Anda di halaman 1dari 21

1

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS

ASUHAN KEPERAWATAN An. I


HALUSINASI PENDENGARAN DAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Tanggal pengkajian :  06-03-2017


Jam : 11.00 WITA

I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama   ( inisial ) : An. I
- Usia / tanggal lahir : 14 th / 10 Oktober 2002
- Jenis kelamin : Perempuan
- Alamat : Lok Hamawang, Balangan
- Suku / bangsa : Banjar/Indonesia
- Status pernikahan : Belum Menikah
- Agama / keyakinan                                  : Islam
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Tidak Bekerja
- Diagnosa medik : F.32.1 (Skizorenia Sedang)
- No. medical record : 02.xx.xx
- Tanggal masuk : 28-02-2017
2. Penanggung jawab
- Nama : Ny. B
- Usia                                                          : 50 tahun
- Jenis kelamin : Perempuan
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Petanis
- Hubungan dengan klien : Bibi pasien

II. KELUHAN UTAMA


Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 06 Maret 2017 jam 11.00 Klien
mengatakan bahwa klien mengamuk tanpa sebab, berbicara sendiri, dan sulit
tidur.
2

III. ALASAN MASUK


Klien datang diantar oleh keluarga ke IGD Sambang Lihum diantar oleh
bibinya dikarenakan mengamuk, berbicara sendiri dan sulit tidur. klien
mendengar bisikan yang memintanya untuk mengamuk-ngamuk dan berbicara
terus-menerus.

IV. Faktor Presipitasi dan Predisposisi


1. Faktor Presipitasi
Klien pada usia 10 tahun pernah disetubuhi oleh ayah tirinya.
2. Faktor predisposisi
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
Ya √ Tidak

b. Pengobatan sebelumnya
- Berhasil - Kurang berhasil - Tidak
berhasil

1. a. Aniaya Fisik
Klien tidak pernah mengalami aniaya fisik maupun sebagai pelaku,
korban ataupun saksi
c. Aniaya Seksual
Klien ketika berusia 10 tahun pernah disetubuhi oleh ayah tirinya
d. Penolakan
Klien tidak pernah mengalami penolakan maupun sebagai pelaku,
korban ataupun saksi
e. Kekerasan dalam keluarga
Klien tidak pernah mengalami kekerasan dalam keluarga maupun
sebagai pelaku, korban, ataupun saksi
f. Tindakan criminal
Klien tidak pernah mengalami kekerasan dalam keluarga maupun
sebagai pelaku, korban ataupun saksi
MASALAH KEPERAWATAN : Respon pasca trauma
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa: Tidak ada
Hubungan keluarga: Tidak ada
Gejala : Tidak ada
Riwayat pengobatan/perawatan: Tidak ada
3

MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan


5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pada saat usia klien 10 tahun, klien pernah disetubuhi oleh ayah tirinya
MASALAH KEPERAWATAN : Respon pasca trauma

1. FISIK
1. Tanda vital: TD: 90/60mmHg HR : 90x/m RR : 20x/m T : 36.4˚C
2. Ukur : TB :141 cm BB : 35 kg
3. Keluhan fisik
klien tidak mengeluh apa-apa,klien mengatakan baik-baik saja.
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan

2. PSIKOSOSIAL
3. Genogram

Keterangan:
: Orang Tua laki-laki
: Orang Tua perempuan
: Meninggal
: Klien
: Orang yang tinggal serumah
: Orang tua tiri

Jelaskan : Klien anak ke 2 dari 2 bersaudara, ayah klien meninggal, ibu klien
menikah lagiklien tinggal serumah dengan ibu dan ayah tirinya.
MASALAH KEPERAWATAN : Koping keluarga tidak efektif
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
4

klien bertubuh normal, tidak ada kecacatan ditubuh klien. Bagian tubuh
yang disukai yaitu rambut dan tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai.
b. Identitas
Klien mengatakan nama An.I , berasal dari Paringin, klien merupakan
anak ke 2 dari 2 bersaudara, klien bersekolah hingga Sekolah Madrasah,
dan klien tidak bekerja.
c. Peran
Klien berperan sebagai anak pada saat diruumah, klien tidak bekerja,
klien tidak mempunyai peran apaun dimasyarakat mupun rumah sakit.
Klien merasa puas dengan perannya saat ini, namun klien merasa sedih
karena harus berpisah dengan keluarganya. Klien mampu mengikuti
kegiatan di RSJ Sambang Lihum.
d. Ideal diri
klien ingin sembuh klien berharap saat pulang nanti keluarga dan
masyarakat disekitar rumahnya dapat menerima dirinya.
e. Harga diri
Klien selama berada dirumah sakit hubungan klien dengan orang lain
baik, dengan klien lain baik, klien tidak pernah menggangu klien lain dan
klien mau berinteraksi dengan orang lain. Klien adalah orang yang
pendiam.
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Klien mengatakan orang yang paling berarti adalah ibunya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :
Klien mengatakan sering berdiam diri dirumah tidak mengikuti kegiatan
dimasyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien tidak mengalami hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama islam, dan klien sering beribadah dirumah, selama
dirumah sakit jiwa klien tidak tidak melakukan ibadah seperti pada saat
dirumh
5

