Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai aparatur sipil negara terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi


khususnya di pelayanan bidang kesehatan yang dilaksanakan di instansi
Puskesmas. Ini bertujuan agar terwujudnya ASN yang profesional yang
mempunyai nilai-nilai dasar “ANEKA” yaitu akuntabilitas, memiliki jiwa
nasionalisme, memiliki etika publik, berkomitmen dalam meningkatkan mutu
serta jauh dari praktik korupsi. Serta memahami tentang manajemen ASN,
mengoptimalkan pelayan publik, melakukan kerjasama lintas sektoral yang
relevan dengan tugas dan tujuan.

Pencapaian derajat kesehatan sejalan dengan mutu pelayanan kesehatan tenaga


kesehatan yang memiliki kewajiban dalam memberikan pelayanan yang terbaik
bagi masyarakat sehingga kesejahteraan dan kesehatan masyarakat dapat
ditingkatkan dari proses penyembuhan penyakit (pengobatan) menjadi proses
pencegahan penyakit yang berkualitas dan optimal. Oleh sebab itu pelayanan
kesehatan harus berlangsung secara tepat, cepat, dan akurat oleh ASN yang
profesional dan amanah.

Penyakit penyebab kematian terbesar saat ini di Indonesia yaitu Penyakit


Tidak Menular (PTM). Adapun penyebab yang mempengaruhi yaitu pola hidup
yang tidak sehat. Banyaknya masyarakat dengan gaya hidup yang tidak sehat ,
dengan berlebih mengkonsumsi makanan yang kurang sehat, disertai kurangnya
aktifitas fisik dan sikap yang tidak mempedulikan dampaknya untuk kesehatan

1
sehingga membuat angka penderita Penyakit Tidak Menular (PTM) semakin terus
meningkat,khususnya penderita peningkatan gula darah (Diabetes Mellitus),
peningkatan kolesterol, peningkatan asam urat (uric acid) dan tidak terkontrolnya
tekanan darah (hipertensi) , dimana hipertensi ini merupakan salah satu penyakit
penyumbang kematian terbesar di Indonesia. Namun penyakit ini semata-mata
bukan hanya karena pasien saja tetapi karena masih belum begitu optimalnya
pelayanan yang diterima pasien di fasilitas – fasilitas kesehatan seperti kurangnya
edukasi atau pemahaman yang baik tentang penyakit yang dialami pasien,
sehingga pasien merasa malas untuk kontrol kembali dan juga mengeluhkan
penyakitnya tidak pernah bisa sembuh, bahkan ada juga tanggapan pasien
mengatakan walaupun sudah mengkonsumsi obat tapi penyakitnya tidak
mengalami perubahan yang signifikan. Hal ini dapat diketahui langsung dari
informasi yang diberikan pasien. Dengan demikian hal ini akan terus terjadi jika
tidak dengan meningkatkan pelayanan kesehatan dan lebih berfokus kepada
gagasan-gagasan apa yang harus di lakukan untuk menekan angka penderita
penyakit tidak menular yang kian pesat bertambah dan untuk melakukan
pemantauan agar penyakit pada penderita PTM lebih terkontrol sehingga harus
lebih menekankan upayapreventif dan promotif. Berdasarkan hal tersebutlah
penulis membuat rancangan aktualisasi yang nantinya akan di lakukan dan/atau di
habituasi di tempat kerja penulis yaitu di UPT.Puskesmas Silinda, Kabupaten
Serdang Bedagai, yang nantinya rancangan ini berguna untuk membantu
menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Serta akan menjadi kebiasaan yang
baik dan menjadi habituasi didalam melakukan tugas pokok dan fungsi penulis
sebagai ASN serta menumbuhkan kepekaan dan kepedulian penulis terhadap
masalah yang terjadi di lingkungan UPT. Puskesmas Silinda.

2
1.2. Deskripsi Organisasi

1.2.1 Profil UPT Puskesmas Silinda.

Puskesmas adalah organisasi kegiatan fungsional yang merupakan pusat


pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina masyarakat dan
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes RI, 1991)

Menurut PerMenKes RI Nomor 75 Tahun 2014 yang dimaksud dengan


Puskesmas adalah fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Pusat Kesehatan
Masyarakat sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem
upaya kesehatan.

Wilayah Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai secara geografis


terletak pada posisi 03˚12’36”-03˚18’36” Lintang Utara, 98˚45’0”-99˚0’0” Bujur
Timur, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang


 Sebelah Timur berbatasan dengan Kotarih
 Sebelah Selatan berbatasan denganKabupaten Simalungun
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang

3
Gambar 1. Gambar Wilayah Kecamatan Silinda

Kecamatan Silinda adalah satu dari 17Kecamatan dalam wilayah Kabupaten


Serdang Bedagai, luas wilayah 56,74 Km². Ibukota Kecamatan terletak di Desa
Silinda dengan jarak ± 68 Km ditempuh sekitar 2 jam dari ibukota Kabupaten
Serdang Bedagaidi Kota Sei Rampah. Silinda terdiri dari 9 Desa, 33 dusun.
Secara terperinci jumlah desa, luas wilayah, dan dusundapat dilihat pada Tabel 1.

4
Tabel 1. Kondisi Geografis Kecamatan Silinda Tahun 2019

NO Desa Luas/Km² Jumlah


Dusun
1 Pamah 10,642 2

2 Tarean 6.908 6

3 Tapak Meriah 4.830 5

4 Pagar Manik 2.300 3

5 Silinda 18.000 4

6 Damak Gelugur 4.870 3

7 Kulasar 3.500 4

8 Sungai Buaya 2.940 4

9 Batu Masagi 2.750 2

Jumlah 56.740 33
Sumber : Kantor Camat Silinda

1.2.2Visi,Misi,dan Tupoksi
1. Visi Organisasi

Visi UPT.Puskesmas Silinda adalah mewujudkan pemerataan pelayanan


kesehatan kepada masyarakat secara profesional dan berkualitas.

