, arsitektur aplikasi,
dan seluruh pejabat eselon I Kemenkeu di penghujung arsitektur informasi dan arsitektur
2. Aspek birokrasi yang efektif dan efisien: terjaganya teknologi.
pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 5% dalam tahun 2018 lalu, dilakukan reformulasi inisiatif strategis
5 tahun terakhir dan terjaganya defisit keuangan RBTK Kemenkeu. Sebanyak 11 inisiatif strategis (IS) baru Dengan dibangunnya
negara di bawah 3%. ditetapkan dengan mengedepankan unsur digitalisasi dalam EA Kemenkeu, keseimbangan
perumusannya. Kesebelas inisiatif tersebut merupakan antara efisiensi dalam Teknologi
3. Aspek birokrasi yang memiliki pelayanan publik representasi dari empat tema utama yaitu tema sentral, Informasi (TI) dan pengembangan
berkualitas: dicapainya indeks kepuasan masyarakat penerimaan, perbendaharaan dan penganggaran. IS RBTK proses bisnis di Kemenkeu lebih
terhadap layanan Kemenkeu yang meningkat dari ini telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Keuangan dimungkinkan untuk dicapai.
3,76 tahun 2007 menjadi 4,32 (skala 5) di tahun Nomor 302/KMK.01/2019. Dengan kata lain, kebutuhan
2017. organisasi untuk strategi TI yang
terintegrasi akan dapat dipenuhi Selanjutnya, dengan menggunakan framework berbasis survei kepada
sejalan dengan pengembangan bisnis unit-unit di Kemenkeu, dilakukan EA readiness and maturity assessment.
dalam suatu unit organisasi. EA readiness assessment dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat kesiapan
Berbagai tahapan Kemenkeu dalam implementasi EA yang memberikan gambaran EA capability
sudah dilakukan dalam upaya Kemenkeu saat ini baik dari aspek kualitatif maupun kuantitatif. Sedangkan
pengembangan EA Kemenkeu. EA maturity assessment dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat maturitas
Pertama adalah dirumuskannya visi EA Kemenkeu dari tiga dimensi yaitu perencanaan arsitektur (architecture
transformasi digital Kemenkeu. Hal planning), praktek arsitektur (architecture practices), dan dimensi manusia
ini dilakukan dengan terlebih dahulu (people).
menggali dan memahami visi, misi, Yang tidak kalah pentingnya dalam pembangunan EA Kemenkeu
preposisi dan strategi Kemenkeu adalah pembangunan awareness terhadap pentingnya EA Kemenkeu. Hal ini
serta stakeholders-nya melalui dilakukan dalam berbagai bentuk, baik pelatihan yang bersifat teknis yang
assessment atas visi Kemenkeu saat diikuti seluruh arsitek proses bisnis/TI dari seluruh unit eselon I Kemenkeu,
ini (current MoF Business Vision maupun melalui rangkaian kegiatan Forum Group Discussion, sharing session,
Assessment). Wawancara dilakukan dan workshop. Melalui kegiatan ini diharapkan pemahaman atas EA dapat
dengan Menteri Keuangan dan para disampaikan sehingga dukungan dan komitmen dapat diperoleh baik dari
pimpinan eselon I untuk menjaring level pimpinan manupun seluruh pegawai Kemenkeu, sehingga momentum
aspirasi pimpinan. transformasi ini dapat terus dijaga dalam membangun Kemenkeu yang digital.

Periode Reformasi Birokrasi Kemenkeu

4 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019
5
rujukan
rujukan

Setengah Dekade Survei MOFIN


TEKS: Pandu Rizky Fauzi, Biro Organta

M enjelang akhir semester I tahun 2019,


penilaian kesehatan organisasi Kemenkeu akan
Ilustrasi perkembangan jumlah responden dan
butir pertanyaan kuesioner digambarkan dalam infografis
kembali dilaksanakan untuk yang keempat disamping ini.
kalinya. Dalam kilas balik perjalanan survei
the Ministry of Finance Fitness Index (MOFIN),
terdapat sejumlah fakta keorganisasian yang Kekuatan dan Kelemahan dalam Praktik Kesehatan
menarik. Mulai dari perkembangan jumlah Organisasi Kemenkeu
responden, perubahan metodologi survei, sampai Hasil survei MOFIN menunjukkan bahwa dimensi
dengan perkembangan kesehatan organisasi Budaya dan Iklim Kerja secara konsisten menempati posisi
Kemenkeu dan rekomendasi yang dihasilkan. tiga besar terbaik dalam praktik kesehatan organisasi.
Untuk itu, tulisan singkat ini akan mencoba Pencapaian tersebut didukung oleh dua indikator dengan
mengulas beberapa fakta tersebut sehingga pencapaian dominan yaitu Indikator Disiplin Operasional
pembaca dapat melihat manfaat yang dihasilkan serta Keterbukaan dan Indikator Kepercayaan. Hal ini
dari adanya survei MOFIN ini. menunjukkan bahwa Kemenkeu telah memiliki keyakinan
bersama untuk mengutamakan standar perilaku dan kinerja
yang jelas, serta pengawasan yang melekat. Selanjutnya,
Perkembangan Jumlah Responden dan kualitas interaksi di dalam organisasi Kemenkeu telah
Metode Penilaian menjunjung nilai-nilai kejujuran, transparansi, dan dialog
Pada tahun 2013, penilaian kesehatan terbuka. Selain kedua indikator tersebut, terdapat indikator
organisasi dilakukan untuk pertama kalinya lainnya yang secara konsisten menunjukkan peningkatan
dengan bantuan konsultan melalui survei setiap tahun yaitu Indikator Kompetisi Internal. Hal ini
Organizational Health Index (OHI). Survei yang mencerminkan bahwa budaya organisasi di Kemenkeu
diikuti oleh 24.091 responden ini, menjadi salah diyakini semakin menekankan pada hasil dan capaian, yang
satu survei OHI dengan responden terbanyak diwarnai dengan iklim kompetisi internal yang semakin
di dunia. Jumah responden terus mengalami sehat.
kenaikan dari tahun ke tahun. Beberapa faktor Adapun yang perlu menjadi perhatian adalah
yang berkontribusi pada peningkatan jumlah indikator Kreativitas dan Kewirausahaan. Nilai indikator ini
responden tersebut diantaranya sosialisasi yang terus mengalami penurunan sejak tahun 2014. Responden
baik, penggunaan teknologi informasi, dan pada beberapa unit kerja menyoroti budaya inovasi belum
dukungan pimpinan unit kerja. berjalan optimal. Beberapa faktor yang menyebabkan hal
Dari sisi metode, berbagai tersebut diantaranya budaya birokratis dan ”ewuh pakewuh”,
penyempurnaan terus dilakukan agar lebih serta minimnya dukungan dari pimpinan.
mencerminkan karakter organisasi Kemenkeu. Di sisi lain, dimensi Motivasi selalu menjadi dimensi
Penyempurnaan metodologi salah satunya dengan dinilai paling rendah sejak tahun 2013. Rendahnya
difokuskan pada simplifikasi butir pernyataan dimensi tersebut dipengaruhi oleh beberapa indikator
dalam kuesioner OHI, dimana pada tahun 2013 yang masih belum optimal diantaranya Kesempatan Karir,
terdapat 158 butir pernyataan. Hal ini tentunya Insentif Keuangan, serta Penghargaan dan Pengakuan.
menurut sebagian besar responden sangat Masukan pegawai pada dimensi ini menyebutkan bahwa
melelahkan dan menyita banyak waktu. Untuk untuk mendukung motivasi, pegawai perlu merasakan
itu, dari tahun ke tahun proses simplifikasi alat kesempatan karir yang lebih luas. Selain itu, pegawai
ukur survei MOFIN terus dilaksanakan. juga mengharapakan adanya reward nonfinansial berupa
beasiswa, short course, atau mutasi ke daerah asal (homebase).

