Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

PEMERIKSAAN LOGAM BERAT SAMPEL LINDI

Dosen Pembimbing:
Bambang Sunarko, SKM, M.Kes

Disusun oleh:
Rista Aisya Dewi (P27833319031)
Silvia Retna NingTyias (P27833319032)
Sugiana (P27833319033)
Tengku Hendrawan Al Ubaidah (P27833319034)
Tia Monica Kristiana (P27833319035)
Vildiviya Maufiriyawati (P27833319036)
Vira Febyana (P27833319037)
Yumna Ayunnisa Nur S (P27833319038)
Firdausy Lintang Tunggadewi (P27833319039)

D4 SEMESTER 3
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sampah-A.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa,saran,dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan .

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan dan pendidikan.

Surabaya, 10 September 2020

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat
tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena dapat membahayakan
lingkungan. Limbah mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan
bahaya, dikenal dengan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3). Tingkat
bahaya keracunan yang disebabkan limbah tergantung pada jenis dan
karakteristiknya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Jangka waktu
relatif singkat tidak memberikan pengaruh yang berarti, tapi dalam jangka waktu
yang panjang cukup fatal bagi lingkungan (Irhamni, 2009). UU No 32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang berhubungan
dengan Pasal I ayat 2, ayat 20, ayat 21, ayat 22, dan ayat 23 yang berhubungan
dengan limbah, B3, limbah B3, dan pengelolaan limbah B3 (Syamsul, 2014).
Salah satu dampak dari aktifitas tersebut adalah limbah padat atau sampah.
Sampah adalah limbah yang bersifat padat yang terdiri dari bahan organik maupun
anorganik dari sisa atau residu yang timbul akibat aktifitas manusia yang dianggap
tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan
melindungi investasi pembangunan. Fraksi anorganik dari sampah mengandung
berbagai mineral, diantaranya logam-logam berat. Logam berat yang terdapat di
dalam sampah akan terdekomposisi dan larut bersama terbentuknya lindi. Semua
hasil dekomposisi ini membentuk satu kesatuan dengan tanah. Air lindi mengalir
di permukaan tanah masuk ke dalam kolam penampungan. Air lindi biasanya
mengandung senyawa-senyawa organik (hidrokarbon, asam humat, tanah dan
galat) dan anorganik (natrium, kalium, magnesium, fosfat, sulfat dan logam berat).
Logam berat yang sering ditemukan dalam air lindi adalah arsen, besi, kadnium,
kromium, merkuri, nikel, seng, tembaga dan timbal. Logamlogam tersebut
diketahui dapat mengumpul dan tinggal di dalam tubuh suatu organisme dalam
jangka waktu lama sebagai racun yang terakumulasi. Pendapat yang sama juga
dikatakan oleh Pakar bahwa apabila jumlah dari logam berat masuk ke dalam
tubuh manusia dengan jumlah berlebih, maka akan berubah fungsi menjadi racun
bagi tubuh.
Dampak yang ditimbulkan bagi organisme akuatik yaitu terganggunya
metabolism tubuh akibat terhalangnya kerja enzim dalam proses fisiologis.

3
Kromium dapat menumpuk dalam tubuh dan bersifat kronis yang akhirnya
mengakibatkan kematian organism akuatik. Logam merkuri bersifat toksik
sehingga berbahaya apabila masuk ke dalam tubuh manusia. Keracunan merkuri
dapat mengakibatkan kerusakan pada sistem saraf, pencernaan, dan ginjal. Pada
wanita hamil, merkuri dapat melewati plasenta dan mencapai janin, dimana janin
lebih mudah terkena efek samping merkuri dari pada orang dewasa. Sayangnya,
merkuri yang masuk dalam tubuh manusia tidak mudah keluar dengan sendirinya.
Akumulasi ini dalam jangka waktu yang lama, dapat menyebabkan gangguan dan
kerusakan bagi organ-organ tersebut (Suhendrayatna, 2013). Sumber utama timbal
adalah berasal dari komponen gugus alkyl timbal yang digunakan sebagai bahan
additive bensin, dan juga makanan dan minuman. Komponen ini beracun terhadap
seluruh aspek kehidupan dan menunjukkan beracun pada sistem saraf, hematologi,
hematotoxid dan mempengaruhi kerja ginjal (Suhendrayatna, 2007).
Berdasarkan uraian di atas,maka kita perlu melakukan praktikum pengamatan
profil limbah atau sampah untuk mengetahui dan mengenal limbah atau sampah
lebih lanjut mengenai sifat fisik, kimia dan biologi limbah atau sampah. Sehingga
lebih dapat memahami keadaan dan suatu tempat yang dapat dijadikan sebagai
lahan yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

1. Irhamni. (2009). Aplikasi Phytoremediasi dalam Penyisihan Ion Logam


Kromium (Cr) Dengan Menggunakan Tumbuhan Air (Typha Latifolia),
Thesis, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
2. Syamsul, A. (2014). Aspek Hukum Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan
Hidup, Cetakan Pertama, Penerbit Medan Area University Press.
3. Suhendrayatna. (2013). Merkuri: Bahaya, Sumber Pencemar, Dan
Pengelolaannya di Lingkungan. Kampanye dan sosialisasi Dampak Merkuri
Terhadap Lingkungan.
4. Suhendrayatna. (2007). Teknologi Pengolahan Limbah, Bahan Beracun
Berbahaya (B3), Perpustakaan Nasional, Syiah Kuala, Banda Aceh.

Anda mungkin juga menyukai