Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERADABAN LEMBAH SUNGAI EUFRAT DAN TIGRIS

(MESAPOTAMIA)

Dosen pembimbing:
ISRINA SIREGAR, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 4
Ridho darmansah putra A1A218004
Restu amaliah putri A1A218016
Maylisa Putri A1A218028
Umi salamah A1A218044
Zuhal arfensya A1A218056
Wahyuningtyas kurniawati A1A218069

PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020

0
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.

Syukur alhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan segala bentuk kenikmatannya kepada kita semua sehingga penulisan makalah ini
dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang diharapkan. Tak lupa pula kami mengirimkan
salam dan shalawat atas junjungan kita Nabiullah Muhammad SAW, sebagai rahmatan
lil’alamin.

Makalah ini merupakan bentuk kewajiban dan penyempurnaan nilai kami selaku
mahasiswa di Universitas Jambi mata kuliah Sejarah Kebudayaan dengan materi ‘‘Peradapan
Lembah Sungai Uefrat dan Tigris (Mesopotamia)’’.

Kami mengucapkan teima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam
membantu menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun sehingga makalah ini menjadi lebih sempurna.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jambi, September 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................1

Daftar Isi.............................................................................................................................2

BAB I

PENDAHULUAN..............................................................................................................3

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................4
1.3 Tujuan............................................................................................................................4

BAB II

PEMBAHASAN.................................................................................................................5

2.1 Pengertian, Masa Perkembangan Serta Kondisi Alam Dan Sosial................................ 5

2.2 karakteristik serta perwujudan budaya..........................................................................12

2.3 Ragam Budaya Mesapotamia Dan Pengaruhnya Terhadap Budaya Lain.....................14

BAB III

PENUTUP..........................................................................................................................15

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................15

3.2 Saran..............................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................16

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mesopotamia merupakan salah satu peradaban tertua di dunia. Mesopotamia terletak di


antara dua aliran sungai Tigris dan Eufrat, kurang lebih 170 mil dari teluk Persia. Sungai-
sungai tersebut mengalir dari kawasan pegunungan Asia minor sebelah barat daya
Mesopotamia. Negaranegara awal di Mesopotamia berupa negara-negara kota (city-stales)
di lembah bagian bawah. Masing-masing mungkin telah memiliki tanggung jawab secara
independen dalam membuat irigasi dan pemeliharaannya. Bagaimanapun terkadang terjadi
konflik dan menolak adanya hegemoni atau kepemimpinan seseorang atau yang lain
(Christoper, tt: 34).
Kurang dari dua ratus mil, kedua sungai itu yakni sungai Tigris dan Eufrat yang
saling mendekat dan menuju Teluk Persia. Bila daerah Mesopotamia dihubungkan dengan
daerah lembah sungai Jordan maka terbentuklah suatu Tanah Bulan Sabit yang Subur (The
Fertile Crescent Moon). Sebutan ini diberikan oleh sejarahwan Amerika, Breasted. Daerah
yang dilalui kedua sungai itu pada umumnya subur. Sebab daerah itu merupakan daerah
yang berupa tanah hasil endapan air yang dihasilkan dari sungai Tigris dan Eufrat. Hal ini
menyebabkan rakyat disekitar sungai Tigris dan Eufrat hidup makmur dan sejahtera.
Kesuburan dan kemakmuran itu membuat iri hati pada bangsa-bangsa lain yang tinggal di
tepi-tepi lembah sungai. Timbullah serbuan-serbuan dari luar yang ingin memperebutkan air
irigasi dan tanah yang baik. Bangsa yang mencapai peradaban yang layak pertama kali itu di
lembah sungai Efrat dan Tigris menamai dirinya bangsa Sumeria.
Mesopotamia terletak diantara dua sungai, yaitu Sungai Eufrat dan Sungai Tigris,
yang saat ini menjadi Republik Islam Irak. Mesopotamia adalah negara kerajaan kota yang
pada zaman perunggu terdapat Kerajaan Kota Sumeria yang berpusat di Akkadia dan
Kerajaan Kota Assyiria yang berpusat di Babylonia.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian masa perkembangan serta kondisi alam dan social ?
2. Bagaimana Karakteristik Serta Perwujudan Budaya ?
3. Bagaimana ragam Budaya Mesapoyamia dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan
Budaya Bangsa Lain ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa pengertian masa perkembangan serta kondisi alam dan social ?
2 Untun mengetahui bagaimana Karakteristik Serta Perwujudan Budaya ?
3 Untuk mengetahui bagaimana ragam Budaya Mesapoyamia dan Pengaruhnya Terhadap
Pertumbuhan Budaya Bangsa Lain ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris (Mesapotamia)