6 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019
7
rujukan wawancara

Transformasi Digital Kemenkeu dalam


Kerangka Enterprise Architecture
TEKS: Tri Ashriki Dharma, Moch. Asep Kurniawan

Rekomendasi MOFIN dan Adapun yang menjadi tantangan dalam tindak lanjut dari “Melalui transformasi digital, Kementerian Keuangan diharapkan menjadi organisasi yang agile,
Perubahan Kebijakan rekomendasi tersebut adalah manfaatnya yang terkadang belum dapat selalu siap serta mampu menghadapi tantangan global dan perubahan yang sangat cepat” Staf Ahli OBTI.
Organisasi dirasakan dalam jangka pendek, sehingga pegawai yang ada di daerah
Untuk memperbaiki belum mengetahui adanya perbaikan kebijakan yang telah dilakukan.
dimensi Motivasi, sejak tahun 2014 Berbagai perbaikan kebijakan di bidang organisasi tersebut, tentu tidak Pelaksanaan Transformasi Digital memacu Kemenkeu untuk melakukan reform demi beradaptasi
survei MOFIN telah menghasilkan dapat serta merta dilakukan jika pengambil kebijakan organisasi tidak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan mengantisipasi perubahan yang terjadi di masyarakat
sejumlah rekomendasi untuk memiliki input yang cukup mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki. merupakan satu wujud perbaikan governance terutama di kalangan stakeholders. Faktor lain yang tidak kalah
memperbaiki indikator-indikator Untuk itu, disinilah letak pentingnya survei MOFIN sebagai alat ukur serta upaya adaptif dan antisipatif terhadap penting dalam mendorong percepatan transformasi digital
yang secara konsisten bernilai efektivitas praktik-praktik kesehatan organisasi Kemenkeu dan sarana kondisi zaman digital yang terus berkembang Kemenkeu yaitu aspirasi generasi milenial untuk mewujudkan
rendah. Berikut gambaran pegawai menyampaikan feedback. Jika kita menginginkan Kemenkeu yang secara dinamis. Kemenkeu niscaya melakukan lingkungan kerja Kemenkeu yang modern, inklusif, responsif,
rekomendasi dan tindak lanjut lebih sehat dan lebih baik, mari kita salurkan aspirasi kita dengan ikut penyempurnaan baik dari sisi internal dan antisipatif, yang mendominasi komposisi pegawai
survei MOFIN dari tahun ke tahun: berpartisipasi sebagai responden survei MOFIN di tahun ini! management maupun kualitas pelayanan Kemenkeu saat ini.
melalui transformasi digital. Bagaimana Perkembangan teknologi informasi juga memberikan
konsep dan implementasi transformasi digital peluang bagi Kemenkeu untuk melakukan penyempurnaan
tersebut? Berikut adalah hasil wawancara kami proses bisnis guna peningkatan value dan mendorong efisiensi.
dengan Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi Jadi, arah transformasi digital Kemenkeu tidak terbatas pada
dan Teknologi (OBTI) Kemenkeu, Sudarto penerapan otomasi suatu proses bisnis dan efisiensi, akan tetapi
terkait implementasi transformasi digital. lebih kearah creating value, baik dari aspek value for money
maupun stakeholders value.
Latar Belakang Lebih lanjut Staf Ahli OBTI mengemukakan
Transformasi digital dengan bahwa dengan transformasi digital, Kemenkeu dapat pula
menggunakan kerangka Enterprise Architecture mengambangkan Big Data yang akan membantu dalam
(EA) di lingkungan Kemenkeu telah mulai penyajian data informasi yang terintegrasi, yang selanjutnya
dikembangkan sejak tahun 2017 sebagai digunakan dalam pembuatan kebijakan. Disamping itu, dari sisi
bagian Program Reformasi Birokrasi dan SDM pun, transformasi digital dapat memberikan banyak waktu
Transformasi Kelembagaan. Strategi ini bagi pegawai untuk melakukan pekerjaan yang membutuhkan
dilaksanakan untuk menjawab tantangan analisis daripada pekerjaan yang bersifat administratif.
dan upaya pemanfaatan perubahan teknologi Sesuai visi Kemenkeu sebagai penggerak utama
informasi yang begitu dinamis. Perkembangan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan di abad
teknologi informasi yang begitu pesat ke-21, Kemenkeu selaku Chief Financial Officer mempunyai
mempengaruhi cara bekerja, berkomunikasi, peran yang sangat strategis. Banyak institusi di negeri ini yang
dan belajar bagi masyarakat Indonesia. Hal ini sangat dipengaruhi oleh peran Kemenkeu, sehingga hal ini