2. Misi Organisasi

Misi UPT.Puskesmas Silinda adalah


1. Menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat yang melibatkan peran serta
masyarakat serta sumber daya yang dimiliki secara profesional dalam
meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

5
2. Meningkatkan tata kelola Puskesmas yang baik melalui perbaikan manajemen
yang profesional, akuntabel, efektif dan efisien.
3. Membangun sistem informasi dan manajemen puskesmas

1.2.3. Tugas Pokok dan Fungsi


- Membantu kepala Puskesmas dalam melaksanakan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP)
- Melakukan pemeriksaan dan pengobatan pasien.
- Melaksanakan pelayan di Puskesmas secara kolaborasi sesuai dengan
kebutuhan pasien.
- Melakukan tindakan medis.
- Memberikan pelayanan rujukan.
- Menerima konsultasi tentang pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh
pasien dan keluarga pasien.
- Memberikan pelayanan surat-surat yang berhubungan dengan hasil
pemeriksaan kesehatan.
- Membina pengelolaan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan.
- Mengkoordinir pelayanan kesehatan yang dilaksanakan.

1.2.4. Struktur Organisasi

6
1.2.5 Nilai-nilai Organisasi

7
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia nilai-nilai organisasi nya
yaitu:

1. Pro Rakyat

Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kementerian Kesehatan


selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik
untuk rakyat. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap
orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan
suku,golongan,agama dan status social eknomi.

2. Inklusif

Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena


pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh Kementerian
Kesehatan saja. Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat harus
berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sector,organisasi profesi,organisasi
masyarakat pengusaha,masyarakat madani dan masyarakat akar rumput

3. Responsif

Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat,serta


tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah,situasi kondisi setempat,social
budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam mengatasi
permasalahan di daerah,situasi kondisi setempat, social budaya dan kondisi
geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar dalammengatasi permasalahan
kesehatan yang berbeda-beda, sehingga diperlukan penanganan yang berbeda
pula.

4. Efektif

Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang
telah ditetapkan dan bersifat efisien

5. Bersih

8
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN ), transparan dan akuntabel.

1.3 Permasalahan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat menjelaskan bahwa Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif, preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas merupakan
penyelenggara upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah, maka
dari itu tujuan pelayanan puskesmas akan mendukung misi kementerian kesehatan
yaitu “melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan”.
Namun didalam menjalankan fungsinya tersebut masih juga dijumpai
ketidakpuasan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan di Puskesmas, dan
tidak sedikit juga masyarakat yang sering konsultasi tentang penyakit yang di
alaminya dan merasa keluhannya tidak berubah walaupun sudah minum obat
sesuai anjuran dokter di Puskesmas. Namun tidak sedikit juga masyarakat yang
mendapatkan kepuasan dalam pelayanan kesehatan dari Puskesmas Silinda, baik
dalam hal kunjungan langsung untuk mendapatkan pelayanan diPuskesmas.
Keterangan ini diperoleh langsung dari masyarakat yang melakukan kunjungan,
baik kunjungan sakit (pasien) maupun kunjungan sehat (konsultasi) di Puskesmas
Silinda.

Adapun beberapa masalah yang di jumpai di Puskesmas Silinda yaitu :

1. Belum optimalnya pelayanan kesehatan pada penderita penyakit tidak


menular (PTM) di Puskesmas Silinda.
2. Kurang optimalnya penggunaan ruang MTBS ( manajemen terpadu balita
sakit)
3. Belum optimalnya sosialisasi terkait kotak saran dan kritik di UPT
Puskesmas Silinda

9
4. Kurang optimalnya sosialisasi tentang penggunaan dan fungsi Hands rub
(antiseptik) yang disediakan di lingkungan Puskesmas Silinda.
5. Kurangnya sosialisasi tentang etika batuk pada pasien di UPT Puskesmas
Silinda.

1.4 Tujuan dan Manfaat

A.Tujuan
1. Tujuan umum
Menerapkan nilai-nilai ANEKA adalah untukmembentuk karakter
petugas pelayan kesehatan yang professional dan melaksanakan
kebijakan public seperti nilai-nilai ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, EtikaPublik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Berikut
uraian penjelasan singkat nilai-nilai dasar ANEKA.

a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah bentuk pertanggung jawaban atas tugas
atau posisi yang diamanahkan dan dapat dibuktikan dengan
hasil yang nyata dan terukur.
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah itikad memiliki terhadap Negara ini,
diwujudkan dengan menjalankan tugas Negara dengan gotong-
royong atau kerjasama, saling membantu untuk terciptanya
sinergi dalam membangun bangsa.
c. Etika Publik
EtikaPublik adalah sikap melayani public dengan tegas, santun
dan sesuai prosedur.

d. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah menjaga kualitas pelayanan publik
agar mewujudkan ASN yang professional diwujudkan dengan
kecermatan, ketelitian dan transparannya informasi yang

10
diberikan.
e. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindak pencegahan dengan kejujuran,
kesederhanaan, tanggungjawab, kemandirian, keberanian,
kedisiplinan, keadilan, dan bekerjakeras agar meminimalisir
terjadinya pelanggaran atau penyelewengan anggaran negara.

2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus dari pelaksanaan Aktualisasi ini adalah sebagai syarat
kelulusan Pelatihan Dasar CPNS dan memperoleh surat keterangan lulus.

B.Manfaat
Manfaat yang didapat dari Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
yaitu :
a. BagiPenulis
Mampu menjadi bagian dari PNS yang professional dalam bekerja,
berkompetensi dalam menjalankan tugasnya dan berkomitmen
memberikan pelayanan yang mampu memuaskan masyarakat.
b. Bagi Institusi
Menjadi agen perubahan yang membantu organisasi agar lebih solid
dalam bekerjasama dan mampu mencapai Visi dan Misi yang telah
ditentukan oleh Organisasi.
c. Bagi Masyarakat
Menjadi harapan dan jawaban bagi masyarakat yang memerlukan
pelayanan Efektif, Efisien, Ramah dan Bermutu tinggi.
d. Bagi Negara KesatuanRepublik IndonesiaMenjadi abdi Negara yang
mampu melayani dengan sepenuh hati secara professional demi
terciptanya kemakmuran bagi Masyarakat, Negara dan Bangsa.