2.1 Pengertian, masa perkembangan serta kondisi alam dan sosial


Kata Mesopotamia berasal dari dua kata yaitu kata mesos yang berarti tengah dan
potamas yang artinya sungai. Jadi, Mesopotania berarti sebuah daerah yang letaknya
diantara dua sungai sungai yakni sungai Eufrat dan tigris yang bermuara di Teluk Persia.
Daerah yang letaknya antara sungai Eufrat dan sungai tigris merupakan daerah yang subur.
Mesopotamia merupakan salah satu peradaban tertua di dunia. Mesopotamia
terletak di antara dua aliran sungai Tigris dan Eufrat, kurang lebih 170 mil dari teluk Persia.
Sungai-sungai tersebut mengalir dari kawasan pegunungan Asia minor sebelah barat daya
Mesopotamia. Negaranegara awal di Mesopotamia berupa negara-negara kota (city-stales)
di lembah bagian bawah. Masing-masing mungkin telah memiliki tanggung jawab secara
independen dalam membuat irigasi dan pemeliharaannya. Bagaimanapun terkadang terjadi
konflik dan menolak adanya hegemoni atau kepemimpinan seseorang atau yang lain
(Christoper, tt: 34).
Kurang dari dua ratus mil, kedua sungai itu yakni sungai Tigris dan Eufrat yang
saling mendekat dan menuju Teluk Persia. Bila daerah Mesopotamia dihubungkan dengan
daerah lembah sungai Jordan maka terbentuklah suatu Tanah Bulan Sabit yang Subur (The
Fertile Crescent Moon). Sebutan ini diberikan oleh sejarahwan Amerika, Breasted. Daerah
yang dilalui kedua sungai itu pada umumnya subur. Sebab daerah itu merupakan daerah
yang berupa tanah hasil endapan air yang dihasilkan dari sungai Tigris dan Eufrat. Hal ini
menyebabkan rakyat disekitar sungai Tigris dan Eufrat hidup makmur dan sejahtera.
Kesuburan dan kemakmuran itu membuat iri hati pada bangsa-bangsa lain yang tinggal di
tepi-tepi lembah sungai. Timbullah serbuan-serbuan dari luar yang ingin memperebutkan air
irigasi dan tanah yang baik. Bangsa yang mencapai peradaban yang layak pertama kali itu di
lembah sungai Efrat dan Tigris menamai dirinya bangsa Sumeria.

5
Peradaban Mesopotamia memiliki sistem pemerintahan berbentuk negara kota
dimana dipimpin oleh seorang raja sekaligus merangkap sebagai kepala negara. Ada 12
bangsa yang mendukung berdirinya peradaban Mesopotamia antara lain:
a. Bangsa Ubaidian (5000 – 4500 SM)
b. Bangsa Sumeria I (3800 – 3200 SM)
c. Bangsa Jamdet Nasr (3200 – 3000 SM)
d. Bangsa Akkadia (2900 – 2250 SM)
e. Bangsa Sumeria II (2250 – 2200 SM)
f. Bangsa Guti (2200 – 2100 SM)
g. Bangsa Amolia atau Babilonia I (1850 – 1600 SM)
h. Bangsa Hittit (1600 – 1300 SM)
i. Bangsa Asyria (1300 – 612 SM)
j. Bangsa Khaldea atau Babilonia II (612 – 500 SM)
k. Bangsa Persia (500 – 326 SM)
l. Bangsa Yunani (326 – 323 SM)
Mesopotamia terletak diantara dua sungai, yaitu Sungai Eufrat dan Sungai Tigris,
yang saat ini menjadi Republik Islam Irak. Mesopotamia adalah negara kerajaan kota yang
pada zaman perunggu terdapat Kerajaan Kota Sumeria yang berpusat di Akkadia dan
Kerajaan Kota Assyiria yang berpusat di Babylonia. Rumpun Semit menduduki daerah-
daerah disekitar Mesopotamia. Mereka hidup secara semi nomadik. Mereka beternak dan
kafilah-kafilahnya yang bergerak untuk mengangkut dagangan. Pada musim hujan tiba
daerah disekitar Mesopotamia terjadi air bah, dan kemudian airnya menggenangi daerah-
daerah disepanjang aliran sungai, jika mulai surut, kemudian meninggalkan lumpur yang
amat subur. Di daerah-daerah itulah mereka mulai bercocok tanam. Mesopotamia adalah
daerah diperebutkan oleh beberapa bangsa. Sehingga disana menggunakan sistem Primus
Interpares (siapa yang kuat dia yang berkuasa)  bangsa yang pertama menguasai
Mesopotamia ini adalah :