Diagram Tujuan Transformasi Digital di lingkungan Kementerian Keuangan

8 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019
9
wawancara wawancara

menjadi tantangan untuk membuat kebijakan working; automation office implementation; modern e-learning; Penerapan transformasi digital di Kemenkeu ini Aspek lain yang sangat penting dan
fiskal yang kredibel, baik dari sisi penerimaan revenue optimalization joint program; unified revenue account juga sejalan dengan inisiatif nasional di bidang perbaikan mempengaruhi keberhasilan implementasi transformasi
negara maupun belanja negara. Dalam hal ini management; modernization tax information system; simplifikasi sistem pemerintahan secara nasional, seperti sistem digital yaitu cyber security karena hal ini adalah unsur
penerapan transformasi digital Kemenkeu pelaksanaan anggaran; integrated business process of planning pemerintahan berbasis elektronik (SPBE), inisiatif satu penentu kenyamanan dan keamanan dalam bekerja di
diharapkan dapat menjadi katalisator yang and budgeting; serta penyediaan data transaksi Pemerintah data dan strategi nasional penanggulangan korupsi. lingkungan digital.
mampu mempengaruhi institusi lain untuk Daerah untuk kebijakan fiskal. Blueprint transformasi digital Dengan demikian, upaya Kemenkeu ini diharapkan
melakukan perbaikan proses bisnis dan tersebut, yaitu dalam bentuk Enterprise Architechture (EA) dapat pula menjadi mendorong percepatan transformasi
pelayanan publik. Kemenkeu, diharapkan selesai disusun akhir Mei 2019. digital di lingkungan pemerintahan di Indonesia. Capaian Kementerian Keuangan
“Target-target yang ingin dicapai terkait Dikembangkannya EA sebagai langkah
implementasi transformasi digital di lingkungan Kementerian awal transformasi digital Kemenkeu telah banyak
Grand Design dan Output. Key Success memberikan perubahan dan berdampak luas secara
Keuangan sudah disepakati oleh seluruh jajaran pimpinan”
Terkait dengan grand design dan imbuh Sudarto. Beberapa inisiatif yang akan segera Berbagai pengalaman menunjukkan bahwa nasional. Pengembangan aplikasi yang merupakan
output penerapan transformasi digital direalisasikan untuk internal Kemenkeu diantaranya adalah keberhasilan transformasi didorong secara aktif oleh salah satu unsur dalam pembangunan EA terus
dalam jangka pendek, Kemenkeu berencana paperless policy, yang didukung pengunaan aplikasi berbasis top executives. Begitu juga halnya dengan transformasi dikembangkan, salah satunya yaitu pengembangan
untuk mengimplementasikan 11 inisiatif digital untuk efisiensi pekerjaan dan dimulainya piloting open digital Kemenkeu dimana komitmen dari pimpinan aplikasi Modul Penerimaan Negara (MPN), yang saat
strategi, diantaranya yaitu new thinking of space di beberapa unit di Kemenkeu. menjadi hal yang sangat penting dalam keberhasilan ini sedang dalam proses migrasi ke MPN Generasi III.
implementasi transformasi. Ini adalah kunci kesuksesan Pada tahun 2016, aplikasi ini mendapat penghargaan
utama. sebagai salah satu inovasi terbaik untuk pelayanan
Kunci kesuksesan kedua adalah adanya publik. Pada tahun-tahun berikutnya, Kemenkeu
kolaborasi dan sinergi seluruh Unit Eselon I di mendapatkan nilai tertinggi atas sistem pemerintahaan
lingkungan Kemenkeu. “Sangat sulit untuk menerapkan berbasis elektronik dari Kementerian PAN-RB.
transformasi digital secara optimal tanpa disertai Capaian lain seperti keberhasilan dalam membangun
“Aspek infrastruktur IT itu seperti a table stake kolaborasi antar unit Eselon I,” jelas Staf Ahli OBTI. SPAN, juga turut menjadikan Kemenkeu meraih dan
“Aspek infrastruktur IT itu Oleh karena itu, kerja sama dan keharmonisan antar mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian dari
dalam permainan poker, yaitu sesuatu yang harus
seperti a table stake dalam unit Eselon I perlu terus dibina dan dijaga demi BPK dalam mengelola LKPP, LK-BUN, maupun LK
dimiliki sebelum bermain” terlaksananya transformasi digital yang efektif. BA-15.
permainan poker, yaitu sesuatu
~Staf Ahli Bidang OBTI~ Kunci kesuksesan ketiga yaitu change Namun demikian, Kemenkeu tentu tidak
yang harus dimiliki sebelum management terkait organisasi dan sumber daya manusia. berpuas diri dan terus melakukan continous improvement
bermain” Perumusan organisasi yang fit-and-proper serta sumber walaupun telah memperoleh capaian sangat baik di
daya manusia yang kompeten sangat berpengaruh dalam level nasional. Tranformasi digital yang dilakukan
efektivitas implementasi transformasi digital. Kemenkeu harus menjadi inisiatif strategis dan bernilai
tambah bagi transformasi pelayanan pemerintah
Kunci kesuksesan keempat yaitu funding atau kepada pemangku kepentingan. Untuk itu, perlu
pendanaan. Pendanaan digunakan untuk membangun adanya perhatian dan dukungan kuat dari seluruh
infrastruktur dasar dan pengembangan SDM IT sebagai jajaran pegawai dan pejabat pada seluruh tingkatan.
penopang utama pelaksanaan transformasi digital. Transformasi digital tidak dapat ditunda dan harus
“Aspek infrastruktur IT itu seperti a table stake dalam dilakukan secara cepat mengingat teknologi informasi
permainan poker, yaitu sesuatu yang harus dimiliki juga berkembang begitu cepat. Untuk mengejar
sebelum bermain” jelas Staf Ahli OBTI. Biaya (Cost) kecepatan perkembangan teknologi, transformasi digital
transformasi yang muncul pada saat awal implementasi Kemenkeu tidak lagi hanya dikembangkan berdasarkan
transformasi digital merupakan keniscayaan, akan tetapi best practices¸ namun sudah mengarah pada next practices.
benefit yang dapat diperoleh dimasa depan akan jauh Dengan demikian, transformasi digital dapat bergerak
lebih besar. lebih cepat, tidak cepat obsolate, dan terus menjadikan
Kemenkeu yang terdepan dalam membangun negeri
tercinta ini.