BAB II

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH

11
2.1 Identifikasi Isu

Berbagai isu yang di dapat di lingkungan kerja UPT Puskesmas Silinda


Kabupaten Serdang Bedagai dengan keterkaitannya pada aspek kedudukan
dan peran PNS

Tabel 1. Keterkaitan Isu dengan Aspek Kedudukan dan Peran PNS

No Permasalahan Sumber Isu Penyebab


1. Belum optimalnya pelayanan Pelayanan Publik -Masih kurangnya edukasi
kesehatan pada penderita dan/atau pemahaman yang baik
penyakit tidak menular (PTM) tentang penyakit yang dialami
di UPT Puskesmas Silinda pasien.
-Kurangnya gagasan-gagasan
yang di buat untuk dapat
mengubah pola pikir pasien
tentang penyakitnya
2. Kurang optimalnya penggunaan Pelayanan Publik -Orang tua dan anak yang sama-
ruang MTBS (Manajemen sama datang untuk memperoleh
terpadu balita sakit) pengobatan dan menginginkan
dilakukan pemeriksaan secara
bersamaan.
-Ruangan yang masih belum
ramah anak, seperti minimnya
dekorasi.
3. Belum optimalnya sosialisasi Pelayanan Publik -Tenaga kesehatan yang sibuk
terkait kotak kepuasan, kertas dengan urusan-urusan lainnya di
saran dan kritik di UPT Puskesmas
Puskesmas Silinda -Banyaknya pasien yang harus
dilayani

4. Kurang optimalnya sosialisasi Pelayanan Publik Masih minimnya penjelasan


tentang pengunaan dan fungsi tentang fungsi hands rub
Hands rub(antiseptik) yang (antiseptik) kepada masyarakat
disediakan di lingkungan luas khususnya pasien di

12
Puskesmas Silinda. UPT.Puskesmas Silinda.

5. Kurangnya sosialisasi tentang Pelayanan Publik Masih minimnyua edukasi


etika batuk pada pasien di UPT penjelasan kepada pasien tentang
Puskesmas Silinda bahaya dari batuk sembarangan
dan pentingnya penggunaan
masker saat batuk.

2.2 Analisis Isu

Adapun langkah – langkah yang diambil untuk menentukan isu prioritas


yang akan diangkat di UPT Puskesmas Silinda Kabupaten Serdang Bedagai yaitu
terlebih dahulu menilai kualitas isu dari segi aktualnya isu tersebut dan
menyangkut hajat hidup orang banyak serta merupakan masalah yang harus
dibahas untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Dalam menganalisa isu-isu yang muncul, saya akan menganalisa isu


menggunakan alat penetapan isu berdasarkan APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Layak). Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang terjadi.
Problematik artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang kompleks sehingga
butuh dicarikan solusi permasalahannya. Kekhalayakan artinya isu yang
menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak artinya isu yang diangkat realistis
dan masuk akal untuk dipecahkan masalahnya.

Tabel.2 Penilaian Kualitas Isu

No ISU KRITERIA ISU


Aktual Kekhala Proble Kelaya
yakan matik kan
1 Belum optimalnya pelayanan kesehatan    
pada penderita penyakit tidak menular

13
(PTM) di UPT Puskesmas Silinda

2 Kurang optimalnya penggunaan ruang    


MTBS ( manajemen terpadu balita sakit)
di UPT Puskesmas Silinda

3 Belum optimalnya sosialisasi terkait    


kotak kepuasan, kertas saran dan kritik
di UPT Puskesmas Silinda

4 Kurang optimalnya sosialisasi tentang    


penggunaan dan fungsi Hands rub
(antiseptik) yang disediakan di lingkungan
Puskesmas Silinda.
5 Kurangnya sosialisasi tentang etika batuk    
pada pasien di UPT Puskesmas Silinda

Dari Isu yang telah ditetapkan tersebut, akan dilakukan analisa penetapan
prioritas isu menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness dan Growth).
Urgency artinya seberapa mendesaknya suatu isu untuk segera dibahas, dianalisis
dan ditindak lanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu untuk segera
dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth adalah seberapa
besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Adapun analisis isu berdasarkan kriteria USG adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Analisis Isu dengan USG

Urge Seriou Gro Rangking


No Isu Aktual Jumlah
ncy sly wth
1 Belum optimalnya pelayanan kesehatan 5 5 5 15 1
pada penderita penyakit tidak menular
(PTM) di UPT Puskesmas Silinda

14
2 Kurang optimalnya penggunaan ruang 2 4 5 11 3
MTBS (manajemen terpadu balita sakit)
di UPT Puskesmas Silinda

3 Kurangnya sosialisasi tentang etika 3 5 5 13 2


batuk pada pasien di UPT Puskesmas
Silinda

Keterangan: Skor 5 : sangat USG Skor 1 :


sangat tidak USG
U : Urgency Skor 4 : Tinggi
S : Seriousness Skor 3 : sedang
G : Growth Skor 2 : kecil

2.3 Penetapan Isu dan Dampaknya


a. Penetapan Isu

Setelah isu selesai di identifikasi, dan ditetapkan skala prioritas dari isu yang
mana yang harus didahulukan. Maka saya menyimpulkan untuk mengangkat isu
“Belum optimalnya pelayanan kesehatan pada penderita penyakit tidak
menular (PTM) di UPT Puskesmas Silinda”

b. Dampaknya

Adapun dampak yang diperoleh jika isu ini tidak segera ditindak lanjuti yaitu
akan terus semakin meningkatnya jumlah penderita penyakit tidak menular (PTM)
dan meningkatnya jumlah penderita penyakit tidak menular yang tidak terkontrol
khususnya penderita hipertensi , penderita peningkatan kadar asam urat, kolesterol
dan diabetes mellitus. Dengan demikian tugas dari Puskesmas harus lebih optimal
yaitu lebih mengutamakan preventif dan promotif yang dianggap kurang
maksimal.

15
2.4 Penetapan Gagasan Kegiatan

Dari isu yang telah di tetapkan tersebut maka dibentuklah beberapa gagasan
kegiatan yang akan dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan terkait isu
tersebut.

