Kriiiing!!! Bel tanda istirahat berbunyi. Murid-murid berhamburan keluar kelas. Ada yang menuju kantin, ada yang menuju perpustakaan, ada pula yang menuju musola. Amel hendak menuju ke luar kelas ketika seseorang menarik tangannya. Amel menoleh, dilihatnya Nayla yang kini ada di hadapannya. “Ada apa Nay?” “Mau kemana kamu? Sini aja, temani kita di kelas” Kata Nayla. “Lho, gak ke kantin?” tanya Amel. “Lagi mual. Sini, kita kumpul aja. Temani aku, bareng Desi dan Gina juga.” Nayla menggandeng Amel. Menariknya agar ikut Nayla menuju bangku tempat meraka berkumpul. Sudah ada Gina dan Desi disana. Seperti biasa, Desi sibuk dengan handphonenya. Pasti sedang facebook-an atau chatting dengan pacarnya. Sedangkan Gina juga seperti biasa, membaca buku pelajaran dan memberi garis dengan stabilo warna kuning di setiap kosakata yang dianggapnya penting. Nayla duduk di sebelah Gina. Amel menuju bangku yang ada di sebelah Desi. Mereka sengaja mengatur bangku agar dapat duduk berhadapan berempat. “Gak ada yang laper ya? Gak ada cemilan gak seru nih” kata Gina sambil membalik lembaran bukunya. Gina memang rajin. Di antara mereka berempat, Gina pula yang paling pintar. Berulang kali kami selamat dari ujian yang mengerikan. Di balik itu semua Gina-lah penyelamat mereka. Gina yang selalu gigih mengajari walaupun kami enggan. “Ini ceritanya, kita diminta menghormati Nayla yang lagi mual. Kenapa sih kamu? Telat makan? Maag-mu kambuh?” seloroh Desi. Mata Desi tetap memandangi layar handphone-nya. Seolah- olah ia bisa ketinggalan berita penting jika pandangannya beralih ke tempat lain. Di antara mereka berempat, Desi yang paling ‘canggih’ dan ‘update’. Desi yang paling keren dan gaul. “Lagi badmood nih. Ah, sebel banget hari ini” kata Nayla. Nayla adalah cewek paling cantik di antara mereka. Matanya yang berbinar- binar, kulitnya yang bersih, senyumannya yang manis, menjadi daya Tarik tetapi terkadang desi merasa kesal karena sahbatnya nayla dan gina kerap meningklakan desi sendirisn di kantin tapi sahbat tetaplah sahabat walau mereka sering ada konflik yang satu ini yang satu itu , itu serunya dari persahabatan ‘desi’ menyanyi dengan nada rendah seolah ingin kalua tak terdengar ‘nayla’ pun berkata desi kamu pasti nyayi ‘desi’ menjawab tidak dengan penuh rasa grogi tak apa njika bernyanyi lagi pula aku juga suka bernyanyi jawab ‘nayla’ bu guru bertanya kamu bernyanyi apa desi ? desi menjawab dengan malu lagu ,.,..,.,.,.,.,. k-pop bub u guru pun bertanya apa itu ? desi menjawab lagu korea bu ohh ternyata kamu selera nya internasional ya ‘desi’ hehehhe iya bu bagus itu bu guru berkata tapi jangan lupa kita juga harus bangga dengan produk kita tersendiri pasti bug k akan saya lupakan kalu yang itu