Sudarto
Staf Ahli Bidang OBTI

Foto: Tri Ashriki Dharma


10 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019
11
profil profil

Komunikasi Intens untuk


Manajemen Risiko yang Lebih Baik
TEKS: R. Aji Setiantoko, Budi Kurniawan

K inerja dan risiko merupakan dua hal yang


akan selalu berkaitan satu sama lain bagai dua
Upaya untuk meningkatkan kualitas Manajemen
Risiko di lingkungan DJP dilakukan pada seluruh proses
sisi mata uang yang saling bergandengan. Akan Manajemen Risiko, dimulai dari penentuan konteks sampai
selalu ada risiko yang harus dikelola dalam dengan monitoring dan review, serta komunikasi dan "semua diniatkan untuk ibadah"
setiap upaya pencapaian kinerja. Dalam edisi konsultasi yang telah dibangun dengan baik. Selain itu, ~Siscka Mirela Juniati~
sebelumnya kami telah mengulas salah satu dilakukan penguatan kapasitas SDM para pengelola risiko
Manajer Kinerja Organisasi yang merupakan Direktorat KITSDA selaku pengampu Manajemen Risiko
salah satu garda terdepan dalam mengawal DJP melalui pelatihan bersertifikasi antara lain dengan
dan memastikan kebijakan terkait manajemen mengikuti Certified Risk Management Officer (CRMO) dan
kinerja telah diimplementasikan secara tertib dan Certified Risk Manajemen Profesional (CRMP).
berkesinambungan. Kali ini kami akan mengulas Tantangan terbesar dalam membangun Manajemen
salah satu sosok Manajer Risiko Unit yang tidak Risiko di lingkungan DJP adalah rendahnya awareness
kalah penting dalam mengawal pencapaian kinerja terhadap Manajemen Risiko itu sendiri, khususnya di
organisasi, sosok yang akan selalu memastikan unit vertikal. Untuk membangun awareness terhadap
risiko yang muncul dalam setiap pencapaian kinerja Manajemen Risiko di lingkungan DJP, telah dilakukan
dapat dikelola dengan baik. beberapa kegiatan, antara lain melalui (i) sosialisasi kepada
Adalah Siscka Mirela Juniati, yang para administrator Manajemen Risiko, dan beberapa
sejak bulan Mei 2018 dilantik menjadi Kepala Kepala Seksi di lingkungan unit vertikal DJP; (ii) asistensi
Subdirektorat Kepatuhan Internal, Direktorat lebih lanjut pada beberapa unit kerja; (iii) monitoring
Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya dan evaluasi Manajemen Risiko melalui penilaian tingkat
Aparatur (KITSDA) sekaligus merupakan Manajer kematangan penerapan Manajemen Risiko secara mandiri di
Risiko Unit Direktorat Jenderal Pajak (DJP). unit sampel. Selain itu, dilakukan juga analisa atas Laporan
Tentunya bukan hal mudah menjadi Manajer Risiko Penerapan Manajemen Risiko (LPMR) yang dikirimkan
Unit DJP yang merupakan unit eselon I terbesar kepada Direktorat KITSDA untuk mengetahui sejauh mana
dengan jumlah pegawai terbanyak di lingkungan penerapan tata kelola Manajemen Risiko telah memenuhi
Kementerian Keuangan, pengalamannya sebagai kaidah-kaidah Manajemen Risiko. Hasil analisa tersebut
koordinator risiko Kantor Wilayah DJP Jawa disampaikan kembali kepada unit-unit beserta dengan
Barat I saat beliau masih menjabat sebagai Kepala rekomendasi perbaikan yang diperlukan.
KPP Cianjur pada tahun 2012 s.d. 2016 (saat itu DJP juga melaksanakan piloting penerapan
penerapan manajemen risiko masih berdasarkan Manajemen Risiko pada beberapa KPP yang penerimaannya
PMK Nomor 191/PMK.09/2008 tentang Penerapan tercapai dengan komponen capaian extra effort lebih
Manajemen Risiko di Lingkungan Departemen dominan. “Rencana aksi penanganan risiko pada beberapa Di akhir wawancara, wanita yang memiliki
Keuangan dimana ruang lingkup Unit Pemilik Siscka Mirela Juniati
KPP tersebut kami kompilasi untuk dijadikan salah satu hobby berolahraga khususnya renang dan joging ini Manajer Risiko Unit DJP
Risiko (UPR) baru pada unit eselon II), serta benchmark unit kerja lainnya, sehingga diharapkan dapat menyampaikan sebagai seorang ibu, “saya harus dapat
pengalamannya pada Unit Kepatuhan Internal di mendongkrak kinerja pada unit tersebut.” ujar Wanita menyeimbangkan pelaksanaan tugas kantor dan di rumah,
Kanwil DJP Jakarta Timur menjadi bekal yang lulusan Pasca Sarjana Ilmu Administrasi Perpajakan, ketika di kantor saya harus fokus dan bekerja dengan sebaik Foto: R. Aji Setiantoko
sangat berharga dalam menjalankan tugasnya Universitas Indonesia ini. baiknya, ketika di rumah saya juga harus fokus dalam
sebagai Manajer Risiko Unit DJP. mencurahkan perhatian dan kasih sayang secara penuh dan
Ibu dari tiga anak ini menuturkan harapannya agar
Dengan tanggung jawab yang semakin besar Manajemen Risiko di lingkungan Kementerian Keuangan maksimal kepada keluarga, sehingga keseimbangan dapat
untuk memastikan Manajemen Risiko di lingkungan dapat bermanfaat lebih optimal, diantaranya dengan tercapai dengan aman, selamat, sukses, bahagia dunia dan
DJP berjalan dengan baik, mantan Kepala KPP meningkatkan komunikasi yang lebih baik, ketentuan yang akhirat. Kuncinya adalah semua diniatkan untuk ibadah,
berkinerja terbaik tahun 2014 ini secara intens dibuat lebih simpel namun tetap dalam pakemnya, proses bekerja untuk ibadah, berkeluarga juga untuk ibadah. Saya
membangun komunikasi dengan seluruh direktorat refinement yang lebih awal pelaksanaannya, dan adanya ditempatkan di jabatan saya sekarang juga karena Allah.
di lingkungan Kantor Pusat DJP diantaranya melalui aplikasi Manajemen Risiko yang dapat memudahkan proses Saya harus selalu berusaha menciptakan suasana yang
kegiatan one-on-one meeting. pelaporan yang selama ini masih dilakukan secara manual. menyenangkan di lingkungan kantor maupun rumah.”