Isu : “Belum optimalnya pelayanan kesehatan pada penderita penyakit tidak


menular (PTM) di UPT Puskesmas Silinda”

Tabel 4. Gagasan Kegiatan

No Isu Gagasan Kegiatan Sumber


Kegiatan
1 “Belum optimalnya 1.Melakukan anamnesa kepada Sesuai Tupoksi
pelayanan kesehatan pasien.
pada penderita
penyakit tidak 2.Melakukan pemeriksaan fisik Sesuai Tupoksi
menular (PTM) di dan menegakkan diagnosis
UPT Puskesmas pasien
Silinda”
3.Memberikan terapi atau Sesuai Tupoksi
pengobatan kepada pasien

4.Memberikan edukasi dan Sesuai Tupoksi


saran mengenai penyakit pasien
5.Mengoptimalkan senam sehat Perintah Atasan
untuk lansia, penderita PTM &
masyarakat lainnya.

6.Membuat games sehat selesai Inisiatif sendiri


senam

7.Melakukan pemeriksaan Perintah Atasan


darah(KGD,Asam Urat,
kolesterol dan tensi darah)

16
berkala bagi peserta.

8.Memberikan reward kepada Inisiatif Sendiri


peserta senam yang paling rajin
mengikuti senam.

2.5 Role Model

Selama penulis bekerja hampir 3 bulan di UPT Puskesmas Silinda , penulis


menjadikan Kepala Puskesmas yaitu dr. Edi Syahputra sebagai role model dalam
melakukan pekerjaan di Puskesmas. Beliau merupakan kepala puskesmas yang
baru berpindah tugas di Puskesmas Silinda.

Adapun yang mendorong penulis untuk menjadikan beliau sebagai role model
yaitu semangat beliau untuk membuat perubahan – perubahan yang baik yang
sebelumnya dianggap sulit tetapi setelah kehadiran beliau di Puksesmas Silinda
jadi dapat teratasi.

Beliau juga merupakan sosok pemimpin yang selalu penuh semangat dan
mendorong pegawai lainnya juga untuk semangat dan lebih disiplin. Beliau
merupakan sosok yang kreatif dan inovatif serta mau mendengar gagasan-gagasan
dari bawahannya. Beliau sangat mencerminkan sosok yang telah menerapkan nilai
ANEKA dalam melaksanakan pekerjaannya.

17
Gambar 2. dr. Edi Syahputra

BAB III

18
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Nilai Dasar PNS

Nilai- nilai dasar profesi PNS terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme,


EtikaPublik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Nilai dasar ini disingkat dengan
“ANEKA”, adapun indikator dari kelima nilai dasar tersebut,

3.1.1 Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu/ kelompok atau


institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah
seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai- nilai publik. Indikator
akuntabilitas adalah jujur, integritas, adil, tanggung jawab, mendahulukan
kepentingan publik, transparan, kejelasan kewenangan, konsistensi dan netral.

Ada lima tahapan yang harus dilakukan dalam membuat framework akuntabilitas
di lingkungan kerja PNS: 1) Menentukan tujuan yang ingin dicapai dan tanggung
jawab yang harus dilakukan ; 2) Melakukan perencanaan atas apa yang perlu
dilakukan untuk mencapai tujuan ; 3) Melakukan implementasi dan memantau
kemajuan yang sudah dicapai; 4) Memberi laporan hasil secara lengkap, mudah
dipahami dan tepat waktu ; 5) Melakukan evaluasi hasil dan menyediakan
masukan atau feedback untuk memperbaiki kinerja yang telah dilakukan melalui
kegiatan- kegiatan yang bersifat korektif.

3.1.2 Nasionalisme

Nasionalisme merupakan pondasi ASN dalam aktualisasi dalam rangka


menjalankan fungsi dan tugasnya yang selalu berorientasi kepentingan publik,
bangsa dan negara bukan kepentingan pribadi atau kepentingan golongan.

Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia


Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai- nilai
Pancasila.

19
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia berlandaskan nilai pancasila
dimulai dari Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan serta Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

Sebagai pelaksana kebijakan publik tentu setiap pegawai ASN harus


memiliki nilai- nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan
senantiasa menempatkan kepentingan publik, bangsa dan Negara diatas
kepentingan lainnya, mengedepankan kepentingan nasional ketimbang
kepentingan sektoral dan golongan.

Sebagai pelayan publik, setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan
tidak diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tidak boleh
mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi pelayanan harus
diberikan dengan maksud memberdayakan masyarakat, menciptakan
kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Senantiasa menjunjung tinggi nilai-
nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi, transparan, akuntabel dan memuaskan
publik.

Sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan Negara, setiap pegawai ASN harus
memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, memiliki kesadaran sebagai penjaga
kedaulatan negara, menjadi pemersatu bangsa mengupayakan situasi damai
diseluruh wilayah Indonesia, dan menjaga keutuhan NKRI

3.1.3 Etika Publik

Etika publik merupakan refleksi atas standar/ norma yang menentukan


baik/ buruk, benar / salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan
kebijakan public dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Adapun nilai dasar etika publik yang tercantum dalam UU ASN, sebagai
berikut;

 Memegang teguh nilai- nilai dalam ideologi Negara pancasila

20
 Setia dan mempertahankan UUD Negara kesatuan Republik Indonesia
1945
 Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
 Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
 Menciptakan lingkungan kerja yang tidak diskriminatif
 Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
 Mempertanggun jawabkan tindakan dan kinerja kepada public secara
jujur, tanggap, cepat ,tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun
 Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
 Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
 Mengutamakan kepentingan hasil dan mendorong kinerja pegawai
 Medorong kesetaraan dalam pekerjaan
 Meningkatkan efektivitas system pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat karir

3.1.4 Komitmen Mutu

Komitmen Mutu merupakan pelaksanaan pelayanan public dengan


berorientasi pada kualitas hasil. Nilai dasar komitmen mutu meliputi,

a. Efektifitas (tepat sasaran atau ketercapaian target)


b. Efisiensi (penghematan seperti hemat biaya, waktu, tenaga dan
pikiran)
c. Inovasi (proses pemikiran atau implementasi suatu gagasan yang baru)
d. Mutu( kondisi dinamis produk jasa, manusia, produk jasa, manusia,
proses, dan lingkungan sesuai harapan harapan konsumen atau
pengguna.

