DOGMATIKA 1
Kristologi: Yesus sebagai Parei
MAKALAH
OLEH:
TIRTA HENDRAWAN
NIM: 18.23.63
KELAS:A
Puji dan syukur ke dalam hadirat Tuhan Yesus Kristus, atas limpah kasih dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik. Kiranya melalui
Makalah Dogmatika 1 ini, kami semakin digerakkan untuk selalu belajar dan
Dalam hal ini, Makalah Dogmatika 1 dibuat untuk memenuhi tugas akhir
semester. Tugas ini mengacu kepada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah STT GKE
dan di dalamnya berisi pembahasan seputar Kristologi sebagai salah satu rumpun
dalam Teologi Sistematika yang secara spesifik akan membahas gambaran Kristologi
secara kontekstual, yaitu Yesus sebagai parei yang akan menjawab permasalahan yang
terjadi dalam masyarakat tempat asal penulis serta adanya upaya dalam
kita, dan melalui makalah ini tidak hanya sebatas pemenuhan tugas, namun boleh
Penulis juga berterima kasih kepada Pdt. Dr. Keloso S. Ugak atas kesempatan
Penulis,
i
Daftar Isi
ii
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
BAB I
PENDAHULUAN
Kehidupan manusia tidak lepas dari permasalahan, dimana akan selalu ada
jemaat Ka’arayen desa Muara Ripug dibagi dalam dua macam permasalahan, yaitu
jauh dari pertemuan ibadah bahkan secara spritualitas, kurang mendalami dan
sosok Yesus sebagai parei, dimana Ia sangat dibutuhkan oleh setiap orang, Ia akan
menjadi jawaban bagi permasalahan jemaat dan masyarakat desa Muara Ripung.
1
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
misalnya Kristologi
Muara Ripung
1.3.3. Mengetahui dan memahami permasalahan yang ada di dalam jemaat GKE
2
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
BAB II
PEMBAHASAN
masuk ke dalam wilayah pelayanan resort GKE Buntok, Kabupaten Barito Selatan,
Provinsi Kalimantan Tengah. Jemaatnya berjumlah 177 orang, yang dilayani oleh
8 penatua dan diakon serta pendeta pelayanan dari resort GKE Buntok, yang datang
jemaat, dimana saat ini masuk ke dalam musim penghujan, penghasilan tidak
menentu bahkan bisa dikatakan tidak ada penghasilan. Mayoritas jemaat Ka’arayen
bekerja sebagai penyadap karet, pemotong rotan, dan sebagian kecil bekerja di
sektor lain. Permasalahan umum ini muncul karena tidak tersedianya pekerjaan
tetap dalam menjalani aktifitas hariannya. Permasalahan ini semakin besar disaat
terbalik dengan hasil dari usaha pekerjaan para jemaat yang menurun.
ini membuat spritualitas dan tingkat pendalaman akan kebenaran Firman Tuhan
akan jauh dari kata bertumbuh, karena pertumbuhan iman seseorang akan dapat
dilihat dari yang kelihatan yaitu kehadiran dalam peribadahan. Kehadiran dalam
peribadahan membawa pengenalan yang lebih jauh tentang Kristus, namun jika
3
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
tidak mengikuti ibadah dan juga sibuk dengan kegiatan lain, maka tidak ada waktu
gereja atau membaca Alkitab di rumah secara mandiri. Sebelum terjadinya Covid
19, penulis melihat bahwa kecenderungan untuk lebih mementingkan rutinitas lain
sangat besar dibandingkan datang dan ikut beribadah di gereja. Masa sekarang,
mandiri di rumah, atau mendengarkan siaran radio, justru malah pergi ke sawah
untuk melaksanakan panen padi, apalagi warga jemaat yang sudah lama tidak
pernah beribadah ke gereja, mereka semakin jauh dari perkumpulan ibadah itu.
