Anda di halaman 1dari 3

Kisah Nabi Idris dan Tulisan Pertama dalam

Sejarah (2-Habis)
Nabi Idris disebut penemu tulisan pertama.
Rabu , 08 Apr 2020, 11:35 WIB

MgIt03

Kisah Nabi Idris dan Tulisan Pertama dalam Sejarah

Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Idris AS juga dikenal sebagai manusia pertama


yang menulis menggunakan pena. Para ilmuwan pernah menemukan beberapa
potongan naskah kuno yang diklaim terkait dengan Nabi Idris AS.

Oleh para sejarawan, naskah kuno itu disebut Kitab Henokh. Salah satu cerita dalam
kitab itu berisi tentang peradaban tertua di bumi Lemuria, Atlantis yang hilang ditelan
bumi. Juga, prediksi tentang banjir besar yang akan terjadi di bumi.

Para ilmuwan itu menduga Kitab Henokh ditulis Nabi Idris yang juga dikenal dengan
nama Akhnukh  yang dalam bahasa Ibrani disebut Henokh.

Selain dikenal sebagai orang yang pertama menggunakan pena, Nabi Idris AS juga
dikenal sebagai ahli perbintangan. Nabi Idris adalah orang yang pertama kali
menggunakan bintang sebagai penunjuk arah, waktu yang tepat untuk bercocok
tanam, memperkirakan kondisi cuaca, dan lain-lain.

Keterkaitan bangsa Sumeria dengan Nabi Idris AS semakin terlihat ketika beberapa
penelitian membuktikan bangsa Sumeria telah mempelajari ilmu perbintangan untuk
mengetahui masa bercocok tanam yang baik. Misalnya, rasi bintang Taurus yang
dipercaya sebagai masa awal musim semi dan cocok untuk menanam. Sedangkan,
rasi bintang Virgo dipergunakan sebagai waktu yang tepat untuk panen.

Nabi Idris AS adalah keturunan keenam dari Nabi Adam AS, putra dari Yarid bin
Mihla'iel bin Qinan bin Anusy bin Syith bin Adam AS. Nabi Idris adalah keturunan
pertama yang dikaruniai kenabian setelah Nabi Adam AS dan Nabi Syith AS.

Dalam buku Nabi-Nabi dalam Alquran karya Afif Abdul Fatah, yang mengutip
sejumlah keterangan ulama, disebutkan Nabi Idris AS dilahirkan di Munaf
(Memphis), Mesir. Dia lalu berdakwah menyiarkan agama ke wilayah Irak  kuno. Tapi,
sebagian lagi berpendapat Nabi Idris AS dilahirkan dan dibesarkan di Babilonia.

Mengutip pendapat Sami Abdullah al-Maghluts, Abdul Syukur al-Azizi menulis, Nabi
Idris adalah kaum Nabi Syits atau keturunan Qabil, putra Nabi Adam AS, di willayah
Irak kuno.

Dalam konteks ini, ada pula sejarawan yang menduga kata “pemusnahan' yang
tertulis dalam Kitab Henokh sesungguhnya merujuk pada Bani Qabil. Allah SWT juga
memberikan 30 mushaf (shuhuf) sebagai bekal untuk diajarkan pada kaumnya.

Beberapa ulama menyebutkan, Nabi Idris AS hidup sekitar tahun 4.533 hingga 4.188
SM. Salah satunya, Al-Mahluts dalam buku berjudul Atlas Sejarah Nabi dan Rasul.
Dhurorudin Mashad menulis dalam bukunya Mutiara Hikmah Kisah 25 Nabi dan
Rasul dan menyebutkan, Nabi Idris AS mendapat julukan dari Allah SWT berupa
Asadul Usud atau singa dari segala singa. Julukan itu diberikan karena keberanian
dan kegagahannya.

Dalam buku itu, seperti dikutip Abdul Syukur, disebutkan Nabi Idris AS merupakan
salah satu nabi yang memiliki banyak keistimewaan.  Nabi Idris AS dikenal sebagai
nabi yang sangat pintar, orang yang pertama kali menciptakan tulisan dan
menemukan alat tulis, pandai menggambar, menjahit, serta ahli astronomi.

Anda mungkin juga menyukai