21
3.1.5 Anti Korupsi

Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan untuk memberantas segala tingkah
laku dan tindakan yang melawan norma hanya demi memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan Negara atau Masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsung. Adapun nilai dasar anti korupsi melitputi:

a. Jujur (dalam berkata, bertindak, terbuka dan menghargai diri sendiri)


b. Peduli (rasa senasib, rasa persaudaraan, toleransi, empati, setia kawan,
kepedulian)
c. Mandiri (berdiri sendiri, berdikari, tidak bergantung, dan berani)
d. Disiplin(komitmen,tepatwaktu,prioritas,perencanaan,taat,fokus,
konsisten)
e. Tanggungjawab (siap menanggung resiko,amanah,berani, menghadapi,
tidak mengelak, konsekuensi, berbuat yang terbaik)
f. Kerjakeras (gigih, usaha, tabah, impian, keras pendirian, bekerja keras,
pantang menyerah)
g. Kesederhanaan (bersahaja,tidak berlebihan,secukupnya,apa adanya,
rendah hati)
h. Berani (mantap, tegar, percaya diri, tidak takut, pantang mundur)
i. Adil (objektif, proporsional, tidak memihak, penuh pertimbangan)

3.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


3.2.1 Manajemen ASN

Pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN telah


bertekad untuk mengelola ASN menjadi semakin profesional. UU ASN mencoba
meletakkan beberapa perubahan dasar dalam manajemen SDM. Pertama,
perubahan dari pendekatan personel administration yang hanya berupa pencatatan
administrative kepegawaian kepada human resource management yang
menganggap adalah sumber daya manusia dan sebagai aset Negara yang harus
dikelola, dihargai, dan dikembangkan dengan baik. Kedua, perubahan dari
pendekatan closed career system yang sangat berorientasi kepada senioritas dan

22
kepangkatan, kepada open career system yang mengedepankan kompetisi dan
kompetensi ASN dalam promosi dan penempatan jabatan.

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai


ASN yang professional, memiliki nilaidasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya ASN yang kedudukan atau status jabatan PNS dalam system
birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang
profesional.

3.2.2 PelayananPublik

Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang


dilaksanakan oleh instansi pemerintah di Pusat dan daerah, dan lingkungan
BUMD/BUMD dalam bentuk barang dan/ atau jasa, dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat.

Menurut UU Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan


bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Berbagai literature administrasi public menyebut bahwa prinsip


pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:

1. Partisipatif : melibatkan masyarakat dalam merencanakan,

melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.

2. Transparan : memberikan akses untuk mengetahui segala hal


yang terkait dengan pelayanan
(persyaratan,prosedur,biaya dansejenisnya)

23
3. Responsif : mendengar dan memenuhi kebutuhan warga

Negara nya
4. Tidak diskriminatif : tidak membeda – bedakan atas dasar perbedaan
apapun
5. Mudah dan Murah : terjangkau, menekankan bahwa pelayanan publik
oleh Pemerintah tidak dimaksudkan mencari
keuntunganmelainkan memenuhi mandat konstitusi
6. Efektif dan efisien : pencapaian hasil dengan prosedur sederhana,
tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah
7. Aksesibel : terjangkau, mudah mengakses, dan tidak

memberatkan
8. Akuntabel : dapat dipertanggung jawabkan
9. Berkeadilan : menghadirkan rasa keadilan, terutama bagi
kelompok lemah

3.2.3 Whole of Government (WoG)

Mata pelatihan WoG membekali peserta dengan pengetahuan tentang


system pengelolaan pemerintahan yang terintegrasi dalam penyelenggaran
pemberian pelayanan. Whole-of-Government atau disingkat WoG adalah sebuah
pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya- upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sector dalam ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan public. Terdapat beberapa cara pendekatan
WoG yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Penguatan koordinasi antar lembaga

Dilakukan jika jumlah lembaga- lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau

2. Membentuk lembaga koordinasi khusus

24
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam
mengkoordinasikan sector atau kementerian adalah salah satu cara
melakukan WoG. Lembaga yang dibentuk biasanya setingkat lebih tinggi
atau setidaknya setara dengan kelembagaan yang dikoordinasikan.
3. Membentuk gugus depan
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan di
luas sektor formal yang sifatnya tidak permanen
4. Koalisisosial
Merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar sektor atau
lembaga tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi
ini.

25
3.3 Rancangan Aktualisasi

Formulir 1 : Rancangan Aktualisasi

Unit kerja : UPT.Puskesmas Silinda.

Identifikasi Isu :

1. Belum optimalnya pelayanan kesehatan pada penderita penyakit tidak


menular (PTM) di Puskesmas Silinda.
2. Kurang optimalnya penggunaan ruang MTBS ( Manajemen Terpadu
Balita Sakit)
3. Kurangnya sosialisasi tentang etika batuk pada pasien di UPT. Puskesmas
Silinda

Isu yang diangkat : Belum optimalnya pelayanan kesehatan pada


penderita Penyakit Tidak Menular (PTM) di UPT. Puskesmas Silinda.

Gagasan Pemecahan isu :

No Kegiatan Tahapan Outpu Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Kegiatan t/ Substansi terhadap Nilai
Hasil Mata Visi- Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1.Memanggil Dapat Akuntabilitas; Dengan Dengan
anamnesa pasien keruang meneg Pada saat melakukan melakukan
kepada pemeriksa serta akkan melakukan anamnesa anamnesa
pasien menyapa pasien diagno anamnesa dengan dengan sopan
dengan se terhadap pasien, lengkap dan dan dengan
memberikan pasien seorang dokter tepat, maka senyum sapa
senyum, sapa, sekitar harus sudah salam dengan

26
No Kegiatan Tahapan Outpu Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Kegiatan t/ Substansi terhadap Nilai
Hasil Mata Visi- Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
salam dan 70% - bertanggung berkontribusi ramah, yang
mempersilahkan 80% . jawab sesuai dengan visi berarti saya
pasien duduk. dengan ilmu dan UPT. sudah
2.Menanyakan SOP klinis yang Puskesmas menerapkan
identitas pasien dan ada pada keluhan Silinda yaitu tata nilai
mencocokan pasien, agar mewujudkan organisasi
dengan rekam gejala khas dan pemerataan yaitu pro
medis pasien. pola penyakit pelayanan rakyat,
3.Menanyakan tergali dengan kesehatan responsif dan
keluhan utama akurat sehingga kepada efektif
pasien dengan kepercayaan masyarakat
ramah antara dokter dan secara
4.Menanyakan pasien dapat profesional
riwayat penyakit terbangun. dan
sebelumnya, Nasionalisme; berkualitas.
riwayat penyakit Dalam melakukan
keluarga serta anamnesa tanpa
riwayat alergi obat. membeda-
5.Mendengarkan bedakan pasien
dan menampung berdasarkan suku,
keluhan yang agama, dan ras
diutarakan pasien dan sesuai kode
dengan sabar. etik kedokteran
6.Menunjukan rasa serta memberikan
empati kepada pelayanan yang
pasien. adil.
Etika Publik;
Terjalin

