Anda di halaman 1dari 23

BAB 1

PEPNDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Badan usaha dapat didefinisikan sebagai organisasi kesatuan yuridis dan


ekonomi yang terstuktur dalam mengelola faktor-faktor produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba ( keuntungan ). Sedangkan
Perusahaan adalah Suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor
produksi untuk menyedikan barang dan jasa bagi masyarakat. Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi berdirinya suatu badan usaha antara lain, Krisis ekonomi yang
terjadi saat ini, banyaknya pengangguran, tingkat kesejahteraan masyarakat
terhambat, dan krisis kemiskinan.
Peranan badan usaha jelas sangat penting dan berkontribusi terhadap
kemakmuran rakyat, dan untuk menyelesaikan faktor penghambat majunya
perekonomian Indonesia. Ada beberapa bentuk badan usaha antara lain, Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD), dan badan usaha campuran.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN BADAN USAHA


Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba/keuntungan. Badan usaha seringkali disamakan dengan perusahaan padahal
pada kenyataannya berbeda. Badan usaha adalah lembaga, sementara perusahaan adalah
tempat dimana badan usaha mengolah faktor – faktor produksi.

Bentuk Yuridis Perusahaan


Undang – Undang Dasar 1945 Pasal 33 menyebutkan akan pembagian bentuk badan usaha.
Badan usaha yang dikenal di Indonesia ada tiga, yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
Koperasi dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Dalam pasal tersebut tertuang adanya
konsep Demokerasi Ekonomi yaitu adanya kebebasan berusaha bagi seluruh warga negaranya
dengan batas – batas tertentu.
Batas – batas dalam menjalankan bisnis meliputi dua macam jenis usaha, di mana terhadap
kedua jenis usaha ini pihak swasta dibatasi gerak usahanya. Kedua jenis usaha itu adalah :

1. Jenis – jenis usaha yang vital, yaitu usaha – usaha yang memiliki peranan yang sangat
penting bagi perekonomian Negara, misalnya minyak dan gas bumi, baja, hasil tambang, dan
lain – lain.

2. Jenis – jenis usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak. Misalnya air minum,
perlistrikan, kereta api, telekomunikasi dan lain – lain.

2.2 BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

1 Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh
kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Badan Usaha Milik Negaraterdiri
dari tiga jenis, yaitu Perusahaan Perseroan, Perusahaan Jawatan dan perusahaan umum.

2
a) Perusahaan Perseroan (Persero)
Perusahaan persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang
modal/sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah, yang tujuannya mengejar
keuntungan.
Maksud dan tujuan mendirikan persero ialah untuk menyediakan barang dan atau jasa yang
bermutu tinggi dan berdaya saing kuat dan mengejar keuntungan untuk meningkatkan nilai
perusahaan. Ciri-ciri Persero adalah sebagai berikut:
 Pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden
 Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh menteri dengan memperhatikan perundang-
undangan
 Statusnya berupa perseroan terbatas yang diatur berdasarkan undang-undang
 Modalnya berbentuk saham
 Sebagian atau seluruh modalnya adalah milik negara dari kekayaan negara yang
dipisahkan
 Organ persero adalah RUPS, direksi dan komisaris
 Menteri yang ditunjuk memiliki kuasa sebagai pemegang saham milik pemerintah
 Apabila seluruh saham dimiliki pemerintah, maka menteri berlaku sebagai RUPS, jika
hanya sebagian, maka sebagai pemegang saham perseroan terbatas
 RUPS bertindak sebagai kekuasaan tertinggi perusahaan
 Dipimpin oleh direksi
 Tidak mendapat fasilitas Negara
 Tujuan utama memperoleh keuntungan
 Pegawainya berstatus pegawai Negeri

Fungsi RUPS ialah memegang segala wewenang yang ada dalam perusahaan tersebut serta
untuk mengganti komisaris dan direksi.
Privatisasi adalah penjualan sebagian atau seluruh saham persero kepada pihak lain untuk
peningkatan kualitas. Persero yang diprivatisasi adalah yang unsur usahanya kompetitif dan
teknologinya cepat berubah. Persero yang tidak bisa diubah ialah:

3
 Persero yang menurut perundang-undangan harus berbentuk BUMN
 Persero yang bergerak di bidang hankam Negara
 Persero yang diberi tugas khusus untuk kepentingan masyarakat
 Persero yang bergerak di bidang Sumber Daya Alam yang secara tegas dilarang
diprivatisasi oleh UU
Contoh Persero adalah PT. PP (Pembangunan Perumahan), PT Bank BNI Tbk, PT Kimia
Farma Tbk, PT Tambang Timah Tbk, PT Indosat Tbk (pada akhir tahun 2002 41,94% saham
Persero ini telah dijual kepada Swasta sehingga perusahaan ini bukan BUMN lagi).

b) Perusahaan Jawatan (Perjan)


Perusahaan Jawatan (Perjan) sebagai salah satu bentuk BUMN memiliki modal yang
berasal dari negara. Besarnya modal Perusahaan Jawatan ditetapkan melalui APBN. Ciri –
ciri Perjan:
 memberikan pelayanan kepada masyarakat
 merupakan bagian dari suatu departemen pemerintah
 dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada menteri atau
dirjen departemen yang bersangkutan
 status karyawannya adalah pegawai negeri

c) Perusahaan Umum (Perum)


Perusahaan umum adalah perusahan badan pemerintah yg mengelola sarana umum.
Contoh dari Perum yaitu Perum Pegadaian, Perum Jasatirta, Perum DAMRI, Perum
ANTARA.

2. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


Badan usaha milik daerah (BUMD) adalah perusahaan yang didirikan dan dimiliki
oleh pemerintah daerah. Kewenangan pemerintah daerah membentuk dan mengelola BUMD
ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah
dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonomi

A. Ciri-ciri BUMD adalah sebagai berikut:


 Pemerintah memegang hak atas segala kekayaan dan usaha (pemegang saham)

4
 Pengawasan dilakukan alat pelengkap negara yang berwenang
 Melayani kepentingan umum, selain mencari keuntungan
 Sebagai stabillisator perekonomian dalam rangka menyejahterakan rakyat
 Sebagai sumber pemasukan Negara
 Seluruh atau sebagian besar modalnya milik Negara
 Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang go public
 Direksi bertanggung jawab penuh atas BUMN, dan mewakili BUMN di pengadilan

B. Tujuan didirikannya BUMD :


 Memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan penerimaan kas Negara
 Mengejar dan mencari keuntungan
 Pemenuhan hajat hidup orang banyak
 Perintis kegiatan-kegiatan usaha
 Memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah

3. Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum. Anggota koperasi yaitu:
a. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi

b. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki
lingkup lebih luas.

A. Fungsi dan peran Koperasi


Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran
koperasi sebagai berikut:
 Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosialnya.

5
 Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia
dan masyarakat.
 Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya.
 Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.

B. Prinsip koperasi
Prinsip koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5, yaitu:
 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
 Pengelolaan dilakukan secara demokratis
 Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi).
 Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
 Kemandirian.
 Pendidikan perkoprasian.
 kerjasama antar koperasi.

C. Jenis - jenis koperasi


 Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan
pinjaman.
 Koperasi Konsumen adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan
menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi.
 Koperasi Produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil
menengah(UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong
untuk anggotanya.
 Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan
produk/jasa koperasinya atau anggotanya.
 Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.

6
D. Sumber modal koperasi
 Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
 Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dalam waktu dan
kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk
setiap bulannya.
 Simpanan khusus/lain-lain misalnya:Simpanan sukarela (simpanan yang dapat
diambil kapan saja), Simpanan Qurba, dan DepositBerjangka
 Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil
usaha.
 Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang
diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.

E. Perangkat organisasi koperasi


 Rapat Anggota adalah wadah aspirasi anggota dan pemegang kekuasaan tertinggi
dalam koperasi. Rapat Anggota adalah pemegang kekuasaan tertinggi.
 Pengurus adalah badan yang dibentuk oleh rapat anggota disertai dan diserahi mandat
untuk melaksanakan kepemimpinan koperasi, baik dibidang organisasi maupun usaha.
 c. Pengawas adalah suatu badan yang dibentuk untuk melaksanakan pengawasan
terhadap kinerja pengurus.Anggota pengawas dipilih oleh anggota koperasi di rapat
anggota.

4. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Badan Usaha Milik Swasta adalah badan usaha yang pemilik sepenuhnya ditangan
individu atau swasta. Badan usaha ini ditujukan untuk mencari keuntungan, namun ada juga
perusahaan swasta yang tidak mencari keuntungan tapi lebih ke motif sosial, seperti rumah
sakit, sekolah, akademi, universitas, panti asuhan, dan lain – lain.

7
Bentuk badan usaha swasta dapat dibagi dalam beberapa macam yaitu Perusahaan
Perseorangan, Persekutuan dan Perseroan Terbatas.
Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan merupakan badan usaha yang kepemilikan dan pengelolaannya
ditangani oleh satu orang. Dalam sisi pengelolaannya, pengusaha memperoleh semua
keuntungan perusahaan namun juga menanggung semua resiko yang timbul dalam kegiatan
perusahaan.
Kebaikan Perusahaan Perseorangan
a. Mudah dibentuk dan dibubarkan, untuk mendirikan perusahaan perseorangan tidak perlu
perizinan yang rumit, hanya dituntut untuk Izin Gangguan (HO, atau Hinder Ordonasie)dan
Izin Usaha (SIUP)

b. Penguasaan sepenuhnya terhadap keuntungan yang diperoleh

c. Kebanggaan dan kepuasan dapat memimpin perusahaan sendiri

d. Pengelolaan perusahaan sederhana

e. Tidak dikenakan pajak berganda, apabila perusahaan perseorangan mendapatkan


keuntungan melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), perusahaan hanya dikenakan
pungutan dan berbagai retribusi.

f. Motivasi usaha yang tinggi


Kelemahan Perusahaan Perseorangan
a. Tanggung jawab tidak terbatas atas resiko kerugian, karena kekayaan/utang perusahaan
sama dengan kekayaan/utang pemilik.

b. Keterbatasan sumber daya modal

c. Kemampuan manajemen terbatas

d. Keuntungan yang kecil, seorang pengusaha yang mendirikan perusahaan perseorangan


akan kehilangan kesempatan bisnis yang mendatangkan keuntungan yang lebih besar diluar
bisnis yang di jalankannya.

e. Pertumbuhan terbatas, apabila pemilik tidak memiliki kapasitas yang memadai lagi maka
bisnis kemungkinan akan macet dan tentunya akan memperlambat kemungkinan ekspansi
usaha.

8
f. Kontinuitas kapasitas kerja karyawan terbatas, tidak jarang karyawan hanya bekerja
sekedar untuk mendapatkan ketrampilan serta rahasia teknis dari bisnis itu.

 Persekutuan
Persekutuan adalah perusahaan yang memiliki dua pemodal atau lebih. Pembentukan
pesekutuan bisa berdasarkan kontrak tertulis atau kesepakatan yang legal. Persekutuan terdiri
dari Firma dan Persekutuan Komanditer/CV.
Kelebihan Persekutuan
a. Mudah dalam Pembentukannya

b. Penyatuan pengetahuan dan ketrampilan

c. Sumberdaya lebih besar karena modal dari masing – masing anggota dikumpulkan menjadi
satu untuk menambah skala usaha dan meningkatkan kemampuan finansial.

d. Kemampuan menarik dan mempertahankan karyawan

e. Keuntungan dari sisi pajak

Semua jenis pemasukan dijadikan sebagai pendapatan pribadi tanpa dikenai pajak.
Kelemahan Persekutuan
a.Tanggung jawab tidak terbatas

b. Tenggang waktu operasi yang terbatas

c. Perselisihan diantara partner

d. Ada halangan untuk membubarkan karena ada komitmen untuk berpartner.

 Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas ( PT ) adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian
untuk menjalankan usaha yang modalnya terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya
memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.
Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki
harta kekayaan sendiri. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut
dividen. Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan

9
yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa
menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut.
Pembagian Wewenang Dalam PT
Pengelolaan perusahaan dapat diserahkan kepada tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya
(profesional). Struktur organisasi perseroan terbatas terdiri dari pemegang saham, direksi, dan
komisaris.
Pemegang saham melimpahkan wewenangnya kepada direksi untuk menjalankan dan
mengembangkan perusahaan sesuai dengan tujuan dan bidang usaha perusahaan. Direksi
berwenang untuk mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian dan kontrak, dan sebagainya.
Komisaris memiliki fungsi sebagai pengawas kinerja jajaran direksi perusahaan. Hasil RUPS
biasanya dilimpahkan ke komisaris untuk diteruskan ke direksi untuk dijalankan. Bila
pemegang saham berhalangan hadir dalam RUPS , dia bisa melempar suara miliknya ke
pemegang lain yang disebut proxy. Isi RUPS adalah:
a. Menentukan direksi dan pengangkatan komisaris
b. Memberhentikan direksi atau komisaris
c. Menetapkan besar gaji direksi dan komisaris
d. Mengevaluasi kinerja perusahaan
e. Memutuskan rencana penambahan/pengurangan saham perusahaan
f. Menentukan kebijakan perusahaan
g. Mengumumkan pembagian laba (dividen)

Kelebihan PT
a. Kelangsungan hidup perusahan terjamin
b. Terbatasnya tanggung jawab, sehingga tidak menimbulkan risiko bagi kekayaan pribadi
maupun kekayaan keluarga pemilik.
c. Saham dapat diperjualbelikan dengan relative mudah.
d. Kebutuhan capital lebih besar akan mudah dipenuhi, sehingga memungkinkan perluasan-
perluasan usaha.
e. Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan lebih efisien.

Kelemahan PT
a. Biaya pendiriannya relatif mahal.
b. Rahasianya tidak terjamin.
c. Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham.

10
d. Permasalahan administrasi yang rumit.
e. Pengenaan pajak berganda.
f. Adanya inefisiensi kerja, tidak fleksibel dan tidak kompetitif karena ukuran yang besar.
g. Kesulitan untuk membubarkan diri.
h. Adanya kemungkinan akan muncul konflik antara pemegang saham dengan dewan direksi.

5. Yayasan
Yayasan adalah organisasi nonprofit. Yaitu organisasi yang berbentuk korporasi untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Yayasan didirikan dengan tujuan sosial, bukan untuk mencari keuntungan. Kekayaan yayasan
terpisah darikekayaan anggotanya. Dana operasional diperoleh dari sumbangan para donator.

Pendirian yayasanPendirian yayasan dilakukan dengan akta notaris dan mempunyai status
badan hukum setelah akta pendirian memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia atau pejabat yang ditunjuk. Permohonan pendirian yayasan dapat
diajukan kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
yang wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan yayasan. Yayasan yang telah memperoleh
pengesahan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Organ yayasan

Yayasan mempunyai organ yang terdiri atas Pembina, Pengurus, dan Pengawas. Pengelolaan
kekayaan dan pelaksanaan kegiatan yayasan dilakukan sepenuhnya oleh Pengurus. Pengurus
wajib membuat laporan tahunan yang disampaikan kepada Pembina mengenai keadaan
keuangan dan perkembangan kegiatan yayasan. Pengawas bertugas melakukan pengawasan
serta memberi nasihat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan.

Kewajiban audit

Yayasan yang kekayaannya berasal dari negara, bantuan luar negeri atau pihak lain, atau
memiliki kekayaan dalam jumlah yang ditentukan dalam undang-undang, kekayaannya wajib
diaudit oleh akuntan publik dan laporan tahunannya wajib diumumkan dalam surat kabar
berbahasa Indonesia.