b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan ketika dirumah, klien menjalankan sholat 5 waktu,
pada saat di rumah sakit klien tidak melakukan sholat 5 waktu, klien bisa
membaca do’a makan dan membaca surat Al- Fatihah
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan

4. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Klien berpakaian rapi, kancing baju klien terkancing semua, klien memakai
baju sesuai yang disediakan ruangan
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan
klien kooperatif, klien menjawab jika ditanya oleh perawat, klien bisa
memulai pembicaraan
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
3. Aktivitas Motorik
Saat dilakukan pengkajian klien kooperatif , tidak ada menunjukkan tanda-
tanda gangguan motorik
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
4. Alam perasaaan
Saat dilakukan pengkajian klien menjawab perasaannya biasa saja, klien
juga ingin sekali cepat sembuh dan berkumpul keluarganya dirumah
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
5. Afek
Afek klien sesuai, tidak datar, tidak tumpul,saat diberikan stimulus respon
klien sesuai dengan stimulus yang diberikan
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
6. lnteraksi selama wawancara
Selama interaksi antara perawat dengan klien, klien kooperatif dan
menjawab sesuai pertanyaan yang diajukan perawat, kontak mata (-),
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
7. Persepsi
Klien mengatakan mendengar bisikan-bisikan yang memintanya untuk
teriak-teriak dan berbicara terus-menerus. Klien mengatakn bisikan itu
muncul pada saat klien beristirahat siang ataupun malam, waktu muncul
kira-kira 1 menit dan kira-kira 4x.
6

MASALAH KEPERAWATAN : Gangguan Persepsi sensori : Halusinasi


pendengaran
8. Proses Pikir
Klien berbicara sesuai dengan apa yang dibicarakan, tidak berbelit-belit,
klien kooperatif dan klien tidak mengalami ganggua proses pikir
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
9. Isi Pikir
Klien tidak terobsesi menjadi orang lain, klien menganggap dirinya hanya
orang biasa, klien juga tidak memiliki fobia dan gangguan isi pikir lainnya
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
10. Tingkat kesadaran
Saat dilakukan pengkajian tingkat kesadaran pasien composmentis, sewaktu
ditanya bulan apa masuk kerumah sakit, klien menjawab dengan benar,
klien juga tahu dia sedang berada di rumah sakit jiwa sambang lihum.
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
11. Memori
Saat dilakukan pengkajian klien ingat alasan ia dibawa kerumah sakit jiwa
sambang lihum, klien juga ingat siapa saja yang mengantar dirinya kerumah
sakit jiwa sambang lihum.
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
klien mampu berhitung dari 1 – 10, klien juga bisa menyebutkan nama-
nama hari
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
13. Kemampuan penilaian
Klien dapat mengambil keputusan dengan baik tanpa disuruh. Seperti
memilih mandi dulu sebelum makan atau makan sebelum mandi, berdoa
dan cuci tangan dulu sebelum makan
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan

14. Daya tilik diri


Klien tidak mengingkari penyakit nya saat dilakukan pengkajian klien
mengatakan mau berobat agar sembuh.
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
7

5. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan
Klien mampu makan secara mandiri, Klien makan 3x sehari, pagi siang dan
malam, klien makan makanan yang disediakan di RSJ Sambang Lihum
yang bermacam-macam, klien kadang menghabiskan 1 porsi yang
disediakan RS, tetapi bisa juga tidak menghabiskan 1 porsi saat menu yang
didapat tidak disukainya. Kebiasaan klien sebelum makan mengambil
minum dan mencuci tangan tanpa diarahkan oleh perawat, klien mampu
makan sendiri tnpa bantuan orang lain. Klien mengambil makanan dan
membereskan peralatan makannya secara mandiri.
2. Klien mampu BAB/BAK secara mandiri, klien mengetahui dimana harus
BAB/BAK yaitu di toilet dan membersihkan diri setelah selesai dari toilet.
Frekuensi BAK sering, Klien mengatakan frekuensi BAB 1x dalam sehari.
3. Klien mampu mandi 2x sehari pagi dan sore, menggosok gigi, berkeramas,
klien memakai sabun untuk mandi, kuku pendek dan penampilan rapi.
4. Klien mampu berpakaian sendiri dengan benar, tampak rapi klien
menggunakan baju khusus pasien RSJ. Klien berganti pakaian satu kali
sehari pada pagi hari, kadang-kadang klien juga meminta baju lagi yang
baru apabila dia mandi siang dan klien memakai bedak, lipstik dan mampu
menyisir rambut sendiri
5. Klien mengatakan tidur siang selama 2-3 jam setelah makan siang, klien
juga mengatakan tidur malam dari jam 21.00 s/d 05.00 WITA dan klien
tidak mengalami gangguan tidur.
6. Klien sudah mengetahui jadwal minum obat, setelah makan selesai klien
menghampiri perawat ketika namanya dipanggil untuk mengambil obat,
perawat membantu menyiapkan obat dan memperhatikan jadwal minum
obat.
7. Klien mengatakan perlu perawatan lanjutan setelah pulang dari RSJ
sambang lihum. Klien tidak melakukan pengobatan alternative lain baik
dari segi spritual maupun pengobatan lainnya.
8. Saat pengkajian klien mengatakan kadang dirinya yang mempersiapkan
makan, mencuci pakaian, menjaga kerapian rumah dan untuk mengatur
keuangan dilakukan oleh ibunya.
9. Saat pengkajian klien mengatakan sering berkumpul dengan temannya
dipos dekat rumahnya, untuk keperluan dirinya klien bisa membeli sendiri
apa yang dibutuhkannya
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan
8

6. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
√ Bicara dengan orang lain Minum Alkohol

√ Mampu menyelesaikn masalah √ Reaksi lambat/berlebih


Sendiri
√ Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
√ Olahraga Mencederai diri

 √√ Lainnya : mengikuti kegiatan senang diruangan


Penjelasan :
Klien ketika memiliki masalah, terkadang mampu untuk mengisi dengan
kegiatan positif dan berbicara dengan orang lain, klien juga selalu mengikuti
kegiatan olahraga seperti senam diruangan.
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan

7. Masalah Psikososial dan Lingkungan


1. Masalah dengan dukungan kelompok
Klien idak memiliki masalah dengan dukungan kelompok terutama di RSJ
Sambang Lihum, klien mengikuti kegiatan di ruangan dengan baik. Klien
terkadang terlihat sendirian nonton tv dan tidak berkumpul dengan teman-
temannya. Namun klien mau berkumpul dan berinteraksi dengan teman-
temannya.
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan.
Klien tidak pernah bermasalah dengan lingkungan sekitarnya. Pasien masih
mampu mengikuti kegiatan bersama saat berada diruangan, sepeti makan
dan senam pagi. klien juga mengatakan tidak ada masalah dengan orang-
orang disekitar lingkungannya dan berharap orang-orang disekitarnya bisa
menerima dirinya setelah keluar dari sambang lihum.
3. Masalah dengan pendidikan.
Klien mengatakan bahwa klien sekolah sampai SMP dan tidak melanjutkan
sekolah lagi.
4. Masalah dengan pekerjaan
Klien mengatakan bahwa klien tidak bekerja karena bersekolah hanya
sampai SMP
5. Masalah dengan perumahan
Klien tiinggal dengan ibu dan ayah tirinya dirumah.
9

g. Masalah dengan ekonomi


Klien mengatakan memiliki ekonomi ynag cukup untuk kebutuhan sehari-hari
h. Masalah dalam Kesehatan
Klien mengatakan baru pertama kali masuk Rumah Sakit jiwa. klien
mengatakan apabila ia sakit selalu berobat di puskesmas maupun di Rumah
Sakit. klien mengatakan tidak mempunyai masalah dalam akses transformasi
untuk menuju ke puskesmas
i.Masalah Lainnya
Klien mengatakan ingin cepat pulang
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan

XII. Pengetahuan Kurang Tentang


Klien kurang mengetahui penyakit jiwa yang dideritanya serta faktor
presipitasi, klien hanya tahu jika dirawat akan tidak mengamuk dan mendengar
bisikan lagi
MASALAH KEPERAWATAN : Defisit pengetahuan

