Anda di halaman 1dari 9

PERENCANAAN TANGKI TEKAN (HIDROFOR) PADA

GEDUNG 11 LANTAI

HIDROFOR PLANNING FOR 11-FLOORS BUILDING


Akhmad Nabil1, Salim Isfayama Amri2, Siti Romadhonah3, Widia Cahyani Fidianti4, Zahra
Syefira Zulfa5
Jum’at Pagi – Kelompok 3
1,2,3,4,5)
Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Raya Dramaga Kampus IPB
widiacafi@gmail.com

Abstrak: Pressure tank adalah tangki air tekan yang dilengkapi membran didalamnya. Fungsi
tangki tekan yaitu apabila ada keran yang dibuka, maka tekanan air di dalam pipa akan turun.
Tekanan air didalam pipa akan Gedung turun perlahan, hal ini disebabkan ada cadangan tekanan
di dalam tangki, yang turut menekan air kedalam pipa. Penelitian ini direncanakan dimensi tangki
tekan untuk pendistribusian air bersih pada 11 lantai. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16
November 2018 di Laboratorium Kualitas Udara Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut
Pertanian Bogor. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kapasitas reservoir dan roof tank,
penetuan pipa air bersih dari ground reservoir ke roof tank, serta daya dan efisiensi pompa. Head
pompa digunakan untuk menentukan besarnya tekanan minimum yang terjadi pada tangki tekan
dimana besarnya head total pada penelitian ini sebesar 51.146 m. Selain itu ditentukan nilai tekanan
minimum dan nilai tekanan maksimum. Tekanan minimum ditentukan berdasarkan besarnya nilai
head total dimana untuk 1 m head total pada kolom air setara kurang lebih dengan 0.1 kg/cm 2.
Sehingga tekanan minimum didapatkan sebesar 5 kg/cm2. Tekanan maksimum pada tangki tekan
ditentukan lebih besar 1 kg/cm2, sehingga didapat tekanan maksimum sebesar 6 kg/cm 2.
Direncanakan ukuran dimensi tangki tekan dengan perbandingan diameter dan tinggi tangki tekan
sebesar 1:2, didapatkan diameter dan tinggi tangki tekan sebesar 1.1 m dan 2.2 m.
Kata Kunci : plambing, reservoir, tangki hidrofor

Abstrack: Pressure tanks are compressed water tanks that complement the membrane inside. The
tank function is a function that exists, then the air inside the pipe will drop. The building's water
pressure will go down slowly, this is because there is a pressure reserve in the tank, which also
pushes water into the pipe. This study planned the dimensions of the press tank for the distribution
of clean water on 11 floors. This research was conducted on November 16, 2018 at the Air Quality
Laboratory of the Department of Civil and Environmental Engineering, Bogor Agricultural
University. The study was conducted to determine the capacity of the reservoir and roof tank,
determination of clean water pipes from the ground reservoir to the roof tank, and the power and
satisfying of the pump.The pump head is used to determine the minimum pressure that occurs in the
press tank where the total head size in this study is 51,146 m. In addition, the minimum pressure
value and maximum pressure value are determined. The minimum pressure is determined based on
the total head value where for 1 m the total head in the water column is equivalent to approximately
0.1 kg / cm2. So that the minimum pressure is obtained at 5 kg / cm2. The maximum pressure in the
press tank is determined to be 1 kg / cm2, so that the maximum pressure is obtained at 6 kg / cm2.
It is planned to measure the dimensions of the press tank with a ratio of diameter and press tank
height of 1: 2, obtained by pressing diameter and tank height of 1.1 m and 2.2 m.
Keywords: Hidrofor tank, plumbing, reservoir