11
Penggabungan dan pembubaran

Perbuatan hukum penggabungan yayasan dapat dilakukan dengan menggabungkan satu atau
lebih yayasan dengan yayasan lain, dan mengakibatkan yayasan yang menggabungkan diri
menjadi bubar. Yayasan dapat bubar karena jangka waktu yang ditetapkan Anggaran Dasar
berakhir, tujuan yang ditetapkan tercapai atau tidak tercapai, putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum

PROSES MANAJEMEN
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan
secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses
perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam
rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu
merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen

1 PLANING / PERENCANAAN
Planning atau perencanaan berarti menetapkan tujuan organisasi dan
memutuskan bagaimana cara terbaik untuk mencapainya. Perencanaan adalah
pengambilan keputusan terkait tujuan dan menetapkan arah masa depan. Tindakan
dari satu set alternatif untuk menjangkau hal tersebut.
Rencananya membantu untuk mempertahankan efektivitas manajerial karena bekerja
sebagai panduan oleh personil pada kegiatan di masa depan. Memilih tujuan serta
jalur untuk mencapai mereka adalah bagian dari proses perencanaan.
Perencanaan juga melibatkan pemilihan misi, tujuan, dan tindakan untuk mencapai
mereka, diperlukan pengambilan keputusan atau pemilihan tindakan program masa
depan dengan berbagai alternatif.
Singkatnya, perencanaan berarti menentukan apa posisi organisasi dan bagaiman
situasi yang harus dihadapi pada masa yang akan datang sekaligus memutuskan cara
terbaik untuk mengatasi situasi tersebut. Perencanaan membantu menjaga efektivitas
manajerial dengan membimbing kegiatan untuk masa depan.
Bagi seorang manajer, perencanaan dan pengambilan keputusan memerlukan
kemampuan untuk meramalkan, untuk memvisualisasikan, serta kemampuan melihat
jauh kedepan.

12
Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan :

1. Untuk mencapai “protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan


kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan.
2. Untuk mencapai “positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses
pencapaian tujuan organisasi.

Beberapa manfaat perencanaan adalah :

1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahanperubahan


lingkungan
2. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
3. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat
4. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
5. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
6. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
7. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
8. Menghemat waktu, usaha, dan dana

Beberapa kelemahan perencanaan adalah :

1. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi


nyata
2. Perencanaan cenderung menunda kegiatan
3. Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan
berinovasi
4. Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan setiap
masalah pada saat masalah tersebut terjadi
5. Ada beberapa rencana yang diikuti caracara yang tidak konsisten

13
2 ORGANIZING / PENGORGANISASIAN
A. PENGERTIAN PENGORGANISASIAN
Organizing Berarti menciptakan suatu struktur organisasi dengan bagian-bagian yang
terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antarbagian-bagian satu sama lain
dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan struktur tersebut.
Pengorganisasian Bertujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan
yang lebih kecil. Selain itu, mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan
dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah
dibagi-bagi tersebut.

Drs.H. melayu S.P. Hasibuan: adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan
pengaturan bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai
tujuan,menempatkan orang-orang pada setiap aktiffitas ini,menyediakan alat-alat yang
diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap
individu yang akan melakukan aktifitas-aktifitas tersebut.[2]
Sedangkan dalam arti umm pengorganisasian adalah langkah untuk merancang
struktur formal, menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam
kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang
oleh oleh pemimpin kepada staf dalam rangka mencapai tuuan organisasi dalam
efisiesi.

B. UNSUR-UNSUR PENGORGAINISASIAN
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu orang,kerjasama, dan
tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi
saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan sesuatu kesatuan yang utuh.
Adapun unsur-unsur organisasian secara terperinci adalah:
.      Man (orang-orang) dalam kehidupan organisasi atau ketata lambangan sering disebut
dengan istilah pegawai atau personel,pegawai atau personel terdiri dari semua anggota
atau warga organisasi.yang menurut fungsi dan tingktannya terdiri dari unsur-unsur
(administator) sebagai unsur pemipin tertinggi dalam organisasi, psrs menejer ysng
memimpin sustu umit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing danpara
pekerja (non management/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi (man power) organisasi.