12 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019
13
Potret Potret

Akreditasi Kearsipan
Kemenkeu
TEKS: Najmudin, Budi Kurniawan

A rsip merupakan pusat ingatan setiap organisasi


yang dapat memberikan gambaran tentang masa
Sekretariat Ditjen Bea dan Cukai ( Unit Kearsipan II) dan
KPPBC TMP B Yogyakarta (Unit Kearsipan III).
lalu, masa sekarang dan masa depan suatu organisasi. "Kendala yang dihadapi oleh Kementerian
Arsip juga dapat memberikan kita pelajaran untuk Keuangan pada saat akreditasi kearsipan antara lain terkait
menentukan langkah dalam mencapai tujuan suatu dengan Sumber Daya Kearsipan baik dari segi Organisasi
organisasi. Itulah salah satu peran penting arsip yang Kearsipan maupun SDM Kearsipan” ungkap Arif Bintarto
menunjukkan bahwa pengelolaan kearsipan yang Yuwono, Kepala Bagian Tata Usaha Kementerian.
baik, mutlak dilakukan oleh setiap individu maupun
organisasi. Dari segi Organisasi Kearsipan, saat ini unit
organisasi yang membidangi kearsipan di Biro Umum
Dalam rangka menilai mutu dan kelayakan (sebagai Unit Kearsipan I Kementerian Keuangan)
pengelolaan kearsipan di suatu institusi, Arsip berada pada level eselon IV yaitu Subbagian Arsip dan
Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai Dokumentasi. Hal ini membuat Biro Umum belum bisa
Instansi Pembina Tingkat Nasional di Bidang mengoptimalkan fungsi sebagai Pembina Kearsipan Tingkat
Kearsipan menyelenggarakan Akreditasi Kearsipan. Penyerahan Sertifikat Akreditasi Kearsipan
Kementerian mengingat jumlah unit kearsipan yang oleh ANRI kepada Unit Kearsipan Kementerian Keuangan
Penyelenggaraan akreditasi kearsipan ini dimaksudkan dilakukan pembinaan sangat banyak yakni 1.112 unit/satuan Sedangkan dari segi SDM Kearsipan,
Yogyakarta, 15 Februari 2019
untuk menilai kesesuaian penyelenggaraan kearsipan di kerja di seluruh wilayah Indonesia. jumlah pejabat fungsional Arsiparis di
suatu institusi dengan peraturan perundang-undangan Kementerian Keuangan masih sangat sedikit.
yang berlaku. Saat ini Kementerian Keuangan hanya Foto: Dok. Biro KLI
Untuk dapat mengikuti akreditasi kearsipan, memiliki 3 orang pejabat fungsional Arsiparis
maka suatu Unit Kearsipan pada Kementerian/Lembaga terdiri dari 1 Arsiparis Ahli dan 2 Arsiparis
Negara harus memenuhi beberapa syarat, yaitu: Terampil. Kondisi ini juga menjadi catatan yang
a. Telah masuk pada database pengawasan berpengaruh siginifikan terhadap hasil penilaian serta UU tentang Kearsipan. Selain itu, Kementerian Keuangan
penyelenggaraan kearsipan; akreditasi kearsipan. senantiasa mendorong implementasi transformasi digital di
Adapun strategi yang dilakukan bidang Kearsipan sebagai upaya dalam mempersiapkan diri
b. Telah menyusun Pedoman Tata Naskah Dinas dari tantangan revolusi industri 4.0 dan mewujudkan visi
(TND), Klasifikasi Arsip, Sistem Klasifikasi oleh Biro Umum selaku Unit Kearsipan I
Kementerian Keuangan untuk mengatasi Kementerian Keuangan sebagai penggerak utama pertumbuhan
Keamanan dan Akses Arsip Dinamis (SKKAAD), ekonomi Indonesia yang inklusif di abad ke-21.
Jadwal Retensi Arsip (JRA), dan Pedoman berbagai kendala dimaksud diantaranya: dari
Pengelolaan Arsip Inaktif; serta segi Organisasi Kearsipan, Biro Umum akan Pemberian akreditasi kearsipan dari ANRI terhadap
memperkuat fungsi Unit Kearsipan jenjang Kementerian Keuangan merupakan bentuk pengakuan
c. Telah melakukan kegiatan penataan arsip inaktif. berikutnya melalui penetapan unit-unit kepatuhan Kementerian Keuangan dalam menyelenggarakan
Unit Kearsipan Kementerian Keuangan menjadi kearsipan, sedangkan dari segi SDM Kearsipan, kearsipan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
salah satu unit kearsipan yang telah memenuhi seluruh Biro Umum akan berkoordinasi dengan Biro di Indonesia. Kementerian Keuangan termasuk satu dari empat
persyaratan yang ditetapkan oleh ANRI dimaksud Organta dan Biro SDM terkait dengan program Kementerian/Lembaga yang telah mendapatkan Akreditasi
sehingga layak untuk mengikuti kegiatan akreditasi pengangkatan arsiparis melalui penyesuaian Kearsipan dengan kualifikasi A (Sangat Baik), maka dengan
kearsipan. (inpassing) yang masih dapat dilakukan sampai pemanfaatan teknologi informasi, Kementerian Keuangan
“Dalam pelaksanaan akreditasi kearsipan, dengan April 2021. akan berusaha meningkatkan penyelenggaran kearsipan dan
Unit Kearsipan Kementerian Keuangan telah melalui Seiring dengan perkembangan berupaya menjadi Kementerian pertama yang mendapatkan
beberapa tahap penilaian diantaranya pengisian teknologi informasi serta dengan semangat akreditasi dengan kualifikasi AA (Istimewa) serta menjadi
instrumen dan portofolio akreditasi, verifikasi dan budaya dan mindset digital Kementerian poros percontohan dalam penyelenggaraan kearsipan tingkat
pengamatan langsung oleh Tim Asesor Kearsipan Keuangan saat ini, pengelolaan arsip di nasional. Hal ini sesuai dengan salah satu nilai-nilai Kementerian
ANRI, tindak lanjut atas rekomendasi awal Tim Kementerian Keuangan harus ditangani lebih Keuangan yaitu nilai Kesempurnaan.
Asesor, dan diakhiri dengan rapat pleno Majelis Arif Bintarto Yuwono, cepat, tepat, dan akses yang lebih mudah. Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan kearsipan,
Kepala Bagian Tata Usaha Kementerian Saat
Pertimbangangan Akreditasi Kearsipan. Tentu saja tetap harus memperhatikan hak pengelolaan kinerja menjadi salah satu cara untuk mendorong
Memperlihatkan Salah Satu Ruang Arsip Kemenkeu
Kegiatan penilaian akreditasi kearsipan ini tidak di Gedung Djuanda, Komplek Kemenkeu
akses dan keautentikan arsip sesuai peraturan hal tersebut. Hal ini dilakukan melalui dengan memandatkan
hanya dilakukan terhadap Unit Kearsipan I Kementerian perundang-undangan yang berlaku, seperti UU IKU terkait pengelolaan arsip baik pada setiap satuan kerja.
Keuangan (Biro Umum), tetapi juga dilakukan uji tentang Keterbukaan Informasi Publik, UU Dengan adanya mandat tersebut maka awarness terhadap
petik terhadap Unit Kearsipan jenjang berikutnya yaitu Foto: R. Aji Setiantoko tentang Informasi dan Transaksi Elektronik pengelolaan arsip semakin meningkat.

