Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lusyahaura A

Kelas : XI MIPA 6

No.abs : 17

Prakarya

 Produk Makanan Khas Daerah Nabati


 Rujak Kangkung

Rujak umumnya identik dengan


buah-buahan dan siraman bumbu
gula kacang yang memiliki
sensasi rasa pedas. Namun di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, rujak tidak lagi
menggunakan buah-buahan sebagai bahan dasarnya, melainkan daun kangkung yang
sudah direbus.
Selain menjadikan daun kangkung sebagai bahan dasarnya, perbedaan rujak
kangkung dengan rujak pada umumnya juga terletak pada bumbu siramannya. Bumbu
siraman rujak kangkung dilengkapi dengan asam jawa, sehingga memiliki rasa yang
lebih segar.Mengingat sifat daun kangkung yang tidak berair layaknya buah, sensasi
rasa rujak kangkung menjadi lebih pedas dari rujak biasanya. Meski demikian,
banyak penikmat kuliner nusantara yang ketagihan ketika menyicipi rujak yang
berasal dari Kecamatan Cibingbin, Kuningan, ini.Rujak kangkung makin tersohor ke
pelosok nusantara. kuliner asli Indonesia ini makin banyak digemari oleh masyarakat.
Satu porsi rujak kangkung biasa dijual dengan harga Rp10.000. Jika Anda berkunjung
ke Kuningan, tidak ada salahnya untuk mencoba rujak kangkung langsung di daerah
asalnya.

 Karedok
Karedok adalah salah satu makanan tradisional yang menggunakan bumbu
kacang. Karedok berasal dari Sunda.Karedok dibuat dengan bahan-bahan sayuran
mentah antara lain; ketimun, tauge, kol, kacang panjang, daun kemangi, dan
terong. Sedangkan sausnya adalah
bumbu kacang yang dibuat dari
cabai merah, bawang putih, kencur, kacang tanah, air asam, gula jawa, garam, dan
terasi.
Bumbu karedok sama dengan pecel atau lotek, tetapi bedanya dari ketiga makanan di
atas adalah karedok menggunakan sayuran mentah. Sayuran mentah tersebut dilumuri
dengan bumbu kacang yang terdiri dari cabai merah, bawang putih, kencur, kacang
tanah, air asam, gula jawa, garam, dan terasi. Karedok biasanya disajikan dengan
kerupuk udang atau kerupuk yang kecil kecil. Dan karedok biasanya langsung bisa
dimakan tanpa ditemani dengan nasi, lontong, maupun ketupat.

 Ubi Cilembu

Ubi Cilembu adalah kultivar ubi jalar merupakan raslokal asal Kecamatan


Pamulihan,Sumedang, Jawa barat. Ubi jalar ini populer di kalangan konsumen
semenjak tahun 1990-an. Ubi Cilembu lebih istimewa daripada umbi biasanya karena
umbi ini bila dipanggang
akan mengeluarkan sejenis
cairan lengket gula madu
yang manis rasanya. Karena
itu, umbi Cilembu disebut
juga dengan umbi si madu.
Bila umbi pada umumnya
juga manis, rasa manis umbi
Cilembu ini lebih manis dan
lengket dengan gula madu.
Rasa manis ini membuat tenaga ekstra bagi orang yang mengkonsumsinya.
Ubi ini tidak cocok untuk digoreng, karena kandungan gulanya yang tinggi membuat
ubi ini sangat mudah “gosong”, dan juga tidak cocok untuk direbus, karena aroma
dari “madu” nya akan berkurang, bahkan hilang. Pada umumnya produk ubi Cilembu
diperdagangkan dalam bentuk ubi bakar selain diolah dalam bentuk kripik, tape,
dodol, keremes, selai, saus, tepung, aneka kue, mie, dan sirup. Ubi Cilembu memiliki
nilai ekonomis yang tinggi karena rasa yang khas, manis seperti madu dan legit,
struktur dagingnya kenyal dan menarik sehingga sangat digemari oleh pelaku usaha
tani dan konsumen.
Selain rasa yang sangat manis, warna daging ubi juga cukup menarik dimana kulit
dan daging ubi berwarna krem kemerahan diwaktu mentah dan berwarna kuning bila
dimasak dan bentuk ubi panjang berurat. Bentuknya panjang dan kulitnya tak mulus
karena ada urat-urat panjang yang menonjol. Ketika dipanggang, dibakar, atau
dioven, dari kulitnya yang berwarna gading akan muncul lelehan-lelahan seperti
madu.
 Produk Makanan Khas Daerah Hewani
 Kerak Telor
Kerak telur adalah makanan asli daerah Jakarta (Betawi) dengan bahan-bahan beras
ketan putih, telur ayam atau
bebek, ebi (udang kering yang
diasinkan) yang disangrai kering
ditambah bawang merah goreng,
lalu diberi bumbu yang
dihaluskan
berupa kelapa sangrai, cabai
merah, kencur, jahe, merica buti
ran, garam dan gula pasir. Kerak
telor dapat ditemukan pada hari biasa. Anda bisa menemukan kerak telor di sekitar
Kota Tua, Jakarta Barat. Menurut sejarah, Kerak Telor sudah ada dari zaman kolonial
Belanda, kerak telor diciptakan oleh masyarakat Betawi secara tak sengaja Pada tahun
1970an .[1]Makanan ini dihidangkan saat pesta dan hajatan besar para pembesar pada
masa itu. Semakin bergulirnya waktu, kehadiran kuliner-kuliner barat menggeser
pesona kerak telor ini.

 Pecel Lele
Lamongan menjadi daerah yang sangat terkenal dengan makanan yang satu ini.
Meskipun menu makanan khas Jawa Timur ini ditemukan di daerah lainnya dengan
beragam inovasi yang berbeda, namun pecel lele khas Lamongan, Jawa Timur
memiliki ciri khas yang membuatnya tidak tergantikan.Pecel lele dibuat dengan
bahan baku ikan lele yang sudah dibersihkan dan digoreng.
Nah, uniknya pecel lele dari Lamongan ini digoreng dengan cukup kering sehingga
daging lele akan lebih renyah dari sebelumnya. Selain itu, pecel lele disajikan dengan
sambal matang atau pun mentah dan ditambah beberapa lalapan seperti mentimun dan
kemangi.Nah, makanan khas Jawa Timur ini biasanya lebih banyak ditemukan di
malam hari sebagai salah satu menu makan malam istimewa, khas dan terjangkau.
Hanya, di beberapa tempat, terutama pusat keramaian, menu ini juga cukup banyak
disajikan di siang hari

 Pempek

Pempek atau empek-
empek adalah makanan khas P
alembang yang terbuat dari
daging ikan yang digiling
lembut dan tepung
kanji (secara salah kaprah sering disebut sebagai "tepung sagu"), serta beberapa
komposisi lain seperti telur, bawang putih yang dihaluskan, penyedap rasa dan garam.
Sebenarnya sulit untuk mengatakan bahwa penganan pempek pusatnya adalah di
Palembang karena hampir semua daerah di Selatan memproduksinya.

Anda mungkin juga menyukai