Anda di halaman 1dari 27

Penanganan masalah kesehatan jiwa

http://www.free-powerpoint-templates-design.com

di masa pandemi Covid-19

Dr Siti Khalimah, SpKJ, MARS


Direktur Pencegahan dan Penanggulangan
Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza
Kementerian Kesehatan RI
P e n d a h u l u a n
UU NO 36/2009 REGULASI DLM KESEHATAN JIWA
UU KESEHATAN

UU NO 18/2014
UU KES. JIWA
Kesehatan adalah
keadaan sehat, baik
Upaya kesehatan jiwa
secara fisik, mental,
spritual maupun dilakukan melalui kegiatan
sosial yang promotif, preventif, kuratif
memungkinkan setiap
dan rehabilitatif. Upaya
orang untuk hidup
produktif secara sosial tersebut harus dilakukan oleh
dan ekonomis. (Pasal Pemerintah, Pemerintah
1 ) Daerah dan/ atau masyarakat.
TARGET PELAYANAN KESWA

1. SEHAT JIWA TETAP SEHAT


2. RISIKO GANGGUAN JIWA JADI SEHAT JIWA
3. GANGGUAN JIWA MENJADI MANDIRI DAN
PRODUKTIF

INDONESIA SEHAT JIWA


Pembangunan kesehatan
Prinsip dasar pembangunan kesehatan :
PERIODE 2020-2024

Tahapan terakhir dari RPJMN Perikemanusiaan yg adil dan beradab


2005 – 2025
Tujuan : mewujudkan Pemberdayaan dan
masyarakat indonesia yang kemandirian bagi setiap
mandiri, maju, adil dan orang dan masyarakat
makmur melalui percepatan
pembangunan di berbagai
bidang dengan menekankan : Adil dan merata
-  Terbangunnya struktur
perekonomian yg kokoh
berdasarkan keunggulan Pengutaaan upaya pemeliharaan,
kompetitif peningkatan kesehatan, pencegahan
-  Sumberdaya manusia yg penyakit
berkualitas dan berdaya saing
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Indikator kinerja program : jumlah kabupaten/kota yg melaksanakan
deteksi dini masalah kesehatan jiwa dan penyalahgunaan napza :
514 kabupaten
Persentase ODGJ berat yang
mendapatkan layanan : 100%

Penyalahguna napza yang mendapatkan


pelayanan rehabilitasi medis : 11.500

Persentase penderita depresi pada penduduk > 15


tahun yang mendapat layanan : 50%

Persentase penderita gangguan mental emosional


Indikator pencapaian pada penduduk > 15 tahun yang mendapat layanan : 50%
sasaran :

Kesehatan jiwa pada
masa pandemi
Covid-19
THE IMPACT OF PANDEMIC
COVID-19 AT MENTAL
HEALTH
Pd pasien
yg Pada Pada tenaga
pasien kesehatan yg Pada
terinfeksi Pada
Covid-19 gangguan merawat masya
pasien lansia
jiwa rakat
Covid-19

Meningkatnya
Menyebabkan Meningkatny perasaan
kecemasan, Memperburuk a risiko Meningkatnya kesepian, depresi,
PTSD, depresi, gejala kecemasan & ketakutan, gangguan fungsi
meningkatkan gangguan jiwa depresi, krn kecemasan, kognitif karena
risiko bunuh diri yg dialami stigma dan ketidakpastian isolasi sosial &
kelelahan menurunnya
aktifitas

A systematic review by Nina vindegaard and MIchael Erikson B (Covid-19 and mental health
consequences : systematic review of the current evidence
² Dalam kondisi darurat pandemi covid-19 yg mengancam
nyawa, penyebarannya blm bs dikendalikan, belum
ditemukan obat, semua orang berkonsentrasi utk
memikirkan bagaimana menghadapi kondisi tsb
² Orang dg gangguan jiwa berat seringkali menjadi
“terlupakan”
² Akan tetapi, penanganan ODGJ berat dan pencegahan
infeksi adalah hal yg penting, dan menjadi bagian dari
pencegahan penyebaran infeksi covid-19
² Suatu upaya yang komprehensif dan melibatkan berbagai
pihak sangat dibutuhkan dalam penanganan ini
Efek psikologis pandemi Covid-19
Dampak psikologis yang
sering timbul adalah reaksi
Pandemi juga
normal seperti kecemasan menimbulkan respons
dan insomnia perilaku yg merugikan,
kekacauan, ketidakpastian, seperti peningkatan
ketakutan akan kematian, penyalahgunaan zat, konflik
hilangnya pendapatan dapat interpersonal, menimbun
menimbulkan stres yang obat berlebihan, dan
berkepanjangan dan memberikan mengkonsumsi obat yang
dampak psikologis yg berat belum terbukti bisa
mengatasi covid-19