dimana dalam ibadah minggu itu, ada kunjungan pendeta Resort Buntok pada
minggu pertama dan minggu ketiga, sedangkan minggu kedua dan keempat,
dilayani oleh penatua dan diakon setempat. Dalam ibadah minggu, umat yang
datang sangat sedikit sekali pada saat tidak ada kunjungan pendeta. Disaat ada
kunjungan pendeta, jumlah jemaat akan meningkat dari yang biasanya. Jadi
walaupun ada kunjungan pendeta, terkadang jumlah jemaat yang hadir hampir sama
dengan saat dimana tidak ada kunjungan pendeta dari Resort Buntok. Sangat miris
sekali melihat kemunduran keaktifan jemaat dalam peribadatan, dari tahun ke tahun
semakin berkurang orang yang hadir ke gereja. Ada beberapa alasan yang
2.1.2.1. Karena alasan keuangan, banyak anggota jemaat yang pergi bekerja di luar
4
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
2.1.2.2. Karena pernikahan yang membuat mereke harus pindah domisili ke luar
desa.
2.1.2.3. Karena pendidikan juga yang membuat warga gereja pindah domisili ke
luar desa.
5
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Kristologi secara etimologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu
Khristos yang berarti Kristus, dan juga Logos yang berarti ajaran, ilmu atau firman.
Jadi Kristologi berarti ilmu yang mendalami tentang Kristus dan perannya didalam
atas prinsip-prinsip penafsiran dalam iman Kristen yang ada dalam lintas budaya
dengan prinsip bahwa yang dilakukan berdasar kesetiaan kepada Kitab Suci,
pemahaman iman yang diwarisi dalam tradisi gereja, serta adanya suatu relevansi
ke dalam konteks budaya setempat yang mana akan menjawab berbagai perubahan
Tanaman padi berasal dari daratan Asia dan Afrika Barat yang tropis dan subtropis.
Padi dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat di daratan Asia dan juga wilayah
Asia yang berbentuk kepulauan seperti Indonesia. Padi juga dikonsumsi oleh
masyarakat dunia yang berada di wilayah lain. Padi akan bisa dikonsumsi jika sudah
1
Telhalia, Riwayat Hidup Paulus Sosiologi Dialektika Teologi-Etis menurut Surat Roma
,(Tangerang Selatan: Animage, 2017), 105-106, diakses tanggal 26 April 2020,
https://books.google.co.id/books?id=6EhADwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=riwayat+hidup
+paulus+:+sosiologi+dialetika+Teologi-
etis+menurut+Surat+Roma&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwi0jJ6_g4bpAhVNlEsFHe3SCD8Q6AEI
KjAA#v=onepage&q=riwayat%20hidup%20paulus%20%3A%20sosiologi%20dialetika%20Teolo
gi-etis%20menurut%20Surat%20Roma&f=false.
2
Tim Penyusun, Mengasihi Tuhan dan Sesama Ciptaan (Banjarmasin: Unit Publikasi STT
GKE Banjarmasin, 2008), 214.
3
Purwono dan Heni Purnamawati, Budidaya 8 jenis tanaman pangan unggul (Depok:
Penebar Swadaya, 20072), 10-13, diakses tanggal 26 April 2020,
6
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Yesus digambarkan sebagai Parei yang berasal dari bahasa Dayak Dusun
Witu yang memiliki arti padi. Sawah tempat menanam parei disebut alah, kegiatan
panen parei disebut masi, dan juga kegiatan untuk merontokkan padi masih
dilakukan secara manual dan dilakukan dengan menginjak parei sampai parei
terpisah dari tangkainya. Kegiatan menginjak padi ini disebut ngiik. Terlepas dari
segala proses tersebut, yang hendak penulis tekankan disini adalah mengenai
hakekat parei itu sendiri dan juga manfaat yang didapat disaat panen dan disaat
seperti menyadap karet dan memotong rotan. Saat ini masuk ke dalam musim panen
masing, apalagi disaat pandemi Covid 19 ini, masyarakat memilih untuk ke sawah,
daripada hanya diam di rumah tidak ada aktifitas yang berarti. Apa yang dilakukan
oleh masyarakat desa ini tetap memperhatikan apa yang sudah dihimbau oleh
pemerintah, mereka akan tetap memakai masker, mencuci tangan, dan juga menjaga
jarak, walaupun berkumpul dan beristirahat setelah panen dalam satu pondok.