6
1. Sumeria

Bangsa yang pertama kali mendiami Mesopotamia adala bangsa Sumeria.


Dimulai dari bangsa Sumeria, orang-orang Sumeria ini diperkirakan datang dari kawasan
perbukitan sebelah timur laut Mesopotamia sebelum tahun 4000 SM, penduduk Semit telah
ditemukan di sana. Raji al Faruqi menyebutkan bahwa terjadinya imigrasi orang-orang
Sumeria dari daerah pegunungan ke lembah Tigris-Eufrat ini disebabkan adanya badai yang
melanda daerah tersebut (Al Faruqi, 1974: 15-16). Daerah semenanjung Arabia, Tigris-
Eufrat dan Syria besar yang secara umum disebut dengan kawasan Timur dekat, secara
kontinu memiliki kesatuan budaya, bukan politik. Asia dekat secara umum memakai bahasa
semit. Bangsa Sumeria berasal dari daerah sekitar Susa. Ibukotanya bernama Ur. Bangsa
Sumeria membangun beberapa negara-negara merdeka. Kota-kota bangsa Sumeria yang
menarik menyerupai kota-kota Mohenyo Daro-Harappa yang berada di India.
Kehidupan ekonomi bangsa Sumeria yaitu antara lain beternak, berdagang, dan
juga bertani. Untuk mengairi tanahnya dibuatlah saluran air dari kedua sungai itu.
Pengolahan tanah dilakukan dengan membajak menggunakan tenaga hewan yaitu keledai
dan lembu. Hasil panen mereka diangkut menggunakan kereta atau gerobak. Hasil utama
pertanian masyarakat Sumeria adalah gandum.
Kebudayaan yang terdapat pada bangsa Sumeria yaitu mereka sudah membuat
penanggalan, yang dibagi dalam jam, menit, dan detik. Selain itu, orang Sumeria
menciptakan salah satu sistem penulisan paling awal yang diketahui, yaitu cuneiform. Sejak
sekitar tahun 3200 SM, mereka mulai menulis di atas lempengan yang terbuat dari tanah
liat.Selain itu, bangsa Sumeria juga membangun sebuah bangunan yang bernama ziggurat.
Ziggurat tersebut dibangun dengan menggunakan batu bata, yang menjulang tinggi didirikan
di kawasan lembah sungai. Kuil yang berada di bagian puncak dipersembahkan untuk dewa
kota. Para raja dan pendeta melakukan upacara untuk keselamatan kota dan tanah mereka

7
serta untuk menyenangkan para dewa. Mereka juga dapat membuat cermin yang terbuat dari
logam.
Kekuasaan tertinggi kerajaan dipegang oleh seorang pendeta raja yang disebut
“Patesi”. Patesi tersebut bernama Ur Nanshe. Ia adalah Raja yang membangun kota Lagash
sekitar tahun 2500 SM. Raja bertanggung jawab terhadap kehidupan masyarakat baik lahir
maupun batin. Raja harus mampu mengatur kehidupan ekonomi, keamanan, atau
ketentraman, hukum dan peradilan serta kehidupan keagamaan. Sistem kepercayaan bangsa
Sumeria bersifat Polyteisme. Mereka menyembah banyak dewa seperti dewa udara, langit,
bumi, dan lautan. Pusat keagamaan mereka berada di kota Nippur.
2. Akkadia

