1Afid Nurkholis, 1Yuli Widyaningsih, 1Ayu Dyah Rahma, 1Amalya Suci, 1Ardian Abdillah,
ABSTRAK
Analisis Citra Google Earth tahun 2016 menunjukkan wilayah DAS Sembung sebagian
besar merupakan area pertanian sistem lahan kering dan basah serta non pertanian.
Kemiringan lereng berpengaruh terhadap kualitas lahan dan merupakan salah satu parameter
dalam menentukan tingkat kesesuaian lahan tertentu. Analisis sumberdaya lahan dan air di DAS
Sembung sangat penting dilakukan untuk perencanaan pembangunan wilayah berbasis DAS dan
bentuklahan dalam sektor pertanian dan non pertanian khususnya tanaman cabai merah dan
permukiman. Kemampuan dan kesesuaian lahan dianalisis menggunakan metode weigth.
Analisis kemampuan dan kesesuaian lahan DAS Sembung dibagi berdasarkan tiga satuan
bentuklahan, yaitu lereng kaki, dataran kaki, dan teras sungai. Lereng kaki memiliki kelas
kemampuan lahan I dengan pembatas lereng serta erosi dan kesesuaian lahan S1 dengan
penghambat erosi, tekstur, permeabilitas. Dataran kaki memiki kelas kemampuan lahan I
dengan pembatas tekstur, drainase, serta permeabilitas dan kesesuaian lahan S1 dengan
penghambat erosi, tekstur, permeabilitas. Teras sungai memiliki kelas kemampuan lahan VIII
dan kesesuaian lahan N yang berarti sangat tidak sesuai karena faktor penghambatnya yang
kompleks dan sulit di konservasi.
kata kunci: kemampuan lahan, kesesuaian lahan, DAS Sembung, sumberdaya lahan
Penentuan didasarkan
Penentuan
pada kemiringan
didasarkanlereng
Penentuan
pada kemiringan
dan pola
didasarkan
aliran
lereng
sungai
pada
dantopografi
pola aliran
dan
sungai
material permukaan
Tabel 1.4 Klasifikasi Kesesuaian Lahan Tanaman Cabai di Lereng Kaki Volkan DAS
Sembung
Kelas Kesesuaian
Karakteristik Lahan
S1 S2 S3 N
TEMPERATUR
Suhu rata- 27 – 28 atau 16- 28 – 23 atau 14
rata (C) 21 – 27 21 - < 30 atau < 14
16
KETERSEDIAAN AIR
Curah hujan 500 – 600 atau 400 – 500 atau
tahunan 600 – 1.200 1.200– 1.400 >1.400 < 400
(mm)
KETERSEDIAAN
OKSIGEN
baik, Agak sangat
Drainase agak cepat, Terhambat terhambat, cepat
terhamba sedang
t
MEDIA PERAKARAN
Halus, agak
Tekstur halus, - Agak kasar kasar
sedang
Kedalama
n tanah >75 50 – 75 30 - 50 < 30
(cm)
RETENSI HARA
KTK liat (cmol) > 16 ≤ 16
Ph 6-7,6 5,5-6 dan 7,6-8 <5,5 atau >8 -
C-organik (%) +++ ++ + Tidak terdeteksi
Kelas Kesesuaian
Karakteristik Lahan
S1 S2 S3 N
TEMPERATUR
Suhu rata- 28 – 23 atau 14
rata (C) 21 - 27 27 – 28 atau 16- - < 30 atau < 14
21 16
KETERSEDIAAN AIR
Curah hujan 600 – 1.200 500 – 600 atau 400 – 500 atau < 400
Kelas Kesesuaian
Karakteristik Lahan
S1 S2 S3 N
tahunan (mm) 1.200– 1.400 >1.400
KETERSEDIAAN
OKSIGEN
baik, Agak sangat
Drainase agak cepat, Terhambat terhambat, cepat
terhamba sedang
t
MEDIA PERAKARAN
Halus, agak
Tekstur halus, - Agak kasar kasar
sedang
Kedalaman
tanah (cm) >75 50 – 75 30 - 50 < 30
RETENSI HARA
KTK liat (cmol) > 16 ≤ 16
Ph 6-7,6 5,5-6 dan 7,6-8 <5,5 atau >8 -
C-organik (%) +++ ++ + Tidak terdeteksi
BAHAYA EROSI
Lereng (%) <8 8-16 16 - 30 >30
Bahaya erosi Sangat rendah Rendah - sedang Berat Sangat berat
BAHAYA BANJIR
F0 f1 f2(1 bulan f3 (2-5 bulan
Genangan (tidak (kadang- dalam setahun) dalam
pernah) kadang) setahun)
PENYIAPAN LAHAN
Batuan di
permukaan <5 5-15 15 - 40 >40
(%)
Kesesuaian Lahan untuk Permukiman
2.8 Lereng Kaki Gunungapi
Lereng Kaki Gunungapi memiliki kesesuaian lahan yang tinggi untuk permukiman
(Gambar 4.4 ). Tabel 4.7 menunjukkan karakteristik parameter pada wilayah ini. Kajian
kesesuaian lahan pada bentuklahan lereng kaki didapatkan karakteristik lahan didaerah
tersebut tidak pernah terjadi banjir dan potensi air tanah material berupa pasiran, batuan
lepas-lepas, dan berada di tekuk lereng, sehingga terdapat banyak mata air. Parameter yang
termasuk dalam karakteristik tanah yaitu didapatkan hasil nilai BO berupa endapan
gunungapi dan uji kimianya yaitu tinggi.