XIII. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medik : F.32.1 (Skizofrenia Sedang)
Terapi:
No. Nama obat Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek samping
1. Clozapine 25 mg Mengobati  Diabetes  Pusing saat
2x1 penderita  Epilepsi sedang duduk
skizofrenia yang  Faktor resiko atau berdiri
tidak bereaksi pada stroke  Mual
obat antipsikotik  Penyakit ginjal  Merasa panas
lain  Masalah jantung dan berkeringat
Mengurangi gejala  Berat badan
psikosis pada bertambah
penyakit parkinson namun nafsu
makan
berkurang
 Mulut kering
disertai
meningkatnya
produksi air
2. Haloperidol 5 mg Gangguan psikosis  Penyakit Mulut kering
2x1 Mengendalikan Parkinson Sakit kepala
gerakan tubuh  Gangguan hati Sakit perut
berulang yang tidak  Tekanan darah Gemetar
tekontrol rendah Sulit tidur

3. Sertraline 25mg Depresi  Anak-anak Mual


2x1 Serangan panik  Lansia Muntah
Gangguan stress Berkeringat
pasca-trauma Gatal-gatal
Gangguan Kesulitan
ecemasan sosial bernapas
Meningkatkan Pembengkakan
10

mood, tidur, nafsu wajah, bibir, lidah


makan, dan tingkat atau tenggorokan
energi

XIV. ANALISA DATA


Hari /Tanggal:
NO DATA MASALAH
1. Ds: Gangguan persepsi sensori: halusinasi
Klien mengatakan mendengar pendengaran.
bisikan-bisikan yang memintanya
untuk teriak-teriak dan berbicara
terus-menerus. Klien mengatakn
bisikan itu muncul pada saat klien
beristirahat siang ataupun malam,
waktu muncul kira-kira 1 menit dan
sering.
Do:
Klien tampak gelisah, klien tampak
berbicara sendiri.
2. Ds: Resiko Perilaku Kekerasan
keluarga klien mengatakan klien
pernah mengamuk dirumah
Do:
klien berbicara kasar,, kontak mata
(-),
3. DS : Koping individu tidak efektif
Klien mengatakan tinggal dirumah
bersama ibu dan ayah tirinya
DO :
Klien ketika berusia 10th pernah
disetubuhi oleh ayah tirinya

XV. POHON MASALAH

Resiko Menciderai diri, orang lain dan lingkungan

Resiko Perilaku Kekerasan gg. Persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

Koping individu tidak efektif

XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Perubahan persepsi sensori: halusinasi pendengaran
2. Resiko perilaku kekerasan
3. Koping individu tidak efektif
11

XVII. INTERVENSI
NO DIAGNOSA TUJ.UMUM TUJ.KHUSUS INTERVENSI
Gg. Persepsi SP 1
sensori : 1. Pasien dapat 1. Setelah 1x interaksi, 1. Identifikasi
Halusinasi mengindentifikasi pasien dapat mengindentifikasi
Pendengaran halusinansi dengan mengindentifikasi halusinansi dengan
mendiskusikan isi, halusinansi dengan mendiskusikan isi,
frekuensi, waktu terjadi mendiskusikan isi, frekuensi, waktu
situasi pencetus, frekuensi, waktu terjadi situasi
perasaan dan respon. terjadi situasi pencetus, perasaan
2. Pasien dapat mengontrol pencetus, perasaan dan respon.
halusinasi : hardik, obat, dan respon. 2. Jelaskan cara
bercakap-cakap, 2. Setelah 2x interaksi mengontrol
melakukan kegiatan. Pasien dapat halusinasi : hardik,
3. Pasien mampu mengontrol obat, bercakap-
mengontrol halusinasi halusinasi : hardik, cakap, melakukan
dengan menghardik obat, bercakap-cakap, kegiatan.
4. Pasien dapat melakukan kegiatan.
memasukam pada 3. Setelah 2x interaksi
jadwal kegiatan untuk Pasien mampu 3. Latih cara
latihan menghardik. mengontrol halusinasi mengontrol
dengan menghardik halusinasi dengan
4. Setelah 2x interaksi menghardik
Pasien dapat 4. Masukan pada
memasukam pada jadwal kegiatan
jadwal kegiatan untuk untuk latihan
latihan menghardik. menghardik.
SP 2
1. Mengevalusi kegiatan 1. Setelah 2x interaksi 1. Evalusi kegiatan
menghardik memasukan latihan menghardik. Beri
2. Pasien dapat mengontrol cara menghardik dalam pujian.
halusinasi dengan obat. jadwal kegiatan harian. 2. Latih cara
3. Pasien mengatahui 2. Setelah 3x interaksi mengontrol
pengtingnya pasien dapat halusinasi dengan
penggunaan obat pada mengontrol halusinasi obat ( jelaskan 6
gg.jiwa dengan obat. benar obat)
4. Pasien mengetahui 3. Setelah 3x interaksi 3. Jelaskan pengtingnya
akibat jika obat tidak Pasien mengatahui penggunaan obat
diminum sesuai pengtingnya pada gg.jiwa.
program. penggunaan obat pada 4. Jelaskan mengetahui
5. Pasien mengetahui gg.jiwa. akibat jika obat tidak
akibat putus obat. 4. Setelah 3x interaksi diminum sesuai
6. Pasien mengetahui cara Pasien mengatahui program.
berobat. akibat jika obat tidak 5. Jelaskan akibat putus
7. Pasien memasukan pada diminum sesuai obat.
12