PENDAHULUAN
Sistem plambing adalah sistem perpipaan yang dipasang pada sebuah bangunan
untuk menyalurkan kebutuhan air bersih dan air buangan, termasuk semua
pekerjaan pemasangan pipa, sambungan, alat-alat plambing dan perlengkapannya
dalam sistem tersebut (Ghupta dan Thawari, 2016). Sistem plambing merupakan
bagian mendasar dan penting dalam kaitannya dengan distribusi kebutuhan air
bersih dan penyaluran air buangan yang layak.Dalam instalasi air bersih diperlukan
sumber air dengan kualitas yang sesuai dengan air bersih yang dibutuhkan dan
memiliki tekanan yang cukup pada setiap air yang keluar (fixture unit), yaitu ±1 bar
(1 kg/m2). Mampu mencukupi air bersih pada saat waktu pemakaian jam puncak,
dengan menentukan kapasitas tangki penampung air. Dalam sistem ini diperlukan
perencanaan dengan teknis yang benar, aman untuk keselamatan dana man untuk
jaringan pipa. Kebutuhan air terpenuhi, ekonomis, dan higienis. Perencanaan sistem
plambing yang baik akan memberikan keamanan dan kenyamanan dalam
penggunaan alat plambing terhadap penghuni di gedung tersebut.
Pendistribusian air bersih pada gedung-gedung bertingkat sangat memerlukan
suatu instalasi pendistribusian yang mampu memenuhi kebutuhan akan air bersih
secara merata ke seluruh tempat pada gedung tersebut. Perbedaan tinggi tiap lantai
gedung dari permukaan tanah pada gedung bertingkat tidak sama, ini menyebabkan
besar tekanan air bersih yang keluar dari alat plumbing pada tiap lantai tidak sama.
Perancangan instalasi yang baik dibutuhkan untuk menghasilkan tekanan dan debit
air yang optimal.
Tangki atau reservoir adalah media penyimpan air bersih dalam sistem
plambing. Berdasarkan tata letaknya, reservoir dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
reservoir bawah (ground reservoir) dan tangki atas (roof tank). Reservoir bawah
dibuat sebagai tempat penyimpanan air bersih sementara sebelum air dialirkan ke
tangki atas untuk melayani kebutuhan air bersih per harinya. Kapasitas reservoir
bawah suatu sistem plambing tergantung pada besarnya kebutuhan air bersih per
hari (Morimura 2000). Roof tank atau tangki atap merupakan reservoir yang
dipergunakan untuk melayani fluktuasi kebutuhan air bersih pada saat-saat tertentu
(Putra 2015).
Untuk mengalirkan air dari reservoir ke roof tank dibutuhkan tangki tekan.
Menurut SNI 03-7065-2005, dalam sistem tangki tekan, air yang ditampung dalam
tangki air bawah dipompakan dalam suatu bejana tertutup, kemudian dialirkan ke
dalam sistem distribusi. Tangki tekan harus direncanakan dengan tekanan yang
cukup untuk memenuhi persyaratan minimum pada alat plambing terjauh dan
tertinggi.

METODOLOGI
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 November 2018 di Laboratorium
Kualitas Udara Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian
Bogor. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kapasitas reservoir dan roof tank,
penetuan pipa air bersih dari ground reservoir ke roof tank, serta daya dan efisiensi
pompa. Surplus dan defisit didapat dari hasil kumulatif. Freeboard untuk tangki
reservoir sebesar 0,3 m dan untuk tangki roof tank sebesar 0,2 m. Penentuan
kapasitas reservoir dan roof tank dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
berikut.
𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑢𝑝𝑙𝑎𝑖
Presentase suplai air bersih per jam = ...........................................(1)
24 𝑗𝑎𝑚
𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑢𝑝𝑙𝑎𝑖
Pemompaan setiap jam = ..............................................................(2)
8 𝑗𝑎𝑚

Selisih suplai = Presentase suplai air bersih per jam- Pemompaan setiap jam .....(3)
Kumulatif = Kumulatif sebelumnya - Selisih suplai .............................................(4)
Vgr = (surplus max – defisit max) x Qd ................................................................(5)
𝑉𝑔𝑟
Lebar = 𝑃 𝑥 𝑇 ...........................................................................................................(6)
Tinggi yang digunakan = tinggi efektif x freeboard ..............................................(7)
Keterangan :
Vgr = Volume (m3/detik)
Qd = Debit air (m3/detik)
P = Panjang (m)
T = Tinggi efektif (m)
Penentuan pipa air bersih dari ground reservoir ke roof tank dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan berikut. Koefesisen belokan 90o adalah 0,5, Gate
valve adalah 0,13, Check valve adalah 0,2, Basket strainer adalah 0,95. Setelah
diketahui dimensi yang dibutuhkan, plotkan ke grafik (groundfos)
4𝑥𝑄
D=√ .......................................................................................................(8)
𝑥𝑉
𝑄
V= ...............................................................................................................(9)
𝐴
Head pompa = Hstatis + Hsistem ...........................................................................(10)
Hstatis = tinggi gedung+panjang pipa dari reservoar+freeboar reservoir
+ freeboard roof tank ..........................................................................(11)
𝑣2
Hsistem = Mayor losses+Minor losses+Sisa tekan+ ......................................(12)
2𝑔
Mayor losses = Hr suction + Hr discharge .......................................................(13)
Q 1,85
Hr suction = 2,63 x L .........................................................(14)
0,00155 𝑥 𝐶 𝑥 𝐷

Q 1,85
Hr discharge = 2,63 x L .....................................................(15)
0,00155 𝑥 𝐶 𝑥 𝐷

K x 𝑣2
Minor losses = ..........................................................................................(16)
2𝑔

Keterangan :
D = Diameter pipa (m)
Q = Debit air (m3/detik)
V = Kecepatan aliran (m/detik)
A = Luas penampang (m)
L = Panjang salurang (m)
K = Koefesisen belokan 90o, Gate valve, Check valve, Basket strainer
G = Garvitasi (m2/detik)
C = Koefisien Hazen Williams (c=100 untuk pipa baja karbon)
Penentuan daya dan efisiensi pompa dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut.
𝛾𝑥𝑄𝑥𝐻
Whp = ................................................................................................(17)
75
𝑊ℎ𝑝
Bhp = .......................................................................................................(18)
𝜂

Keterangan :
Whp = Water House power atau daya air
𝛾 = berat jenis zat cair (kg/m3)
H = Total head pompa (m)
Q = Debit air (m3/detik)
L = Panjang salurang (m)
Bhp = Broke horse power atau daya poros
𝜂 = Efisiensi pompa (90%)
Berikut ditampilkan prosedur penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 1.

Mulai

Data-data yang diperlukan dikumpulkan

Hitung kapasitas reservoir dan roof tank

Hitung dimensi pipa air bersih dari ground reservoir ke roof tank

Plotkan ke dalam grafik ke grafik (groundfos) penentuan spesifikasi pompa

Hitung daya dan efisiensi pompa

Desain reservoir dan roof tank menggunakan AutoCAD

Selesai

Gambar 1 Bagan alir metode pengukuran reservoir dan roof tank

PEMBAHASAN
Pressure tank adalah tangki air tekan yang dilengkapi membran didalamnya.
Membran terbuat dari bahan Karet Ban bagian dalam pada sepeda motor atau mobil
namun memiliki ketebalan lebih besar. Tangki tekan ini dipasang pada output atau
saluran keluar air dari pompa yang biasanya digunakan pada sistem pengoperasian
otomatis dengan menggunakan pressure switch. Prinsip kerja dari sistem ini adalah
sebagai berikut. Air yang berasal dari kamar mandi yang berupa urine ditampung
kedalam suatu tangki. Air yang telah ditampung dalam tangki bawah, dipompakan
ke dalam suatu bejana tertutup sehingga udara didalamnya terkompresi (Aziz
2014).
Fungsi tangki tekan yaitu apabila ada keran yang dibuka, maka tekanan air di
dalam pipa akan turun. Tekanan air didalam pipa akan turun perlahan, hal ini
disebabkan ada cadangan tekanan di dalam tangki, yang turut menekan air kedalam
pipa. Setelah tekanan di dalam pipa dan tanki mencapai 2 bar maka pompa akan
hidup, menaikan tekanan ke dalam pipa dan tanki, dan begitu seterusnya.
Apabila dipasang membran tank, maka jarak pompa mati dan hidup cukup lama.
Lama mati dan hidupnya pompa tergantung berapa besar volume tanki yang
dipasang. Dengan mati dan hidup pompa yang cukup lama, maka grafik turun
naiknya tekanan air didalam pipa akan cukup landai, sehingga tekanan air yang
dirasakan pada keran akan lebih stabil. Hal ini sangat berbeda sekali apabila tidak
dipasang membran tank, pompa akan mati dan hidup cepat sekali. Garfik fluktuasi
tekanan air didalam pipa akan sangat curam, sehingga fluktuasi tekanan air pada
keran-keran akan sangat terasa (Setyaribawa 2015).
Penelitian ini direncanakan dimensi tangki tekan untuk pendistribusian air
bersih pada Gedung 11 lantai. Beberapa data yang dibuutuhkan untuk perencanaan
dimensi tangka tekan meliputi Head total atau head pompa (m), tekanan minimum
(kg/m2), tekanan minimum (kg/m2), presentase isi air maksimum (%), presentase
isi air minimum (%), perbandingan volume efektif (%), dan besarnya air yang harus
disimpan dalam tangka tekan (liter). Data perhitungan dimensi tangki tekan
(hydrophore) disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1 Data perhitungan dimensi tangki tekan


No Keterangan Unit Simbol Nilai Pembulatan
1 Head total m H 51.146
2 tekanan minimum kg/cm2 Pmin 5.115 5
3 tekanan maksimum kg/cm2 Pmaks 6.115 6
presentase isi air
4 % 85.3
maksimum
5 presentase isi air minimum % 82.9
perbandingan volume
6 % 2.4
efektif
7 air yang harus disimpan liter 50
8 volume tangki tekan liter 2083.333 2100
9 diameter tangki tekan m d 1.102 1.1
10 tinggi tangki tekan m t 2.211 2.2

Berdasarkan Tabel 1, untuk merencanakan dimensi tangki tekan dibutuhkan


head pompa. Head pompa digunakan untuk menentukan besarnya tekanan
minimum yang terjadi pada tangki tekan dimana besarnya head total pada penelitian
ini sebesar 51.146 m. Selain itu ditentukan nilai tekanan minimum dan nilai tekanan
maksimum. Tekanan minimum ditentukan berdasarkan besarnya nilai head total
dimana untuk 1 m head total pada kolom air setara kurang lebih dengan 0.1 kg/cm2.
Sehingga tekanan minimum didapatkan sebesar 5 kg/cm2. Tekanan maksimum
pada tangki tekan ditentukan lebih besar 1 kg/cm2, sehingga didapat tekanan
maksimum sebesar 6 kg/cm2. Selanjutnya ditentukan nilai presentase isi air
maksimum dan minimum. Nilai presentase isi air ditentukan berdasarkan tekanan
udara awal yang ditetapkan sebesar 0 dan tekanan udara akhir atau tekanan udara
maksimim dan minimum dengan menggunakan table perbandingan volume air
dalam tangki tekan yang terdapat pada Lampiran 1. Sehingga didapatkan besarnya
nilai presentase isi air maksimum dan minimum berturut turut sebesar 85.3% dan
82.9%. Setelah itu perbandingan volume efektif dapat ditentukan berdasarkan
selisih dari Presentase isi air maksimum dan presentase isi air minimum.
Perbandingan volume efektif pada tangki tekan yaitu sebesar 2.4%.
Perencanaan dimensi tangki tekan untuk pendistribusian air Gedung 11 lantai,
berdasarkan Tabel 1 ditentukan air yang harus disimpan dalam tangki tekan yaitu
sebesar 50 liter. Besarnya air yang harus disimpan menentukan besarnya volume
tangki tekan. Semakin penentuan air yang harus disimpan, maka volume tangki
tekan akan semakin besar. Berdasarkan besarnya air yang harus ditampung dan nilai
perbandingan volume efektif didapatkan nilai volume tangki tekan sebesar 2100
liter. Sehingga dapat direncanakan ukuran dimensi tangki tekan dengan
perbandingan diameter dan tinggi tangki tekan sebesar 1:2, didapatkan diameter
dan tinggi tangki tekan sebesar 1.1 m dan 2.2 m.
Sistem tangki tekan pada penelitian ini diterapkan dalam keadaan dimana suatu
kondisi tidak dapat digunakan sistem sambungan langsung. Prinsip kerja sistem ini
adalah sebagai berikut, air yang telah ditampung dalam tangki bawah, dipompakan
ke dalam suatu bejana (tangki) tertutup sehingga udara di dalamnya terkompresi.
Air dalam tangki tersebut dialirkan ke dalam suatu distribusi bangunan (Wibowo
2016). Pada penelitian ini sistem tangki tekan digunakan utuk mendistribusikan
Gedung 11 lantai dengan ukuran Gedung 20 m x 11 m dan tinggi 3 m. Sehingga
untuk mendistribusikan air bersih ke 11 lantai digunakan tangki tekan dengan
ukuran diameter 1.1 m dan tinggi 2.2 m. Desain untuk tangki tekan dan jalur
pendistribusiannya dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Desain tangki tekan dan jalu pendistribusian