14
  Kerjasama, merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu
perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.oleh
karna itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya
dibedakan menjadi administator, manajer,dan pekerja (workers) secara bersama-sama
merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
   Tujuan, merupakan arah atau sasaran yang dicapain. Tujuan
menggambarkan tntang apa yang dicapai atauyang diharapkan. Tujuan merupakan
titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tetang apa
yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy).
Strategi, anggaran (hudgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah
ditetapkan.
   Peralatan (equipment) merupakan unsur yang keempat yaitu peralatan atau
equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materai, mesin-mesin, uang, dan g
modal lainnya (tanah,gedung/bangunan’/kantor).
  Lingkunagan (environment) faktor lingkungan misalnya keadaan sosial,
budaya, ekonomi, dan tknologi. Yang termasuk dalam unsur lingkunagn:
Kondisi atau situasi, yang secara langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh
terhadap daya gerak kehidupan organisasian, karna kondisi atau situasi akan selalu
mengalami perubahan.
  Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi
dan transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.
Wilayah oprasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah opeasi dibedakan
menjadi:
Wilayah kegiatan yang menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan apa
saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi.
Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah teritorial,
menyangkut wilayah atau daerah operasi organisasi.
Wilayah personil, menyangkut semua phak (orang-orang,badan-badan) yang
mempunyai hubungan dankepentingan dengan organisasi.
Wilayah kewewenangangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan,
persoalan, kewajiban tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan
dalam batas-batas ditetapapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang beralku.

15
Kekayaan alam, yang termasuk dalam kekayan alam ini misalya keadaan
iklim,udara, air, cuaca (geografis,hidrografi,geologi,klimatologi), flora dan fauna.

C. TEORI-TEORI ORGANISASI
Teori organisasi adalah suatu konsep. Pandangan,tinjauan, ajaran, pendapat
atau pendekatan tentang  pemecahan masalah organisasi sehnga dapat lebih berhasil
bahkan pada  gilirannya organisasi dapat mencapain sasan yang ditetapkan, adapun
yang dimaksud masalah itu sendiri adalah segala sesuatu yang memerlukan
pemecahan dan pengambilan keputusan.
Secara garis besar ada empat kelompok teori dalam organisasi, yakni teori
klasik,teori prilaku, teori sistem, dan teori kontingensi.

1. Teori organisasi klasik.teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau
disebut juga “teori mesin”. Berkembng mulai tahunn 1800-an (abad 19). Dalam
teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-
tugasnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang
kaku tidak mengandung kreatifitas. Terdapat 3 (tiga)katagori pokok pendekatan
klasik yakni, scientific managenet, administrative management, the bureaucratic
model of organization ‘(beach, 1980:133).

2. Teori human relations, Teori ini disebut juga teori neoklasik, teori hubungan
kemanusiaan, teori hubungan antara manusia, teori hubungan kerja manusia atau
the human relations theory. Teori ini muncul akibat ketidak puasan dengan teori
klasik dan teori ini merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan
pada “ pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu ataupun
kelompok kerja”. Suatu hubungan dikatakan hubungan kemanusiaan apabila
hubungan tersebut sudah dapat memberikan kesadaran dan pengertian sehingga
pihak lain merasa puas.

3. Teori organisasi prilaku. Teori ini merupakan suatu teori yang memandang
organisasi dari segi prilaku. Teori ini merupakan suatu teori yang memandang
organisasi dari segi prilaku anggota organisasi. Teori ini berpendapat bahwa baik

16
atau tidaknya, berhasil tidaknya organisasi mencapai sasaan yang telah ditetapkan
berasal dari para anggotanya.

4. Teori birokrasi. Pada dasarnya teori organisasi birokrasi menyatakan bahwa untuk
mencapai tujuan, organisasi harus menjalankan strategi sebagai berikut:
 Pembagian dan penguasaan pekerjaan secara khusus.
 Prinsip hirarki atau bawahan hanya bertanggung jawab kepada atasanya
langsung.
 Promosi didasarkan pada masa kerja dan prestasi kerja, dan dilindungi dai
pemberhentian sewenang-wenang dan prestasi kerja, dan dilindugi dari
pemberhentian sewenang-wenang dan yang demikian disebut prinsip loyalitas.
 Setiap pekerjaan dilaksanakan secara tidak pilih kasih . strategi ini dinamakan
prinsip impersonal.
 Tiap-tiap tugas dan pekerjaan dalam organisasi dilaksanakan menurutsistem
tertentu berdasarkan kepada data peraturan yang abstrak. Strategi ini
dinamakan prinsip uniformitas.