14 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019
15
snap shot snack corner

Jawaban Kuis Buletin Kinerja " "


Edisi XXXVIII (Edisi Hari Oeang):
1. Tahun 1952
Penghargaan Pengelolaan Kinerja Terbaik
2. Tahun 1968
di Lingkungan Kementerian Keuangan
DJPb (Peringkat I) 3. Tahun 1980
Setjen (Peringkat II) 4. Tahun 1999
DJKN (Peringkat III)
Jakarta, 28 Januari 2019
Daftar Pemenang Kuis Buletin Kinerja
Edisi XXXVIII (Edisi Hari Oeang):
Foto: Dok KLI

1. Maria Pransiska
Pelaksana, Biro Advokasi, Setjen
2. Gomgom Parluhutan Sianturi
Auditor Muda, Inspektorat V, Itjen
3. Anasarudin Absori
Pelaksana, Biro Organta, Setjen
4. Yaskur
Pelaksana, Direktorat Penerimaan dan
Perencanaan Strategis, DJBC
5. Anis Widiyastuti
Pelaksana, Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara Tipe A1 Semarang I, DJPb

Daftar Responden Kuesioner Edisi XXXVIII


Terpilih:
1. Dini Kusumawati
Kepala Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan,
Setjen
Replikasi Sistem Pengelolaan Kinerja Kementerian Keuangan 2. Mochamad Chomnur Susanto
oleh Bank Indonesia 6 Maret 2019 (foto kanan) dan oleh Kementerian Luar Negeri 9 Maret 2019 (foto kiri) Kepala Subdirektorat Pelaksanaan Anggaran I,
Foto: Dok. BI dan Kemenlu RI
Dit. Pelaksanaan Anggaran, DJPb
3. Dudung Rudi Hendratna
Kepala Bagian Kepatuhan dan Verifikasi
Kekayaan Pegawai, Itjen

Direktur SUN, DJPPR


(2 dari kanan) dalam acara
Launching SBR 006, “Pindai QR Code-nya dan
Fat Shogun Menara BTPN,
Jakarta, 1 April 2019
dapatkan souvenir menarik
bagi yang beruntung”
Foto: Dok. DJPPR

16 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019
17
klinik kinerja klinik kinerja

