Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai penyelenggara pemerintah memiliki

peranan yang penting dalam proses pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah.

Dalam memainkan peranan tersebut PNS dituntut untuk memiliki Nilai-nilai Dasar

Profesi, kemudian PNS dapat mengaktualisasikan dalam kegiatan-kegiatan yang

dilakukan.

Dengan adanya proses aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS, akan mendorong

peserta diklat prajab agar tidak hanya sekedar memahami nilai dasar saja melainkan

dapat mengimplementasikan bahkan memaknai setiap nilai dasar yang diketahui

sebagai pondasi dalam melakukan kegiatan.

Untuk itu Aktualisasi nilai dasar ini menjadi penting sebagai bukti bahwa CPNS

mengerti setelah dapat menghayati nilai-nilai dasar profesi yang telah diberikan. Selain

daripada itu proses aktualisasi ini pun dapat digunakan sebagai media untuk

menyebarkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) bukan hanya untuk CPNS yang sedang mengikuti

diklat prajabatan saja namun dapat disebarkan nilai-nilai ini kepada PNS yang berada di

lokasi aktualisasi.

Upaya-upaya tersebut dilakukan sebagai langkah dalam rangka membentuk

Aparatur Sipil Negara yang professional sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan

publik dan pemersatu bangsa.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari aktualisasi nilai-nilai dasar ini untuk menerapkan nilai-nilai

dasar Aparatur Sipil Negara yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) sehingga terbentuk Aparatur Sipil Negara yang

1
professional sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu

bangsa.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu

Dilaksanakan dari tanggal 29 Juli –16Agustus 2016.

2. Tempat Pelaksanaan

Tempat aktualisasi di Dinas Kesehatan Kab. Konawe Selatanyang menjadi tempat

kerja siswa.

2
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI/UNIT KERJA

DAN KONSEPSI NILAI DASAR

A. Kedudukan (Dasar Hukum Pembentukan Dinas Kesehatan Kab. Konawe Selatan)

Kabupaten Konawe Selatan sebagai daerah otonomi yang disahkan melalui

Undang-Undang No. 4 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Konawe Selatan

di Provinsi Sulawesi Tenggara (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor

24, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4267).

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi pejabat Bupati Konawe

Selatan maka dibentuklah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melalui Peraturan

Daerah Kabupaten Konawe Selatan Nomor 26 Tahun 2013 tentang Perubahan Keempat

Atas Peraturan Daerah Kabupaten Konawe Selatan Nomor 13 Tahun 2007 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Konawe Selatan

(Lembar Daerah Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2013 Nomor 26).

B. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kab. Konawe Selatan

1. Tugas Pokok Dinas Kesehatan Kab. Konawe Selatan

Tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan adalah

melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan tugas

desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan dalam bidang kesehatan.

Dinas Kesehatan dipimpin oleh Kepala Dinas Kesehatan dan bertanggung

jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Kepala Dinas Kesehatan

mempunyai tugas pokok Memimpin, Mengkoordinasikan, dan Mengendalikan

Dinas Kesehatan dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang

kesehatan serta membina hubungan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta,

dan lembaga kemasyarakatan lainnya.

3
2. Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris.Sekretaris mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi

pelaksanaan tugas secara terpadu serta pemberian dukungan administrasi kepada

seluruh unit organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan.

C. Visi dan Misi

1. Visi

Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan yaitu“Konawe Selatan


Sehat Tahun 2016”.

2. Misi

Mewujudkan Masyarakat Konawe Selatan Sehat Yang Mandiri Dan Berkeadilan.