27
No Kegiatan Tahapan Outpu Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Kegiatan t/ Substansi terhadap Nilai
Hasil Mata Visi- Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
hubungan saling
menghormati,
saling
menghargai dan
membangun
kepercayaan
antara dokter dan
pasien dengan
senyum, sapa,
salam, sopan,
santun, dan
empati.
Komitmen
Mutu; Memberi
jaminan rahasia
penyakit dan
komitmen
pelayanan terbaik
sesuai standar
profesi.
Anti Korupsi;
Dokter melayani
semua pasien
dengan ikhlas
tanpa meminta
imbalan kepada
pasien.

28
No Kegiatan Tahapan Outpu Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Kegiatan t/ Substansi terhadap Nilai
Hasil Mata Visi- Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2 Melakukan 1.Bersikap sopan Adany Akuntabilitas; Dengan Dengan
pemeriksaa santun dan penuh a Dapat mengambil melakukan melakukan
n fisik dan rasa hormat untuk Diagn keputusan pemeriksaan pemeriksaan
menegakka meminta izin osa diagnosis kerja fisik dan fisik dan
n diagnosis melakukan yang terhadap keluhan menegakkan mendiagnosa
pasien pemeriksaan. tepat penyakit yang diagnose dengan
2.Meminta pasien dialami pasien dengan tepat tepat , maka
berbaring di tempat dengan penuh berarti saya saya sudah
tidur pemeriksaan tanggung jawab. sudah melakukan
3.Memeriksa Nasionalisme; menerapkan sesuai
seluruh atau Memberikan visi dengan nilai
sebagian anggota penjelasan Puskesmas organisasi
tubuh pasien sesuai diagnosis Silinda yaitu yaitu pro
dengan yang penyakit tanpa mewujudkan rakyat dan
dikeluhkannya membeda- pemerataan responsif
berurutan melalui bedakan pasien pelayanan
inspeksi, palpasi, dan berperan kesehatan
perkusi, dan mencerdaskan kepada
auskultasi. kehidupan bangsa masyarakat
4.Mempersilahkan salah satu nya secara
pasien untuk memberikan profesional
merapihkan diri dan pengetahuan dan
duduk kembali di mengenai berkualitas.
kursi pasien. penyakit.
5.Menjelaskan hasil EtikaPublik;
pemeriksaan fisik bersikap sopan
kepada pasien. santun, ramah dan
6.Memberitahukan penuh rasa

29
No Kegiatan Tahapan Outpu Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Kegiatan t/ Substansi terhadap Nilai
Hasil Mata Visi- Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
diagnosis kepada hormat.
pasien yang Komitmen
bersumber dari Mutu; Tercapai
hasil anamnesis dan diagnosis kerja
pemeriksaan fisik yang tepat dengan
7.Menuliskan efektif dan
diagnosis pasien di efisien.
buku status pasien Anti Korupsi;
atau rekam medis Menjelaskan
milik pasien. diagnosis
8.Memberikan rasa penyakit kepada
empati kepada pasien tanpa
pasien meminta imbalan
di luar ketentuan
yang berlaku,dan
mengutamakan
keselamatan
pasien.

3 Memberik 1.Bersikap sopan, Adany Akuntabilitas;De Dengan Dengan


an terapi santun dan penuh a nga penuh memberikan memberikan
atau rasa hormat kepada Kertas tanggung jawab terapi atau terapi
pengobata pasien resep, memberikan pengobatan dan/atau
n kepada 2.Memberi yang terpi/pengobatan dengan tepat, pengobatan
pasien penjelasan kepada kemud sesuai diagnose maka sudah dengan tepat
pasien tentang ian pasien dengan berkontribusi sesuai
tindakan medis obat tepat dan dengan misi doagnosa
apabila dibutuhkan. bisa di profesional UPT pasien, maka

30
No Kegiatan Tahapan Outpu Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Kegiatan t/ Substansi terhadap Nilai
Hasil Mata Visi- Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3.Menuliskan resep tebus Nasionalisme; Puskesmas saya sudah
obat sesuai dengan di Dalam pemberian Silinda yaitu . melakukan
diagnose penyakit. apotik tindakan terapi menyelenggar sesuai nilai
4.Memberikan dan pengobatan akan upaya organisasi
penjelasan kepada penyakit , kesehatan yaitu pro
pasien mengenai dilakukan tanpa masyarakat rakyat,
kegunaan obat, cara membeda- yang efektif dan
pakai, hingga efek bedakan pasien. melibatkan responsive
yang ditimbulkan EtikaPublik;Dal peran serta
obat. am pemberian masyarakat
5.Memberi tindakan terapi serta sumber
kesempatan kepada dan pengobatan daya yang
pasien untuk penyakit, dimiliki secara
bertanya mengenai dilakukan dengan profesional
pengobatan yang mengedepankan dalam
diberikan etika, sehingga meningkatkan
6.Memberikan terjalin hubungan kemandirian
kertas resep dan yang professional masyarakat
member arahan antara dokter dan untuk hidup
kepada pasien pasien sehat.
untuk mengambil KomitmenMutu;
obat di ruang Tercapai
farmasi. kepuasan pasien
setelah diberikan
penanganan dan
pengobatan pada
penyakitnya.
Anti Korupsi;

31
No Kegiatan Tahapan Outpu Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Kegiatan t/ Substansi terhadap Nilai
Hasil Mata Visi- Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Memberikan
tindakan terapi
dan penanganan
kepada pasien
tanpa meminta
imbalan diluar
ketentuan yang
berlaku, serta
tidak memaksa
pasien untuk
membeli obat dari
luar dan
mengutamakan
keselamatan
pasien.