K3, Meraporkan Kinerja Pegawai


dengan Menimbang Kualitas
TEKS: Agus Dwiatmoko, Moch. Asep Kurniawan

K ualitas Kontrak Kinerja menjadi acuan


dalam penilaian kinerja organisasi dan pegawai
c. Tahun Kontrak Kinerja
Pemilihan tahun KK disesuaikan periode penetapan KK
di lingkungan Kementerian Keuangan. setiap pegawai dimaksud.
Penilaian Kinerja Berdasarkan Kualitas Kontrak
Kinerja (disingkat K3) diterapkan dengan 2. Parameter Manual IKU
mempertimbangkan prinsip berikut: Parameter manual IKU selain digunakan sebagai
1. Objektif, penilaian dengan meminimalkan dasar penghitungan K3 juga digunakan untuk penghitungan
judgement yang bersifat subjektif; CKP sehingga seluruh parameter harus diinput pada aplikasi
e-performace. Parameter yang perlu diperhatikan dalam h. Raw data diukur dari hasil penilaian institusi minimal setingkat
2. adil, penilaian dilakukan guna lebih manual IKU: kementerian, IKU dengan pencapaian target yang
mendiferensiasi kinerja antarpegawai; dan Raw data atau data mentah target/
a. Jenis Cascading IKU realisasi merupakan sekumpulan data yang diukur dari survei/penilaian pihak internal, IKU dengan
3. andal, penilaian menggunakan data yang dipergunakan sebagai dasar penghitungan pencapaian target yang diukur dari disurvei/penilaian
dapat dipercaya. Jenis cascading IKU menggambarkan proses penjabaran pihak eksternal, dan IKU dengan pencapaian target yang
IKU dari level yang lebih tinggi ke level lebih rendah. objek yang diukur.
Penilaian kinerja organisasi dan memenuhi kriteria untuk dikonversi indeks capaiannya
Jenis cascading IKU dibedakan menjadi Cascading Peta 3. Parameter K3 menjadi 120.
pegawai berdasarkan K3 bertujuan agar (CP), Cascading Non Peta (C), dan Non Cascading (N).
penilaian atas kinerja lebih merefleksikan a. Tipe Kontrak f. Kriteria IKU
kinerja riil, mengoptimalkan kualitas kontrak b. Tingkat Validitas Tipe kontrak menggambarkan karakteristik Kriteria IKU merupakan pengelompakan IKU
kinerja individual sesuai tugas dan fungsi Tingkat validitas menggambarkan level kedekatan jabatan pegawai dan level pegawai. Tipe berdasarkan kepemilikan IKU dan data historis IKU
yang dijalankan, serta mendiferensiasi kinerja (representasi) pengukuran IKU terhadap pencapaian kontrak dikelompokkan berdasarkan pejabat dimaksud. Kriteria IKU dibagi menjadi IKU lama
antarpegawai secara objektif. Penilaian Sasaran Strategis (SS). Tingkat validitas IKU dibedakan pemilik peta strategi dan pejabat non pemilik kolektif, IKU lama non kolektif, IKU baru memiliki data
dilaksanakan dengan melakukan penyesuaian menjadi exact, proxy, dan activity. peta strategi. Untuk pejabat non pemilik peta historis kolektif, IKU baru yang memiliki data historis
terhadap Nilai Kinerja Organisasi dan Nilai c. Tingkat Kendali strategi dikelompokkan berdasarkan level non kolektif, dan IKU baru tidak memiliki data historis.
Kinerja Pegawai sesuai perhitungan atas jabatan struktural atau yang setara.
parameter kualitas kontrak kinerja. Parameter Tingkat kendali IKU menggambarkan kemampuan g. Data Historis Target dan Realisasi
suatu unit atau pegawai dalam mengendalikan/ b. Sumber Cascading IKU
yang diperhitungkan yaitu parameter Data historis merupakan data yang menunjukkan
mengelola pencapaian target IKU. Tingkat kendali IKU Sumber cascading IKU menggambarkan target atau realisasi IKU pada minimal 1 (satu) tahun
kontrak kinerja, parameter manual IKU, dan sumber awal penetapan IKU CP bagi level
parameter K3.Penghitungan K3 pegawai dapat dikategorikan menjadi low, moderate, dan high. sebelum tahun penilaian.Setiap parameter di atas
d. Jenis Konsolidasi Periode yang lebih rendah. memiliki kontribusi pada penghitungan nilai K3. Agar
dilaksanakan jika pegawai telah menginput
kontrak kinerja dan IKU secara lengkap Jenis konsolidasi periode merupakan cara akumulasi c. Tanggung renteng dapat merefleksikan nilai K3 secara menyeluruh, setiap
pada seluruh parameternya melalui aplikasi penghitungan nilai akhir target pada periode tertentu. IKU tanggung renteng merupakan IKU parameter hendaknya diinput sesuai kondisi riil atas KK
e-perfomance Kementerian Keuangan. Parameter Jenis konsolidasi periode dikelompokkan menjadi yang tanggung jawab pencapaian targetnya yang telah ditetapkan. Pengisian parameter yang tidak
perhitungan K3 pada aplikasi e-perfomance average, sum, take last known value. dilaksanakan bersama oleh beberapa unit/ lengkap dan benar dapat menyebabkan nilai K3 tidak
mencakup: pegawai pada level yang sama dalam satu unit dapat dihitung atau hasil akhirnya tidak tepat.
e. Polarisasi
1. Parameter Kontrak Kinerja pemilik peta strategi. Review terhadap penghitungan NKP K3 tahun
Polarisasi menggambarkan ekspektasi pencapaian 2018, kesalahan umum yang masih sering terjadi adalah
Parameter Kontrak Kinerja yang akan realisasi IKU terhadap target. Polarisasi IKU d. Jenis Ukuran IKU
berpengaruh dalam perhitungan K3 sebagai kesalahan atas pengisian pada manual IKU khususnya
dikategorikan menjadi maximize, minimize, dan stabilize. Jenis ukuran IKU merupakan kategorisasi jenis cascading IKU, tingkat validitas, tingkat kendali, dan
berikut: kualitas IKU berdasarkan metode
f. Jenis Konversi 120 jenis konsolidasi periode. Sedangkan pada parameter K3,
a. Jenis Kontrak Kinerja (KK) pengukuran pencapaian IKU dimaksud. kesalahan umum yang sering terjadi adalah kriteria IKU,
Jenis konversi 120, merupakan konversi indeks capaian Jenis ukuran IKU dikategorikan berdasarkan
Jenis kontrak kinerja terbagi menjadi 4 IKU menjadi 120 jika memenuhi kriteria: IKU yang jenis ukuran IKU, serta data historis target dan realisasi.
pencapaian output, nilai kualitas atas output,
jenis, yaitu KK Peta, KK Non Peta, KK mengukur kualitas, waktu atau biaya, target IKU yang atau kecepatan penyelesaian pekerjaan/ Nilai K3 pegawai sebanding dengan kualitas IKU
Blankspot, dan KK Tugas Belajar. Setiap ditetapkan merupakan target maksimal, realisasi IKU output. dan tantangan pencapaian target dalam Kontrak Kinerja
jenis kontrak kinerja dipilih sesuai kondisi mencapai nilai maksimal, serta batas masksimal IKU pegawai. Dengan penerapan penilaian kinerja berdasarkan
pegawai pada saat penilaian. yang ditetapkan sebanyak 20% dari total IKU dalam 1 e. Karakteristik Target IKU K3, kualitas IKU dan penetapan target IKU dalam Kontrak
b. Periode Kontrak Kinerja kontrak kinerja. Karakteristik target IKU merupakan karakter Kinerja pegawai pada masa mendatang diharapkan semakin
g. Target yang melekat pada acuan penetapan target baik, bernilai tambah bagi organisasi dan stakeholder, serta
Periode kontrak kinerja diisi sesuai IKU dimaksud. Karakteristik target IKU
periode waktu pelaksanaan kontrak lebih menantang. Semoga penetapan IKU seluruh pegawai
Target IKU adalah standar minimal pencapaian kinerja dibagi menjadi IKU dengan target sama atau di lingkungan Kementerian Keuangan memberikan
kinerja dan disesuaikan jika pegawai yang ditetapkan untuk periode tertentu. lebih besar daripada target UU, IKU dengan
melakukan addendum KK atau membuat KK kontribusi besar dalam mendukung pencapaian visi dan misi
pencapaian target maksimal yang realisasinya Kementerian Keuangan.
Komplemen.