D. Struktur Organisasi

a. Gambar Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan

Kepala Dinas

Kelompok Jabatan Fungsional Sekretaris Dinas

Kasubag Umum&Kepegawaian Kasubag Pendidikan,Pelatihan & Pengembangan SDM


Kasubag Keuangan& Perlengkapan

Bidang Pelayanan Kesehatan Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Bidang Bina Program &Jaminan Kesehatan
Bidang Farmasi,Sarana & Peralatan Kesehatan

Seksi Gizi Seksi Pemberantasan Penyakit Seksi Penyusunan Program


Seksi Kefarmasian

Seksi Makmin &Obat Tradisional


Seksi Kesehatan Ibu &Anak Seksi Imunisasi &Suvailans Seksi Evaluasi dan Pelaporan

Seksi Sarana &Peralatan Kesehatan


Seksi Penyehatan Lingkungan &Penananganan Bencana Seksi Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan
Seksi Pelayanan Khusus Komunitas & Promosi Kesehatan

Kelompok Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

4
b. Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan terdiri dari:

a. Kepala Dinas Kesehatan

b. Sekretaris, membawahi :

1) Subag Umum dan Kepegawaian.

2) Subag Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan SDM.

3) Subag Keuangan dan Perlengkapan

c. Bidang Bina Program dan Jaminan Kesehatan :

1) Seksi Penyusunan Program

2) Seksi Evaluasi dan Pelaporan

3) Seksi Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan

d. Bidang Farmasi, Sarana dan Peralatan Kesehatan :

1) Seksi Kefarmasian

2) Seksi Makanan dan Minuman, Kosmetik dan Obat Tradisional

3) Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan

e. Bidang Pelayanan Kesehatan :

1) Seksi Kesehatan Ibu dan Anak.

2) Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus, Komunitas, dan Promosi Kesehatan.

3) Seksi Gizi.

f. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan :

1) Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

2) Seksi Imunisasi dan Surveilans

3) Seksi Penyehatan Lingkungan dan Penanganan Bencana

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas.

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

E. Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan

a. Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Dinas Kesehatan dalam melaksanakan upaya pencegahan dan

pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan serta melaksanakan tugas

5
lainnya yang dilimpahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan sesuai dengan tugas

pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. Untuk melaksanakan tugas

pokok sebagaimana dimaksud, kepala bidang pengendalian masalah kesehatan

mempunyai fungsi :

1) Menyusun kebijakan operasional pembinaan dan penyelenggaraan program

kerja bidang pengendalian masalah kesehatan.

2) Pembinaan dan penyelenggaraan program pengendalian penyakit menular

langsung dan bersumber binatang.

3) Pembinaan dan penyelenggaraan pelaksanaan program surveilans, imunisasi,

kesehatan matra dan penyakit tidak menular.

4) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan haji.

5) Pembinaan dan penyelenggaraan program penyehatan lingkungan.

6) Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan program dan

kegiatan bidang pengendalian masalah kesehatan di sarana pelayanan kesehatan

dasar dan rujukan skala kabupaten.

7) Melaksanakan fungsi lainnya yang dilimpahkan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas pengendalian masalah kesehatan.

b. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan terdiri dari :

1) Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit mempunyai fungsi:

a) Menyusun rencana kerja dan kegiatan pencegahan dan pemberantasan

penyakit.

b) Penyelenggaraan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan pencegahan

dan pemberantasan penyakit menular langsung dan bersumber binatang sesuai

norma, standar, prosedur, dan kriteria pelaksanaan.

c) Penyelenggaraan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pencegahan dan

penanggulangan penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit metabolik,

kanker, degeneratif dan kronis lainnya, gangguan akibat kerja dan kecelakaan.

6
d) Pembinaan operasional penyelenggaraan upaya pencegahan dan

pemberantasan penyakit menular langsung dan bersumber binantang ditingkat

pelayanan dasar.

e) Penyelenggaraan dan pembinaan operasional pemberantasan vektor penularan

penyakit menular bersumber binatang di masyarakat.

f) Pengembangan kemitraan, koordinasi lintas sektor, dan pemberdayaan

masyarakat dan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit.

g) Melaksanakan tugas lain yang dilimpahkan oleh Kepala Bidang Pengendalian

Masalah Kesehatan sesuai fungsi seksi pencegahan dan pemberantasan

penyakit.