5. Teori organisasi proses. Teori ini merupakan suatu teori yang memandang
organisasi sebagai proses kerjasama formal. Teori ini memandang organisasi dalam
arti dinamis, selalu bergerak dan didalamnya terdapat pembagian tugas dan prinsip-
prinsip yang bersifat umum (universal).

6. Teori organisasi kepemimpinan. Teori ini beranggapan bahwa berhasil tidaknya


organisasi mencapai tujuan tergantung sampai berapa jauh seorang pemimpin
mampu mempengaruhi bawahan sehingga meraka mampu bekerja dengan
semangat yang tinggi dan tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien dan efektif.

7. Teori organisasi fungsi. Fungsi adalah kelompok tugas atau kegiatan yang harus
dijalankan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan sebagai pemimpin atau
manager guna mencapai tujuan organisasi. Sekelompok kegiatan yang menjadi
fungsi seorang pemimipinatau manager terdiri dari kegiatan menyusun

17
perencanaan (planning) pengorganisasian (organizing), pemberian motifasi atau
bimbingan (motivating), pengawasan (controling), dan pengambilan keputusan
(deciion making).

8. Teori pengambilan keputusan. Teori ini berlandaskan adanya berbagai keputusan


yang dibuat oleh para pejabat disetiap tingkatan, baik keputusan ditingkat puncak
yang memuat ketentuan  pokok atau kebijsanaan umum, keputusan ditingkat
menengah yang memuat program-program untuk melaksanakan keputusan
administratif, maupun keputusan ditingkat bawah.

9. Teori kontingensi (teori kepentingan). Teor ini berlandaskan pada pemikiran bahwa
pengelolaan organisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila pemimpin
organisasi mampu memperhatikan dan memecahkan situasi tertentu yang sedang
dihadapi dan setiap situasi harus dianalisis sendiri.

3. ACTUATING / TINDAKAN
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan
manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya menggerakkan orang-
orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-
sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang
dibutuhkan adalah kepemimpinan. Actuating adalah Pelaksanaan untuk bekerja.
Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tesebut, maka manajer
mengambil tindakan-tindakannya kearah itu. Seperti : Leadership (pimpinan),
perintah, komunikasi dan conseling (nasehat).

George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha


menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka
berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaranperusahaan dan sasaran
anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin
mencapai sasaran tersebut. Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak
lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan

18
melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat
melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung
jawabnya.Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini
adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untukmengerjakan sesuatu jika :

 Merasa yakin akan mampu mengerjakan,


 Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagidirinya,
 Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yanglebih penting,
atau mendesak,
 Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan

2. Pentingnya Actuating dalam Manajemen


Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan
langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian
yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi
sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber
daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program
kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran,
keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan
program kerja organisasi yang telah ditetapkan.

3. Prinsip Actuating dalam Manajemen


Pengarahan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang
mengikat para bawahan agar bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya
secara etektit serta efisien dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Di dalam
manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut
manusia juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu
sendiri.  Manusia dengan berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda. Ada
beberapa prinsip yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan dalam melakukan
pengarahan yaitu :

 Prinsip mengarah kepada tujuan

19
 Prinsip keharmonisai dengan tujuan
 Prinsip kesatuan komando

4. CONTROLING / PENGAWASAN
A. Definisi controling
Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan
standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi
umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah diterapakan
sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpanganpenyimpangan, serta
mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber
daya perusahaan digunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian
tujuan perusahaan.

Mc. Farland memberikan definisi, pengawasan adalah suatu proses dimana


pimpinan ingin mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
bawahan sesuai dengan rencana, perintah, tujuan atau kebijakan yang telah
ditentukan.