Bagi ODGJ, kondisi pandemi ini bisa
menyebabkan stres karena hilangnya
dukungan sosial yang selama ini membantu
mereka menjalani kehidupan
Kondisi saat pandemi covid-19

Pembatasan Tdk semua bs


Penurunan
Pembatasan mengakses tele
wilayah à kontak
layanan dg langsung
mental health
akses à terutama di
alasan antara dokter-
terganggu daerah yg jauh
keamanan pasien
dr perkotaan
Akibat

Munculnya kasus2 baru


gangguan jiwa

Peningkatan kasus
gangguan jiwa krn
kekambuhan
Peningkatan
drop out
pengobatan
Penurunan
kunjungan pasien ke
layanan kesehatan
.
PENURUNAN BOR DAN
KUNJUNGAN RAWAT JALAN DI
RUMAH SAKIT JIWA

PENURUNAN BOR PENURUNAN KUNJUNGAN


RAWAT JALAN

11.17% 14.01 %
PENINGKATAN KASUS PASUNG

Total pasung Total pasung


case in 2019 case in 2020


5.227 6.278
EFEK PANDEMI
COVID-19 PADA
ODGJ BERAT
1. Peningkatan risiko terinfeksi covid-19 & prognosis
yg lebih buruk

Gangguan fungsi kognitif

Rendahnya Kesadaran thd risiko

Sulitnya kontrol thd infeksi krn kehidupan yg


berkelompok (mis di RSJ/ Panti)
Terganggunya insight dan kapasitas membuat
keputusan à sulit memahami protokol pencegahan
penularan Covid-19, spt cuci tangan, menjaga jarak,
isolasi

Kecenderungan merokok à memperberat penyakit


2. Efek pandemi covid-19 pd ODGJ berat
1.  Mengeksaserbasi simptom krn mekanisme yg
terkait imunitas
2. Social distancing à negative impact pd ODGJ
berat à meningkatkan risiko bunuh diri dan
perilaku agresif
3. Kesulitan memenuhi kebutuhan pokok,
karena berkurangnya bantuan dr sekitarnya

PANDEMIC
COVID-19
3. Efek pandemi pd penanganan ODS
rawat inap/rawat jalan
Risiko tertular infeksi selama menjalani rawat inap .
Penyebab :
Ø  ruang rawat inap yg crowded
Ø Tidak dilakukan isolasi
Ø Belum tersedianya clinical pathway utk mencegah
penyebaran infeksi di rawat inap psikiatri
Ø Ruangan yg tertutup utk isolasi pasien gelisah
Ø Kurangnya hand sanitizer karena takut diminum
pasien
Rekomendasi

-  Ada bangsal observasi dan isolasi utk pasien yg berisikoà


memisahkan pasien yg terindikasi dan pasien yg tdk
terindikasi
-  Melakukan skrining utk pasien masuk
-  Skrining utk staf
-  Pembatasan kunjungan, makanan dan pakaian dr luar
-  Menurunkan kapasitas hunian
-  Memberikan edukasi pd pasien ttg protokol pencegahan
penularan
Perubahan dalam sistem pelayanan
kesehatan jiwa
-  ODGJ berat : host yg rentan
-  Apabila mereka terinfeksi maka prognosisnya akan
lebih buruk
-  Tujuan utama penanganan adalah untuk memastikan
Penanganan ODGJ bahwa mereka tetap mendapatkan terapi yg
berkesinambungan (mencegah drop out) dan mereka
berat selama terhubung dengan layanan infection control
pandemi covid-19
Pencegahan
Kontrol infeksi
kekambuhan