Secara khusus, warga jemaat GKE Ka’arayen Muara Ripung juga melakukan
Berangkat dari apa yang terjadi pada saat ini dan melihat segala aktifitas
masyarakat dan juga jemaat, penulis melihat bahwa aktifitas di sawah ini sangat
https://books.google.co.id/books?id=HE-
WWgPsBXUC&printsec=frontcover&dq=budidaya+8+jenis+tanaman+pangan+unggul&hl=id&sa
=X&ved=0ahUKEwjzxb-
ehIbpAhWCbn0KHf6WANoQ6AEIKDAA#v=onepage&q=budidaya%208%20jenis%20tanaman
%20pangan%20unggul&f=false
7
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
penting, walaupun sebenarnya dianggap suatu hal yang biasa disaat melakukan
kegiatan bercocok tanam di sawah. Penulis melihat bahwa kegiatan jemaat di sawah
ini merupakan kegiatan yang dapat menghilangkan kekuatiran karena virus corona,
melihat hasil panen yang melimpah, dan secara khusus merupakan anugerah Tuhan
yang luarbiasa yang harus dinikmati dan disyukuri. Secara khusus juga, kegiatan di
sawah ini dan panen hasil usaha selama beberapa bulan terakhir berbuah manis dan
secara langsung memberikan penghidupan bagi warga jemaat dan masyarakat desa
Pandangan tentang Yesus sebagai parei didasarkan pada nast yang tertulis
Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada
seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Melalui nast diatas, penulis menggambarkan Yesus sebagai parei, dimana
dimana Ia datang sebagai sumber kehidupan, dimana sumber hidup itu akan selalu
dicari, dirindukan, dinantikan, dan dihormati oleh segenap orang. Melihat kegiatan
yang sudah dilakukan oleh jemaat desa Muara Ripung tersebut, ada beberapa upaya
2.2.2.1. Yesus digambarkan sebagai parei, dimana Ia menjadi yang utama dalam
8
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
pemberi tenaga yang baik bagi jemaat. Secara tidak langsung, melalui
aktifitas panen parei, jemaat dan masyarakat desa akan terbantu dan tidak
membeli beras hasil olahan dari parei di pasar yang tentunya sangat
berbahaya karena ada kemungkinan untuk tertular Covid 19. Dalam hal ini
memiliki uang untuk aktifitas transaksi jual beli, namun jika ada padi,
2.2.2.2. Yesus sebagai parei juga secara tidak langsung digambarkan memberikan
bahwa Ia sangat diperlukan oleh rohani manusia yang haus akan kebenaran
Firman Tuhan, Ia akan menjadi parei itu yang setelah diolah menjadi beras
menjadi berubah ketika Ia hadir dalam kehidupan jemaat yang lupa bahkan
2.2.2.3. Yesus sebagai parei memberikan teladan dan pengajaran kepada jemaat
dan masyarakat desa Muara Ripung, bahwa sama seperti yang dikatakan
bahwa Yesus sebagai parei sebagai sang teladan dalam kehidupan dimana
9
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
melalui itu akan menjawab setiap permasalahan yang ada dalam jemaat dan
masyarakat secara luas. Ada dua permasalahan yang dibahas oleh penulis yakni
permasalahan secara umum dan khusus. Kedua permasalahan itu akan dibahas
yang dilakukan oleh warga jemaat itu. Cerminan dari kristologi ini bertolak dari
melibatkan, saling menjalin harmoni diantara yang satu dengan yang lain, walaupun
dirasakan dan dialami oleh jemaaat, melainkan dialam juga oleh semua orang yang
ada. Melalui aktifitas yang ada, ada nilai-nilai mengasihi sesame yang ditonjolkan.