4 Memberik 1.Bersikap sopan, Pasien Akuntabilitas; Dengan Dengan


an edukasi santun dan penuh dapat Memberikan memberikan memberikan
dan saran rasa hormat kepada menge edukasi dan edukasi edukasi dan
mengenai pasien. rti saran-saran dengan saran dengan
penyakit 2.Memberikan tentan mengenai lengkap, sopan dan
pasien edukasi tentang hal- g penyakit pasien, maka sudah tepat, maka
hal yang akan penya dilakukan dengan berkontribusi saya sudah
memperberat dan kit penuh tanggung dengan misi melakukan
meringankan yang jawab. UPT sesuai nilai
penyakit pasien, diderit Nasionalisme;Me Puskesmas organisasi
sehingga pasien a, mberikan edukasi Silinda yaitu . yaitu pro
dapat mengerti sehing dan saran-saran menyelenggar aktif

32
No Kegiatan Tahapan Outpu Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Kegiatan t/ Substansi terhadap Nilai
Hasil Mata Visi- Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
tentang ga mengenai akan upaya
penyakitnya. pasien penyakit pasien, kesehatan
3.Memberikan merasa dilakukan tanpa masyarakat
saran terkait puas. membeda- yang
penyembuhan bedakan pasien. melibatkan
penyakit yang EtikaPublik; peran serta
diderita oleh Memberikan masyarakat
pasien. edukasi dan serta sumber
4.Memberikan rasa saran-saran daya yang
empati kepada mengenai dimiliki secara
pasien. penyakit pasien profesional
dengan dalam
ramah,sopan dan meningkatkan
santun, kemandirian
KomitmenMutu; masyarakat
Memberikan untuk hidup
edukasi dan sehat.
saran-saran
mengenai
penyakit pasien,
sehingga tercapai
kepuasan pasien
setelah diberikan
edukasi dan saran
tentang
penyakitnya.

5 Mengopti 1. Meminta ijin Meni Akuntabilitas, Dengan Dengan

33
No Kegiatan Tahapan Outpu Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Kegiatan t/ Substansi terhadap Nilai
Hasil Mata Visi- Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
malkan kepada Kepala ngkat dengan mengoptimal mengajak
senam Puskesmas nya bertanggung kan senam masyarakat
sehat untuk dengan ramah keseh jawab sehat untuk senam sehat
lansia , dan sopan atan mempersiapkan penderita khususnya
penderita 2. Berkoordinasi pende semua yang penyakit penderita
penyakit dengan bidan rita diperlukan agar tidak penyakit
tidak desa untuk penya senam sehat menular, tidak
menular lebih aktif lagi kit berlangsung lansia dan menular,
dan menginformasi tidak dengan baik. masyarakat maka saya
masyarakat kan ke menu Nasionalisme, lainnya. sudah
lainnya masyarakat lar mengajak Maka sudah melakukan
sekali desa untuk dan seluruh berkontribusi sesuai nilai
seminggu. hadir senam masy masyarakat dengan misi organisasi
setiap hari araka terutama UPT yaitu pro
rabu t penderita Puskesmas aktif,
3. Menjelaskan lainn penyakit tidak Silinda yaitu. inklusif ,
dengan ramah ya. menular dan menyelengga responsive.
dan sabar lansia untuk rakan upaya
kepada senam sehat dan kesehatan
penderita tidak membeda- masyarakat
penyakit tidak bedakan siapa yang
menular yang harus melibatkan
tentang peran datang dan yang peran serta
pentingnya tidak boleh masyarakat
olah raga datang, serta sumber
untuk berdasarkan daya yang
kesembuhan suku, agama, dimiliki
dan/atau dan ras dan secara

34
No Kegiatan Tahapan Outpu Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Kegiatan t/ Substansi terhadap Nilai
Hasil Mata Visi- Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
mengontrol sesuai kode etik profesional
penyakit tidak kedokteran serta dalam
menular memberikan meningkatka
4. Mengajak pelayanan n
penderita Etika Publik, kemandirian
penyakit tidak menjelaskan masyarakat
menular yang tentang untuk hidup
datang berobat pentingnya sehat.
untuk olahraga dengan
mengikuti sabar, sopan dan
senam setiap ramah. meminta
hari rabu ijin kepada
5. Pegawai kepala
puskesmas Puskesmas
bersama selaku pimpinan
penderita dengan ramah
penyakit tidak dan sopan.
menular dan Komitmen
lansia dan juga Mutu, adanya
masyarakat kesepakatan
yang lain untuk
untuk senam melakukan
sehat yang senam sehat
dipandu seminggu sekali
instruktur yaitu di hari
senam. rabu.
Anti Korupsi,
seluruh peserta

35
No Kegiatan Tahapan Outpu Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Kegiatan t/ Substansi terhadap Nilai
Hasil Mata Visi- Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
senam tidak di
kenakan biaya
apapun dan
pegawai juga
tidak meminta
imbalan apapun.
6 Membuat 1. Meminta ijin Terci Akuntabilitas, Dengan Dengan
games kepada Kepala pta dengan membuat mengajak
sehat, Puskesmas suasa professional dan games sehat peserta
selesai dengan sopan na bertanggung berarti sudah senam sehat
senam untuk bahag jawab membuat menerapkan mengikuti
membuat ia, games yang Puskesmas games ,
games sehat karen menarik dan sebagai maka telah
untuk peserta a dapat menghibur pelayanan diterapkan
senam sehat denga sehingga dapat kesehatan nilai
(Penderita n berdampak yang organisasi
PTM, Lansia bahag untuk kesehatan. berkualitas, yaitu pro
& masyarakat ia Nasionalisme, inovatif dan rakyat,
lainnya) akan memilih berkelanjutan inklusif,
2. Membuat ide menu pemenang dari sesuai dengan responsive,
kreatif tentang runka games tersebut visi efektif
games yang n dengan jujur dan Puskesmas
akan horm tidak membeda- Silinda.
dilaksanakan one bedakan peserta.
3. Menjadwalkan stress Etika Publik,
games yang meminta ijin
dilakukan bisa kepada kepala
setelah selesai berda Puskesmas