jadwal kegiatan untuk program. 6. Jelaskan cara


latihan menghardik. 5. Setelah 3x interaksi berobat.
Pasien akibat putus 7. Masukan pada
obat. jadwal kegiatan
6. Setelah 3x interaksi untuk latihan
Pasien mengetahui cara menghardik. Beri
berobat. pujian.
7. Setelah 3x interaksi
Pasien memasukan
pada jadwal kegiatan
untuk latihan
menghardik.

SP 3
1. Mengevalusi kegiatan 1. Setelah 2x interaksi 1. Evalusi kegiatan
menghardik dan obat. pasien dapat menghardik dan
2. Pasien dapat mengontrol memasukan latihan obat. Beri pujian.
halusinasi dengan menghardik dan obat. 2. Lalih cara
bercakap-cakap 2. Setelah 2x interaksi mengontrol
3. Pasien dapat pasien dapat halusinasi dengan
memasukan pada jadwal mengontrol bercakap-cakap
kegiatan harian untuk halusinasi dengan ketika halusinasi
latihan menghardik, bercakap-cakap. muncul.
minum obat dan 3. Setelah 1x interaksi 3. Masukan pada pada
bercakap-cakap. pasien dapat jadwal kegiatan
memasukan pada harian untuk latihan
jadwal kegiatan menghardik, minum
harian untuk latihan obat dan bercakap-
menghardik, minum cakap.
obat dan bercakap-
cakap.
SP 4
1. Mengevalusi kegiatan 1. Setelah 2x interaksi 1. Evaluasi kegiatan
latihan menghardik, pasien dapat latihan menghardik,
minum obat dan memasukan pada minum obat dan
bercakap-cakap. jadwal kegiatan bercakap-cakap.
2. Pasien dapat harian untuk latihan 2. Latih cara
mengontrol halusinasi menghardik, minum mengontrol
dengan melakukan obat bercakap-cakap halusinasi dengan
kegiatan harian (mulai dan kegiatan harian. melakukan kegiatan
2 kegiatan) 2. Setelah 2x interaksi harian (mulai 2
3. Pasien dapat pasien dapat kegiatan)
memasukan dapat mengontrol 3. Masukan pada
memasukan pada halusinasi dengan jadwal kegiatan
13

jadwal kegiatan harian kegiatan harian. untuk latihan


untuk latihan 3. Setelah 2x interaksi menghardik, minum
menghardik, minum pasien dapat obat, bercakap-cakap
obat bercakap-cakap memasukan pada dan kegiatan harian.
dan kegiatan harian. jadwal kegiatan
harian untuk latihan
menghardik, minum
obat bercakap-cakap
dan kegiatan harian.
SP 5
1. Mengevaluasi jadwal 1. Setelah 6x interaksi 1. Evaluasi kegiatan
kegiatan harian. pasien dapat menghardik, minum
2. Melatih kegiatan  Mengontrol obat, bercakap-cakap
harian halusinasi secara dan kegiatan harian.
3. Menilai kemampuan mandiri Beri pujian.
yang telah mandiri  Halusinasi dapat
4. Menilai apakah terkontrol 2. Latih kegiatan harian
halusinasi terkontrol. .
3. Nilai kemampuan
yang telah mandiri
4. Nilai apakah
halusinasi terkontrol.

XVIII. IMPLEMENTASI & CATATAN PERKEMBANGAN


Hari/tgl IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Senin, 06- a. BHSP S:
Maret-2017 b. mengindentifikasi halusinansi dengan  Pasien mengatakan namanya An.I
mendiskusikan isi, frekuensi, waktu  Pasien mengatakan mendengar bisikan,
terjadi situasi pencetus, perasaan dan bisikan itu muncul pada saat siang dan
respon. malam hari.
c. Menjelaskan mengontrol halusinasi :  Pasien mengatakan munculnya bisikan
hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan kurang lebh 4x.
kegiatan.  Pasien mengatakan ketika bisikan
d. Melatih cara mengontrol halusinasi muncul pada waktu pesien menyendiri.
dengan menghardik