Pencegahan thd Memberikan


terhentinya dukungan sosial
pengobatan
1. Kontrol infeksi
ü  Skrining gejala covid-19
ü  Edukasi tentang covid-19
Menyediakan dukungan
& protokol kesehatan
sosial

Surveillanec kesehatan
jiwa : Mengatasi komorbiditas
ü  Skrining gejala yg baru fisik
muncul
ü  Asesmen mekanisme
koping & perilaku sehat

Akses thd masalah Koordinasi penanganan dg


pelayanan kesehatan caregiver
2. Pencegahan kekambuhan
5. Reviu
3. Pengobatan yang 4. Lakukan pengobatan (dosis
adekuat selama asesmen tanda2 & keamanan)
pasien berada di kekambuhan
2. Karena risiko penularan,
maka sebaiknya pasien tidak rumah ! injeksi long
dibawa ke layanan kesehatan acting
jiwa kecuali dalam keadaan
darurat

6. Mendorong pasien
1.  Terapi tetap utk mengkonsumsi
obat teratur
dipertahankan
3. Dukungan psikososial

Memberikan Karena pembatasan2 Caregiver juga


dukungan emosional layanan di layanan memainkan peranan
Tetap
pd ODGJ berat dan kesehatan jiwa maka bisa yg penting. Mereka
mempertahankan
membantu mereka berpengaruh thd bisa merasakan
penjangkauan
memecahkan masalah, keberlangsungan kelelahan menjaga
(outreach) dg
khususnya bagi ODGJ pengoabatan pasien, dan pasien, sementara
modofikasi
berat yg sedang karena pembatasan mereka juga harus
(kunjungan virtual
menjalani karantina wilayah maka pasien menjaga dirinya
atau isolasi mandiri menjadi terisolasi & supaya tidak tertular
sendiri infeksi
Penggunaan inj long acting selama pandemi

Mendekatkan Bila tdk


layanan ke pasien : memungkinkan
dari RS/RSJ ke dilakukan di Pada PDGJ yg
puskesmas, puskesmas : bisa menjalani isolasi
sehingga lebih dilakukan mandiri : penundaan
mudah dijangkau kunjungan rumah dg
protokol kesehatan injeksi sementara
Penggunaan injeksi long acting pd kondisi
pandemi covid-19
Melakukan pemetaan Memberikan tenggat waktu
lokasi tempat tinggal yg fleksibel
pasien

Memberikan injeksi dengan Pertimbangkan dosis yg


cara yg aman, mengurangi lebih tinggi, sehingga bs
risiko kontak terlalu lama bertahan lebih lama

Jika tidak memungkinkan injeksi long


Memberikan interval yg acting, pertimbangkan kembali pemberian
lebih panjang bila obat oral à pertimbangkan risikonya :
memungkinkan •  relaps atau destabilisasi krn kepatuhan blm bs
diperkirakan
•  Eksaserbasi gejala kecemasan krn perubahan
•  Potensi medication error karena sulit
menentukan dosis ekuivalen
SIMPULAN
² Dalam menghadapi pandemi Covid-19, perlu dilakukan
dukungan dan bantuan utk ODGJ berat supaya mereka bisa
menjalani kehidupan dengan tenang dan terkontrol
² Memastikan kebutuhan dasarnya terpenuhi (dukungan
income, makanan ) yg mereka butuhkan
² Rawat inap di RS: menyediakan bangsal khusus isolasi utk
pasien suspect, melakukan skrining dan pembatasan pasien
rawat, penggunaan APD yg tepat
² Rawat jalan : manfaatkan tele psikiatri dan intervensi digital
lain
² Berikan atau Tetap pertahankan terapi injeksi long acting dg
pengawasan, untuk membantu ODGJ berat tetap stabil,
mencegah relaps dan meningkatkan kualitas hidup
² PUSKESMAS merupakan tempat pelayanan terpenting utk
ODGJ, karena akses yg mudah, menurunkan stigma dan
mempertahankan ODGJ tetap mandiri & produktif
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai