SISTEMATIKA MIKROBA
MORFOLOGI KOLONI DAN SEL
OLEH :
NAMA : INDAH RAHMASARI
NIM : 08041181722045
KELOMPOK : IV (EMPAT)
ASISTEN : NUR ARIFAH
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
Universitas Sriwijaya
2019
LAPORAN AKHIR
ACARA I
Universitas Sriwijaya
sederhana dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh hifa, untuk selanjutnya
molekul sederhana tersebut dapat diserap langsung oleh hifa (Sari et al., 2016).
IV. Metode Praktikum
4.1. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada percoban berupa gelas objek dan gelas penutup,
petridish steril, jarum ose, jarum inokulasi, lampu spiritus, cawan petri, mikroskop .
Bahan yang digunakan pada percobaan berupa biakan biakan bakteri, jamur, yeast,
medium EMB tegak, miring dan lempeng, medium NB, medium SIM, medium PDA,
medium MEA, Medium CDA, Medium SDA, Medium SDB, Gram A (Kristal violet),
cat Gram B, cat Gram C, cat Gram D (safranin), malachyte green, methylen blue,
asam laktat-trypan blue, akuades dan alkohol.
Universitas Sriwijaya
selesai selanjutnya medium diinkubasi selama 7 hari, lalu amati koloni bakteri
yang tumbuh.
Universitas Sriwijaya
4.2.2.2. Pengamatan Mikroskopis jamur
Alat dan bahan disiapkan serta area kerja disterilkan menggunakan
alkohol dan lampu spiritus dinyalakan. Glass object dibersihkan menggunakan
alkohol. Isolat A diambil menggunakan jarum dan diletakkan di glass object yang
telah ditetesi dengan methylen blue, lalu ditutup dengan cover glass. Selanjutnya
diamati morfologi jamur dengan menggunakan mikroskop.
4.2.2.3. Pengamatan Mikroskopis Yeast
Alat dan bahan disiapkan serta area kerja disterilkan menggunakan
alkohol dan lampu spiritus dinyalakan. Glass object dibersihkan menggunakan
alkohol, Lalu ambil 1 ose dari isolat yeast. Selanjutnya teteskan dengan methylen
blue, lalu ditutup dengan cover glass. Selanjutnya amati morfologi yeast dengan
menggunakan mikroskop.
Universitas Sriwijaya
V. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan praktikum Morfologi Kolon dan Sel yang telah dilaksanakan,
didapatkan hasil :
5.1. Tabel Pengamatan Makroskopis Dan Mikroskopis Bakteri
Pengamatan Makroskopis Gambar dan Keterangan
Bentuk Koloni Circular
Cawan
Tepian Petri Entire
Elevasi Flat
Bakteri
Warna Koloni Bagian Atas Hijau Metalik
Medium
Warna Koloni Bagian Bawah Coklat
Universitas Sriwijaya
(monobasil), saling berpasangan (diplobasil) atau berkoloni membentuk rantai
pendek (streptobasil), tidak membentuk spora maupun kapsula, berdiameter ±
1,1–1,5 x 2,0–6,0 µm, dapat bertahan hidup di medium sederhana dan
memfermentasi laktosa menghasilkan asam dan gas, kandungan G+C DNA ialah
50 ‒ 51 mol %. Pergerakan bakteri ini motil, tidak motil, dan peritrikus. Ada yang
bersifat aerobik dan anaerobik fakultatif. E. coli merupakan penghuni normal
usus, dan seringkali menyebabkan infeksi.
Hasil yang tidak didapatkan saat pewarnaan gram karena terjadi
penyimpangan pengecatan apakah itu saat pencucian kurang bersih ataupun cat
kristal violetnya terlalu tebal dan tidak merata, sehingga isolat bakteri tertutupi
cat. Menurut Yulvizar (2013), Kaca objek dibersihkan dengan alkohol dan
dilewatkan beberapa kali pada nyala api bunsen, kemudian diambil isolat bakteri
dengan jarum ose secara aseptik dan dioleskan pada kaca objek. Isolat bakteri
kemudian ditetesi ungu violet dan dibiarkan selama 1 menit, selanjutnya dicuci
dengan air mengalir dan dianginkan hingga kering. Isolat bakteri kemudian
ditetesi lagi dengan larutan iodine dan dibiarkan selama 1 menit, kemudian dicuci
dengan air mengalir dan dianginkan hingga kering. Selanjutnya isolat bakteri
ditetesi alkohol 95% selama 30 detik, kemudian dialiri air dan dianginkan hingga
kering. Isolat bakteri kemudian ditetesi safranin selama 30 detik dan dicuci
dengan air mengalir, dikeringkan dengan kertas penghisap dan dikering anginkan,
kemudian dilakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop.
Endospora adalah bagian dari bakteri yang berfungsi untuk melindungi
bakteri dari lingkungan yang ekstrim atau tidak menguntungkan.
Menurut Puspitasari et al. (2012), endospora merupakan karakter kunci utama
genus Bacillus. Endospora merupakan struktur bakteri yang dapat bertahan pada
keadaan yang tidak menguntungkan seperti kekeringan, kekurangan nutrien,
pembekuan, serta bahan-bahan kimia.
5.2. Tabel Pengamatan Makroskopis Dan Mikroskopis Fungi
Pengamatan Makroskopis Fungi
Medium Tumbuh Ket dan Gambar
Karakteristik PDA CDA MEA
Warna medium PDA
Universitas Sriwijaya
Putih Kuning Kuning
sekitar koloni 1
kekuningan
2
Warna permukaan
koloni Putih Putih Putih
3
Warna Sebalik
koloni Putih Kuning Kuning
kekuningan CDA
Diameter Koloni 7,8 cm 6,2 cm 6,6 cm
Garis Radial 1 - - Ada
MEA
Ket :
1. Cawan
2. Jamur
3. Medium
Universitas Sriwijaya
Jamur yang di tumbuhkan pada media agar PDA, CDA, dan MEA yaitu
Aspergillus dimana jamur ini termasuk dalam jamur kornidia karena sporanya
tidak memiliki kantung spora. Menurut Rakhmawati (2013), mengatakan bahwa
Aspergillus sp bentuknya seperti botol dengan leher (panjang atau pendek) seperti
silinder agak melebar pada salah satu ujung misalnya pada Cladosporium, lencir
seperti pada Verticillium dan Paecilomyces. Bentuk konidia beraneka ragam
tergantung spesiesnya. Permukaan konidia dapat halus, kasar, atau mempunyai
tonjolan-tonjolan.
Aspergillus termasuk dalam kelas Ascomycetes. Hasanah (2017), mengatakan
bahwa Aspergillus dapat dikatakan suatu jamur yang termasuk dalam kelas
Ascomycetes yang dapat ditemukan dimana–mana di alam ini. Ia tumbuh sebagai
saprofit pada tumbuh-tumbuhan yang membusuk dan terdapat pula pada tanah,
debu organik, makanan dan merupakan kontaminan yang lazim ditemukan di
rumah sakit dan Laboratorium. Aspergillus adalah jamur yang membentuk
filamenfilamen panjang bercabang, dan dalam media biakan membentuk miselia
dan konidiospora.
Aspergillus dapat dikatakan jamuar yang penyebab banyak penyakit tetapi
selan itu dapat menguntungkan pada beberapa bidang industri.
Menurut Wahdania et al. (2016), mengatakan bahwa Aspergillus adalah salah satu
dari sekian banyak jamur (fungi) yang banyak dimanfaatkan untuk penelitian di
bidang bioteknologi, industri, dan pendidikan. Penyakit Aspergillosis disebut juga
Brooder Pneumonia, mycotic pneumonia, atau pneumomycosis. Aspergillosis
juga merupakan penyakit sistem pernapasan yang disebabkan oleh infeksi jamur
dari genus Aspergillus. Aspergillus membutuhkan suhu yang hangat, kelembaban,
dan material organik untuk berkembang biak.
Universitas Sriwijaya
Warna permukaan
koloni Cawan
Medium dan
Yeast
Universitas Sriwijaya
dapat memasuki mukosa (invasif). 4-5 Dinding sel Kandida dan juga C. albicans
bersifat dinamis dengan struktur berlapis, terdiri dari beberapa jenis karbohidrat
berbeda.
Salah satu penyakit yang di sebabkan oleh yeast jenis ini adalah keputihan.
Menurut Sidik et al. (2016), mengatakan bahwa Candida albicans penyebab
Kandidiasis terdapat di seluruh dunia dengan sedikit perbedaan variasi penyakit
pada setiap area. Kandidiasis interdigitalis lebih sering terdapat di daerah tropis
sedangkan kandidiasis kuku pada iklim dingin. Penyakit ini dapat mengenai
semua umur terutama bayi dan orang tua. 5-7 Infeksi yang disebabkan Kandida
dapat berupa akut, subakut atau kronis pada seluruh tubuh manusia.
Candida albicans adalah monomorphic yeast dan yeast like organism yang
tumbuh baik pada suhu 25- 30oC dan 35-37oC.
Candida albicans akan bersifat patogen jika penderita dalam keadaaan
immunokompromis. Menurut Kalista et al. (2017), menatakan bahwa
Candida albicans adalah mikroorganisme normal dalam rongga mulut yang
bersifat oportunistik patogen, yaitu tidak patogen pada individu sehat tetapi akan
menjadi patogen pada individu dengan kondisi immunokompromis.
Candida albicans akan berpoliferasi menyebabkan virulensinya meningkat dan
berubah menjadi patogen, sehingga dapat menimbulkan infeksi.
Universitas Sriwijaya
VI. Kesimpulan dan Saran
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum morfologi koloni dan sel maka didapatkan
kesimpulan sebagai berikut :
1. Escherichia coli adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif.
2. Aspergillus sp bentuknya seperti botol dengan leher (panjang atau pendek)
seperti silinder agak melebar pada salah satu ujung.
3. Candida albicans yaitu organisma yang memiliki dua wujud dan bentuk
secara simultan atau dimorphic organism.
4. Aspergillus dapat dikatakan suatu jamur yang termasuk dalam kelas
Ascomycetes.
6.2. Saran
Sebaiknya untuk praktikan harus lebih kondusif saat praktikum dan
disarankan untuk praktikan lebih berhati-hati saat menggunakan alat-alat gelas.
Gunakan alat dengan steril agar tidak terjadi kontanminasi.
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Kalista, Kemal F., Chen, Lie K., Wahyuningsih, R., dan Rumende, Cleopas M.
2017. Karakteristik Klinis dan Prevalensi Pasien Kandidiasis Invasif di
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia.
4(2): 1-10.
Raharja, S. T. 2015. Identifikasi Escherichia coli Pada Air Minum Isi Ulang dari
Depot Kelurahan Pisangan dan Cirengeu. Skripsi. Kedokteran, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Siddik, Muhammad B., Yulia, Lia dan Edyson. 2016. Perbandingan Efektivitas
Antifungi Antara Ekstrak Metanol Kulit Batang Kasturi Dengan
Ketokonazol 2% Terhadap Candida albicans. IN VITRO Berkala
Kedokteran. 12(2): 271-278.
Wahdania, I., Asrul dan Rosmini. 2016. Uji Daya Hambat Aspergillus niger Pada
Berbagai Bahan Pembawa Terhadap Phytopththora palmivora Penyebab
Busuk Buah Kakao (Theobroma cacao L.). e-J. Agrotekbis. 4(5): 521-529.
Yulvizar, Cut. 2013. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Probiotik pada Rastrelliger
sp. Biospecies. 6(2) : 1-7.
Universitas Sriwijaya