O:
 Kontak mata kurang
 Pasien tampak memperhatikan
A:
 BHSP mulai terjalin
 Pasien mampu mengidentifikasi jenis,
isi, waktu, frekuensi, situasi dan respon
halusinasi.
 Pasien mulai mampu diajarkan cara
14

mengontrol halusinasi dengan cara


menghardik.
P:
 Pertahankan BHSP
 Mengevaluasi cara mengontrol
halusinasi pasien dengan cara
menghardik.
2. selasa, 07- a. BHSP S:
Maret-2017 b. mengindentifikasi halusinansi dengan  Pasien mengatakan masih ingat dengan
mendiskusikan isi, frekuensi, waktu perawat
terjadi situasi pencetus, perasaan dan  Pasien mengatakan tidak ingat cara
respon. menghardik.
c. Menjelaskan mengontrol halusinasi :  Pasien mengatakan tidak memasukan
hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan menghardik kejadwal kegiatan
kegiatan. O:
d. Melatih cara mengontrol halusinasi
 Pasien tampak memperhatikan,
dengan menghardik.
 Kontak mata masih kurang
e. Jelaskan akibat putus obat.
A:
f. Jelaskan cara kerja obat.

 BHSP mulai terjalin


 Pasien dapat melakukan cara
menghardik.
 Pasien belum mampu memasukkan
kejadwal kegiatan sepenuhnya.
P:

 Pertahankan BHSP
 Mengevaluasi cara mengontrol
halusinasi pasien dengan cara
menghardik.
3. Rabu 08 a. BHSP S:
Maret 2017 b. mengindentifikasi halusinansi dengan  Pasien mengatakan masih ingat dengan
mendiskusikan isi, frekuensi, waktu perawat
terjadi situasi pencetus, perasaan dan  Pasien mengatakan masih mendengar
respon. bisikan-bisikan yang menyuruh bepander
c. Menjelaskan mengontrol halusinasi : tarus
hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan  Pasien mengatakan masih tidak ingat cara
kegiatan. menghardik.
d. Melatih cara mengontrol halusinasi  Pasien mengatakan masih tidak memasukan
dengan menghardik. kegiatan menghardik kejadwal kegiatan
e. Masukan pada jadwal kegiatan untuk
latihan menghardik. O:

 Pasien tampak memperhatikan,


 Kontak mata masih kurang
15

A:

 BHSP mulai terjalin


 Pasien dapat melakukan cara
menghardik.
 Pasien belum mampu memasukkan
kejadwal kegiatan sepenuhnya.
P:

 Pertahankan BHSP
 Mengevaluasi cara mengontrol
halusinasi pasien dengan cara
menghardik.

4. Kamis ,09 a. BHSP S:


Maret 2017 b. mengindentifikasi halusinansi dengan  Pasien mengatakan masih ingat dengan
mendiskusikan isi, frekuensi, waktu perawat.
terjadi situasi pencetus, perasaan dan  Pasien mengatakan masih mendengar
respon. bisikan-bisikan yang menyuruh
c. Menjelaskan mengontrol halusinasi : bapander tarus
hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan  Pasien mengatakan mulai memasukan
kegiatan. menghardik kejadwal kegiatan meskipun
d. Melatih cara mengontrol halusinasi tidak melakukan sepenuhnya.
dengan menghardik. O:
e. Masukan pada jadwal kegiatan untuk
 Pasien tampak memperhatikan,
latihan menghardik.
 Kontak mata masih kurang
 Pasien tampak memperaktekan cara
menghadik halusinasi.
 Jadwal kegiatan pasien dilakukan
meskipun tidak semuanya terisi.
A:

 BHSP mulai terjalin


 Pasien dapat melakukan cara
menghardik.
 Pasien mulai mampu memasukkan
kejadwal kegiatan sepenuhnya.
P:

 Pertahankan BHSP
 Mengevaluasi cara mengontrol
halusinasi pasien dengan cara
menghardik
5. Jum’at 10 a. BHSP S:
Maret 2017 b. mengindentifikasi halusinansi dengan  Pasien mengatakan masih ingat dengan
mendiskusikan isi, frekuensi, waktu perawat.
16

terjadi situasi pencetus, perasaan dan  Pasien mengatakan masih mendengar


respon. bisikan-bisikan yang menyuruh
c. Menjelaskan mengontrol halusinasi : bepander terus.
hardik, obat, bercakap-cakap,  Pasien mengatakan mengerti penjelasan
melakukan kegiatan. dari perawat dan masih ingat cara
d. Melatih cara mengontrol halusinasi menghardik dengan tutup telinga tapi
dengan menghardik. masih lupa kata-katanya.
e. Masukan pada jadwal kegiatan untuk O:
latihan menghardik.
 Pasien tampak memperhatikan
 Pasien tampak mencoba
memperaktekan.
A:

 Pasien dapat memperaktekan cara


menghardik
P:

 Mengevaluasi jadwal kegiatan untuk


harian menghardik.