B. Langkah-Langkah dalam Kontrol

Dalam proses pengendalian (kontrol) dibutuhkan langkah-langkah seperti berikut


ini:

1. Menentukan standar-standar yang akan digunakan menjadi dasar pengendalian.


2. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai.
3. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan
penyimpangan bila ada.
4. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan
dan tujuan sesuai dengan rencana.
5. Tipe-Tipe Kontrol

20
Ada 4 tipe kontrol dalam pengendalian manajemen, yaitu :

1. Pengendalian dari dalam organisasi (kontrol internal)

Adalah pengendalian yang dilakukan oleh oleh aparat/unit pengendalian


yang dibentuk dari dalam organisasi itu sendiri (dalam satu atap). Aparat/unit
pengendalian ini bertugas mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan
oleh pimpinan untuk melihat dan menilai kemajuan atau kemunduran dalam
pelaksanaan pekerjaan. Selain itu pimpinan dapat mengambil suatu tindakan
korektif terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya
(internal control), misalnya unit kerja Inspektorat Jenderal sebagai unit
pengawasan di tingkat departemen.

2. Pengendalian luar organisasi (kontrol eksternal)

Adalah pengendalian yang dilakukan oleh Aparat/Unit Pengendalian


dari luar organisasi terhadap departemen (lembaga pemerintah lainnya) atas
nama pemerintah. Selain itu pengawasan dapat pula dilakukan oleh pihak luar
yang ditunjuk oleh suatu organisasi untuk minta bantuan
pemeriksaan/pengendalian terhadap organisasinya. Misalnya Konsultan
Pengawas, Akuntan swasta dan sebagainya.

3. Pengendalian preventif

Pengendalian preventif adalah pengendalian yang dilakukan sebelum


rencana itu dilaksanakan. Maksud pengendalian preventif adalah untuk
mencegah terjadinya kekeliruan/kesalahan.

4. Pengendalian represif

21
Pengendalian represif adalah pengendalian yang dilakukan setelah
adanya pelaksanaan pekerjaan. Maksud dilakukannya pengendalian represif
adalah untuk menjamin kelangsungan pelaksanaan pekerjaan agar hasilnya tidak
menyimpang dari yang telah direncanakan (dalam pengendalian anggaran
disebut post- audit).

C. Kontrol Proses Manajemen

Dalam proses pengendalian manajemen yang baik sebaiknya formal, akan


tetapi sifat pengendalian informal pun masih banyak digunakan untuk proses
manajemen. Pengendalian manajemen formal merupakan tahap-tahap yang saling
berkaitan antara satu dengan lain, terdiri dari proses :

1. Pemrograman (Programming)

Dalam tahap ini perusahaan menentukan program-program yang akan


dilaksanakan dan memperkirakan sumber daya yang akan alokasikan untuk setiap
program yang telah ditentukan.

2. Penganggaran (Budgeting)

Pada tahap penganggaran ini program direncanakan secara terinci,


dinyatakan dalam satu moneter untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.
Anggaran ini berdasarkan pada kumpulan anggaran-anggaran dari pusat
pertanggungjawaban.

3. Operasi dan Akuntansi (Operating and Accounting)

Pada tahap ini dilaksanakan pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang
digunakan dan penerimaan-penerimaan yang dihasilkan. Catatan dan biaya-biaya
tersebut digolongkan sesuai dengan program yang telah ditetapkan dan pusat-pusat
tanggungjawabnya. Penggolongan yang sesuai program dipakai sebagai dasar
untuk pemrograman di masa yang akan datang, sedangkan penggolongan yang

22
sesuai dengan pusat tanggung jawab digunakan untuk mengukur kinerja para
manajer.

4. Laporan dan Analisis (Reporting and Analysis)

Tahap ini paling penting karena menutup suatu siklus dari proses
pengendalian manajemen agar data untuk proses pertanggungjawaban akuntansi
dapat dikumpulkan.

23

Anda mungkin juga menyukai