Aktualisasinya dilakukan melalui cerminan diri jemaat itu sendiri, apalagi ditengah
keegoisan ada dalam hatinya sehingga orang lain yang memerlukan uluran tangan
tidak dipedulikan apalagi sampai berbagi parei yang sudah diproses menjadi
beras setelah masa panen. Rasa persaudaraan antar satu dengan yang lain jangan
hilang tergerus oleh zaman, melainkan selalu tumbuh berkembang dijaga , dirawat,
dipelihara, dan juga dilakukan sepanjang masa. Hidup yang sudah diberikan oleh
Yesus tidak disia-siakan, melainkan dapat dibagikan dengan orang lain disekitar
yang lebih memerlukan. Melalui gambaran ini, sangatlah jelas, bahwa Ia sangat
10
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
khusus.
desa Muara Ripung, dimana seperti yang telah dipaparkan oleh penulis, bahwa
kehidupan rohani jemaat sangat jauh dari pertemuan ibadah untuk beberapa orang
jemaat, terlepas dari alasan jemaat tidak hadir dalam ibadah, ada banyak alasan
yang sebenarnya merupakan suatu pembelaan untuk tidak hadir dalam kegiatan di
gereja. Melalui ini Yesus sebagai parei hadir ditengah –tengah jemaat, dimana
kehidupan rohani mereka yang kering dan haus, serta lapar dapat dihilangkan
dahaganya, laparnya, dan kembali menjadi tempat yang subur untuk pertumbuhan
permasalahan khusus ini agak sulit dijelaskan, namun terlepas dari itu, hendaknya
Ia yang hadir ketengah-tengah manusia dua ribu tahun yang lalu diharapkan, dan
Kehidupan rohani jemaat Ka’arayen desa Muara Ripung yang sangat kering
itu dapat diisi dengan kebenaran Firman Tuhan, jika ada orang yang mau
mengajarkannya. Melihat konteks desa ini, penatua dan diakon yang akan lebih
berperan besar dalam pertumbuhan iman jemaat, dimana di desa Muara Ripung,
tidak ada pendeta yang menetap didalamnya, alangkah baiknya kalau dalam
bergereja, ada pendalaman Alkitab atau kelas khusus yang akan memberi
namun disisi lain jika tidak diaktualisasikan, maka kerohanian jemaatt yang sudah
11
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
jauh dari Tuhan itu akan semakin jauh lagi dan malah akan semakin parah jika tidak
ada bimbingan. Melihat permasalahan ini, penulis memberikan suatu solusi bahwa
mereka untuk dekat dengan Tuhan. Pada sisi lain, ada siaran radio dan live
streaming khotbah pendeta setiap minggu, namun untuk mengakses internet, signal
disana sangat sulit, jadi ada opsi melalui siaran radio, namun aktifitaslah yang
Cara lain diberikan melalui himbauan –himbauan yang berisi ajakan untuk
mendalami Alkitab diwaktu senggang, dimana penatua dan diakon yang ada akan
tentang pendalaman Alkitab, juga dilakukan pelayanan pastoral atau sosial tetapi
akibat Covid 19, dengan demikian Yesus sebagai parei semakin dirindukan dan
12
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
tentang tindakan inisiatif Allah atas umat manusia, kebesaran-Nya sungguh luar
memahami karya agung Kristus yang dikenal dari kehidupan dan tradisi yang ada
kehidupan kerohanian jemaat yang jauh dari Tuhan. Kristus hadir didalamnya,
dimana Ia memberikan jawaban atas masalah yang ada, hadir dalam setiap tindakan
kasih jemaat.
13
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
DAFTAR PUSTAKA
14