2) Seksi Imunisasi dan Surveilans mempunyai fungsi:

a) Menyusun rencana kerja dan kegiatan seksi imunisasi dan surveilans.

b) Menyelenggarakan surveilans epidemiologi dan peyelidikan kejadian luar

biasa dan wabah penyakit skala kabupaten/kota.

c) Menyelenggarakan pelayanan imunisasi dasar bayi dan balita, imunisasi anak

sekolah, PUS/WUS dan calon pengantin.

d) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan haji.

e) Pembinaan operasional, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan

kegiatan imunisasi dan surveilans di tingkat pelayanan kesehatan dasar dan

rujukan skala kabupaten/kota.

f) Pengembangan kemitraan, koordinasi lintas sektor, dan pemberdayaan

masyarakat dalam upaya peningkatan program imunisasi dan surveilans.

g) Mengkoordinasikan program dan kegiatan PTM secara lintas program maupun

lintas sektor pendataan dan pemetaan serta pengarsipan program PTM

h) Menyediakan data PTM untuk kebutuhan perencanaan tingkat Kabupaten dan

Puskesmas.

i) Melakukan Monitoring dan Evaluasi program PTM.

j) Melaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknis terhadap program PTM.

7
k) Melaksanakan tugas lainnya yang dilimpahkan oleh Kepala Bidang

Pengendalian Masalah Kesehatan sesuai fungsi seksi imunisasi dan surveilans

3) Sasaran Kerja Pegawai

a) Menginput dan menganalisa serta membuat feed back laporan sesuai dengan

petunjuk teknis untuk mengetahui tingkat cakupan kerja

b) Membina petugas/programmer surveilans puskesmas sesuai petunjuk teknis

dan aturan yang berlaku untuk menyampaikan informasi tentang program.

c) Merekap, meng-input dan mengirim laporan hasil kinerja program surveilans

d) Melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan surveilans di

tingkat puskesmas sesuai petunjuk teknis

e) Melaksanakan penyelidikan epidemiologi

f) Membuat laporan dan visual data program surveilans sesuai dengan data yang

ada agar visual data dapat dilihat dengan jelas dan dipahami dengan mudah

g) Menyusun kebutuhan, pelatihan dan konsultasi teknis terkait program

surveilans

h) Merekap, menginput dan mengirim laporan posbindu

i) Melaksanakan bimbingan teknis kepada petugas posbindu puskesmas

F. Konsepsi Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara

1. Indikator Akuntabilitas

a. Menginternalisasikan nilai-nilai dasar akuntabilitas dan kepentingan publik

dalam kehidupan bangsa dan penyelenggaraan pemerintah

b. Mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan

antara kepentingan publik dengan kepentingan pribadi, kelompok dan sector

c. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah

keterlibatan PNS dalam politik praktis

d. Memperlakukan masyarakat secara sama dan adil dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik

8
e. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai

PNS

f. Adapun nilai-nilai dasar Akuntabilitas antara lain:

1) Keadilan

2) Tanggung jawab

3) Transparan

4) Kepercayaan

5) Kepemimpinan

6) Konsisten

7) Integritas

8) Keseimbangan

9) Kejelasan

2. Indikator Nasionalisme

a. Peran ASN sebagai Pelaksana Kebijakan Publik

1) Sebagai pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi

pada kepentingan publik dan senentiasa menempatkan kepentingan publik,

bangsa dan Negara di atas kepentingan sektoral dan golongan

2) Untuk itu pegawai ASN harus memiliki karakter kepublikan yang kuat dan

mampu mengaktualisasikannya dalam setiap langkah-langkah pelaksanaan

kebijakan public

b. Peran ASN sebagai Pelayan Publik

1) Setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminasi dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat

2) Mereka harus bersikap professional dan berintegrasi dalam memberikan

pelayanan. Tidak boleh mengejar keuntungan pribadi atau instansinya

belaka, tetapi pelayanan harus diberikan dengan maksud memperdayakan

masyarakat, menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik

9
3) Untuk itu integrasi menjadi penting bagi setiap pegawai ASN. Senantiasa

menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi, transparan,

akuntabel dan memuaskan publik

c. Peran ASN sebagai Pemersatu Bangsa dan Negara

1) Setiap pegawai ASN harus memiliki jiwa nasionalisme dan wawasan

kebangsaan yang kuat, memiliki kesadaran sebagai penjaga kedaulatan

Negara, menjadi perekat bangsa dan mengupayakan situasi damai di seluruh

wilayah Indonesia dan menjaga keutuhan NKRI

2) Adapun nilai-nilai dasar Nasionalisme antara lain:

a) Gotong royong

b) Toleransi

c) Cinta tanah air

d) Persatuan

e) Kemanusiaan

f) Keadilan

g) Semangat

3. Indikator Etika Publik

a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas

b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin

c. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan

d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang

berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan etika pemerintahan

f. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya

g. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain

yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan

10
h. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan dan

jabatannya untuk mendapatkan atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri

sendiri atau untuk orang lain

i. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas

ASN

j. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin

pegawai

k. Adapun nilai-nilai dasar etika publik antara lain:

1) Kemandirian

2) Kedisiplinan

3) Netralitas

4) Kejujuran

5) Solidaritas

6) Keadilan

7) Kecermatan

8) Kesopanan

4. Indikator Komitmen Mutu

a. Memahami tindakan yang menghargai efektifitas, efisiensi, inovasi dan kinerja

berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik

b. Menunjukan sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif yang berorientasi mutu

dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik

c. Adapun nilai-nilai dasar komitmen mutu antara lain:

1) Cepat tanggap

2) Kenyamanan

3) Integritas

4) Kreatifitas

5) Wewenang dan tanggung jawab

6) Efektif dan efisien

11
7) Inovasi

5. Indikator Anti Korupsi

a. Menghindari perilaku korupsi atau menerapkan nilai-nilai anti korupsi dalam

pelaksanaan tugas. Adapun nilai-nilai anti korupsi yaitu:

1) Jujur

2) Peduli

3) Mandiri

4) Disiplin

5) Tanggungjawab

6) Kerja Keras

7) Sederhana

8) Berani

9) Adil

b. Menghindari tindak pidana korupsi yang sesuai dengan UU No. 31 Tahun 1999

jo. UU No. 20 Tahun 2001, dapat dikelompokkan menjadi 7 kelompok sebagai

berikut:

1) Kerugian Negara

2) Suap menyuap

3) Penggelapan dalam jabatan

4) Perbuatan curang

5) Gratifikasi

6) Benturan kepentingan

7) Pemerasan

c. Mengaktualisasikan nilai dasar anti korupsi bagi kehidupan diri pribadi,

keluarga, masyarakat dan bangsa

12
Tabel 2.1 Ikhtisar Nilai Dasar ASN

NILAI-NILAI DASAR ANEKA

AKUNTABIL NASIONALISME ETIKA KOMITMEN ANTI KORUPSI TIPIKOR DIHINDARI


ITAS PUBLIK MUTU

Tanggung Rela berkorban Sopan. Teliti Jujur Kerugian keuangan

Jawab Musyawarah Santun Cermat Peduli negara

Disiplin Mendahulukan Taat aturan Sesuai Mandiri Suap menyuap

Jujur kepentingan Ramah prosedur Disiplin Pemerasan

Bebas umum Menyentuh Kreatif Tanggung jawab Penggelapan dalam

Kepentingan Adil/tidak hati Inovatif Kerja keras jabatan

Kejelasan diskriminatif Integritas Produktif Sederhana Benturan kepentingan

target Netral tinggi Memuaskan Berani Gratifikasi

Keadilan Kerja sama Hormat Cepat, tepat, Adil

Kepercayaan Religius Menjaga akurat Tegas

Adil Amanah rahasia Efektif

Kejelasan Persatuan Menghargai Efisien

Konsistensi Kekeluargaan Rapi

Loyalitas Peduli Perhatian

Rasionalitas Menghargai

Respon perbedaan

Berani

Sosial

13

Anda mungkin juga menyukai