Pada abad ke-26 SM bangsa Somit dari Akkadia menguasai Mesopotamia selama
dua abad yaitu 2500-2300 SM. Mereka menguasai mulai dari Teluk Persia sampai masuk
Mesopotamia. Meskipun mereka menguasai kota-kota yang dibangun oleh bangsa Sumeria,
namun mereka tidak merusak budaya yang ada, bahkan mengadopsinya mulai dari tulisan,
sistem kalender dan cara bisnis, sehingga terjadi asimilasi budaya yang kondusif. Tahun
2300 SM merupakan kebangkitan orang-orang Sumeria yang ditandai dengan munculnya
raja Shirar yang menamakan dirinya sebagai raja Sumeria-Akkadia, tetapi supremasi ini
hanya berlangsung sangat singkat. Akhir milenium ketiga, bangsa Sumeria-Akkadia
ditaklukkan oleh bangsa Semit lainnya yaitu Syria. Ketika dipimpin oleh raja Hammurabi
(1943-1905 SM). Mereka memperluas ekspansinya sampai ke kawasan Assyria dengan
Babylon dijadikan ibu kota kerajaan. Setelah berdirinya emperium bangsa Semit yang kedua
ini, bangsa Sumeria tidak pernah muncul lagi dalam sejarah politik, tetapi bagaimanapun
peradaban yang telah mereka bangun merupakan pondasi bagi peradaban seluruh penakluk
di lembah Tigirs-Eufrat (Wallbank, 1949: 72).

8
Orang-orang Akkadian termasuk ke dalam rumpun Semit yang berasal dari
padang pasir di utara Mesopotamia. Awalnya mereka selalu kalah dengan bangsa Sumeria.
Akan tetapi setelah kemunculan Sargon, bangsa Akkadia kemudian menjadi lebih kuat dan
kemudian  turun untuk menguasai Mesopotamia yang subur.
Ekonomi bangsa Akkadia bersumber pada sistem pertanian. Terdapat dua pusat
utama pertanian yang terdapat pada bangsa Akkadia, yaitu:
1. Daerah Selatan, menggunakan sistem pertanian irigasi.
2. Daerah Utara, dikenal dengan daerah Upper yang menggunakan sistem pertanian hujan
musiman.
Bangsa Akadia mengambil dan meniru semua hasil kebudayaan dari bangsa
Sumeria. Bahkan mereka berintegrasi dengan penduduk yang ditaklukkan. Kota Akadia
dipimpin oleh Sargon yang mendirikan kekaisaran pertama di dunia sekitar tahun 2334 SM.
Kekuasaan yang baru ini dapat menciptakan ketertiban pada bangsa Akkadia yang lebih
besar, tetapi sekaligus juga kekejaman dan kekerasan. Pada tahun 2100 SM, pengaruh
Akkadia merosot, dan kemudian diambil alih oleh Ur sebagai kekuatan yang berpengaruh
selama satu abad. Selain itu mereka juga mempunyai banyak dewa dan dongeng-dongeng
kepahlawanan.

3. Babylonia

Selain bangsa Akkadia, Babylonia juga berasal dari rumpun Semit. Setelah tahun
1800 SM, Babylonia mengalami masa kemunduran atau masa transisi di kawasan
Mesopotamia, yaitu masa disintegrasi dan mengalami perjalanan yang sangat panjang
selama enam abad dengan ditandai oleh berdirinya banyak dinasti-dinasti kecil. Ibukotanya
terletak di Babilon. Bangsa Babilonia menyerang bangsa Sumeria dan Akkadia. Pada masa
ini perdagangan di Babilonia tetap ramai, sungai Tigris dan Euphratlah yang menjadi pusat