Berdasarkan Gambar 2, tangki tekan diletakkan setelah perletakan ground


reservoir dan pompa. Dimana prinsip kerja yang berjalan antara pompa dan tangki
tekan yaitu pompa bekerja secara otomatis yang diatur oleh suatu detektor tekanan,
yang menutup atau membuka saklar motor listrik penggerak pompa. Pompa
berhenti bekerja kalau tekanan tangki telah mencapai suatu batas minimum yang
ditetapkan, daerah fluktuasi tekanan ini biasanya ditetapkan antara 1,0 sampai 1,5
kg / cm2 . Daerah yang makin lebar biasanya baik bagi pompa karena memberikan
waktu lebih lama untuk berhenti, tetapi seringkali menimbulkan efek yang negatif
pada peralatan plambing. Dalam sistem ini udara yang terkompresi akan menekan
air ke dalam sistem distribusi dan setelah berulang kali mengembang dan
terkompresi lama kelamaan akan berkurang, karena larut dalam air atau ikut
terbawa keluar tangki (Wibowo 2016). Untuk melayani kebutuhan air yang besar
maka akan diperlukan tangki tekan yang besar. Untuk mengatasi hal ini maka
tekanan awal udara dalam tangki dibuat lebih besar dari tekanan atmosfer (dengan
memasukkan udara kempa ke dalam tangki).
Kelebihan sistem tangki tekan yaitu lebih menguntungkan dari segi estetika
karena tidak terlalu mencolok dibandingkan dengan tangki atap. Mudah
perawatannya karena dapat dipasang dalam ruang mesin bersama pompa-pompa
lainya. Harga awal lebih rendah dibandingkan dengan tangki yang harus dipasang
di atas menara. Sedangkan kekurangannya yaitu Daerah fluktuasi tekanan sebesar
1,0 kg/cm2 sangat besar dibandingkan dengan sistem tangki atap yang hampir tidak
ada fluktuasinya. Fluktuasi yang besar ini dapat menimbulkan fluktuasi aliran air
yang cukup berarti pada alat plambing, dan pada alat pemanas gas dapat
menghasilkan air dengan temperatur yang berubah-ubah. Dengan berkurangnya
udara dalam tangki tekan, maka setiap beberapa hari sekali harus ditambahkan
udara (Wibowo 2016).

SIMPULAN
Head total yang dibutuhkan untuk merancanakan tangki tekan sebesa 51.146 m
dimana 1 m head total pada kolom air setara kurang lebih dengan 0.1 kg/cm 2 pada
tekanan minimum. Nilai presentasi isi air maksimum dan minimum sebesar 85.3%
dan 82.9%. Air yang akan disimpan didesain sebesar 50 liter. Berdasarkan besarnya
air yang harus ditampung dan nilai perbandingan volume efektif didapatkan nilai
volume tangki tekan sebesar 2100 liter. Sehingga dapat direncanakan ukuran
dimensi tangki tekan dengan perbandingan diameter dan tinggi tangki tekan sebesar
1:2, didapatkan diameter dan tinggi tangki tekan sebesar 1.1 m dan 2.2 m. Pompa
berhenti bekerja kalau tekanan tangki telah mencapai suatu batas minimum yang
ditetapkan, daerah fluktuasi tekanan ini biasanya ditetapkan antara 1,0 sampai 1,5
kg / cm2 .

Saran
Pelaksanaan penelitian yang dilakukan seharusnya lebih kodusif, dan
pemahaman mengenai metode yang digunakan harus lebih diperhatikan, agar hasil
data yang didapatkan sesuai atau akurat.

Daftar Pustaka
Aziz, A. 2014. Perancangan Bejana Tekan (Pressure Vessel) untuk Separasi 3 Fasa
[Skirpsi]. Jakarta (ID): Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Mercu Buana.
Badan Standardisasi Nasional. 2005. Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing.
Jakarta : SNI 03-7065-2005.
Morimura, T. dan Noerbambang, S.M. 2000. Perancangan dan Pemeliharaan
Sistem Plambing. Jakarta (ID): PT. Pradnya Paramita.
Putra, D.A., dkk. 2015. Perencanaan sistem instalasi plambing air bersih gedung
ParkView Hotel. Jurnal Reka Lingkungan. 3 (2): 1-11.
Setyaribawa E. 2015. Perancangan Ulang Pressure Vessel Closed Drain Drum
Kapasitas 15 m3, Tekanan Internal 3,5 barg, dan Temperatur 168ºC dengan
Bantuan Software PV Elite 2014 [Skripsi]. Yogyakarta (ID): Program Studi
Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Wibowo R. 2016. Analisa dan perhitungan sistem plambing penyediaan air bersih
pada Gedung bertingkat. [Skripsi]. Jakarta (ID) : Fakultas Teknik Industri,
Universitas Gunadarma.
Lampiran 1 Tabel perbandingan volume air dalam tangki tekan (%)

Anda mungkin juga menyukai