18 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019
19
kata mereka

The New Thinking of Working


???
P ada Kementerian Keuangan New Thinking Of Working sudah menjadi bagian dari IKU
(Indikator Kinerja Utama) Transformasi Digital. Hal yang paling terlihat adalah adanya desain Open
Space yang biasanya diterapkan pada kantor start up swasta. Saat ini di Inspektorat Jenderal sebagian
besar unit Eselon II telah merubah konsep ruang kerja menjadi Open Space, tidak terlihat lagi kubikel-
kubikel yang menjadi pembatas antara pegawai yang satu dan lainnya. Selain itu terkait rencana
flexible working hour juga cukup menarik, akan ada perubahan budaya yang awalnya mengukur
input dari absensi pegawai, maka dengan flexible working hour kita harus mampu mengukur output
pegawai.
Syefira Sal Sabilla,
Pelaksana pada Dengan meningkatnya fleksibilitas maka tingkat kepercayaan dan tanggung jawab menjadi
Sekretariat Itjen meningkat. Pimpinan harus memberikan kepercayaan kepada bawahan untuk menyelesaikan
tugasnya, dan bawahan harus bertanggung jawab atas pekerjaannya. Selain itu fleksibilitas juga
harus dipertanggungjawabkan sebaik mungkin sehingga pihak luar (baik masyarakat maupun
pihak lain) tetap dapat melihat bahwa sistem yang diterapkan adalah upaya untuk meningkatkan
produktifitas. Sedangkan bagi pegawai, agar fleksibilitas menjadi motivasi untuk bekerja lebih
efektif dan efisien karena konsep baru tersebut mengakomodasi kehidupan yang lebih baik.

S alah satu milestone yang ingin dicapai dalam New Thinking Of Working adalah pembuatan
Digital Work Space. Hal ini cukup menarik, mengingat Kementerian Keuangan merupakan
unit pemerintahan dan bukan profit oriented, sedangkan saat ini dapat kita lihat bahwa
yang telah menggunakan digital work place adalah pihak swasta. Digital work space juga
diharapkan dapat mendorong penghematan dari sisi waktu maupun biaya, salah satu yang
dapat dirasakan adalah penggunaan Video Conference dalam acara rapat yang pesertanya
berada di lokasi berbeda yang cukup jauh. Selain itu dengan adanya Office Automation akan
banyak aplikasi-aplikasi mempermudah dan meningkatkan efektifitas pelayanan. Open Space
juga diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan pegawai yang menginginkan suasana Agil Wibowo,
kerja yang terbuka maupun yang lebih menyukai privasi sehingga dapat meningkatkan Sekretaris Staf Ahli
produktifitas. Bidang OBTI
Apabila kita mengadopsi New Thinking Of Working yang ada di luar negeri maka perlu melakukan modifikasi dalam
Digital Work Space, mengingat di Kementerian Keuangan terdapat pekerjaan-pekerjaan strategis dan rahasia. Selain itu tidak
semua jenis pekerjaan cocok untuk remote working, contohnya yaitu pekerjaan sekretaris yang memang dibutuhkan berada
di tempat untuk pelayanan pimpinan. Namun demikian New Thinking Of Working sangat dimungkinkan untuk dijalankan
mengingat dukungan teknologi dan aplikasi sudah cukup besar. Selain itu apabila dilihat dari sisi subjeknya yang dituntut untuk
melek teknologi, kita ketahui bahwa milenial Kementerian Keuangan saat ini mencapai lebih dari 62% karyawan, sehingga
diharapkan inisiatif baru ini dapat lebih mudah diterapkan.

D unia teknologi berkembang sangat cepat, tidak mengenal ruang dan tempat. Hal ini
tentunya akan mempengaruhi cara kita bekerja. New Thinking Of Working adalah upaya
Kementerian Keuangan dalam mengikuti perkembangan tersebut. Lebih dari 60% pegawai
Kementerian Keuangan merupakan kaum milenial yang membutuhkan fleksibilitas waktu
maupun tempat bekerja. Selain itu, adanya konsep kolaborasi untuk saling bertukar pikiran
dengan memanfaatkan teknologi juga semakin dibutuhkan. Kebutuhan ini dapat diakomodir
Dyan Palupi Widowati, salah satunya dengan co-working space, di mana konsep ini menonjolkan konsep berbagi dalam
Pelaksana pada satu lokasi serta inovasi dan kolaborasi dapat dilaksanakan. Dengan desain yang unik dan
Pushaka, Setjen didukung dengan berbagai fasilitas yang dapat memacu kreativitas sehingga meningkatkan
produktivitas dan inovasi.
Dalam penerapannya, konsep ini tentunya akan menghadapi beberapa tantangan, seperti perubahan mindset para
pegawai yang sebelumnya memiliki budaya bekerja dalam kubikel-kubikel dan sangat privasi, harus berada di tempat terbuka.
Tantangan lainnya yaitu dengan desain ruang kerja yang baru, maka perlu dipikirkan pengalihan BMN lama agar lebih
bermanfaat. Selain itu juga adanya data-data tertentu yang bersifat rahasia tentunya juga butuh tempat yang lebih aman. Namun
demikian, kita harus tetap optimis bahwa konsep ini akan terlaksana dengan baik mengingat dengan konsep tersebut kolaborasi
antar pegawai dan sharing pengetahuan dapat lebih berkembang sehingga pendekatan terhadap masalah menjadi lebih kaya dan
menghasilkan solusi yang terintegrasi. Dengan demikian, pegawai dituntut untuk dapat lebih open minded dan berkomitmen
penuh dalam menjalankan tugas, serta memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi.

20 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019

Anda mungkin juga menyukai