9
pelayaran Hammurabi memperbaiki penanggalan. Kehidupan ekonomi yang pokok adalah
pertanian dan perdagangan.
Hasil kebudayaan dari Babylonia yaitu Stela (batu di ukir atau pilar yang
digunakan untuk peringatan suatu peristiwa), yang menggambarkan Hammurabi sedang
berbicara dengan dewa keadilan, Shamash, di bawahnya tertulis hukum yang di susun oleh
Hammurabi untuk dilihat oleh semua orang. Selain itu terdapat batu pembatas lokal dari
Babilonia, diukir dengan doa yang meminta kepada para dewa agar melindungi tanah
mereka.
Bangsa Babylonia dipimpin oleh Hammurabi. Ia dikenal sebagai pemimpin yang
efisien, terkenal dengan hukum yang disusunnya, dan menciptakan stabilitas di kawasan
yang telah lama megalami masa pergolakan. Inti hukum dari Hammurabi adalah “mata ganti
mata, gigi ganti gigi” yang dijatuhkan bagi pelaku yang melakukan kejahatan. Hukum
tersebut diterapkan di Babylonia. Hukum ini melindungi kaum lemah yang beradapan
dengan kaum kuat, dan mengatur masalah yang berkaitan dengan perdagangan maupun
kepemilikan tanah.

4. Assiria

Kira-kira tahun 3000 SM, di daerah pegunungan sebelah timur terdapat pula suku-
suku Assiria. Bangsa Assiria adalah para pembangun yang hebat. Mereka membangun
berbagai kota megah dengan banyak kuil dan istana. Kaum pria mengenakan jubah panjang
dan berjanggut. Kaum wanita mengenakan gaun berlengan pendek dengan selendang
sebahu. Banyak pria menjual istri dan anak sebagai budak untuk membayar utang.
Kebudayaan bangsa Assiria merupakan kebudayaan yang diambil bangsa
Sumeria. Berbagai catatan kuno Sumeria dan Akadia dilestarikan dalam bentuk lembaran

10
tanah liat, serta sejumlah catatan mengenai kesusastraan, sejarah, matematika, dan
astronomi dari zaman kuno.
Selain itu, bangsa Assiria juga mempelajari astrologi yaitu kemahiran meramal
nasib dan kejadian-kejadian di dunia dengan mempelajari letak bintang-bintang. Bangsa
Assiria juga mengambil huruf paku dari kebudayaan Sumeria. Bangsa Assiria juga
mempunyai perpustakaan-perpustakaan, buku-bukunya terdiri dari ubin-ubin tanah liat yang
bertuliskan huruf paku. Orang-orang Assiria juga membangun kota-kota, yaitu Assur dan
Niniveh. Mereka juga terpaksa membayar upeti kepada para penguasa Babilon.
Orang-orang Assiria terkenal sebagai bangsa yang suka berperang, karena itu
mereka mempunyai banyak lawan, yaitu bangsa Phunisia di Laut Tengah. Bangsa ini hidup
sebagai pedagang. Selain bangsa Phunisia, bangsa Yahudi juga menjadi lawan dari Assiria.
Banyak orang-orang Israel yang dipaksa untuk pindah ke Assiria.
Penguasa paling kuat yang terdapat pada bangsa Assiria yaitu, Raja Adadnirari I
(1770-1750), ia memperluas wilayah Assiria dan mendapat gelar “Raja atas Segalanya”. Ia
dan para penggantinya tidak membiarkan jika negara lain merdeka.

5. Babylonia Baru

illustrasi Babylonia baru

Tahun 626 SM, seorang raja Kaldea yang bernama Nabopolassar mengambil alih
kekuasaan, ia memproklamasikan kemerdekaan Babilonia, dan menyingkirkan kekuasaan
orang Assiria. Kemudia ia mengalahkan orang Assiria tahun 612 SM. Kemudian anaknya
yang bernama Nebukadnezar mengusir orang Mesir agar kembali ke Mesir dan merebut
Suriah. Nebukhadnezzar membangun dinding besar di sekeliling kota, dan menamakan
gerbang utama menurut nama dewi Ishtar. Ia juga membangun Taman Gantung, yaitu taman