Kedalaman tanah yang tebal menjadikan kelasnya tinggi. Kedalam tanah yang tebal ini
disebabkan karena di daerah lereng kaki terdapat banyak endapan hasil erupsi gunung
Merapi. Nilai material permukaannya yaitu rendah sehingga kelasnya tinggi. Fasilitas pada
daerah lereng kaki tergolong pada kelas rendah, padahal aksesnya tinggi. Sebenarnya
kesesuaian lahan di daerah ini sudah tinggi tetapi memiliki faktor penghambat yaitu fasilitas
rumah sakit yang jauh. Hal ini disebabkan karena keberadaan bentuklahan lereng kaki jauh
dari pusat kota, sehingga perjalanan untuk menuju rumah sakit membutuhkan waktu yang
lama.
.
Gambar 1.6. Peta Kesesuaian Lahan untu Tanaman Cabai di DAS Sembung
Tabel 1.7 Klasifikasi Kesesuaian Lahan Permukiman di Lereng Kaki DAS Sembung
Karakteristik Nilai Tinggi Sedang Rendah
Lahan
Banjir tidak pernah V
material pasiran,
Potensi Air Tanah batuan lepas-
lepas, tekuk V
lereng
Karakteristik Tanah
endapan abu
BO gunungapi, uji V
kimia
Kedalaman tanah tebal V
Material permukaan Sedikit V
Fasilitas V
Akses V
3.1 Kesimpulan
Analisis kemampuan dan kesesuaian lahan DAS Sembung dibagi berdasarkan tiga satuan
bentuklahan, yaitu lereng kaki, dataran kaki, dan teras sungai. Hasil pengolahan data melalui
metode weight menghasilkan kelas kemampuan lahan kelas I untuk satuan bentuklahan lereng
kaki dan dataran kaki, dengan pembatas dan satuan pengelolaan yang berbeda. Lereng kaki
memiliki pembatas berupa lereng dan erosi dengan satuan pengelolaan penanaman vegetasi pada
lahan terbuka. Satuan bentuklahan dataran kaki memiliki pembatas berupa tekstur, drainase, dan
permeabilitas dengan satuan pengelolaan penanaman vegetasi dan pemupukan. Satuan
bentuklahan teras sungai memiliki kelas kemampuan yang berbeda dari satuan bentuklahan
lainnya, yaitu kelas VIII dengan faktor pembatas yang lebih kompleks dan bersifat permanen
sehingga sulit dilakukan konservasi.
Kesesuaian lahan untuk tanaman cabai di satuan bentuklahan lereng dan dataran kaki
gunungapi memiliki kelas S1 dengan penghambat erosi, tekstur, dan satuan pengelolaan untuk
masing-masing penghambat mulsa, guludan, dan pemupukan. Satuan bentuklahan teras sungai
memiliki kelas kesesuaian N yang berarti sangat tidak sesuai karena faktor penghambatnya yang
kompleks dan sulit di konservasi. Kesesuaian lahan DAS Sembung untuk pemukiman satuan
bentuklahan lereng dan dataran kaki adalah S1 dengan penghambat fasilitas khususnya rumah
sakit atau fasilitas kesehatan, sehingga satuan pengelolaan yang di ajukan adalah pembangunan
puskesmas. Satuan bentuklahan teras sungai memiliki kelas N yang berarti tidak sesuai untuk
pemukiman.
DAFTAR PUSTAKA
Ritung S, Wahyunto, Agus F, Hidayat H. 2007. Panduan Evaluasi Kesesuaian Lahan dengan
Contoh Peta Arahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Barat. Bogor: Balai Penelitian
Tanah dan World Agroforestry Centre (ICRAF).
Fauzi, dkk. 2009. Analisis Kesesuaian Lahan Wilayah Pesisir Kota Bengkulu Melalui
Perancangan Model Spasial dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Forum Geografi Vol.
23 No. 2: 101–111.