36
No Kegiatan Tahapan Outpu Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Kegiatan t/ Substansi terhadap Nilai
Hasil Mata Visi- Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
senam sehat mpak selaku pimpinan
4. Membuat untuk dengan ramah
peserta senam keseh dan sopan. Dan
menjadi atan menciptakan
beberapa pelayan public
kelompok yang berkualitas.
5. Mulai Komitmen
memainkan Mutu,
games melakukan
games sehat
dengan
kreativitas dan
inovasi guna
untuk
meningkatkan
mutu kesehatan
kepada
masyarakat.
Anti Korupsi,
semua peserta
games tidak
memberi
imbalan apapun
7 Melakukan 1. Meminta izin Diper Akuntabilitas, Dengan Dengan
pemeriksaa kepada Kepala olehn dengan melakukan melakukan
n darah Puskesmas ya bertanggung pemeriksaan pemeriksaa
( KGD, untuk tetap hasil jawab sesuai darah (KGD, n darah
Asam urat, melakukan peme amanah dalam Asam urat, dengan

37
No Kegiatan Tahapan Outpu Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Kegiatan t/ Substansi terhadap Nilai
Hasil Mata Visi- Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Kolesterol pemeriksaan riksaa menjalankan kolesterol dan tepat, maka
dan gratis bagi n tugas secara hipertensi) telah
hipertensi) peserta senam darah professional. dengan tepat diterapkan
berkala 2. Menyiapkan pesert Nasionalisme, berarti saya nilai
bagi alat – alat yang a tidak membeda- sudah organisasi
peserta di perlukan sena bedakan semua menerapkan pro rakyat
senam untuk m peserta senam misi dan
pemeriksaan Etika Publik, Puskesmas responsif
sarah meminta ijin Silinda yaitu .
3. Menyediakan kepada Kepala menyelenggar
tempat / lokasi Puskesmas akan upaya
untuk dengan sopan kesehatan
pemeriksaan santun. Dan masyarakat
4. Memberitahuk melakukan yang
an kepada pelayanan public melibatkan
peserta senam yaitu peran serta
untuk selalu pemeriksaan masyarakat
membawa darah dengan serta sumber
buku kecil berkualitas. daya yang
untuk Komitmen dimiliki secara
mencatat hasil Mutu, profesional
pemeriksaan melakukan dalam
yang diperoleh pemeriksaan meningkatkan
setiap kali sesuai indikasi kemandirian
habis senam, atau penyakit masyarakat
jadi peserta yang diderita untuk hidup
juga ingat & sehingga tepat sehat.
merasa puas sasaran.

38
No Kegiatan Tahapan Outpu Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Kegiatan t/ Substansi terhadap Nilai
Hasil Mata Visi- Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
jika hasil Anti Korupsi,
pemeriksaanny melakukakan
a terkontrol pemeriksaan
5. Mempersilahk dengan tulus
an peserta sebagai bentuk
senam untuk pelayanan
mendaftarkan kepada
diri di masyarakat dan
pendaftaran tidak
6. Mulai mengharapkan
melakukan imbalan.
pemeriksaan
kepada
peserta, namun
peserta hanya
dapat
melakukan 1
pemeriksaan
darah.
8 Memberi 1. Meminta Bingki Aktuabilitas, Dengan Dengan
reward ijin kepada san bertanggung memberi memberi
kepada Kepala kado jawab untuk reward keapda reward
peserta Puskesmas melakukan peserta senam keapda
senam dengan pendataan untuk sehat berarti peserta
yang sopan peserta senam sudah senam maka
paling rajin santun yang paling rajin menerapkan telah
mengikuti untuk sesuai dengan misi diterapkan
senam melakukan amanah. Puskesmas nilai

39
No Kegiatan Tahapan Outpu Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Kegiatan t/ Substansi terhadap Nilai
Hasil Mata Visi- Misi Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kegiatan Nasionalisme, Silinda yaitu . organisasi
pemberian transparan dan menyelenggar yaitu pro
reward tidak berpihak akan upaya rakyat,
kepada kepada siapa kesehatan responsive,
peserta reward tersebut di masyarakat efektif dan
senam agar berikan. yang bersih
lebih Etika Publik, melibatkan
semangat meminta ijin peran serta
dan kepada Kepala masyarakat
termotivasi Puskesmas serta sumber
untuk slalu dengan sopan daya yang
sehat. santun. Dan dimiliki secara
2. Menyiapkan Komitmen profesional
bingkisan Mutu,memberi dalam
kado reward kepada meningkatkan
3. Mendata peserta senam kemandirian
peserta dengan tujuan masyarakat
senam yang agar lebih untuk hidup
paling rajin termotivasi untuk sehat.
4. Memberika dapat selalu
n hadiah menjaga
kepada kesehatannya.
peserta
senam yang
paling rajin
tersebut

40
3.4 Rencana Jadwal Aktualisasi Kegiatan

Tabel 5. Rencana Jadwal Aktualisasi Kegiatan


November Desember
No Kegiatan Minggu ke
II III IV I II
1. Melakukan anamnesa kepada pasien.
2. Melakukan pemeriksaan fisik dan
menegakkan diagnosis pasien.
3. Memberikan terapi atau pengobatan
kepada pasien
4. Memberikan edukasi dan saran
mengenai penyakit pasien
5. Mengoptimalkan senam sehat untuk
lansia, penderita PTM & masyarakat
lainnya.
6. Membuat games sehat selesai senam.
7. Melakukan pemeriksaan
darah(KGD,Asam Urat, kolesterol dan
tensi darah) berkala bagi peserta.
8. Memberikan reward kepada peserta
senam yang paling rajin mengikuti
senam.

PENUTUP

41
Kesimpulan

Dari isu rancangan aktualisasi yang penulis angkat yaitu Belum Optimalnya
Pelayanan Kesehatan Pada Penderita Penyakit Tidak Menular (PTM) di UPT.Puskesmas
Silinda. Penulis membuat delapan rencana kegiatan dengan menguraikan rincian kegiatan
serta langkah – langkah agar dapat mengoptimalkan nilai – nilai dasar ASN yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi). Kegiatan ini
bertujuan agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan khususnya pada penderita penyakit
tidak menular (PTM) di UPT. Puskesmas Silinda Kabupaten Serdang Bedagai.

DAFTAR PUSTAKA

42
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara. Indonesia: Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6.
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Indonesia: Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat. Indonesia: Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 1676.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 141/Kep/M.Pan/11/2003.
Indonesia.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018
Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Indonesia: Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1800.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar Kader PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar Kader
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar Kader PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

43

Anda mungkin juga menyukai