11
yang berada di atas kota. Kemudian ia juga membangun jembatan besar di atas Sungai
Eufrat, dan ziggurat raksasa yang diberi namaKuil Marduk atau Baal (Menara Babel).
Nebukhadnezzar merupakan salah satu Raja Babylonia yang sangat terkenal. Ia
mulai berkuasa sekitar tahun 605 SM. Pemerintahannya bertahan selama 43 tahun. Ia
menyerang banyak bekas daerah kekuasaan orang Assiria maupun daerah gurun di barat
Bailonia.
Setelah wafatnya Nebukhadnezzar, Kerajaan Babylonia hanya bertahan selama
enam (6) tahun. Kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama Awil-Marduk yang
memerintah selama tiga tahun sebelum ia terbunuh. Kemudian pangeran Suriah Nabu-Na’id
merebut kekuasaan di Babilonia, dan kemudian ia membujuk penduduk setempat untuk
menyembah dewa Sin, yaitu dewa dari Nabu-Na’id. Sementara itu, ada seorang raja yang
masih muda, Koresy (Cyrus) II, mulai menunjukkan kehebatannya setelah berkuasa di
Persia tahun 557 SM. Ia berambisi untuk mengambil alih Mesopotamia dan kemudian
mendirikan Kerajaan Persia. Kemudian Koresy menyerbu Babylonia dan kemudian merebut
kota Babel tahun 539 SM. Babilonia kemudian diperintah oleh bangsa Persia selama lebih
dari dua abad, hingga kemudian ada seorang raja yang masih muda yang bernama
Alexander Agung dapat mengalahkan bangsa Persia dan merebut Babel tahun 331 SM, dan
kemudian menjadikannya menjadi ibukota.

2.2 Karakteristik Serta Perwujudan Budaya


Wujud yang besifata abstrak :
a.      Kepercayaan
            Mesopotamia mempunyai keprcayaan Politeisme yang  pecaya kepada dewa –
dewa seperti dewa  langit ( an ) dan dewa bumi ( enlil ) dewa air ( ea ) ketiga dewa di
aggap trimurti. Dewa bulan ( sin atau nanar ) sebagai dewa yang dianggap memmeri
kekuasaan kepada kepada raja. Dewa anu sebagai dewa surga. Dewa nergol sebagia
dewa kematian , dewa intar sebagai dewa perang.
b.      Ilmu pengetahuan
Bangsa Sumeria yang tinggal di Mesopotamia telah bisa menghitung tahun,
bulan, hari. Dan untuk menentukan waktu dan musim bangsa – bangsa mesopotamia
bisa meliht dengan bintang – bintang.

12
Wujud yang berbentuk aktivitas :
a. Bahasa dan Tulisan
Bahasa Bangsa Mesopotamia sudah mengenal tulisan abjak  paku sejak Bangsa
Sumeria menguasai  namun Bangsa Babylonia melanjutkan dengan membuat undang –
undang dengan tulisan paku, yang kemudian dikemungkakan oleh Bangsa Hunusia
disekitar Laut Tengah. Kemudian dikembangkan oleh Bangsa Yunani  seperti alpaha
dan gama dan kemudian dikembangkan oleh bagsa Romawi sehingga dipakai diseluruh
dunia.
b.      Ekonomi / mata pencarian
Mesopotamia terletak dipesrimpang jalan perdagangan dunia, sehingga ekonomi
masyratakat sangat makmur. Masyarakat Mesopotamia kegiatanya adalah  bertani,
berdagan, dan nelayan. Pertanian yang dihasilkan disini adalah gandum, minyak zaitun
dan anggur. Mereka juga banyak mengimpor bahan – bahan jadi keluar negara lain
yang ada disekeliling Mesopotamia. Disamping itu sungai – sungai digunakan untuk
berdagan dan pelayaran.
c.       Sistem kemayarakatan
Raja yang memengan peranan yag tinngi mempunyai kekuasaan yang mutlak.
yang bertindak sebagai langsung dibidang ekonomi dan turun langsung memimpin
pasukan dalam pertepuran. Raja juga bertidak sebagai kepala agama dan semua
masyrakat harus patuh  dan melaksanakan hukum yang dibuat oleh raja  dengan segala
aksi atau pelanggran yang berlaku.
d.      Teknologi
Kepercayaan dengan adanya dewa membuat  masyarakat hidup dengan damai
dan tentram  dan dibuat bagunan – bangunan suci dan istana raja yang dibuat dengan
gagahnya yang memakai teknologi tinggi pada masa itu.
e.       Kesenian
Seni pahat pada masa Bangsa Sumeria yang menunjukan liku dan garis –garis
yang merupakan karya seni  yang telah tinggi pada masa itu. dan gapura raja
Syiria  dengan patung benteng kepala manusia dan seni arsitektur bangunan  suci
seperti zigurat  terbesar  yang disebut menara mubel serta taman gantung Babylonia.