6. Sabtu, 11 a. Melatih cara mengontrol halusinasi S:


Maret 2017 dengan menghardik.  Pasien mengatakan masih mendengar
b. Memasukan pada jadwal kegiatan bisikan-bisikan yang menyuruh bepandir
harian. tarus.
 Pasien mengatakan lupa kata-kata
menghardik
 Pasien mengatakan akan memasukan
dalam jadwal kegiatan.
O:

 Pasien lupa kata-kata menghardik


halusinasi.
 Pasien tampak mengerti penjelasan
perawat tentang jadwal kegiatan pasien.

A:

 Pasien belum mampu mengingat kata-


kata menghardik.
P:

 Mengevaluasi jadwal kegiatan untuk


harian menghardik.

7. Minggu, 12 a. Melatih cara mengontrol halusinasi S:


17

Maret 2017 dengan menghardik.  Pasien mengatakan masih mendengar


b. Memasukan pada jadwal kegiatan bisikan-bisikan yang menyuruh bepandir
harian. tarus.
 Pasien mengatakan mulai bisa
menghardik
 Pasien mengatakan akan memasukan
dalam jadwal kegiatan.
O:

 Pasien tampak ingat memperaktekan


cara menghardik.
 Pasien tampak mengerti penjelasan
perawat tentang jadwal kegiatan pasien.
 Pasien tampak memasukan cara
menghardik dalam jadwal kegiatan
harian.
A:

 Pasien dapat memperaktekan cara


menghardik.
 Pasien mulai mampu memasukan cara
menghardik dalam jadwal kegiatan.
P:

 Mengevaluasi jadwal kegiatan untuk


harian menghardik.

8. Senin, 13 a. Melatih cara mengontrol halusinasi S:


Maret 2017 dengan menghardik.  Pasien mengatakan masih mendengar
b. Memasukan pada jadwal kegiatan bisikan-bisikan yang menyuruh bapandir
harian. tarus.
 Pasien mengatakan mulai bisa
menghardik
 Pasien mengatakan akan memasukan
dalam jadwal kegiatan.
O:

 Pasien tampak ingat memperaktekan


cara menghardik.
 Pasien tampak mengerti penjelasan
perawat tentang jadwal kegiatan pasien.
 Pasien tampak memasukan cara
menghardik dalam jadwal kegiatan
harian.
A:

 Pasien dapat memperaktekan cara


18

menghardik.
 Pasien mulai mampu memasukan cara
menghardik dalam jadwal kegiatan.
P:

 Mengevaluasi jadwal kegiatan untuk


harian menghardik.
9. Selasa, 14 a. Melatih cara mengontrol halusinasi S:
Maret 2017 dengan menghardik.  Pasien mengatakan masih mendengar
b. Memasukan pada jadwal kegiatan bisikan-bisikan yang menyuruh bepandir
harian. tarus.
 Pasien mengatakan sudah bisa
menghardik
 Pasien mengatakan mulai melakukan
jadwal kegiatan harian.
O:

 Pasien tampak memperhatikan cara


menghardik.
 Jadwal kegiatan sudah mulai terisi
sepenuhnya.
A:

 Pasien dapat memperaktekan cara


menghardik.
 Pasien mampu memasukan cara
menghardik dalam jadwal kegiatan.
P:

 Mengevaluasi jadwal kegiatan untuk


harian menghardik.
 Melatih cara mengontrol halusinasi
dengan obat.
10. Rabu, 15 a. Mengevaluasi jadwal legiatan untuk S:
Maret 2017 harian menghardik.  Pasien mengatakan masih mendengar
b. Melatih cara mengontrol halusinasi bisikan-bisikan yang menyuruh bepandir
dengan obat (jelaskan 6 benar obat, tarus.
jenis, guna, dosis, frekuensi,  Pasien mengatakan sudah bisa
kontinuitas minum obat). menghardik
c. Menjelaskan pentingnya penggunaan  pasien mengatakan tidak mengerti
obat pada gangguan jiwa. penjelsan dari perawat.
d. Menjelaskan akibat jika obat tidak O:
diminum sesuai program
 Pasien tampak memperhatikan perawat.
e. Jelaskan akibat putus obat.
 Pasien mendengarkan penjelasan dari
f. Jelaskan cara berobat.
perawat.
g. Memasukan pada jadwal kegiatan
A:
untuk latihan menghardik dan obat.
19

 Pasien dapat memperaktekan cara


menghardik.
P:

 Melatih cara mengontrol halusinasi


dengan obat.
11. Kamis, 16 a. Mengevaluasi kegiatan menghardik S:
Maret 2017 b. Melatih cara mengontrol halusinasi  Pasien mengatakan sudah bisa
dengan obat (jelaskan 6 benar obat, menghardik
jenis, guna, dosis, frekuensi,  pasien mengatakan tidak mengerti
kontinuitas minum obat). penjelsan dari perawat tentang 6 benar
c. Terapi : obat.
 Clozapine 2x25 mg (kuning muda) O:
 Haloperidol 2x5 mg (merah muda)
 Pasien tampak memperhatikan perawat.
 Terihexiphenidril 2x2 mg (putih)
 Pasien mendengarkan penjelasan dari
 Amitrppilin 2x25 mg (coklat)
perawat.
A:

 Pasien dapat memperaktekan cara


menghardik.
P:

 Melatih cara mengontrol halusinasi


dengan obat.
12. jum’at , a. Mengevaluasi kegiatan menghardik S:
17 Maret b. Melatih cara mengontrol halusinasi  Pasien mengatakan masih lupa obatnya.
2017 dengan obat (jelaskan 6 benar obat,  pasien mengatakan masih belum
jenis, guna, dosis, frekuensi, mengerti penjelsan dari perawat.
kontinuitas minum obat). O:
c. Terapi :
 Pasien tampak masih bingung dengan
 Clozapine 2x1 (25 mg)
obat terapinya.
 Chlorpromazine 3x1 (100mg)
 Pasien masih tampak masih lupa dengan
 Haloperidol 3x1 (5mg)
nama, jenis, guna, dosis obat.
A:

 Pasien dapat memperaktekan cara


menghardik.
P:

 Melatih cara mengontrol halusinasi


dengan obat.
13. Sabtu, 18 a. Mengevaluasi kegiatan menghardik S:
Maret 2017 b. Melatih cara mengontrol halusinasi  Pasien mengatakan masih lupa obatnya.
dengan obat (jelaskan 6 benar obat,  pasien mengatakan masih belum
jenis, guna, dosis, frekuensi, mengerti penjelsan dari perawat.
kontinuitas minum obat). O:
c. Terapi :
20

 Clozapine 2x1 (25mg)  Pasien tampak masih bingung dengan


 Chlopromazine 3x1 (100mg) obat terapinya.
 Haloperidol 3x1 (5mg)  Pasien masih tampak masih lupa dengan
d. Memasukan pada jadwal kegiatan nama, jenis, guna, dosis obat.
untuk latihan menghardik A:

 Pasien dapat memperaktekan cara


menghardik.
P:

 Melatih cara mengontrol halusinasi


dengan obat.

14. Minggu, a. Mengevaluasi kegiatan menghardik S:


19 Maret b. Melatih cara mengontrol halusinasi  Pasien mengatakan masih lupa obatnya.
2017 dengan obat (jelaskan 6 benar obat,  pasien mengatakan masih belum
jenis, guna, dosis, frekuensi, mengerti penjelsan dari perawat.
kontinuitas minum obat). O:
c. Terapi :
 Pasien tampak masih bingung dengan
 Clozapine 2x1 (25mg)
obat terapinya.
 Chlorpromazine 3x1 (100mg)
 Pasien masih tampak masih lupa dengan
 Haloperidol 3x1 (5mg)
nama, jenis, guna, dosis obat.
 Trihexyphenidyl 3x1 (2mg)
d. Memasukan pada jadwal kegiatan
A:
untuk latihan menghardik.
 Pasien dapat memperaktekan cara
menghardik.
P:

 Melatih cara mengontrol halusinasi


dengan obat.

15. Senin, 20 a. Mengevaluasi kegiatan menghardik S:


Maret 2017 b. Melatih cara mengontrol halusinasi  Pasien mengatakan masih lupa obatnya.
dengan obat (jelaskan 6 benar obat,  pasien mengatakan masih belum
jenis, guna, dosis, frekuensi, mengerti penjelsan dari perawat.
kontinuitas minum obat). O:
c. Terapi :
 Pasien tampak masih bingung dengan
 Clozapine 2x1 (25 mg)
obat terapinya.
 Haloperidol 2x1 (5 mg)
 Pasien masih tampak masih lupa dengan
 Sentralin 2x1 (25mg)
nama, jenis, guna, dosis obat.
d. Memasukan pada jadwal kegiatan
A:
untuk latihan menghardik.
 Pasien dapat memperaktekan cara
21

menghardik.
P:

 Melatih cara mengontrol halusinasi


dengan obat.

Anda mungkin juga menyukai