13
f.       Peralatan
Alat pekakas  yang sudah ada pada masa itu digunakan utuk pertania  dan alat
perkakas untuk pertahanan dan alat kecantikan dll. Masyarakat mesopotamia suda
mampu mengelolah lagam. Dari logam Bangsa Sumeria membuat cermin, tongkat –
tokat, kapak dan perlengkapan persenjataan, dan membuat kain linen dan pekakas dari
tembikan dan tembagan serta perhiasan dari emas.

2.3 Ragam Budaya Mesapoyamia dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Budaya


Bangsa Lain
Pada dasarnya peradaban Mesopotamia dibentuk oleh bangsa Sumeria sedangkan
bangsa–bangsa yang lain yang datang sesudah Sumeria hanya meneruskan kebuadayaan
yang sudah ada. Budaya yang dimiliki oleh Masyarakat Mesopotamia sudah memiliki
teknolgi canggih. Dimulai dari bangsa Sumeria mengenal tulisan abdjak yang berbentuk
paku sampai mengerti tentang ilmu asrtonomi, matematiak, kesenian, ilmu pengetahuan
yang tinggi dengan sudah adanya perpustakaan tertua pada  masa itu dan lainnya.
Pengaruh terhadap bangsa lain adalah. Bangsa lain mengunakan kebudayaan –
kebuayaan yang dipakai pada zaman  kuno sudah ribuan tahun sampai sekarang masih
digunakan baik itu undang – undang maupun  tingkat seni arsiktekturnya.

14
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Peradaban Lembah Sungai Eufrat atau bisasa disebut dengan Mesopotamia adalah
sebuah peradaban pertama yang mencapai kemakmuran. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
tekhnologi dan pertanian yang dicapai oleh penduduk Lembah Sungai Eufrat yaitu bangsa
Sumeria. Bangsa tersebut mampu memanfaatkan tanah subur sekitar Sungai Eufrat menjadi
tempat yang berguna dan menjadi sejarah dalam peradaban dunia.

Karena Mesopotamia adalah daerah yang subur, banyak banga-bangsa yang ingin
menguasai daerah tersebut. Bangsa-bangsa yang pernah menduduki Mesopotamia antara lain
Bangsa Sumeria, Bangsa Akkadia, Bangsa Babylonia, Bangsa Assyria, dan Bangsa Persia.
Kepercayaan masyarakat Mesopotamia juga beragam. Kepercayaan pertama adalah
menyembah dewa-dewa seperti yang dilakukan oleh Bangsa Sumeria.

Hasil ilmu pengetahuan dan tekhnologi peradaban Lembah Sungai Eufrat juga
berlimpah. Salah satunya adalah taman gantung yang dibangun ketika masa kekuasaan
Bangsa Babylonia yang bisa dilihat hingga sekarang. Hukum pertama dalam panggung
sejarah adalah hukum Hammurabi yang diterapkan semasa Bangsa Babylonia.

3.2 Saran
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai
dengan baik. Dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini

15
DAFTAR PUSTAKA

Gifford, Clive. 2009. Ensiklopedia Sejarah dan Budaya : Sejarah Dunia Jilid III. Terj. Nino
Oktorino. Jakarta: Lentera Abadi.
Kutojo, Sutrisno. 1976.  Sejarah Dunia Untuk SMA 1. Jakarta: Widjaya.
Montefiore, Simon Sebag. 2008. Tokoh Kontroversial Dunia : Mereka yang Menggores Sejarah
Kemanusiaan Dunia. Jakarta: Erlangga.
Toynbee, Arnold. 2007. Sejarah Umat Manusia. Terj. Agung Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Taranasema. 2009. Memahami Sejarah. Bandung: CV Armico.
Wardaya. 2009. Cakrawala Sejarah. Surakarta: PT. Widya Duta Grafika.

16

Anda mungkin juga menyukai